Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

KONSEP ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

M.ROMADHON
201702082
S1 KEPERAWATAN 3B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN
2018
1. Pengertian Pernafasan

Pernafasan ( respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung (oksigen) ke dalam
tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2(karbondioksida) sebagai sisab dari
oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menhembuskan disebut ekspirasi.
Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara dan oksigen ditarik dari udara masuk ke dalam darah
dan CO2 akan dikeluarkan dari darah secara osmose. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui tractus
respiratorius(jalan pernafasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler –kapiler vena pulmonalis
kemudian masuk ken serambi kiri jantung (atrium sinistra) kemudian ke aorta keseluruh tubuh disini
terjadi oksidasi sebagai ampas dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran
darah vena masuk ke jantung, ke bilik kanan,dan dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke
jaringan-jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses
pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme sedangkan sisa dari metabolisme lainnya
akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis, dan kulit.

2. Anatomi Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta
pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalamrongga dada terdapat juga
jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
A. Hidung = Naso = Nasal
Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang( cavum nasi), dipisahkan oleh
sekat hidung ( septum nasi). Didalam terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan
kotoran-kotoran yang masuk kedalam lubang hidung.
1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit
2. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.
3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung (konka
nasalis), yang berjumlah 3 buah:
a) konka nasalis inferior ( karang hidup bagian bawah)
b) konka nasalis media(karang hidung bagian tengah)
c) konka nasalis superior(karang hidung bagian atas).
Diantara konka-konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yaitu meatus superior (lekukan bagian atas),
meatus medialis(lekukan bagian tengah dan meatus inferior (lekukan bagian bawah). Meatus-meatus
inilah yang dilewati oleh udara pernafasan, sebelah dalam terdapat lubang yang berhubungan dengan
tekak, lubang ini disebut koana.
Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang atas, keatas rongga hidung berhubungan dengan
beberapa rongga yang disebut sinus paranasalis, yaitu sinus maksilaris pada rongga rahang atas, sinus
frontalis pada rongga tulang dahi, sinus sfenoidalis pada rongga tulang baji dan sinus etmodialis pada
rongga tulang tapis.
Pada sinus etmodialis, keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke konka nasalis. Pada konka
nasalis terdapat sel-sel penciuman, sel tersebut terutama terdapat di bagianb atas. Pada hidung di
bagian mukosa terdapat serabut-serabut syaraf atau respektor dari saraf penciuman disebut nervus
olfaktorius.
Disebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit terdapat satu lubang
pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga pendengaran tengah, saluran ini disebut
tuba auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan laring. Hidung juga
berhubungan dengan saluran air mata disebut tuba lakminaris.
Fungsi hidung, terdiri dari
1. bekerja sebagai saluran udara pernafasan
2. sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung
3. dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
4. membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat
dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.
B.Tekak=Faring
Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat dibawah dasar
tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. Hubungan faring
dengan organ-organ lain keatas berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang
bernama koana. Ke depan berhubungan dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus
fausium. Ke bawah terdapat dua lubang, ke depan lubang laring, ke belakang lubang esofagus.
Dibawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga dibeberapa tempat terdapat folikel getah bening.
Perkumpulan getah bening ini dinamakan adenoid. Disebelahnya terdapat 2 buah tonsilkiri dan kanan
dari tekak. Di sebelah belakang terdapat epiglotis( empang tenggorok) yang berfungsi menutup laring
pada waktu menelan makanan.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian:
1. bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut nasofaring.
2. Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring
3. Bagian bawah sekali dinamakan laringgofaring.
C. Pangkal Tenggorokan(Laring)
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara terletak di depan bagian faring
sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea dibawahnya. Pangkal tenggorokan itu
dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan
yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi laring.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
1. Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun sangat jelas terlihat pada pria.
2. Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker
3. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin
4. Kartilago epiglotis (1 buah).
Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang dilapisi oleh sel
epiteliumnberlapis. Proses pembentukan suara merupakan hasil kerjasama antara rongga mulut, rongga
hidung, laring, lidah dan bibir. Perbedaan suara seseorang tergsantung pada tebal dan panjangnya pita
suara. Pita suara pria jauh lebih tebal daripada pita suara wanita.
D. Batang Tenggorokan ( Trakea)
Merupakan lanjutan dari laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan
yang berbentuk seperti kuku kuda. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang
disebut sel bersilia,hanya bergerak kearah luar.
Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos. Sel-sel
bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara
pernafasan. Yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina.
E. Cabang Tenggorokan ( Bronkus)
Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan ( 3 lobus) dan bronkus lobaris kiri
( 2 bronkus).bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi
menjadi 9 bronkus segmental. Bronkus segmentalisini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus
subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki: arteri, limfatik dan saraf.
• Bronkiolus
Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa
yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan
nafas.
• Bronkiolus terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis( yang mempunyai kelenjar lendir dan
silia)
• Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respirstori. Bronkiolus respiratori dianggap sebagai
saluran transisional antara lain jalan nafas konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
• Duktus alveolar dan sakus alveolar
Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar. Dan kemudian
menjadi alvioli.
F. Alveoli
Merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu
membentuk satu lembar akan seluas 70 m2.
Terdiri atas 3 tipe:
 Sel-sel alveolar tipe I : sel epitel yang membentuk dinding alveoli
 Sel-sel alveolar tipe II: sel yang aktif secara metabolik dan nensekresikan surfaktan ( suatu fosfolifid
yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)ahanan
 Sel-sel alveolar tipe III: makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme
pertahanan.
G.Paru – paru
Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut. Terletak dalam rongga dada atau toraks. Kedua paru
dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh dareah besar. Setiap
paru mempunyai apeks dan basis, paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura
interlobaris. Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus. Lobus-lobus tersebut terbagi menjadi
beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.
H. pleura
Merupakan lapisan tipisyang mengandung kolagen dan jaringan elastis. Terbagi menjadi 2:
 Pleura perietalis yaitu yang melapisi rongga dada
 Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru.
Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan
kedua permukaan itu bergerak selama pernafsan. Juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-
paru. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap
paru-paru.

3. Mekanisme Pernafasan

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun
karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
A. Respirasi
1.Repirasi luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam
kapiler dan merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2
dari aliran darah ke seluruh tubuh.
B. Jenis Respirasi
1. Pernapasan Dada
Merupakan adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan diluar sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga
dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan perut
Merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi
rongga perut dan rongga dada.
Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga
dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula,
mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar
dari paru-paru.
C. Volume Udara Pernafasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai
kapasitas total udara pernapasan manusia. Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan
bernapas, serta kondisi kesehatan.
D. Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernafasan
Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut
biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan
yang dimakan. Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau
sekitar 0,5 cc tiap menit.
Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam
keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara berkurang. Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk
ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat
oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
E. Proses Kimiawi Respirasi Pada Manusia
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 H2+CO3 ¬H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 Hb O2
3.Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : : Hb O2 Hb O2
4. Pengangkutan karbohidrat di dalam tubuh : : CO2 + H2O H2+CO2

4. Kelainan Proses Pernapasan

Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat penting. Jika alat- alat ini terganggu
karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan
kematian.
Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan
manusia.
A. Influenza (Flu)
Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung
tersumbat, bersin- bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
B. Asma(Sesak napas)
Merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut,
bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
C. Tuberkulosis(TBC)
Penyakit paru- paru yang diakibatkan serangan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Difusi oksigen akan
terganggu karena adanya bintil- bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru- paru
yang diserang meluas, sel- selnya mati dan paru- paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-
engah.
D. Macam- macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:
a. Rinitis
Radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh
Virus, misalnya virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi terhadap perubahan cuaca, serbuk
sari, dan debu. Produksi lendir (ingus) meningkat.
b. Faringingitis
Radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna
merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotic.
c. Laringitis
Radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi,
terlalu banyak merokok, minum alcohol, atau banyak bicara.
d. Bronkitis
Radang pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam, menghasilkan
banyak lendir yang menyumbat batang tenggorokan sehingga penderita sesak napas.
e. Sinusitis,
Radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung, biasanya di dalam
sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
E. Asfiksi
Gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibatnya
terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO atau HCN, atau
gangguan sitokrom(enzim pernapasan).
F. Asidosis
Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
G. Difteri
Penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.
H. Emfisema
Penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
I. Pneumonia
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya
radang paru-paru.
J. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh)
Disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip,
pembengkakan ditekak atau amandel.
K. Kanker paru-paru
Mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar keseluruh tubuh. Kanker
paru-paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok). Perokok
pasif juga dapat terkena kanker paru-paru. Penyebab lain adalah penderita menghirup debu asbes
kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gitamedia Press-Surabaya.


http://ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN « Fraxawant’s.html
http://Jenis Pernafasan dan Mekanisme Pertukaran Gas « Guru NgeBlog.htm
http://kelainan-dan-penyakit-pada-sistem.html
http://kelainan-gangguan-penyakit-sistem-pernapasan-respirasi-manusia-kesehatan-pada-
masyarakat.html
http://Macam-Macam Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia _ SmartClick.html
http://MAKALAH-PERNAFASAN.html

Diakses pada jam 13:33 tanggal 16 september 2018

Anda mungkin juga menyukai