Anda di halaman 1dari 59

SISTEM PERNAPASAN

PADA MANUSIA

Siska, M. Farm., Apt.


Materi 8
Elly Wardani, M.Farm., Apt.
PERNAPASAN/RESPIRASI

Definisi :

Proses pengambilan oksigen, pengeluaran


karbondioksida (CO2, dan menghasilkan energi
yang dibutuhkan tubuh).
Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Dalam Respirasi melibatkan reaksi enzimatik.


Enzim yang memegang peranan penting
dalam reaksi tersebut adalah sitokrom
(enzim pernapasan)
Ada 2 macam :
 Pernapasan paru : proses pertukaran udara
dari luar ke paru.
 Pernapasan sel (tidak dipelajari).

Manusia memiliki alat respirasi yang berperan


sebagai perantara antara lingkunagn luar (alam
bebas) dengan lingkungan dalam (cairan
interseluler).
 Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh
jalan atau saluran nafas dan paru-paru beserta
pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang
melindunginya.
 Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di
dalamnya.
 Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut
oleh diafragma.
SALURAN NAFAS

Saluran nafas yang dilalui


udara adalah hidung, faring,
laring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan alveoli. Di
dalamnya terdapat suatu
sistem yang sedemikian rupa
dapat menghangatkan udara
sebelum sampai ke alveoli.
Terdapat juga suatu
sistem pertahanan
yang memungkinkan
kotoran atau benda
asing yang masuk
dapat dikeluarkan
baik melalui batuk
ataupun bersin.
RESPIRATORI + SIRKULATORI

Inhalasi atau Penghirupan


Fase ketika udara dari luar
tubuh menuju ke organ
pernapasan. Ex. udara dari
luar tubuh masuk ke dalam Ekshalasi
paru-paru. Ketika
karbondioksida
di paru-paru
dikeluarkan ke
luar tubuh.
Mekanisme inhalasi dan ekshalasi

A B

C D
Tempat terjadi :

 Pernapasan luar (respirasi eksterna), yaitu


pertukaran O2 dari udara dalam alveoli
dengan CO2 dalam kapiler darah
 Pernapasan dalam (respirasi interna), yaitu
pertukaran O2 dari aliran darah alveoli
dengan CO2 dari sel-sel jaringan tubuh

Oksigen diikat oleh hemoglobin dalam bentuk


oksimioglobin (dalam otot) dan oksihemo-
globin (dalam darah).
S. RESPIRATORI + SIRKULATORI

Respirasi Internal
Pertukaran gas oksigen dengan
karbondioksida antara
pembuluh kapiler masuk atau
meninggalkan sel-sel jaringan. Respirasi Eksternal
Pertukaran oksigen
dan karbondioksida
Oksigen yang masuk sel antara alveoli paru-
digunakan untuk metabolisme sel paru menuju atau
 pembentukan energi meninggalkan
(Respirasi sel)  sisa produk pembuluh darah.
karbon dioksida.
Proses fisiologis respirasi di mana oksigen dipindahkan dari udara
ke dalam jaringan-jaringan, dan karbondioksida dikeluarkan ke
udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium.

1. Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknya


campuran gas-gas ke dalam dan ke luar paru-paru.

2. Stadium ke dua, transportasi, yang terdiri dari beberapa


aspek :
(a) difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru-paru
(respirasi eksterna) dan antara darah sistemik dan selsel
jaringan;
(b) distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannya
dengan distribusi udara dalam alveolus-alveolus; dan
(c) reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan
darah.

3. Respirasi sel atau respirasi internal merupakan stadium akhir


dari respirasi. Selama respirasi ini metabolit dioksidasi untuk
mendapatkan energi, dan karbon dioksida terbentuk sebagai
sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-
paru.
Frekuensi Pernapasan :

Frekuensi pernapasan yaitu kecepatan pernafasan/


menit. Manusia normal berkisar antara 13 – 18 per
menit.

Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh:


 Umur > Semakin Tua umumnya semakin lambat
 Jenis kelamin > Umumnya laki-laki lebih cepat
dibandingkan perempuan
 Suhu Tubuh > Suhu dibawah normal umumnya akan
mempercepat frekuensi pernafasan
 Posisi Tubuh > Frekuensi pernafasan saat berdiri
akan lebih cepat dari pada saat duduk
 Aktifitas > Semakin tinggi aktifitas, frekuensi
pernafasan semakin cepat
Organ-Organ Sistem Pernafasan Manusia

• Organ-organ
Hidung
pernafasan manusia
terdiri dari :
Faring
– Hidung
Laring

– Faring
Trakea
– Laring
Bronkus

– Trakea Paru-paru

– Bronkus
– Bronkiolus Paru-paru

– Alveolus
 Rongga hidung,tempat masuk udara dari luar tubuh
ke paru-paru.
 Faring (tenggorokan) : berfungsi sebagai saluran
bersama bagi sistem pernafasan dan pencernaan.
Terdapat 2 saluran yang berjalan :
 Dari faring ke trakea, tempat lewatnya udara ke
paru-paru
 Dari faring ke esofagus, tempat lewatnya makanan
ke lambung.
 Laring (kotak suara), terletak di pintu masuk trakea
membentuk jakun. Terdapat pita suara yg akan
menghasilkan bunyi.
 Trakea, tempat lewatnya udara ke paru-paru.
 Bronkus, terdiri kanan-kiri dan bronkiolus, cabang
dari bronkus.
 Alveolus, kantung udara kecil tempat terjadinya
pertukaran udara.
STRUKTUR SISTEM RESPIRASI

Sistem respirasi terdiri dari :


1. Saluran nafas bagian
atas
Pada bagian ini udara yang
masuk ke tubuh
dihangatkan, disaring dan
dilembabkan.
2. Saluran nafas bagian
bawah
Bagian ini menghantarkan
udara yang masuk dari
saluran bagian atas ke alveoli
STRUKTUR SISTEM RESPIRASI

3. Paru
Terdiri dari :
a. Saluran nafas bagian bawah
b. Alveoli : Terjadi pertukaran
gas antara O2 dan CO2
c. Sirkulasi paru :
Pembuluh darah arteri
menuju paru, sedangkan
pembuluh darah vena
meninggalkan paru.
STRUKTUR SISTEM RESPIRASI

4. Rongga pleura
Paru-paru dibungkus oleh
pleura. Pleura ada yang menempel
langsung ke paru, disebut sebagai
pleura visceral. Sedangkan
pleura parietal menempel pada
dinding rongga dada dalam.
Diantara pleura visceral dan
pleura parietal terdapat cairan
pleura yang berfungsi sebagai
pelumas sehingga memungkinkan
pergerakan dan pengembangan
paru secara bebas tanpa ada
gesekan dengan dinding dada
STRUKTUR SISTEM RESPIRASI

5. Rongga dan
dinding dada
Merupakan pompa
muskuloskeletal
yang mengatur
pertukaran gas
dalam proses
respirasi
Saluran Nafas Bagian Atas

A. Rongga Hidung
Udara yang dihirup
melalui hidung akan
mengalami tiga hal :
 Dihangatkan
 Disaring
 dan dilembabkan
Saluran Nafas Bagian Atas
Fungsi utama dari selaput lendir
respirasi :
 Psedostrafied ciliated columnar
epitelium yang berfungsi
menggerakkan partikel-partikel
halus ke arah faring.
 partikel yang besar akan disaring
oleh rambut hidung.
• sel golbet dan kelenjar serous
yang berfungsi melembabkan
udara yang masuk, pembuluh
darah yang berfungsi
menghangatkan udara.
 Ketiga hal tersebut dibantu
dengan concha.
Saluran Nafas Bagian Atas

B. Nasofaring (terdapat
pharyngeal tonsil dan Tuba
Eustachius)
C. Orofaring (merupakan
pertemuan rongga mulut
dengan faring, terdapat
pangkal lidah)
D. Laringofaring (terjadi
persilangan antara aliran
udara dan aliran
makanan)
Saluran Nafas Bagian Bawah
A. Laring
Terdiri dari tiga struktur
yang penting
 Tulang rawan krikoid
 Selaput/pita suara
 Epilotis
 Glotis
Saluran Nafas Bagian Bawah
B. Trakhea

Merupakan pipa silider dengan

panjang ± 11 cm, berbentuk ¾

cincin tulang rawan seperti

huruf C. Bagian belakang

dihubungkan oleh membran

fibroelastic menempel pada

dinding depan usofagus.


