OLEH :
IRRE RISSA F
201702072
Oleh :
IRRE RISSA F
201702072
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
Mengesahkan
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Ketua
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................... ix
DAFTAR ISTILAH............................................................................................... x
KATA PENGANTAR........................................................................................... xi
iv
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 24
LAMPIRAN ......................................................................................................... 37
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR ISTILAH
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat Nyalah penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia dan dibawah pengawasan atau arahan
dari dosen pembimbing untuk memenuhi criteria yang telah ditentukan oleh
keilmuan masing-masing.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari
cara pembuatan skripsi pada STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun dan untuk
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moral maupun material sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai dengan baik. Ucapan terima kasih ini penulis tunjukan kepada:
1.Ibu Wulandari S.kep selaku ketua posyandu kelurahan josenan kota Madiun yang
2 Bapak Zaenal Abidin, SKM., M. Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti
3.Ibu Mega Arianti Putri, S. Kep., Ners, M.Kep selaku Ketua Program Studi
xi
4. Ibu Asrina pitayanti,S.,Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing I yang telah
5. Pada responden yang telah memberikan izin dan waktu untuk melakukan
6. Kedua orang tua saya, Bapak Gino dan Ibu Diana yang telah memberikaan
7. Sahabatku Berliana dan Nadia yang selalu memberikan dukungan doa dan
semangat.
Akhir kata, penulis berharap proposal ini akan berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Atas perhatian dan dukungan anda, peneliti
Irre Rissa F
NIM : 201702072
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, baik disadari maupun tidak, manusia lebih
cenderung menganut gaya hidup modern. Selain itu gaya hidup modern dapat membuat
manusia sangat menyukai hal hal yang instan. Diantaranya sering mengkonsumsi
makanan cepat saji yang memiliki kandungan lemak dan natrium yang tinggi. Makanan
yang berlemak dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak dalam darah serta asupan
(Medika, 2017). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang
sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolic lebih dari sama dengan
primer atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder
yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung,
dan gangguan anak ginjal. Hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala,
sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama
dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini
Berdasarkan data dari WHO tahun 2000, menunjukkan sekitar 972 juta
50,54% pria dan 49,49 % wanita. Jumlah ini cenderung meningkat tiap tahunnya
1
memperlihatkanbahwasekitar 1.200.000 orang Australia (15% penduduk dewasa
Inggris, Selandia Baru, dan Eropa Barat juga hampir 2 15% (Maryam, 2008). Di
Amerika Serikat 15% ras kulit putih pada usia 18-45 tahun dan 25-30% ras kulit
hitam adalah penderita hipertensi (Miswar, 2004). Menurut Riset Kesehatan Dasar
tahun 2010, prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2004 sekitar 14% dengan
kisaran 13,4 - 14,6%, sedangkan pada tahun 2008 meningkat menjadi 16-18%.
kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8%
dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia (Depkes, 2010).
Menurut Profil Kesehatan Jawa Timur Tahun 2012, kasus tertinggi penyakit tidak
menular di Jawa Tengah tahun 2012 pada kelompok penyakit jantung dan
pembuluh darah adalah penyakit hipertensi esensial, yaitu sebanyak 554.771 kasus
hipertensi ini bagi masyarakat sangat penting untuk dicegah dan diobati. Hal ini
darah di otak. 3 Hipertensi sangat erat hubungannya dengan factor gaya hidup dan
pola makan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan
merasa sehat dan tanpa keluhan berarti sehingga menganggap ringan penyakitnya.
2
saat pasien dating dengan keluhan lain. Dampak gawatnya hipertensi ketika telah
terjadi komplikasi, jadi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ
kognitif/stroke.
tinggi juga berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus
ditanggung para penderitanya. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi
penurunan kualitas hidup. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan
tidak mendapatkan pengobatan secara rutin dan pengontrolan secara teratur, maka
hal ini akan membawa penderita ke dalam kasus-kasus serius bahkan kematian.
