Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL KKPMT HIDUNG

Oleh:

P07137120003 Cikita Awieka Nandawati

P07137120013 Dhea Maheswari Fitria Utami

P07137120016 Deviana Putri Winarsa

P07137120021 Nur Khabib Daud Setiawan

P07137120037 Berlyana Ichanur Putri

P07137120038 Ella Martasari Yuwono

P07137120041 Wiwit Widiastuti

P07137120042 Eldania Putri Regina Aurellia

P07137120044 Anindya Putri Razak

P07137120051 Khoirunnisa Nurul Fajriyah

DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

1. ANATOMI HIDUNG
a. Lubang hidung
Dari tampilan luar hidung, Anda hanya akan melihat dua buah lubang
kecil yang menuju rongga hidung. Dua lubang ini berperan sebagai pintu keluar
dan masuknya udara ketika bernapas.
b. Bulu-bulu halus
Pada rongga hidung, akan tampak bulu-bulu halus yang menempel. Bulu-bulu ini
berfungsi menyaring kotoran yang masuk ke rongga hidung. Pada saat-saat
tertentu, lendir dan kotoran dapat menggumpal di antara bulu-bulu halus hidung.
c. Silia
Di rongga hidung juga terdapat jaringan kecil yang berfungsi seperti
sapu. Fungsi silia adalah untuk menangkap kotoran dan mendorongnya ke
saluran pernapasan yang lebih dalam. Silia sangat sensitif terhadap zat
berbahaya, salah satunya adalah asap rokok. Jika berulang kali terkena zat
tersebut, fungsi silia akan terganggu. Jika silia rusak, risiko penyakit pernapasan
(seperti bronkitis) dapat meningkat.
d. Dinding tengah
Di antara kedua lubang hidung terdapat dinding tengah atau pemisah
yang disebut septum. Dinding ini terbuat dari tulang dan tulang rawan
(cartilage). Dinding pemisah bagian atas yang berdekatan dengan mata penuh
dengan tulang. Bagian tengah dan bawah diisi dengan tulang rawan. Inilah
mengapa hidung tengah bawah terasa lentur saat ditekan.
e. Dinding samping
Selain dinding tengah, hidung memiliki dinding samping atau lateral.
Dinding samping ini terdiri dari jaringan tulang dan pembuluh darah yang
disebut turbinat atau choca. Struktur ini memainkan peran penting dalam
menghangatkan, melembabkan, dan menyaring udara yang kita hirup.
f. Sinus
Ada empat sinus di hidung, yaitu sinus maksilaris sinus terbesar di tulang
pipi, sinus frontal di bagian tengah dahi, sinus ethmoid di jembatan hidung antara
kedua mata, dan sinus sphenoid di tulang belakang rongga hidung.
Keempat sinus dilapisi dengan mukosa untuk menghasilkan lendir.
Sejauh ini, fungsi sinus belum jelas. Ketika lendir, kotoran, dan bakteri
terperangkap di dalam sinus, terjadi peradangan, yang disebut sinusitis.

2. FISIOLOGI HIDUNG
Rongga hidung adalah ruang kosong di belakang hidung yang berada tepat di
tengah – tengah wajah yang dilalui udara dan merupakan tempat pertemuan dari kedua
lubang hidung. Rongga hidung terbagi menjadi 2 yang terpisahkan oleh sirip ventrikal
yang disebut septum nasal. Setiap cavity mempunyai 4 dinding yaitu dinding medial,
lateral, inferior, dan superior. Disamping rongga hidung terdapat 3 garis horizontal
yang menyembul keluar disebut konka hidung yang berfungsi untuk menghangatkan
udara dan mengirimnya menuju epitel penciuman. Didalam rongga hidung terdapat
organ vomeronasal yang berperan terhadap deteksi feromon.

Alat pencium terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus
olfaktorius dan timbul pada bagian atas lendir hidung (olfaktori). Nervus olfaktori
dilapisi oleh sel – sel yang khusus yang mengeluarkan fibril yang sangat halus tenalin
dengan serabut dari olfaktorius yang merupakan otak kecil, saraf olfaktorius terletak
lempeng etmoidalis.

