massa (SM)
Partomuan Simanjuntak
1
Spektrometri massa adalah spektrometri yang digunakan
untuk menentukan bobot molekul suatu senyawa dan
fragmentasinya berdasarkan penembakan (bombardir) zat
(molekul) dengan berkas elektron.
Prinsip kerja suatu spektrometer massa adalah
1. Cuplikan sampel dalam fasa gas diionisasikan, yakni
dijadikan ion-ion bermuatan positif
2. Ion-ion positif ini di dalam medan listrik searah, sehingga
setiap ion mendapat gaya percepatan dan bergerak
meninggalkan medan
3. Ion-ion dengan muatan (e) yang sama besar, akan
memperoleh energi kinetik yang sama besar, sehingga
kecepatan gerak ion tersebut berbanding terbalik dengan
massanya (m). ….. m/e
2
Jadi, dapat disimpulkan bahwa :
Berbagai jenis ion yang ada mempunyai muatan
dan energi kinetik yang sama besarnya, tetapi
dengan massa dan kecepatan yang berbeda.
MAKA, ion-ion tersebut dapat dipisahkan dan
diukur kelimpahannya
Pemisahan dapat dilakukan secara magnetik,
elektrik atau kombinasi kedua cara tersebut.
3
Ada beberapa cara untuk menghasilkan ion dari sampel
5
Ada 2 tipe fragmentasi :
[M]+ A+ (kation elektron genap) + B. (radikal)
[M]+ C+ (kation radikal) + D (molekul)
kelimpahan
relatif + +
C M
6
m/e
1. Kelimpahan tertinggi diberi harga 100 %
2. M+ = ion molekuler (BM dari senyawa)
3. Puncak ion molekul (parent peak) = Puncak dengan
nomor massa tertinggi, kecuali ada 2 puncak isotop
4. Puncak dasar (base peak) = Puncak yang intensitasnya
paling tinggi (100 %)…..A+.
5. Untuk senyawa yang stabil :
Puncak ion molekul = puncak dasar
+
A
100
kelimpahan
relatif +
M
+
C x
m/e
7
Fragmentasi Molekul
Kemungkinan pemutusan ikatan (fragmentasi) berhubungan
dengan :
1. Kekuatan ikatan
2. Adanya transisi energi yang terendah
3. Kestabilan fragmen-fragmen yang terbentuk (bermuatan
maupun tidak bermuatan)
Beberapa Aturan untuk Fragmentasi
Untuk Electron Impact (EI)/Ionisasi elektron
1. Intensitas relatif puncak ion molekul yang tertinggi,
terdapat pada senyawa rantai lurus dan makin menurun
dengan makin banyaknya cabang
2. Intensitas relatif puncak ion molekul umumnya menurun
dengan kenaikan BM pada suatu seri homolog, kecuali
pada ester asam lemak
8
3. Pemutusan lebih besar kemungkinannya pada karbon
alkil tersubstitusi karena terbentuknya karbo kationnya
yang lebih stabil. Urutan kestabilan kation :
CH3+ < R1CH2+ < R2CH+ < R3C+
R1 R1 R1 H
R2 C CH3 > R2 C CH3 > H C CH3 > H C CH3
R3 Lebih H H H
mudah
putus
CH2 : +. CH CH2
-R. . +CH
R H2C HC CH2 H2C CH 2
.+
R +
- R.
+ R.
+ C C
10
7. Untuk senyawa aromatik tersubstitusi dengan alkil,
pemutusan terjadi pada posisi dari cincin, dan
terbentuk ion benzil yang stabil karena resonansi atau
terbentuk ion tropolium.
H
C2 CH putus posisi utk tidak jenuh
3
H
CH2 R C2 CH putus posisi utk tidak jenuh
3
+
CH2 CH2
CH2 R .
. -R
+ +
H
H
. H
.+ H
1,2-H
.
+
C6H5CH2R H
H H
H 11
H
8. Ikatan C-C yang berdekatan dengan heteroatom,
cenderung akan putus dan meninggalkan muatan
pada fragmen yang mengandung heteroatom dimana
elektron tidak bermuatan menyebabkan adanya resonansi.