Tekanan darah tinggi yang terus menerus mengakibatkan kerja jantung ekstra
keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadi kerusakan pembuluh darah jantung,
simplisia kelopak bunga rosella yang terdapat di dalam sediaan sirup kombinasi
manusia. Selain itu secara empiris rebusan 5 lembar daun pepaya juga terbukti
komponen bioaktif yang terdapat pada bunga rosella mempunyai efek penurunan
3
hari dalam kurun waktu kurang lebih 2 jam. Pengukuran tekanan darah dilakukan
rosella sebanyak 300 mL. Tekanan darah responden selanjutnya diukur pada saat
90 menit setelah pemberian seduhan bunga rosella. Seduhan kering bunga rosella
hanya mendapatkan terapi captopril saja karena adanya kandungan flavonoid dan
kalium pada daun papaya serta adanya kandungan antosianin pada kelopak bunga
rosella (Ayoola dan Adeyeye, 2010; Hopkins et al. 2013; Pauline et al. 2013).
Flavonoid yang terdapat pada daun papaya dapat menurunkan tekanan darah
yang dapat meningkatkan sintesis Nictric Oxide (NO) pada endotel. NO yang
darah dan dapat menurunkan tekanan darah (Machha dan Mustafa 2005).
secara kompetitif untuk berikatan dengan sisi aktifenzim (Ojeda et al. 2010)
4
sebagian besar lansia yang menderita hipertensi. 10 Lansia juga menyatakan
hanya merasakan keluhan seperti pusing dan mual. Pasien juga menyatakan
bahwa jarang melakukan control ke puskesmas, karena pasien merasa sehat dan
Solusi pengobatan non farmakologi herbal cairdaun papaya dan bunga rosella bisa
tanaman ini memiliki kandungan flavonoid dan kalium yang mampu menurunkan
tekanan darah tinggi, tanaman ini mudah didapat dan bisa ditanam dimana saja.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan
mengkaji lebih dalam melalui penelitian dengan judul“ Efektivitas Herbal Cair
Daun Pepaya dan Bunga Rosella Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
5
1.3.2 Tujuan Khusus
3. Menganalis efektivitas pemberian daun papaya dan bunga rosella pada pasien
konsep, teori teori terhadap ilmu pengetahuan dari penelitian yang sesuai
6
1. Bagi Penulis
7
8
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Deskripsi
8
gram, lemak 2,0 gram per 100 gram,
makan
jerawat.
2. Air 500 ml
3. ½ sdm madu
4. Blender
5. Gelas
6. Saringan
9
Cara membuat jus daun Pepaya
2.2.1 Deskripsi
10
2010). Setiap 100 g bunga rosella mengandung 96 mg
3. ½ sdm Madu
11
(1996), tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah
12
total. Kontrol curah jantung, sebaliknya bergantung
1. Umur
13
darah seiring pertambahan usia. Hal ini mengakibatkan peningkatan terhadap
pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan
darah
2. Jenis Kelamin
Tekanan darah pria lebih tinggi daripada tekanan darah wanita, hal ini
darah akan meningkat karena pembuluh darah menjadi tidak elastic lagi.
3. Keadaan Psikologis
4. Olahraga
tekanan darah pada individu yang menderita hipertensi (tekanan darah tinggi).
IMT berkorelasi dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. IMT
14
dikatakan kelebihan berat badan jika IMT ≥ 25 dan dikatakan obesitas apabila
≥30. Berat badan dan IMT berkorelasi langsung dengan tekanan darah
terutama tekanan darah sistolik bilamana 5 kg dari berat badan yang berlebih
pengukuran
3. Posisikan pasien dalam kondisi berbaring atau duduk dengan posisi kaki
menutupi lengan kanan hingga sekitar 2 cm di atas garis siku. Pastikan lengan
sebelumnya
15
5. Pasangkan manset pada lengan secara perlahan dengan memperhatikan
tekanan sedang (tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu erat)
7. Posisikan alat pengukur tekanan darah sebisa mungkin sejajar dengan dada
Pastikan lengan pasien telah diposisikan dengan benar dan telapak tangan
pula selang yang terdapat pada alat pengukur tekanan darah dalam keadaan
darah
tekanan darah hingga seluruh parameter yang ingin diukur (tekanan darah
pada monitor
dengan memberikan jeda antar pengukuran selama 2-5 menit dan pastikan
16
13. Bila didapati selisih antar pengukuran melebihi 10 mmHg, maka lakukan
14. Catat hasil pengukuran dengan merata-rata nilai yang diperoleh dari
seluruh pengukuran
2015).
