Haerul Anam1
1
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan Analis Kesehatan Mataram
Abstrak
Air PDAM adalah salah satu sumber air bersih bagi masyarakat. Namun sebelum
didistribusikan ke konsumen dilakukan beberapa proses pengolahan untuk
menghasilkan air bersih yang berkualitas. Salah satu cara pengolahan air adalah
desinfeksi dengan klorinasi. Sisa klor yang diperbolehkan ada didalam air bersih
yaitu 0,2–0,6 mg/L. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama
penyimpanan air tehadap sisa klor pada air distribusi PDAM Giri Menang
Mataram dengan cara mengukur kadar sisa klor pada sampel air tanpa
penyimpanan, penyimpanan 12 jam, 24 jam dan 36 jam. Pemeriksaan kadar sisa
klor dilakukan dengan metode Kolorimetri menggunakan alat komparator dengan
enam kali replikasi. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi penurunan kadar
sisa klor sampai 0,4 mg/L pada sampel air setelah disimpan selama 12 jam, 24
jam dan 36 jam. Sisa klor bebas yang diijinkan ada pada air minum 0,2 – 0,6
mg/L, sehingga air minum PDAM Giri Menang Mataram, baru dapat digunakan
langsung untuk minum/memasak setelah dibiarkan lebih dari 24 jam. Pengaruh
lama penyimpanan air terhadap sisa klor pada air distribusi PDAM Giri Menang
Mataram, dilakukan uji statistik Anova Satu Arah (One Way Anova) dengan
bantuan komputer program SPSS. Diperoleh nilai probabilitas adalah 0,000 <
α=0,05, artinya ada pengaruh lama penyimpanan air terhadap sisa klor pada air
distribusi PDAM Giri Menang Mataram.
Kata Kunci : Air PDAM, Kadar sisa klor, Lama penyimpanan.
Abstract
Water taps are one source of clean water for the community. But before it is
distributed to the consumers do some processing to produce clean water quality.
One way is the water treatment disinfection by chlorination. Permissible residual
chlorine present in water that is from 0.2 to 0.6 mg / L. This study aimed to
determine the effect of water storage time tehadap residual chlorine in distribution
Giri Menang water taps Mataram by measuring the levels of residual chlorine in
water samples without storage , storage 12 hours , 24 hours and 36 hours. The
level of residual chlorine is done by Colorimetric method using a comparator with
six times replication. The results show there has been a decrease in residual
chlorine levels up to 0.4 mg / L in water samples after storage for 12 hours, 24
hours and 36 hours . Permissible residual free chlorine for drinking water from 0.2
to 0.6 mg / L , so the drinking water taps Giri Menang Mataram , can only be used
directly for drinking/cooking after standing for more than 24 hours. Effect of
water storage duration of the residual chlorine in distribution Giri Menang water
taps Mataram, performed statistical tests Anova One Direction ( One Way
ANOVA ) with SPSS. Values obtained probability is 0.000 < α = 0.05 , meaning
95
that there is the influence of storage time on the water to chlorine residual water
taps distribution Giri Menang Mataram.
Keywords : Water taps, Residual levels of chlorine, Retention.
96
Kadar sisa klor yang melebihi air selama 1 malam atau 12 jam,
batas tersebut dapat berdampak kemudian air pada bagian atas itulah
negatif pada kesehatan apabila yang digunakan untuk keperluan
dikonsumsi secara terus menerus. sehari-hari.
Kadar sisa klor berlebih dapat Mengacu pada latar belakang,
menyebabkan beberapa penyakit, penulis bermaksud melakukan
apabila klor di dalam tubuh tersebut penelitian tentang “Pengaruh Lama
bersenyawa dengan zat organik, Penyimpanan Air Terhadap Sisa Klor
seperti air seni atau keringat maka Pada Air Distribusi Perusahaan
akan menghasilkan senyawa Daerah Air Minum (PDAM) Giri
nitrogen triklorin yang dapat Menang Mataram”.
mengakibatkan iritasi hebat terhadap
sel - sel tubuh yang melindungi paru- Metode
paru, gangguan saluran cerna, Penelitian ini bersifat pre
anemia dan peningkatan absorbsi eksperimental yaitu penelitian
klor dalam tubuh. Gangguan tersebut dengan melakukan kegiatan
merupakan salah satu penyebab percobaan yang bertujuan untuk
kanker (Buckle, 1997). mengetahui suatu gejala atau
Air yang dikonsumsi oleh pengaruh yang timbul sebagai akibat
masyarakat harus memenuhi syarat dari adanya perlakuan tertentu
kesehatan. Syarat air minum dilihat (Notoatmodjo, 2010).
dari segi fisik dapat ditinjau dari Dengan menggunakan desain
beberapa aspek antara lain bau, penelitian One Group Pretest
kekeruhan, rasa, warna dan suhu. Air Posttest, peneliti ingin mengetahui
minum yang berbau selain tidak pengaruh lama penyimpanan air
estetis, juga tidak disukai oleh terhadap sisa klor pada air distribusi
masyarakat (Budiman, 2007). Perusahaan Daerah Air Minum
Survei yang peneliti lakukan di (PDAM) Giri Menang Mataram.
masyarakat mengeluhkan bahwa air Rancangan penelitian yang
yang didistribusikan oleh PDAM digunakan adalah Rancangan Acak
Giri Menang Mataram seringkali Lengkap (RAL) dengan perlakuan-
macet pada jam puncak, keruh dan perlakuan sebagai berikut :
bau kaporit yang masih menyengat, Alat : Botol semprot, Gelas
sehingga masyarakat di beberapa beaker 100 ml, Gelas ukur 25 ml,
wilayah pelayanan akhirnya hanya Komparator, Pipet tetes,Wadah
menggunakan air PDAM untuk penampung air sampel. Bahan: Air
mandi dan mencuci, sedangkan distribusi Perusahaan Daerah Air
untuk minum dan keperluan Minum (PDAM) Giri Menang
memasak mereka mengeluarkan Mataram, Aquadest, Reagen
uang ekstra untuk membeli air orthotoluidin.
minum dalam kemasan. Metode Pemeriksaan ntuk
Bau kaporit yang menyengat menentukan sisa klor pada
merupakan indikator adanya sisa klor pemeriksaan ini menggunakan
atau klorin bebas yang berlebih di metode kolorimetri dengan
dalam air. Kebiasaan yang dilakukan komparator.
oleh masyarakat agar dapat mencapai Metode yang dilakukan dalam
kadar sisa klor yang diizinkan adalah pemeriksaan ini bertujuan untuk
dengan menyimpan atau menampung menentukan kadar sisa klor dalam air
97
yang mendasarkan pemeriksaan atas Perusahaan Daerah Air Minum
reaksi antara Cl2 dengan (PDAM) Giri Menang Mataram.
orthotoluidin dalam suasana asam Kriteria pembacaan uji statistik
kuat membentuk haloquinon yang One Way ANOVA ini adalah apabila
berwarna kuning. Warna kuning ini nilai probabilitas < dari α 0,05 maka
dibandingkan dengan standar warna Ho ditolak dan Ha diterima artinya
dalam komparator, klor dalam ada pengaruh lama penyimpanan air
keadaan bebas dalam air hanya terhadap sisa klor pada air distribusi
membutuhkan waktu kontak dengan Perusahaan Daerah Air Minum
orthotoluidin kurang lebih 1 menit, (PDAM) Giri Menang Mataram.
sedangkan Cl2 dalam keadaan terikat Apabila nilai probabilitas > dari α
membutuhkan waktu sampai 10 0,05 maka Ho diterima dan Ha
menit. ditolak, artinya tidak ada pengaruh
lama penyimpanan air terhadap sisa
klor pada air distribusi Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Giri
Menang Mataram.
