Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 4

Abdy Rasuludin P07134118001

Aminin Kuncoro Bakti P07134118002

Angkie Anggita Pujiantari P07134118007

Dina Sudriyani P07134118014

Dini Islamiyati P07134118015

Enaya Syahrani P07134118016

Muhammad Akbarur Rizky P07134118031

Muthmainnatul Ula P07134118032

Nanda Nursabrin P07134118033

Restu Novia Lestari P07134118042


A. PENGERTIAN RESPIRASI
Respirasi merupakan suatu proses ketika tubuh kekurangan oksigen (O2) dan o2 yang
berada di luar tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ pernapasan. Pada saat tubuh kelebihan
karbon dioksida (co2), maka tubuh akan mengeluarkan kelebihan tersebut dengan cara
menghembuskan napas (ekspirasi) sehingga o2 dan co2 dalam tubuh berada dalam keadaan
seimbang.

Respirasi memiliki banyak fungsi antara lain :


1. Untuk mengambil O2 dari luar dan masuk ke dalam tubuh dan mengedarkan dalam darah
agar dapat membantu proses pembakaran dalam sel atau jaringan.
2. Untuk mengeluarkan sisa-sisa hasil pembakaran berupa CO2 yang akan dikeluarkan melalui
hembusan napas.
3. Untuk melindungi system permukaan dari kekurangan cairan dan mengubah suhu tubuh.
4. Melindungi system pernapasan dari bahaya patogenik
5. Untuk pembentukan komunikasi seperti berbicara, bernyanyi, menghasilkan suara dan
energy.
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI

1. Rongga hidung (Cavum Nasalis)


Hidung merupakan organ pertama yang dilalui
udara dari luar, yang berfungsi sebagai alat pernapasan
(respirasi) dan indra penciuman.
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI
2. Faring
Faring adalah suatu saluran pipa berotot yang
berjalan dari dasar tengkorak sampai
persambungannya dengan usofagus pada ketinggian
tulang rawan krikoid.
3. Laring
Laring atau pagkal tenggorokan merupakan jalinan
tulang rawan yang dilengkapi dengan otot, membrane,
jaringan ikat, dan ligamentum.
4. Tenggorokan (trakea)
Tenggorokan adalah tabung yang berbentuk pipa
yang dibentuk oleh tulang-tulang rawan yang
disempurnakan oleh selaput, terlentak di antara
vertebrae servikalis VI sampai ke tepi bawah kartilago
krikoidea vertebrata torakalis V.
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI
Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.

1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.

2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun dari
16-20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan
ini tidak tersambung dan menempel pada esophagus. Keadaan tersebut berguna untuk
mempertahankan trakea tetap terbuka.

3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan


banyak lendir. Fungsinya untuk menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat
menghirup udara. Selanjutnya, debu dan mikroorganisme didorong oleh gerakan silia
menuju bagian belakang mulut. Silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda asing
yang masuk saat menghirup udara. Sementara itu, debu dan mikroorganisme proses
pengeluarannya melalui batuk.
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI
5. Bronkus
Bronkus merupakan lanjutan dari trakea. Bronkus merupakan cabang batang tenggookan yang
berjumlah sepasang.
Bronkus prinsipalis terdiri atas dua bagian :
1. Bronkus Prinsipalis Desktra : Panjang sekitar 2,5 cm masuk ke hilus pulmonalis paru kanan,
mempercabangkan bronkus lubaris superior. Pada waktu masuk ke hilus bercabang tiga menjadi
bronkus lobaris melius, bronkus lobaris inferior, dan bronkus lobaris superior.
2. Bronkus prinsipalis sinistra : Lebih sempit dan lebih panjang serta lebih horizontal
dibandingkan bronkus dekstra, panjangnya sekitar 5 cm, berjalan ke bawah aorta dan di depan
esophagus, masuk ke hilus pumonalis kiri, bercabang menjadi dua (bronkus lubaris superior dan
bronkus lobaris inferior)
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus,
sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI

7. Alveolus
Alveolus merupakan saluran air dari alat pernapanas. Pada alveolus terjadi pertukaran
oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbondioksida dari sel-sel darah ke atmosfer
udara.
Struktur alveolus yang mendukung fungsinya sebagai tempat pertukaran gas sebagai berikut.
a. Dinding alveolus sangat tipis sehingga gas-gas dapat berdifusi dengan mudah melewati
membrane alveolus.
b. Alveolus berupa kantong-kantong kecil mirip anggur yang jumlahnya sangat banyak. Alveoli
yang berjumlah banyak ini dapat memperluas permukaan yang digunakan untuk pertukaran gas
c. Permukaan bagian dalam alveolus dilapisi oleh sel epitelium yang memungkinkan terjadinya
difusi gas antara oksigen dan karbondioksida.
d. Pada permukaan bagian luar alveolus terdapat jaringan kapiler darah. Jaringan kapiler darah ini
mempercepat terjadinya proses difusi dan pengangkutan gas-gas pernapasan.
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI

8. Pulmo (paru-paru)
Adalah salah satu organ system pernafasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh
pleura parietalis dan leura viseralis.
Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis rangkap dua yang disebut pleura. Kedua lapisan
tersebut dibatasi oleh cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura
mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernafas.
Pleura terdiri dari dua lapisan, diantaranya :
1. Lapisan permukaan disebut permukaan parietalis. Lapisan pleura yang langsung
berhubungan dengan paru-paru dan memasuki fisura paru, memisahkan lobus-lobus dari paru.
2. Lapisan dalam pleura viseralis : pleura yang berhubungan dengan fasia endotorasika,
merupakan permukaan dalam dinding toraks.
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI

Sesuai dengan letaknya, pleura parietalis ada empat bagian :


1. Pleura kostalis: menghadap ke permukaan lengkung kosta dan otot-otot yang terdapt
diantaranya, sebelah depan mencapai sternum, bagian belangkang melewati iga disamping
vertebra. Bagian ini merupakan bagian yang paling tebal dan yang paling kuat dalam dinding
toraks.
2. Pars servikalis : Bagian pleura yang melewati apertura torasis superior yang memasuki dasar
lebar dan bentuk seperti kubah, diperkuat oleh membran supra pleura.
3. Pleura diafragmatika : bagian pleura yang berada diatas diafragma.
4. Pleura mediastinalis : Bagian pleura yang menutup permukaan lateral mediastinum serta
sususan yang terletak di dalamnya.
C. MEKANISME PERNAPASAN
Pernapasan pada manusia merupakan proses mengambil dan mengeluarkan udara.
Pengambilan udara disebut inspirasi, sedangkan pengeluaran udara disebut ekspirasi. Pernapasan
pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan
dalam (internal).
Pada waktu menarik napas dalam, otot akan berkontraksi tetapi pengeluaran pernapasan
dalam proses yang pasif. Diafragma menutup ketika penarikan napas, rongga dada kembali
memperbesar paru, dinding badan bergerak, diafragma dan tulang dada menutup ke posisi
semula. Pada waktu inspirasi udara melewati hidung dan faring. Udara dihangatkan dan diambil
uap airnya. Udara berjalan melalui trakea, bronkus, bronkiolus, dan duktus alveolaris ke alveoli.

1. Inspirasi
Inspirasi adalah bagian aktif dari proses pernafasan yaitu masuknya udara ke dalam tubuh.
Inpirasi diprakasai oleh pusat control pernafasan di medulla oblongata. Aktivasi medula
menyebabkan kontraksi diafragma dan otot-otot interkostal sehingga rongga dada membesar dan
penuruan rongga pleura yaitu rongga tipis yang berisi cairan di vesiral dan pariental dari paru-
paru kiri maupun kanan (rongga paru-paru)
C. MEKANISME PERNAPASAN

2. Ekspirasi
Ekspirasi adalah bagian dari proses pernapasan yaitu mengeluarkan udara dari dalam tubuh.
Udara kadaluarsa berupa karbon dioksida dan uap air hasil peristiwa metabolisme tubuh akan
dibuang dalam proses ini. Ekspirasi juga diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula
oblongata (Brain stem) namun kebalikan dari proses inspirasi.

Otot-otot antar tulang rusuk sebelah luar dan otot diafragma mengendur yang akan membuat
rongga dada turun sehingga volume udara di paru-paru mengecil. Dengan mengecilnya volume
udara di paru-paru maka tekanan udara di dalam paru-paru meningkat dan akan mendorong
karbondioksida dari ruang alveolus perlahan naik ke tabung-tabung pernafasan dan keluar
melalu
C. MEKANISME PERNAPASAN
D. Pertukaran O₂ dan CO₂

Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Pada pernapasan
dalam, darah masuk ke jaringan tubuh. Oksigen melepaskan ikatannya dengan hemoglobin dan
berdifusi masuk ke cairan jaringan tubuh. Proses difusi oksigen terjadi karena tekanan parsial
oksigen dalam kapiler darah lebih tinggi daripada tekanan parsial oksigen dalam sel-sel tubuh.
Setelah sampai dalam jaringan , gas o2 digunakan untuk respirasi sel, yaitu untuk mengoksidasi
zat makanan sehingga dapat menghasilkan energy. Semakin banyak oksigen yang digunakan
oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbon dioksida dalam sel-sel tubuh lebih tinggi
dibandingkan tekanan parsial karbon dioksida dalam kapiler darah. Oleh karena itu, karbon
dioksida akan berdifusi dari sel-sel tubuh ke kapiler darah yang kemudian akan dibawa
eritrosit menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, co2 akan berdifusi dari kapiler darah
menuju alveolus. Peristiwa tersebut tersebut terjadi karena tekanan parsial co2 di kapiler darah
lebih tinggi daripada tekanan parsial co2 dalam alveolus. Akhirnya, karbon dioksida
dikeluarkan melalui ekspirasi.
E. Gangguan pada system respirasi

1. Asfiksi 10. Polip


2. Asma 11. Pleuritis
3. Asidosis 12. Pneumonia
4. Bronkitis 13. Tuberkulosis(TBC)
5. Emfisema 14. Sianosis
6. Difteri 15. Laringitis
7. Hipoksia 16. Rinitis
8. Influenza 17. Sinusitis
9. Kanker paru-paru 18. Wajah adenoid (kesan wajah
bodoh)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai