Anda di halaman 1dari 4

Kelompok : 1.

2
Anggota : Baidhatun Nisa
Fajaruddin
Fitri Ardiyati
Ekrima Dayanti
Gita Soniya

FISIOLOGI PERNAFASAN BAGIAN ATAS

1. SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS

Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disaring dan
dilembabkan. Pernafasan bagian atas, meliputi hidung, faring, laring. Saluran
pernafasan dari hidung sampai bronkiolus dilapisi oleh membrane mukosa
bersilia. Ketika masuk ronga hidung, udara disaring, dihangatkan dan
dilembabkan. Ketiga proses ini merupakan fungsi utama mukosa respirasi yang
terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia dan bersel goblet. Permukaan epitel
diliputi oleh lapisan mucus yang disekresi oleh sel goblet dan kelenjar mukosa.
Partikel debu yang kasar disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalam lubang
hidung, sedangkan partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mucus.
Gerakan silia mendorong lapisan mucus ke posterior didalam rongga hidung, dan
ke superior didalam sistem pernafasan bagian bawah menuju ke faring. Dari sini
partikel halus akan tertelan atau dibatukkan keluar. Lapisan mucus memberikan
air untuk kelembaban, dan banyaknya jaringan pembuluh darah dibawahnya akan
menyuplai panas ke udara inspirasi. Jadi udara inspirasi telah disesuaikan
sedemikian rupa, sehingga udara yang mencapai faring hampir bebas debu,
bersuhu mendekati suhu tubuh dan kelembabannya mencapai 100%.

1
a. Rongga hidung (cavum nasalis)

Fungsi hidung :
1. Udara di hangatkan oleh permukaan konka dan septum nasalis setelah
melewati faring, suhu lebih kurang 36 ℃.
2. Udara di lembabkan, sejumlah besar udara yang melewati hidung bila
mencapai faring kelembapan nya lebih kurang 75%.
3. Kotoran di saring oleh bulu-bulu hidung. Partikel dirongga disaring oleh
rambut vestibular, lapisan mukosiliar, dan lisozim (protein dalam air
mata). Fungsi ini di namakan fungsi air conditioning jalan pernapasan
atas. Kenaikan suhu tidak melebihi 2-3 % dari suhu tubuh. Uap air
mencapai trakea bagian bawah bila seorang bernapas melalui tabung
langsung masuk trakea. Pendinginan dan pengeringan berpengaruh pada
bagian bawah paru sehingga mudah terjadi infeksi paru.
4. Penciuman, pada pernapasan, biasa 5-10 % udara pernapasan melalui
celah olfaktori. Dalam menghirup udara dengan keras, 20% udara
pernapasan melalui celah ofaktori.

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lender yang berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan. Selaput lendir terdiri dari : Psedostrafied ciliated
columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus kearah
faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung. Dan di
dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat
(kelenjar sudorifera). Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang

2
berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat
konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang masuk.
Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara
sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu
lembap. Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas
yang lain. Misalnya, karbon dioksida (co2), belerang (s), dan nitrogen (n2). Selain
sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat
sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup
gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan
bahan penyakit lainnya.
Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke faring.
b. Faring

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2


saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan yang terdapat
pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius dan saluran pencernaan (orofarings) pada
bagian belakang merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring terdapat
pangkal lidah. Orofaring merupakan bagian dari sistem pernafasan dan sistem
pencernaan, tetapi tidak dapat digunakan untuk menelan dan bernafas secara
bersamaan. Saat menelan, pernafasan berhenti sebentar dan orofaring terpisah
sempurna dari nasofaring dengan terangkatnya palatum.
Hubungan faring dengan rongga hidung serta laring menghasilkan faring
sebagai relatif krusial pada produksi suara dan memungkinkan manusia untuk
bernafas menggunakan lisan. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan

3
makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat
tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar
peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.
c. Laring

Fungsi primer laring adalah untuk melindungi saluran pernapasan di bawah nya
dengan cara menutup secara stimulasi mekanik, sebagai akibatnya mencegah
masuknya benda asing ke pada saluran pernapasan. Laring (tekak) adalah tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Laring berparan
untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalan nafas terhadap masuknya
makanan dan cairan. Laring dapat tersumbat, antara lain oleh benda asing
( gumpalan makanan ), infeksi ( misalnya infeksi dan tumor). Ruang berbentuk
segitiga diantara pita suara (yaitu glotis) bermuara kedalam trachea dan
membentuk bagian antara saluran pernafasan atas dan bawah.

Anda mungkin juga menyukai