Hasil
Penelitian dilakukan dari tanggal 17
Juni sampai dengan 28 Juni 2014.
Penelitian ini bersifat penelitian
Data hasil pengamatan kadar sisa lapangan, oleh karena itu penelitian
klor air distribusi PDAM Giri langsung dilakukan di tempat
Menang Mataram dimasukkan dalam pengambilan sampel di kran
tabel. konsumen yang menggunakan air
Data berupa kadar klor (mg/L) PDAM Giri Menang Mataram di
yang diperoleh untuk mengetahui daerah Ampenan. Hari pertama
adanya pengaruh lama penyimpanan pengambilan sampel dilakukan pada
terhadap sisa klor pada air distribusi pukul 05.00 wita sebanyak 5 liter
Perusahaan Daerah Air Minum yang ditampung dalam 4 wadah.
(PDAM) Giri Menang Mataram Masing-masing sampel air disimpan
dianalisis secara statistik dalam waktu 0 jam (tanpa
menggunakan uji ANOVA one way penyimpanan), 12 jam, 24 jam dan
dengan tingkat kepercayaan 95% (Pα 36 jam. Kemudian sampel air diukur
= 0,05) dan dengan menggunakan kadar sisa klornya dengan metode
bantuan program SPSS (Santoso, kolorimetri menggunakan alat
2004). komparator dengan reagen
Hipotesis statistik dari orthotoluidin. Hasil yang diperoleh
penelitian ini adalah: dicatat dan dianalisis secara statistik
Ho : Tidak ada pengaruh lama dengan uji One Way ANOVA untuk
penyimpanan air terhadap sisa klor melihat pengaruh lama penyimpanan
pada air distribusi Perusahaan air terhadap kadar sisa klor pada air
Daerah Air Minum (PDAM) Giri distribusi PDAM.
Menang Mataram. Berdasarkan hasil penetapan
Ha : Ada pengaruh lama kadar yang telah dilakukan diperoleh
penyimpanan air terhadap sisa kadar sisa klor pada sampel air
klor pada air distribusi seperti pada tabel 1 di bawah ini :
98
Tabel 1. Hasil Penetapan Kadar Sisa Klor Pada Sampel Air
No Waktu Replikasi / Kadar Sisa Klor (mg/l) Jumla Rerata
Penyimpanan 1 2 3 4 5 6 h (mg/l)
1. 0 Jam 1,3 1,3 0,8 1,5 1,2 1,2 7,3 1,2
2. 12 jam 0,9 0,9 0,6 1,1 1,0 0,9 5,4 0,9
3. 24 jam 0,5 0,8 0,5 0,8 0,7 0,7 4,0 0,6
4. 36 jam 0,2 0,7 0,3 0,5 0,5 0,4 2,6 0,4
0
0 jam 12 jam 24 jam 36 jam
Grafik 1. Pengaruh lama penyimpanan air terhadap sisa klor pada air PDAM Giri
Menang Mataram
Dari grafik di atas terlihat bahwa jam terjadi penurunan kadar sisa klor
terjadi penurunan kadar sisa klor dari 0,6 mg/l menjadi 0,4 mg/l
pada sampel air tanpa penyimpanan setelah disimpan selama 36 jam.
setelah disimpan selama
12 jam yaitu dari 1,2 mg/l menjadi
0,9 mg/l. Pada sampel air yang Hasil Uji Statistik
disimpan selama 12 jam terjadi a. Hasil Uji normalis data
penurunan kadar sisa klor dari 0,9 Berdasarkan hasil penetapan
mg/l menjadi 0,6 mg/l setelah kadar sisa klor pada sampel air
disimpan selama 24 jam. Pada dilakukan analisis statistik untuk
sampel air yang disimpan selama 24 mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau tidak
menggunakan uji non parametrik
99
Shapiro-Wilk dengan tingkat Adapun hasil uji Non
kepercayaan 95% (α = 0,05). Parametrik Shapiro-Wilk dapat
dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
100
Sumber-sumber air yang umum bagian atas itulah yang digunakan
digunakan untuk air baku PDAM untuk keperluan sehari-hari.
