Anda di halaman 1dari 22

LIMFOMA

Disusun oleh :
Ikra Nurohman
Dini Ayu Lestari P
Budi A
Mulyana
Yuanisa
Rd Isti Yulistiana
Meysalina
Pendahuluan

 Limfoma merupakan golongan gangguan


limfoproliferatif
 Penyebabnya tidak diketahui, tetapi dikaitkan
dengan virus, khususnya virus Epstein Barr
 peningkatan insidens penderita limfoma Hodgkin
dan non-Hodgkin pada kelompok penderita AIDS
 Virus awal pembentukan tumor pada gangguan
ini adalah pada jaringan limfatik sekunder (seperti
kelenjar limfe dan limpa), dan selanjutnya dapat
timbul penyebaran ke sumsumtulang dan jaringan
lain
LIMFOMA

LIMFOMA LIMPOMA NON


HODGKIN HODGKIN (LNH)
LIMFOMA HODGKIN
Penyakit Hodgkin adalah suatu jenis
keganasan sistem kelenjar getah
bening dengan gambaran histologis
tertentu yang khas. Ciri histologist
yang dianggap khas adalah adanya sel
Reed-Sternberg atau variannya yang
disebut sel Hodgkin dan gambaran
selular getah bening yang khas.
Sel Reed-Sternberg
merupakan bentuk histiosit (makrofag
jaringan) ganas, adalah temuan khas pada
limfoma Hodgkin. sel ini merupakan sel
berinti dua atau banyak, mengandung anak
inti besar.

kelenjar limfe yang keras, teraba seperti karat dan membesar, di


daerah leher bawah atau daeah supraklavikula, atau disertai
batuk kering nonproduktif sekunder akibat limfadenopati hilus
Etiologi dan Patogenesis

penyebab penyaki Hodgkin ini belum jelas ada


banyak faktor penyebab. Salah satu yang dicurigai
adalah virus Epstein-Barr. Biasanya dimulai pada satu
kelenjar getah bening dan menyebar ke sekitarnya per
kontinuitatum atau melalui sistem saluran kelenjar
getah bening ke kelenjar-kelenjar sekitarnya.
Meskipun jarang, sekali-sekali menyerang juga organ-
organ ekstra nodal seperti lambung, testis dan tiroid.
Patologi
Tipe lymphocyte
predominant

Tipe mixed cellularity

Tipe lymphocyte
depleted

Tipe nodular sclerosis


G Pembesaran kelenjar di sekitar
leher
E
J
A Demam yang tak jelas sebabnya
L
A
Berkeringat di malam hari
K
L
I Penurunan berat badan
N
I Pembesaran kelenjar di dalam
S dada
STADIUM PENYAKIT HODGKIN
Stage I Penyakit menyerang satu regio kelenjar getah bening atau satu
struktur limfoid (misal: limpa, timus, cincin Waldeyer).

Stage II Penyakit menyerang dua atau lebih regio kelenjar pada satu sisi
diafragma, jumlah regio yang diserang dinyatakan dengan subskrip
angka, misal: II2, II3, dsb.

Stage III Penyakit menyerang regio atau struktur limfoid di atas dan di bawah
diafragma.
III1 : menyerang kelenjar splenikus hiler, seliakal, dan portal
III2 : menyerang kelenjar para-aortal, mesenterial dan iliakal.

Stage IV Penyakit menyerang organ-organ ekstra nodul, kecuali yang


tergolong E (E: bila primer menyerang satu organ ekstra nodal).
DIAGNOSIS
 Pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembesaran kelenjar
limfe dengan berbagai ukuran.
 Pemeriksaan darah lengkap dengan hitung jenis sel, laju
endap darah, tes fungsi hati dan ginjal, kelenjar alkali
fosfatase.
 Biopsi kelenjar limfe
 Foto polos dada maupun scanning
 Scanning abdomen dan pelvis atau MRI
 Limfogram
 Laparatomi
 Aspirasi sumsum tulang
 Scanning tulang
PENGOBATAN
Radioterapi
Radioterapi diberikan dengan dosis 4000 cGy dengan
cara Extended-Field-Radiotherapy (Kaplan)

Kemoterapi

Hematopoetic stem cell Transplantation (HSCT)