Fungsi Hidung:

1. Sebagai jalan nafas pada inspirasi, udara masuk melalui nares anterior, lalu
naik ke atas setinggi konka mediadan kemudian turun ke bawah ke arah
nasofaring, sehingga aliran udara ini berbentuk lengkungan atau arkus. Pada
ekspirasi, udara masuk melalui koana dan kemudian mengikuti jalan yang
sama seperti udara inspirasi. Akan tetapi di bagian depan aliranudara
memecah, sebagian lain kembali ke belakang membentuk pusaran dan
bergabung dengan aliran dari nasofaring.
2. Pengatur kondisi udara (air conditioning)
Fungsi hidung sebagai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan
udara yangakan masuk ke dalam alveolus. Fungsi ini dilakukan dengan cara :
a. Mengatur kelembaban udara. Fungsi ini dilakukan oleh palut lendir.
Pada musim panas, udara hampir jenuh oleh uap air, penguapan dari
lapisan ini sedikit, sedangkan pada musim dingin akan terjadi
sebaliknya.
b. Mengatur suhu. Fungsi ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh
darah di bawah epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang
luas, sehingga radiasi dapat berlangsung secara optimal. Dengan
demikian suhu udara setelah melalui hidung kurang lebih 37C
3. Sebagai penyaring dan pelindung fungsi ini berguna untuk membersihkan
udara inspirasi dari debu dan bakteri dan dilakukan oleh :
a. Rambut (vibrissae) pada vestibulum nasi
b. Silia
c. Palut lendir (mucous blanket ). Debu dan bakteri akan melekat pada
palut lendir dan partikel – partikel yang besar akan dikeluarkan dengan
refleks bersin. Palut lendirini akan dialirkan ke nasofaring oleh gerakan
silia.
d. Enzim yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri, disebut
lysozime
4. Indra penghirup Hidung juga bekerja sebagai indra penghirup dengan adanya
mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga
bagian atas septum. Partikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi
dengan palut lendir atau bila menarik nafas dengan kuat.
5. Resonansi suara penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi.
Sumbatan hidung akanmenyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga
terdengar suara sengau.
6. Proses bicara Membantu proses pembentukan kata dengan konsonan nasal
(m,n,ng) dimana rongga mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatum
molle turun untuk aliran udara.
7. Refleks nasal Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan
dengan saluran cerna,kardiovaskuler dan pernafasan. Contoh : iritasi mukosa
hidung menyebabkan refleks bersin dan nafas terhenti. Rangsang bau tertentu
menyebabkan sekresi kelenjar liur,lambung dan pankreas.

3. PATOLOGI HIDUNG
a. Mimisan
Mimisan atau epistaksis merupakan pendarahan yang terjadi di hidung,
hampir semua orang pernah mengalami mimisan. Kondisi ini lebih sering
dialami oleh anak-anak usia 3 - 10 tahun, lansia, wanita hamil, dan penderita
kelainan darah. Darah dapat keluar dari salah satu atau kedua lubang hidung
dengan durasi yang berbeda-beda, ada yang berlangsung selama beberapa detik
saja, namun ada juga yang lebih dari 20 menit. Penyebab mimisan paling
umum adalah kondisi udara yang kering dan kebiasaan mengorek hidung.
Kedua hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah halus di dalam hidung
pecah dan meyebabkan pendarahan. Selain kedua penyebab di atas, ada
beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya mimisan, diantaranya
adalah: cidera pada hidung, infeksi yang menyebabkan hidung tersumbat
seperti flu, membuang ingus terlalu kencang, sinusitis kronis, dan alergi.
b. Deviasi Septum
Deviasi septum merupakan kondisi dimana dinding tipis yang membatasi
lubang hidung tidak berada tepat di tengah. Septum atau dinding pembatas
hidung terdiri dari tulang rawan dan tulang keras, pada orang yang mengalami
deviasi septum, bagian tulang rawan posisinya membengkok atau miring,
selain itu lubang hidung juga bisa terlihat tidak sama besar.
c. Polip Hidung
Polip hidung merupakan jaringan yang tumbuh di bagian saluran hidung,
bentuk polip hidung menyerupai anggur dengan posisi tergantung di bagian
dalam hidung. Polip hidung dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering
terjadi pada orang dewasa yang berusia di atas usia tahun dan jarang terjadi
pada anak-anak. Gejala yang dirasakan sama dengan ketika seseorang sedang
pilek, namun tidak kunjung sembuh.
d. Rhinitis
Rhinitis merupakan peradangan atau iritasi di lapisan dalam hidung, yang
ditandai dengan gejala berupa pilek, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
Berdasarkan penyebabnya, rhinitis dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu
aktivitas sehari-hari. Bila rhinitis terjadi secara berkepanjangan dapat timbul
komplikasi berupa sinusitis, infeksi telinga tengah, dan polip hidung.