adalah air tanah dan air Berdasarkan penelitian yang
permukaan meliputi air sungai, air telah dilakukan diperoleh hasil
rawa, air danau dan mata air. penetapan kadar sisa klor tertinggi
Untuk memperoleh air bersih pada sampel air tanpa
dengan kualitas yang baik penyimpanan adalah 1,5 mg/l,
diperlukan pengolahan terlebih kadar terendah adalah 0,8 mg/l
dahulu, salah satu proses dan kadar rata-rata sisa klor
pengolahan tersebut adalah adalah 1,2 mg/l. Hasil penetapan
desinfeksi dengan klorinasi (Azis, kadar tersebut masih tinggi jika
2011). dibandingkan dengan standar sisa
Faktor-faktor yang mempengaruhi klor yang diperbolehkan. Hal
klorinasi adalah waktu kontak, tersebut disebabkan karena pada
jenis dan konsentrasi desinfektan, proses klorinasi pemberian kaporit
keadaan mikroorganisme dan tidak memperhitungkan debit dan
faktor lingkungan meliputi suhu, kualitas air, sehingga jumlah
pH, kualitas air, pengolahan air klorin dalam air yang dapat
(Setiawan, dkk, 2007). dipakai untuk membunuh
Untuk menjaga kualitas air mikroorganisme patogen dan
distribusi PDAM, keberadaan sisa untuk mengoksidasi bahan
klor sangat diperlukan dalam organik serta untuk mendapatkan
suatu sistem jaringan distribusi sisa klor bebas sebesar 0,2 – 0,6
karena dapat mengurangi resiko mg/l tidak dapat dihitung secara
tumbuhnya mikroorganisme dan tepat, oleh karena itu masih
terjadinya kontaminasi akibat didapatkan kadar sisa klor
kebocoran pada proses pengaliran. berlebih yang sampai di kran
Sisa klor pada sistem jaringan konsumen. Air dengan sisa klor
distribusi harus dijaga pada berlebih yang digunakan untuk
konsentrasi 0,2 – 0,6 mg/l. mandi akan menimbulkan efek
Dari survei yang telah pada bagian luar tubuh yaitu dapat
peneliti lakukan di masyarakat mengakibatkan iritasi mata dan
yang menggunakan air PDAM hidung, selain itu juga dapat
untuk keperluan sehari-hari mengakibatkan gangguan hati,
banyak mengeluhkan bau kaporit ginjal dan susunan saraf pusat
yang masih sangat menyengat. apabila dikonsumsi dalam jangka
Bau kaporit merupakan indikator panjang (Dirjen Yanmed, 2002).