Transplantasi sel induk (juga disebut hematopoietik
stem sel Transplantasi) menanamkan sel-sel induk
pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Sel
induk dapat dikumpulkan dari sumsum tulang,
sirkulasi (perifer) darah, dan darah tali pusat.
OBAT DOSIS(mg/m²) RUTE HARI
MOPP
Mechlorethamine 6 IV 1,8
Vincristine(Oncovin) 1,4 IV 1,8
Procarbazine 100 Oral 1-14
Prednisone 40 Oral 1-14
Ulang setiap 21 hari
ABVD
Doxorubicin(Adriamycin) 25 IV 1,15
Bleomycin 10 IV 1,15
Vinblastine 6 IV 1,15
Dacarbazine 375 IV 1,15
Ulang setiap 28 hari
MOPP/ABV hybrid
Mechlorethamine 6 IV 1
Vincristine(Oncovin) 1,4 IV 1
Procarbazine 100 Oral 1-7
Prednisone 40 Oral 1-14
Doxorubicin(Adriamycin) 35 IV 8
Bleomycin 10 IV 8
Vinblastine 6 IV 8

Ulang setiap 28 hari


Limfoma Non Hodgkin

Limfoma malignum non Hodgkin atau


limfoma non Hodgkin adalah suatu keganasan
primer jaringan limfoid yang bersifat padat.
Limfoma non Hodgkin merupakan penyakit
yang heterogen, tergantung dari gambaran
klinik, imunofenotiping dan respons terhadap
terapi
Epidemiologi
Limfoma merupakan penyakit keganasan yang
sering ditemukan pada anak, hampir sepertiga dari
keganasan pada anak setelah leukemia dan
keganasan susunan syaraf pusat
Etiologi dan Patogenesis
Penyebab pasti limfoma non Hodgkin tidak diketahui,
namun LNH dapat disebabkan oleh abnomalitas
sitogenik, seperti translokasi kromosom dan infeksi
virus. Translokasi kromosom dan perubahan molekular
sangat berperan penting dalam patogenesis limfoma,
dan berhubungan dengan histologi dan imunofenotiping
Beberapa infeksi virus berperan dalam patogenesis LNH,
seperti virus Epstein Barr yang merupakan penyebab
paling seringa pada limfoma Burkitt,limfoma pada
pasien dengan imunocompremised dan penyakit
Hodgkin
Faktor Resiko LNH

HIV/AIDS

Infeksi ●


HTLV-1
EPSTEIN-BARR Virus

Imunosupr ●
Sistem Imun menurun
esi ●
Fungsi sel T abnormal

Faktor
Lingkungan
Manifestasi Klinik
Gejala yang menonjol adalah nyeri, disfagia, sesak
napas, pembengkakan daerah leher, muka, dan sekitar
leher akibat adanya obstruksi vena cava superior.
Pembengkakan kelenjar limfe (limfadenopati) di
sebelah atas diafragma meliputi leher, supraklavikula
atau aksiler, tetapi jarang sekali retroperitoneal. Adanya
pembesaran kelenjar limpa dan hati menunjukkan
adanya keterlibatan sumsum tulang dan seringkali
pasien menunjukkan gejala-gejala leukemia limfoblastik
akut, jarang sekali melibatkan gejala susunan saraf
pusat, kadang-kadang disertai pembesaran testis
Stadium LNH
I Tumor tunggal ekstranodal atau tumor di daerah tunggal nodal, kecuali di
daerah mediastinum atau abdomen

II Tumor tunggal (ekstranodal) dengan keterlibatan kelenjar regional pada


satu sisi diafragma pada dua atau lebih area nodul
Dua tumor (ekstranodal) dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar regional
Tumor lebih dari satu, tetapi masih satu sisi dengan diafragma
Tumor primer pada gastrointestinal (ileosaekal) dengan atau tanpa
keterlibatan kelenjar mesenterium

III Tumor lebih dari dua (ekstranodal) pada kedua sisi diafragma
Tumor dua atau lebih pada satu sisi diafragma
Tumor primer di daerah intrathorakal (mediastinal, pleura, timus)
Tumor meluas pada intraabdominal yang tidak dapat direseksi
Tumor pada paraspinal atau epidural

IV Tumor meluas dan penyebaran ke sumsum tulang atau susunan saraf pusat
Diagnosis
1. diagnosis ditegakkan dengan biopsi, pemeriksaan
sitologis cairan efusi maupun aspirasi sumsum tulang,
bila dimungkinkan dengan pemeriksaan imunologik
dan sitogenik untuk membedakan antara sel B atau sel
T.
2. Pemeriksaan lain yang diperlukan adalah pemeriksaan
darah lengkap, pemeriksaan fungsi hati dan funsi ginjal,
cairan serebrospinal, asam urat, LDH, USG abdomen,
bone scan.
PENGOBATAN
Radioterapi
Transplantasi sel induk (juga disebut hematopoietik
nenek moyang Sel Transplantasi)
Kemoterapi

Obat Dosis (mg/m2) Rute Hari

Siklofosfamid 750 IV 1

Doksorubisin 50 IV 1

Vinkristin 1,4 IV 1

Prednison 100 PO 1-5

Anda mungkin juga menyukai