4. TERMINOLOGI MEDIS

Terminology Prefix Root Suffix Arti Kode


Salesma Salesma Suatu infeksi virus J00
umum yang
menyerang hidung
dan tenggorokan.
Anosmia An- Osme hilangnya R43.0
kemampuan indra
penciuman
Apnea A- Pnea kondisi yang P28.4
(pnein) membuat
penderitanya
berhenti bernapas
selama kurang
lebih 15-20 detik
saat tidur.
Dyspenia dys Pnea Kesulitan bernapas R06.0
atau napas terasa
berat.
Rhinoplasty Rhino -Plasty Operasi plastic 21.87
pada hidung
Anoxia An Ox -Ia ketika tubuh atau R09.0
(oksigen) otak seseorang
berhenti
mendapatkan
asupan oksigen
Pansinusitis Pan Sinus/o -Itis kondisi ketika J32.4
semua rongga sinus
yang Anda miliki
mengalami infeksi
dan meradang
Ventilator Ventilator Alat bantu 93.90
pernapasan
Spirometer Spir/o -Metry Alat pengukur 89.37
pernafasan
Dinosmia Di- Osme -Ia keadaan dimana R43.8
seseorang merasa
selalu mencium
bau yang tidak
sedap
Rhinofaringitis Rhin(o) -Itis Gangguan J31.0
Faring kesehatan ini
terjadi akibat
infeksi yang terjadi
di rongga hidung
hingga tenggrokan
atau faring
Coryza coryza pilek J00
sinusitis sinus itis Peradangan pada Q89.3
sinus
Rhinitis Rhino itis Peradangan pada J31.0
hidung
Rhinolith Rhino,lith Terdapat batu pada J34.8
hidung
Rhinoseptoplasty septo Rhino plasty tindakan operasi 21.84
plastik pada hidung
dan tulang septum
Rhinoscopy Rhino 21.21
scopy tindakan
pemeriksaan
hidung dengan
spekulum,
baik melalui
naresanterior,
atau
nasofaring.

Rhinotomy Rhino tomy tindakan insisi atau 21.1


pemotongan ke
arah dalam hidung.

rhinorrhea Rhino rrhea discharge cairan J34.8


encer dari hidung
nasopharyngitis Naso, itis inflamasi pada J31.1
chronic pharyng tenggorokan yang
menyebabkan nyeri
pada tenggorokan
Nasofaringogram Naso, gram Gambar tumor di 87.09
pharyng daerah nasofaring
(daerah di belakang
hidung).
Epistaxis - Epistaxis - Perdarahan yang R04.0
terjadi di lubang
hidung
Sneezing Sneezing Bersin R06.7
Parosmia Par- -osme - Gangguan / distorsi R43.1
inders penciuman
Influenza - Influenza - Infeksi virus yang J11.1
menyerang hidung
dantenggorokan
Rhinocheiloplasty - Rhino, - -plasty Operasi plastik 27.59
cheilo- pada hidung dan
bibir
Rhinomanometry -mano- Rhino,- -metry Alat ukur 89.12
pernapasan hidung
Rhinoplasty - Rhino,- -plasty Operasi plastik 21.87
pada hidung
Sinusectomy - Sinus,- -ectomy Pemotongan pada 22.60
sinus
Septoplasty - Sept(o),- -plasty Operasi plastik 21.88
pada septum
Sinustomy - Sinus,- -tomy Sayatan ke dalam 22.50
pada sinus
SOAL MCQ
1. Rongga hidung terbagi menjadi 2 yang terpisahkan oleh sirip ventrikal yang disebut...
A. Nasoparynx
B. Septum nasal
C. Spenoid sinus
D. Tulang hidung
E. Kartilago
Jawaban : B
2. Bagian hidung yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk, sehingga kotoran atau
debu yang masuk ke dalam hidung tidak mencapai sistem pernapasan kita...
A. Serabut saraf pembau
B. Septum
C. Selaput lendir
D. Silia
E. Tulang hidung
Jawaban : D
3. Sinus ethmoid merupakan sinus yang terletak pada bagian …
A. Jembatan hidung antara kedua mata
B. Tulang belakang rongga hidung
C. Bagian tengah dahi
D. Rongga hidung
E. Tulang pipi