adanya sisa klor berlebih dan Pada sampel air dengan
tidak sesuai dengan standar yang waktu penyimpanan 12 jam
telah ditetapkan oleh Permenkes diperoleh hasil penetapan kadar
No. 907 tahun 2002 tentang sisa klor tertinggi adalah 1,1 mg/l,
standar kualitas air minum. kadar terendah adalah 0,6 mg/l
Kebiasaan yang dilakukan oleh dan kadar rata-rata sisa klor
masyarakat agar dapat mencapai adalah 0,9 mg/l, terjadi penurunan
kadar sisa klor yang diizinkan kadar sekitar 0,3 mg/l jika
adalah dengan menyimpan atau dibandingkan dengan kadar sisa
menampung air selama 1 malam klor pada sampel air tanpa
atau 12 jam, kemudian air pada penyimpanan. Pada air dengan
101
waktu penyimpanan 24 jam Berdasarkan hasil uji statistik
diperoleh hasil penetapan kadar menggunakan Shapiro-Wilk untuk
sisa klor tertinggi adalah 0,8 mg/l, menguji apakah sebaran dari data
kadar terendah adalah 0,5 mg/l yang diperoleh berdistribusi
dan kadar rata-rata sisa klor normal atau tidak didapatkan hasil
adalah 0,6 mg/l, terjadi penurunan probabilitas kadar sisa klor
kadar sekitar 0,3 mg/l jika sampel air tanpa penyimpanan
dibandingkan dengan kadar sisa adalah 0,287, nilai P kadar sisa
klor pada sampel air dengan klor sampel air yang disimpan
waktu penyimpanan 12 jam. Pada selama 12 jam adalah 0,238, nilai
sampel air dengan waktu P kadar sisa klor sampel air yang
penyimpanan 36 jam diperoleh disimpan selama 24 jam adalah
hasil penetapan kadar sisa klor 0,093 dan nilai P kadar sisa klor
tertinggi adalah 0,7 mg/l, kadar sampel air yang disimpan selama
terendah adalah 0,2 mg/l dan rata- 36 jam adalah 0,804. Dari hasil
rata sisa klor adalah 0,4 mg/l, tersebut diketahui bahwa nilai
terjadi penurunan kadar sekitar probabilitas > α 0,05 yang artinya
0,2 mg/l jika dibandingkan data berdistribusi normal.
dengan kadar sisa klor yang Selanjutnya untuk
diperoleh dari sampel air dengan mengetahui apakah data yang
waktu penyimpanan 24 jam. diperoleh bersifat homogen atau
Setelah dilakukan penyimpanan tidak dilakukan uji statistik
air selama 36 jam diperoleh hasil menggunakan uji Levene
kadar sisa klor seperti yang diperoleh hasil nilai probabilitas
dianjurkan yaitu 0,2 – 0,6 mg/l. 0,885 > α 0,05 artinya data
Selama proses tersebut bersifat homogen
klorinasi, klor akan direduksi sehingga asumsi untuk
sampai menjadi klorida (Cl menggunakan uji ANOVA telah
murni) yang tidak mempunyai terpenuhi yaitu varian dalam
daya bunuh sama sekali kelompok sama. Karena data
(Giyantini, 2004). Semakin lama berdistribusi normal dan
waktu penyimpanan air maka sisa kelompok homogen maka
klor yang direduksi menjadi dilakukan uji statistik parametrik
klorida akan semakin banyak dan One Way ANOVA untuk menguji
sisa klor bebas maupun terikat sebuah eksperimen dengan
akan semakin sedikit. Pada saat rancangan lebih dari 2.
proses penetapan kadar, yang Berdasarkan uji statistik tersebut
dapat dibaca oleh komparator diketahui nilai probabilitas 0,000
adalah klor dalam keadaan bebas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
(HOCl, OCl- dan Cl2) dan klor diterima artinya ada perbedaan
dalam keadaan terikat (NH2Cl, pengaruh lama penyimpanan air
NHCl2, NCl3) , sementara klorida terhadap sisa klor pada air
(Cl murni) tidak dapat diukur oleh distribusi PDAM Giri Menang
komparator. Oleh sebab itu, pada Mataram.
saat proses penetapan kadar, kadar
sisa klor yang diperoleh semakin Kesimpulan
menurun. Sisa klor pada air distribusi PDAM
2. Hasil Uji Statistik Giri Menang Mataram tanpa
102
penyimpanan kadar tertinggi adalah mendapatkan sisa klor bebas sebesar
1,5 mg/L, kadar terendah adalah 0,8 0,2 – 0,6 mg/L.
mg/L dan kadar rata-rata sisa klor
adalah 1,2 mg/L. Sisa klor pada air Daftar Pustaka
distribusi PDAM Giri Menang 1. Azis, Abdul. 2011. Kajian
Mataram yang disimpan selama 12 Permasalahan dan Analisis
jam kadar tertinggi adalah 1,1 mg/L, Kebutuhan Air Minum Kota
kadar terendah adalah 0,6 mg/L dan Mataram dan Kabupaten
kadar rata-rata sisa klor adalah 0,9 Lombok Barat Provinsi Nusa
mg/L. Sisa klor pada air distribusi Tenggara Barat. Universitas
PDAM Giri Menang Mataram yang Gadjah Mada : Hal 2.
