2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun dari
16-20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan
ini tidak tersambung dan menempel pada esophagus. Keadaan tersebut berguna untuk
mempertahankan trakea tetap terbuka.
7. Alveolus
Alveolus merupakan saluran air dari alat pernapanas. Pada alveolus terjadi pertukaran
oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbondioksida dari sel-sel darah ke atmosfer
udara.
Struktur alveolus yang mendukung fungsinya sebagai tempat pertukaran gas sebagai berikut.
a. Dinding alveolus sangat tipis sehingga gas-gas dapat berdifusi dengan mudah melewati
membrane alveolus.
b. Alveolus berupa kantong-kantong kecil mirip anggur yang jumlahnya sangat banyak. Alveoli
yang berjumlah banyak ini dapat memperluas permukaan yang digunakan untuk pertukaran gas
c. Permukaan bagian dalam alveolus dilapisi oleh sel epitelium yang memungkinkan terjadinya
difusi gas antara oksigen dan karbondioksida.
d. Pada permukaan bagian luar alveolus terdapat jaringan kapiler darah. Jaringan kapiler darah ini
mempercepat terjadinya proses difusi dan pengangkutan gas-gas pernapasan.
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI
8. Pulmo (paru-paru)
Adalah salah satu organ system pernafasan yang berada di dalam kantong yang dibentuk oleh
pleura parietalis dan leura viseralis.
Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis rangkap dua yang disebut pleura. Kedua lapisan
tersebut dibatasi oleh cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura
mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernafas.
Pleura terdiri dari dua lapisan, diantaranya :
1. Lapisan permukaan disebut permukaan parietalis. Lapisan pleura yang langsung
berhubungan dengan paru-paru dan memasuki fisura paru, memisahkan lobus-lobus dari paru.
2. Lapisan dalam pleura viseralis : pleura yang berhubungan dengan fasia endotorasika,
merupakan permukaan dalam dinding toraks.
B. ORGAN ORGAN PADA SISTEM RESPIRASI
1. Inspirasi
Inspirasi adalah bagian aktif dari proses pernafasan yaitu masuknya udara ke dalam tubuh.
Inpirasi diprakasai oleh pusat control pernafasan di medulla oblongata. Aktivasi medula
menyebabkan kontraksi diafragma dan otot-otot interkostal sehingga rongga dada membesar dan
penuruan rongga pleura yaitu rongga tipis yang berisi cairan di vesiral dan pariental dari paru-
paru kiri maupun kanan (rongga paru-paru)
C. MEKANISME PERNAPASAN
2. Ekspirasi
Ekspirasi adalah bagian dari proses pernapasan yaitu mengeluarkan udara dari dalam tubuh.
Udara kadaluarsa berupa karbon dioksida dan uap air hasil peristiwa metabolisme tubuh akan
dibuang dalam proses ini. Ekspirasi juga diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula
oblongata (Brain stem) namun kebalikan dari proses inspirasi.
Otot-otot antar tulang rusuk sebelah luar dan otot diafragma mengendur yang akan membuat
rongga dada turun sehingga volume udara di paru-paru mengecil. Dengan mengecilnya volume
udara di paru-paru maka tekanan udara di dalam paru-paru meningkat dan akan mendorong
karbondioksida dari ruang alveolus perlahan naik ke tabung-tabung pernafasan dan keluar
melalu
C. MEKANISME PERNAPASAN
D. Pertukaran O₂ dan CO₂
Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Pada pernapasan
dalam, darah masuk ke jaringan tubuh. Oksigen melepaskan ikatannya dengan hemoglobin dan
berdifusi masuk ke cairan jaringan tubuh. Proses difusi oksigen terjadi karena tekanan parsial
oksigen dalam kapiler darah lebih tinggi daripada tekanan parsial oksigen dalam sel-sel tubuh.
Setelah sampai dalam jaringan , gas o2 digunakan untuk respirasi sel, yaitu untuk mengoksidasi
zat makanan sehingga dapat menghasilkan energy. Semakin banyak oksigen yang digunakan
oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbon dioksida dalam sel-sel tubuh lebih tinggi
dibandingkan tekanan parsial karbon dioksida dalam kapiler darah. Oleh karena itu, karbon
dioksida akan berdifusi dari sel-sel tubuh ke kapiler darah yang kemudian akan dibawa
eritrosit menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, co2 akan berdifusi dari kapiler darah
menuju alveolus. Peristiwa tersebut tersebut terjadi karena tekanan parsial co2 di kapiler darah
lebih tinggi daripada tekanan parsial co2 dalam alveolus. Akhirnya, karbon dioksida
dikeluarkan melalui ekspirasi.
E. Gangguan pada system respirasi