17
2.4.2 Klasifikasi Hipertensi
18
menjadi dua golongan, yaitu:
19
1. Hipertensi primer atau esensial Hipertensi primer artinya hipertensi yang
psikologis, pola konsumsi yang tidak sehat, dan hereditas (keturunan). Sekitar
cairan tubuh, misalnya ginjal yang tidak berfungsi, pemakai yang kontrasepsi
2.4.4 Patofisiologi
20
tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
21
tekanan darah kembali normal. Ginjal juga bisa
22
2.4.5 Manifestasi Klinis
2.4.6 Penatalaksanaan
1. Terapi non-farmakologi
batan yang diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan
23
seperti :
6) Menghindari stress
7) Menghindari obesitas
Selain cara terapi non-farmakologi, terapi dalam obat menjadi hal yang
antara lain obat-obatan golongan diuretik, beta bloker, antagonis kalsium, dan
penghambat konfersienzimangiotensi.
pembuluh darah.
tekanan darah.
pembuluh darah.
24
25
BAB III
Hipertensi
Faktor yang mempengaruhi hipertensi :
a. Faktor yang tidak dapat diubah :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Keturunan Farmakologi Non Farmakologi
b. Faktor yang dapat diubah :
1. Obesitas
2. Merokok
3. Konsumsi alcohol dan kafein berlebih
4. Konsumsi garam brlebih
5. Stress
6. Keseimbangan hormonal
Stress oksidatif
Otot polos Renin
Pembuluh darah angiotensin
Fungsi endotel
Perubahan
Relaksasi pembuluh
Produksi nitrat oksida Angiotensin I dan II
darah
keterangan :
Tidak diteliti :
Penurunan Tekanan Darah
Berpengaruh :
Gambar 3.1 Efektivitas Herbal Cair Daun Pepaya dan Bunga Rosella Sebagai
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Posyandu Lansia
22
Kelurahan Josenan Kecamatan Taman Kota Madiun
Gambar 3.2 Daun pepaya dan bunga rosella dapat menurunkan tekanan
adalah faktor keturunan, usia, jenis kelamin, stres fisik dan psikis, kegemukan
(obesitas), pola makan tidak sehat, konsumsi garam yang tinggi, kurangnya
aktivitas fisik, konsumsi alkohol, konsumsi kafein, penyakit lain, dan merokok.
Faktor – faktor tersebut dapat diberikan terapi non farmakologi yaitu pemberian
ekstrak daun papaya dan bunga rosella. Variabel yang diteliti pada penelitian ini
adalah daun papaya,bunga rosella dan tekanan darah. Adapun kandungan yang
terdapat pada daun pepaya yaitu plavonoid sebagai penurunan tekanan darah dan
penurunan tekanan darah. Pada penelitian ini peneliti akan meneliti tentang
efektivitas herbal cair daun papaya dan bunga rosella terhadap penurunan tekanan
darah tinggi pada lansia Kelurahan Josenan Kecamatan Taman Kota Madiun.
Berdasarkan kerangka konseptual pada penelitian ini maka hipotesa yang akan
adalah:
23
rosella terhadap penurunan tekanan darah tinggi Kelurahan Josenan
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
perbedaan efektivitas herbal cair daun papaya dan bunga rosella pada perubahan
tekanan darah tinggi pada lansia.Observasi pada penelitian ini dilakukan dua kali
P1 O1 X1 O2
P2 O1 X2 O2
Keterangan :
P1 : Perlakuan
P2 : Kontrol
menjadi dua kelompok intervensi dan kelopok kontrol. Kelompok yang pertama
diberi jus daun papaya dan kelompok yang kedua diberi teh bunga Rosella
24
Setelah diberikan perlakuan dilakukan observasi lagi terhadap tekanan darah
(posttest).
4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita Tekanan darah tinggi
4.2.2 Sampel
penelitian ini dibagi 2 kelompok, sehingga jika t = 2 maka sampel yang digunakan
adalah :
(t-1) (n – 1) ≥ 15
Keterangan :
n : Besar sampel
(t – 1) (n -) ≥15
(2 – 1) ( n – 1) ≥15
(1) (n – 1) ≥15
1n ≥ 15
n ≥ 15 + 1
n = 16
25
Untuk menghindari Drop out pada penelitia ini maka perlu menambahkan
jumlah sampel agar besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus sebagai berrikut :
n 16 16
n1 = = = =17,7=18
(1−f ) (1−0,1) 0,9
Keterangan :
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria Ekslusi
penelitian terganggu.
Pada penelitian ini teknik sampling yang akan digunakan adalah non
probability sampling dengan simple random sampling pada penelitian ini sampel
yang akan dilakukan adalah dengan cara peneliti memilih sampel yang sesuai
26
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi
Semua lansia penderita tekanan darah tinggi di kelurahan josenan
Kecamatan taman kota madiun sebesar 50 orang.
Sampel
Sebagian penderita Tekanan darah tinggi sesuai kriteria inklusi yang mengalami
penyakit tekanan darah tinggi didesa lebak ayu kecamatan sawahan kabupaten
madiun sebesar 36 orang.
Desain penelitian
Quasy Eksperimental dengan two group pre-test post-test design
Pengumpulan Data
Mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisis
Menggunakan uji paired dan independent T- test
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Tentang efektivitas herbal cair daun
papaya dan bunga rosella terhadap perubahan tekanan darah tinggi pada lansia Di
kelurahan josenan kecamatan taman kota Madiun
27
4.4 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Variabel
dependent.
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah tekanan darah tinggi pada
lansia
28
tubuh.
4.5 Instrument Penelitian
Alat (instrumen) dalam penelitian ini antara lain tensimeter merk GEA dengan
superior mini dengan kapasitas 1/2 kg, pisau, saringan, adukan, lembar kuesioner,
lembar observasi, lembar SOP dan lembar tabulasi. Sedangkan bahan yang
dibutuhkan adalah daun pepaya yang sudah tua yaitu berwarna hijau tua dan
Madiun
Juni 2021.
sebagai berikut:
1. Perijinan
29
Kemudian, peneliti mengurus surat ijin penelitian dengan membawa surat
dari STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun untuk diajukan kepada kepala
penelitian.
2. Sebelum ( Pre-Test)
30
maksimalpenelitian ini dilakukan selama 7 hari. Setiap responden akan
untuk mengisi data demografi meliputi nama, usia dan jenis kelamin.
3. Eksperiment
dibantu oleh 8 asisten peneliti. Pemberian ekstrak daun papaya dan bunga
sekali dipagi hari pada jam 07.00. Pada penelitian ini menggunakan cara
door to door untuk diberikan terapi tersebut. Penelitian ini dibagi menjadi
dan posttest.
Pada tahap ini dilakukan pengukuran tekanan darah awal pada hari
31
intervensi.Kemudian setelah data hasil penelitian terkumpul peneliti
melakukn perbaikan jika terjadi kesalahan pada data yang tidak sesuai
data dalam bentuk kalmia atau huruf menjadi data dalam bentuk angka
yang di gunakan:
a. Jenis Kelamin :
b. Pekerjaan :
32
Pensiunan : diberi kode 2
c. Pemberian terapi :
3. Tabulating
atu tidaknya pengaruh pemberian ekstrak daun papaya dan bunga rosella terhadap
1. Analisa Univariat
bila nilai p > 0,05 dan tidak normal jika hasil nilai p< 0,05. Uji
33
2. Analisa Bivariat
atau kelompok data yang independen yaitu dua kelompok itervrensi yang
sebelum dan sesudah di berikan ekstrak daun papaya dan bunga rosella
yaitu dengan menggunakan uji statistik uji paired T-Test. Untuk dapat
c. Homogen/ sejenis
34
bebasa dari paksaan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan penelitian
4. Informed Consent
pengembangan ilmu
35
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyanto DN. 2014. Uji efektivitas sediaan sirup kombinasi kelopak bunga
rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn.) dan herba seledri (Apium graveolens
Linn.) sebagai antihipertensi terhadap tikus putih jantan (Sprague-Dawley).
Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor
Harmita H, Harahap Y. 2011. Buku Ajar Kimia Medisinal. Jakarta (ID): Buku
Kedokteran EGC.
Otsuki, Dang, Kumagai, Kondo, Iwata dan Morimoto. 2010. Aqueous Extract of
Carica Papaya Leaves Exhibits AntiTumor Activity and Immunomodulatory
Effects. J. Ethnopharmacol. Vol 127(3):760-7.
36
Lampiran 1
SURAT IJIN PENELITIAN
37
Lampiran 2
Assalamua’alaikum Wr.Wb
Saya adalah mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun yang sedang melakukan penelitian. Penelitian ini
dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas herbal cair daun papaya
dan bunga rosella terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi
diposandu lansia. Saya mengharapkan partispasi Ibu yang mejadi subjek dalam
penelitian ini hanya digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Responden dapat memilih untuk menolak berpartisipasi dalam penelitian ini
kapanpun tanpa ada tekanan dari siapa pun.
Jika ibu/bapak bersedia menjadi responden penelitian ini perhatikan
petunjuk kuesioner untuk menjawab pernyataan yang ada dan menandatangani
formulir persetujuan ini. Terima kasih atas partisipasinya.
IRRE RISSA F
38
Lampiran 3
( )
39
Lampiran 4
STANDART OPERADIONAL PROSEDUR
40
Lampiran 5
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
B. Tahap orientasi
a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pembuatan air
rebusan bunga rosella
c. Menanyakan persetujuan klien (informed
consen)
C. Tahap kerja
1. Persiapan alat dan bahan
a. 3-4 biji bunga rosella
b. 250 air mineral ara 1 gelas
c. Panic
d. Kompor
e. gelas
2. langkah kerja
a. melakukan pemeriksaan tekanan darah
b. meyiapkan bunga rosella
c. Cuci bersih bunga rosella
d. Rebus 250 ml air dalam panci
e. Masukkan bunga rosella dlam panci
f. Tunggu hingga mendidih
g. Matikkan kompor
h. Tunggu hingga hangat-hangat rebusan
bunga rosella tuangkan dalam gelas,lalu siap
untuk diminum
Lampiran 6
41
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
A.Tahap prainteraksi
1.Mencuci tangan
2.Menyiapkan alat
B.Tahap orientasi
a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pembuatan
ekstrak daun papaya dan bunga rosella
c. Menanyakan persetujuan klien (informed
consen)
C.Tahap kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan / beritahu prosedur yang akan dilakukan.
3. Tekanan darah diukur pada keadaan duduk dengan
punggung bersandar dan kaki menapak lantai, atau dapat
pula diukur dengan posisi terlentang.
42
5. Meletakkan stetoskop tepat di atas arteri brachialis
6. Meraba pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri
radialis)
7. Memompa manset hingga tekanan manset mencapai 30
mmHg setelah pulsasi arteri radialis menghilang.
8. Membuka katup manset dan tekanan manset dibiarkan
menurun perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
9. Bila bunyi pertama terdengar, ingatlh dan catatlah sebagai
tekanan sistolik
10. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai
tekanan diastolik
11. Menurunkan tekanan manset sampai 0 mmHg kemudian
lepaskan manset
12. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 2 kali
untuk mendapatkan nilai tekanan darah rerata
13. Catat Hasil di rekam medis pasien
14. Cuci tangan
Sumber : buku panduan praktikum Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
43
Lampiran 7
Tabel Observasi Penderita Tekanan Darah Tinggi
Lampiran 8
SOP HIPOTENSI
44
Lampiran 9
45
46
47