disimpan selama 24 jam kadar 2. Baumann,E.R. 1962. Should
tertinggi adalah 0,8 mg/L, kadar Small Water Supplies be
terendah adalah 0,5 mg/L dan kadar Superchlorinated Part I and II.
rata-rata sisa klor adalah 0,6 mg/L. Water and Sewage Works. (12):
Sisa klor pada air distribusi PDAM 463-465.
Giri Menang Mataram yang 3. Buckle, K.A. 1987. Ilmu
disimpan selama 36 jam kadar Pangan. Universitas Indonesia
tertinggi adalah 0,7 mg/L, kadar Press : Jakarta.
terendah adalah 0,2 mg/L dan kadar 4. Chandra, Budiman. 2007.
rata-rata sisa klor adalah 0,4 mg/L. Pengantar Kesehatan
Sisa klor bebas yang diijinkan ada Lingkungan. Penerbit Buku
pada air minum 0,2 – 0,6 mg/L, Kedokteran : Jakarta.
sehingga air minum PDAM Giri 5. Depkes RI. 1990. Permenkes
Menang Mataram, baru dapat No.416/Menkes/Per/XI/1990
digunakan langsung untuk Syarat-Syarat dan Pengawasan
minum/memasak setelah dibuarkan Kualitas Air. Depkes R.I :
lebih dari 24 jam. Hasil uji statistik Jakarta.
One Way ANOVA diperoleh nilai 6. Dirjen PPM & PL dan Dirjen
probabilitas 0,000 < α 0,05 Yanmed. 2002. Pedoman
menunjukkan ada pengaruh lama Sanitasi Rumah Sakit. Depkes.
penyimpanan air terhadap sisa klor RI : Jakarta.
pada air distribusi PDAM Giri 7. Dit.Jen. PPM dan PLP. 1990.
Menang Mataram. Pedoman Teknis Perbaikan
Kualitas Air Bagi Petugas
Saran Pembinaan Kesehatan
Bagi masyarakat yang menggunakan Lingkungan. Depkes R.I :
air PDAM untuk keperluan sehari- Jakarta.
hari perlu dilakukan penyimpanan air 8. Notoatmodjo, S. 2010. Metode
untuk menurunkan kadar sisa klor Penelitian Kesehatan. Rineka
sampai batas yang dianjurkan. Cipta : Jakarta.
Diharapkan bagi instansi terkait agar 9. Santoso, S. 2004. SPSS
memperhitungkan debit dan kualitas Statistika Multivariat. PT. Elex
air sesuai dengan jumlah klorin yang Media Komputindo : Jakarta.
dapat dipakai untuk membunuh 10. Saputri, A.W. 2011. Evaluasi
mikroorganisme patogen dan untuk Instalasi Pengolahan Air Minum
mengoksidasi bahan organik agar (IPA) Babakan PDAM Tirta
Kerta Raharja Kota Tangerang.
103
Skripsi Fakultas Teknik
Universitas Indonesia : Jakarta.
11. Setiawan, Nurjazuli dan
Mifbakhuddin. 2006. Pengaruh
Berbagai Jenis Senyawa Chlor
terhadap Jumlah Residu Chlor
pada Air Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM). Fakultas
Kesehatan Masyarakat UM :
Semarang.
12. Sutrisno, C.T., dan Suciastuti, E.
2002. Teknologi Penyediaan Air
Bersih. Rineka Cipta : Jakarta.
13. Syahril, Nurdin. 2010. Kajian
Manajemen Proyek Penyediaan
Air Bersih Perkotaan Daerah
Berbukit dengan Sumber Air
Sungai. Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya :
Palembang.
104