Saluran Nafas Bagian Bawah

C. Bronkhi
 Merupakan percabangan
trakhea kanan dan kiri.
Tempat percabangan ini
disebut carina. Brochus
kanan lebih pendek,
lebar dan lebih dekat
dengan trachea.
 Bronchus kanan
bercabang menjadi :
lobus superior, medius,
inferior. Brochus kiri
terdiri dari : lobus
superior dan inferior
Saluran Nafas Bagian Bawah

 Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea


yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
Masing-masing bronkus terus bercabang sampai
dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli.

 Sampai dengan percabangan bronkus terakhir


sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin
tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas
tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara
lancar
Saluran Nafas Bagian Bawah
 Bagian terakhir dari
perjalanan udara adalah di
alveoli. Di sini terjadi
pertukaran oksigen dan
karbondioksida dari
pembuluh darah kapiler
dengan udara. Terdapat
sekitar 300 juta alveoli di
kedua paru dengan
diameter masing-masing
rata-rata 0,2 milimeter.
Alveoli

Alveoli terdiri dari :


 Membran alveolar :
 Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik
ke arah rongga alveoli.
 Large alveolar cell mengandung inclusion bodies
yang menghasilkan surfactant.
 Anastomosing capillary, merupakan system vena
dan arteri yang saling berhubungan langsung,
ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam
rongga endotel.
Alveoli

 Aliran Pertukaran Gas


Proses pertukaran gas berlangsung sebagai berikut: alveoli  epitel alveoli
membran dasar  endotel kapiler  plasma  eitrosit.
Membran  sitoplasma eritrosit  molekul hemoglobin
 Surfactant
Mengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal surfactant
ini akan menurunkan tekanan permukaan pada waktu ekspirasi, sehingga
kolaps alveoli dapat dihindari.
Sirkulasi Paru

Mengatur aliran darah


vena – vena dari
ventrikel kanan ke
arteri pulmonalis dan
mengalirkan darah
yang bersifat arterial
melaului vena
pulmonalis kembali ke
ventrikel kiri.
Rongga dan Dinding Dada

Rongga ini terbentuk oleh:


 Otot –otot interkostalis
 Otot – otot sternokleidomastoid
 Otot –otot skalenus
 Kosta- kosta dan kolumna vertebralis
 Kedua hemi diafragma
Yang secara aktif mengatur mekanik respirasi.
 Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada
yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan. Otot-
otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai
berikut :
- interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang
mengangkat masing-masing iga.
- sternokleidomastoid yang mengangkat sternum
(tulang dada).
- skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
- interkostalis internus (antar iga dalam) yang
menurunkan iga-iga.
- otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus
membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.
- otot dalam diafragma yang dapat menurunkan
diafragma.
Pertukaran gas O2 dan CO2

Pertukaran O2
Sebagian besar diangkut oleh Hb dalam sel
darah merah

DALAM PARU-PARU
Hb4 + 4O2 4HbO2
DALAM JARINGAN

Proses pengikatan dan pelepasan O2 dipengaruhi


oleh kadar O2, CO2, dan tekanan O2
Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida

Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen


dipertukarkan ke dalam darah. Sedangkan
karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke alveolus.

A. Pengikatan O2
◦ Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.
◦ O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus
◦ Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat
pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
◦ Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah
(2%).
◦ Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui
vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang
membutuhkan.
Pertukaran O2

Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di
darah,oksigen dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
Pertukaran CO2

Ada 3 cara pengangkutan CO2


1. CO2 larut dalam plasma, membentuk asam
karbonat.
CO2 + H2O H2CO3
Cara ini hanya : 5%

2. Dalam bentuk senyawa karbomino.


CO2 berdifusi ke dalam sel darah merah,
berikatan dengan Amin (-NH2)
Cara ini : 30%
3. Dalam bentuk ion HCO3- melalui proses berantai
yang disebut pertukaran klorida. CO2 masuk ke
dalam sel darah merah yang mengandung enzim
karbonat anhidrase.
enzim karbonat
CO2 + H2O H2CO3
anhidrase

H+
H2
CO3 Keluar dari sel darah merah masuk
HCO3 plasma darah. Kedudukan HCO3
diganti Ion klorida.

