Hidung berfungsi sebagai indra penghidu, menyiapkan udara inhalasi agar dapat digunakan
paru serta fungsi filtrasi. Sebagai fungsi penghidu, hidung memiliki epitel olfaktorius berlapis
semu yang berwarna kecoklatan yang mempunyai tiga macam sel sel syaraf yaitu sel
penunjang, sel basal dan selofaktorius. Fungsi filtrasi yaitu memanaskan dan melembabkan
udara inspirasi akan melindungi saluran nafas dibawahnya dari kerusakan. Partikel yang
besarnya 5-6 mikrometer atau lebih, 85% - 90% disaring didakam hidung dengan bantuan
TMS.
Hidung dapat mencium berbagai macam bauk arena didalam rongga hidung terdapat serabut
saraf pembau yang terdiri dari jutaan sel – sel pembau. Setiap sel – sel pembai tersebut
mempunyai rambut – rambut di ujungnya serta diliputi oleh selaput lender yang berfungsi
untuk melembabkan rongga hidung.
e. Resonansi suara
Resonasi oleh hidung penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan
menyanyi. Sumbatan hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang,
sehingga terdengar suara sengau – sengau (rinonalia).
f. Proses bicara
Hidung membantu proses pembentukan kata dengan konsonan nasal
(m,n,ng) dimana rongga mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatum molle
turun untuk aliran udara.
g. Refleks nasal
Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan
saluran cerna, kardiovaskuler dan pernafasan. Contoh : iritasi mukosa hidung
menyebabkan refleks bersin dan nafas terhenti. Rangsang bau tertentu menyebabkan
sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas.
https://www.academia.edu/40538104/
INDRA_PENCIUMAN_HIDUNG_DISUSUN_OLEH_KELOMPOK_3_KELAS_1A
_DIV_KEPERAWATAN_POLTEKKES_KEMENKES_GORONTALO
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/25670/1/50c78ef3fe948152c8974cc7cce66748.pdf