Jawaban : A
4. Pemisah antara kedua lubang hidung adalah…
A. Silia
B. Sinus
C. Cartilage
D. Lateral
E. Septum
Jawaban : E
5. Di sekeliling dinding sebelah dalam terdapat ruang-ruang udara di dalam tulang-tulang
kepala yang disebut sinus paranalis.sinus paranalis terdiri dari,kecuali……
A. Sinus maksilaris
B. Sinus etmoid
C. Sinus anterior
D. Sinus frontalis
E. Sinus sfenoidalis

Jawaban : C
6. Dinding depan hidung yang terbentuk oleh ossa nasalis,pernyataan tersebut merupakan
pengertian dari….
A. Pangkal hidung
B. Cuping hidung
C. Kavum nasi
D. Septum nasi
E. Batang hidung
Jawaban : E
7. Dokter menentukan diagnose berupa pendaraham dari hidung pada rekam medis rawat
jalan. Leadterm apakah yang digunakan oleh coder dalam menentukan kode diagnosis
tersebut….
A. Emphysema
B. Dysphonia
C. Epitaksis
D. Hemorrhea
E. Rhinitis

Jawaban : C
8. Petugas koding menemukan istilah Rhinorrhea dalam berkas rekam medis. Apakah
terminology medis dari -Rrhea tersebut….
A. Preffix
B. Suffix
C. Root
D. Combining form
E. Combining vowel
Jawaban : B

9. Berikut ini yang merupakan salah satu susunan dari anatomi hidung adalah ...
A. Tragus
B. Pinna
C. Ressiner
D. Septum
E. Basilar
Jawaban : D
10. Berikut ini merupakan nama-nama sinus, kecuali ...
A. Maksilaris
B. Ethmoid
C. Lateral
D. Sphenoid
E. Frontal
Jawaban : C

11. Jaringan yang tumbuh di bagian saluran hidung dinamakan…


A. Polip hidung
B. Rhinitis
C. Rhinorrhea
D. Parosmia
E. Influenza

Jawaban : A
12. Peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi dapat dikode dengan
ICD10 …

A. J30.4
B. J00
C. J34.8

D. J34.2
E. J32.9
Jawaban : A
13. Terdapat 2 lubang pada hidung manusia yang dipisahkan oleh …
A. Bulu hidung
B. Conchae
C. Nasal Vestibule
D. Septum hidung
E. Nasofaring

Jawaban : D
14. Di bagian belakang hidung ada saluran yang terhubung dengan tenggorokkan yang
disebut …
A. Nasofaring
B. Nasal Vestibule
C. Conchae
D. Nostril
E. Septum hidung
Jawaban : A

15. Apa fungsi dari mukus di dalam organ hidung?


A. Melumeri rongga hidung serta untuk menjadi penghalang alami tubuh dari luar
yang terhirup masuk melalui hidung.
B. Menyaring kotoran yang masuk hidung bersama dengan udara pernapasan.
C. Meneruskan udara yang akan masuk menuju bagian tenggorokan.
D. Untuk menjaga suhu, tekanan udara dan kotoran
E. Melembapkan dan mengatur suhu udara.
Jawaban : A

16. Bagian kuat namun elastis pembentuk bagian ujung hidung adalah…
A. Rongga hidung
B. Tulang rawan
C. Saraf pembau
D. Conchae
E. Olfaktori

Jawaban : B
17. Jaringan yang tumbuh di bagian saluran hidung, bentuk menyerupai anggur dengan posisi
tergantung di bagian dalam hidung merupakan…
A. Sinusitis
B. Mimisan
C. Polip Hidung
D. Devisiasi Septum
E. Rhinitis
Jawaban : C

18. Berikut ini merupakan bagian hidung kecuali…


A. Olfactory bulb
B. Cartilage
C. Epiglottis
D. Palut lendir
E. Silia

Jawaban : B
19. Selaput lendir berfungsi untuk menghasilkan …
A. Sinus
B. Impuls
C. Mukus
D. Septum
E. Silia
Jawaban : C
20. Manusia mempunyai empat pasang sinus hidung, Sinus sphenoidalis terletak di …
A. Tulang pipi
B. Tulang dagu
C. Tengah dahi
D. Diantara mata
E. Belakang rongga hidung

Jawaban : E

Anda mungkin juga menyukai