Dengan cara ini : 65% (terbanyak)


Pengeluaran CO2
◦ Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam
darah.
◦ Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di
jaringan akan segera masuk ke dalam darah.
◦ Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2
akan diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3–)
◦ 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
◦ Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
◦ Di dalam darah, CO2 dibawa ke jantung, kemudian oleh jantung
CO2 dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis.
◦ Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
Pertukaran CO2

Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah. Setelah berada di dalam darah,
karbondioksida di bawa ke alveolus untuk dikeluarkan.
MEKANISME PERTUKARAN CO2 dan O2

netral

O2 tinggi CO2 rendah

Hb + O2 Hb (O2)4

CO2 tinggi O2 rendah

asam
Mekanisme Respirasi

 Meliputi proses :
◦ Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke paru-paru
◦ Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara dari paru-paru
 Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan
kontraksi relaksasi otot-otot tulang rusuk
dan otot diafragma.
Inspirasi – Pemasukan udara ke
dalam paru-paru

Mekanisme Inspirasi :
Tulang
rusuk
Udara • Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya
terangkat karena masuk
kontraksi otot
tulang rusuk terangkat.
antar tulang rusuk
• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh
kontraksi otot diafragma.
• Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada
menjadi membesar.
• Rongga dada yang bertambah besar
menyebabkan tekanan udara di paru-paru
Diaphragma berkontraksi
menjadi kecil.
(turun)
• Akibatnya udara masuk ke dalam paru-
paru.
Inspirasi
Ekspirasi – Pengeluaran udara dari
dalam paru-paru

Mekanisme Ekspirasi :
Udara
keluar • Otot-otot interkostal berelaksasi
akibatnya tulang rusuk turun.
Tulang rusuk • Relaksasi otot interkostal diikuti oleh
turun karena
otot interkostal berelaksasinya otot diafragma.
berelaksasi
• Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga
dada menjadi menjadi mengecil.
• Rongga dada yang mengecil
menyebabkan tekanan udara di paru-
paru menjadi besar.
Diaphragma berelaksasi
(naik) • Akibatnya udara keluar dari dalam paru-
paru ke lingkungan.
Ekspirasi
Mekanisme Pernapasan

Mekanisme Mekanisme
pernapasan dada. pernapasan perut.
MACAM PERNAFASAN LUAR

Pernapasan Dada

Udara
Udara Keluar
masuk

Tulang rusuk Tulang rusuk


terangkat karena turun karena
kontraksi otot Otot interkosta
antar tulang rusuk berelaksasn

Volume Rongga
Volume Rongga Dada Mengecil
Dada Membesar

INSPIRASI EKSPIRASI
Pernapasan Perut

Udara
Udara Keluar
masuk

Otot Diafragma Otot Diafragma


Kontraksi, diafragma Relaksasi, Otot
mendatar Perut Kontraksi,
Volume Rongga Dada Diafragma
Membesar melengkung ke
rongga dada.
Volume rongga
dada mengecil

INSPIRASI EKSPIRASI
Pernapasan Dada

Pada pernapasan dada gerakan pernapasan


dilakukan oleh tulang-tulang rusuk. Tulang
berherak karena otot yang terdapat di tulang rusuk
berkerut,sehingga tulang rusuk terangkat ke atas
dan rongga dada menjadi lebih besar. Bila otot
diantara tulang-tulang mengendur maka tulang
rusuk pada posisi semula sehingga rongga dada
menjadi kecil, tekanan udara besar dan
mengakibatkan udara dalam paru-paru terdorong
keluar melalui hidung.
Pernapasan Perut
1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi
dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih
kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar
kembali melengkung --> paru-paru mengempis -->
tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru
DUA MEKANISME PERNAPASAN

 Pernapasan dada.  Pernapasan perut.


