NIM : 011511233001
Prodi : S1 Pendidikan Bidan (SMT 5)
Tetanus adalah penyakit menular disebabkan oleh kontaminasi luka dari bakteri yang hidup
di tanah. Bakteri. Clostridium tetani adalah organisme penyebab penyakit tetanus yang
mampu hidup bertahun-tahun di tanah dalam bentuk spora.
1. Tahap Prepatogenesis
Terjadi interaksi antara host dan agent bakteri Clostridium tetani. Jika imunitas host
sedang lemah, agent lebih ganas, dan kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi host,
maka penyakit Tetanus akan melanjutkan riwayat alamiahnya ke tahap pathogenesis.
2. Tahap Patogenesis
Masa inkubasi berkisar antara 3-21 hari. Semakin pendek masa inkubasi, semakin tinggi
kemungkinan kematian. Gejala pertama biasanya rasa sakit pada luka, diikuti trismus
(kaku rahang, sukar membuka mulut lebar – lebar), rhisus sardonicus (wajah setan).
Kemudian diikuti kaku buduk, kaku otot perut, gaya berjalan khas seperti robot, sukar
menelan, dan laringospasme. Pada keadaan yang lebih berat terjadi epistothonus (posisi
cephalic tarsal), di mana pada saat kejang badan penderita melengkung dan bila
ditelentangkan hanya kepada dan bagian tarsa kaki saja yang menyentuh dasar tempat
berbaring. Dapat terjadi spasme diafragma dan otot – otot pernapasan lainnya. Pada saat
kejang penderita tetap dalam keadaan sadar. Suhu tubuh normal hingga subfebris.
Sekujur tubuh berkeringat.
Tetanus tidak bisa segera terdeteksi karena masa inkubasi penyakit ini berlangsung
hingga 21 hari setelah masuknya kuman tetanus ke dalam tubuh.
Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh melalui luka. Dalam keadaan anaerob (oksigen
rendah), spora berkecambah. Toksin diproduksi dan disebarkan melalui darah dan
limfatik. Racun bereaksi di sistem saraf pusat, termasuk akhir saraf motorik perifer,
sumsum tulang belakang, otak, dan sistem saraf simpatik.
Port of entry dari tetanus tak selalu dapat diketahui dengan pasti, namun dapat diduga
melalui:
1. Luka tusuk, gigitan binatang, luka bakar
Environment : Daerah tropis, daerah dengan cakupan imunisasi DPT (Diphtheria, Pertussis
dan Tetanus) yang rendah dan di daerah peternakan.
Manifestasi klinis yang khas dari tetanus disebabkan ketika toksin tetanus mengganggu
pelepasan neurotransmitter, menghambat impuls inhibitor. Hal ini menyebabkan kontraksi
otot dan kejang.
3. Pencegahan
Pemberian vaksin DtaP (Diphteria and Tetanus Toxoids and Acelullar Pertusis Vaccine),
dengan ketentuan :
SUMBER
Najmah. 2016. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: TIM
Seema Quasim. Management of Tetanus. Jurnal (Online). Diambil dari :
http://www.frca.co.uk/documents/tetanus.pdf
Slaven, Ellen M., dkk. Infectious Diseases: Emergency Department Diagnosis and
Management. 2007. Mc Graw Hill. US
Nama : Ramadhani Akhbar Kusuma Sari
NIM : 011511233001
Prodi : S1 Pendidikan Bidan (SMT 5)
BAGAN
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT TETANUS
Masa prepatogenesis Masa inkubasi Masa penyakit Masa penyakit Masa akhir penyakit
3-21 hari Dini lanjut