Terjadi karena kontraksi Terjadi karena kontraksi
otot antar tulang rusuk, /relaksasi otot diafragma
sehingga tulang rusuk ( datar dan melengkung)
terangkat dan volume
rongga dada membesar Datar volume rongga dada
serta tekanan udara membesar , paru-paru
menurun (inhalasi). mengembang tekanan
mengecil (inhalasi).
Relaksasi otot antar tulang
rusuk, costa menurun, Melengkung volume rongga
volume kecil, tekanan dada mengecil, paru-paru
membesar (ekshalasi). mengecil, tekanan
besar/ekshalasi.
UDARA PERNAPASAN/KAPASITAS PARU-PARU
 Volume tidal ( volume udara keluar dan masuk pada pernapasan
normal : 500 ml).
 Volume cadangan inspirasi adl volume udara ekstra yang dapat
diinspirasi setelah volume tidal =3000 ml.
 Volume cadangan ekspirasi udara yang masih dapat dikeluarkan
setelah ekspirasi biasa = 1000 ml .
 kapasitas vital (volume udara maximum yang dapat dihirup dan
dikeluarkan selama pernapasan yang dipaksakan: 3500 ml /wanita,
dan 4500 ml / pria).
 Kapasitas inspirasi adalah volume tidal + volume cadangan inspirasi
= 3500 ml.
 Volume residu (sisa udara dalam paru-paru ketika kita mengeluarkan
sebanyak mungkin udara =1000 ml).
 Kapasitas paru-paru total = kapasitas vital + volume residu =4500
ml/wanita dan 5500 ml/pria.
Kontrol Pernafasan
Otak
Pusat pengaturan
pernafasan

Pusat pengaturan pernafasan Pons


Medulla
adalah medulla oblongata dan
pons.
Jantung berdenyut
1. Respirasi normal antara lebih cepat /
12–15 kali per menit. berdenyut lebih
Neuron lambat
motorik
2. Pada kondisi tertentu
frekuensi respirasi dapat
meningkat atau menurun
bergantung kondisi.
3. Yang menaikkan atau
menurunkan kecepatan
respirasi adalah medulla
oblongata dan pons. Diafragma
Otot interkostal
Kelainan / Penyakit pada Sistem Respirasi

1. Asma
 Penyempitan bronkiolus yang dipicu oleh zat alergen.
 Zat alergen dapat berupa debu, serbuk sari, asap, cuaca
dll.
 Biasanya penderita asma akan mengalami kesulitan
bernafas, serta disertai suara saat menarik nafas.
Paru
2. Kerusakan paru

akibat Rokok
Jantung

 Kerusakan pada paru-paru yang mengakibatkan kanker atau


terbakarnya paru-paru.
 Kerusakan karena asap yang masuk ke paru-paru sangat
panas. Selain itu karena senyawa toksik lain yang terkandung
di dalam rokok (ada 4000 senyawa toksik pada rokok).
3. Kanker Paru-Paru

 1/3 kematian orang di Amerika karena kanker


paru
 Kanker paru berhubungan dengan merokok
 Rokok mengandung radikal bebas (nitrosamine)
dan senyawa karsinogen lain yang memicu
mutasi DNA
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM
RESPIRASI MANUSIA

 Faringitis (peradangan pada faring)


 Pneumonia (peradangan paru-paru)
 Emfisema (udara berlebihan di paru-paru)
 Asma (kontraksi kaku dari
bronkeolus/hipersensitivitas bronkiolus)
 TBC (paru-paru dan tulang siserang oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis)
 Hipoksia (O2 kurang di dalam jaringan)
KESIMPULAN
1. Hidung

2. Tenggorokan

3. Paru-paru
Jenis pernapasan

Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik


napas atau inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi.
Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari
posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan
itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari
berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah
mengembangnya
rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada
berkurang dan udara masuk.
Kuliah Minggu Depan

 Anatomi fisiologi pencernaan


X

Anda mungkin juga menyukai