.+ . + ..
- CH3 +
H3C CH2 Y R H2C Y R H2C Y R
Y = N, O atau S
.+ O: + : O:
O
- R. .
R C CH2R1 : C CH2R1 + C CH2R
12
Penataulangan
Ion-ion hasil penataulangan terjadi sebagai hasil penata-
ulangan intramolekuler atom selama proses fragmentasi.
Yang sering terjadi adalah melibatkan migrasi atom H
dalam molekul yang mengandung suatu heteroatom.
Contoh : Penataulangan Mc Lafferty
H H H H
.+O : CR2 : O+.
- R2C=CH2 : O+ : O:
Y C CH2 Y = H,R,OH, Y C
C Y C . Y C+ .
OR, NR2 CH2 CH2 CH2
H2
13
Proses Pembelahan (Fisi)
Ada 3 jenis, yaitu :
1. Homolisis (Pemutusan ikatan dua elektron, setiap
fragmen membawa serta 1 elektron
. .
X Y X + Y
2. Heterolisis (Pemutusan ikatan dua elektron, kedua
elektron tetap pada salah satu pecahan
X Y X+ + Y:
3. Hemi-heterolisis (Pemutusan ikatan yang sudah terion
X + .Y + .
X + Y 14
Tingkat Kemudahan Pengionan
: O .+ : O.
:
+ H3C CH2
:
CH2 O H
.+
15
Indeks Kekurangan Hidrogen
Index of Hydrogen Deficiency
H3C C C C C CH3
H2 H2 H2 H2
C6H14
Indeks (I) = Jumlah karbon –
H/2 – hal/2 + N/2 + 1
H2
C
H2C CH2 Indeks merupakan jumlah dari :
H2C CH2 C6H12 - cincin
C - ikatan rangkap 2
H2
- ikatan rangkap 3 (2x)
O
N S CH2 Br
-
O
17
Hitung harga I dari senyawa kimia berikut :
OH
1. C7H14O2 H3C C
2. C9H20 OH
3. C6H10O2
H3C CH3
4. C22H32O2
5. C10H12O O
C OH
O H3C
OH
COCH3
18
Contoh spektra massa dan hasil fragmentasi
100 105
80 - 28 (CO)
77
60
- 26 (-CH=CH)
-
40 H2C
- 31 (OCH3)
51 -
H2C
20
136 (M+)
.
30 50 70 90 110 120
m/z = 28
O
C OCH3
m/z = 31
m/z =
77 m/z = 136
m/z = 105 19
100
72
80
60
40
100
20 44
30 114 129 (M+)
.
CH3
NH
m/z .......
20
100 43
80
oktan
60
29 57
40
71
85 114 M++
20
(7%)
100 43
80
60 3-Me-heptan
29 57
40
71
85 114 M++
20
(3%)
100
80
60
2,2-dimeheksan
29 57
40
114 M++
71
20
(0,1%)
.
21
30 50 70 90 110 120
Latihan
Interpretasi Data
Spektra IR, MS
24
Jawaban (PS-1)
Spektrum IR menunjukkan :
adanya gugus C=O pada bil. gel. 1700 cm-1
ikatan C-O 1000 - 1300 cm-1 (1030 cm-1)
alkena (cincin aromatik) pada 1450 - 1650 cm-1 (1360 cm-1)
Spektrum MS menunjukkan :
BM senyawa kimia m/z : 136 (M+, C8H8O2)
Fragmentasi yang mungkin adalah : m/z 121 (M+ - 15); 94/93; 65
Perhitungan Indeks :
I = karbon - H/2 - hal/2 + N/2 + 1
= 8 - 8/2 - 0 + 0 + = 5
kemungkinan bentuk struktur : 1 aromatik + 4 ikatan rangkap 2
O O
C OCH3 C O-CH3 O O-
-15 (CH3)
m/z 94 25
m/z 121 m/z 93
Contoh soal (PS-2) :
26
Jawaban (PS-2)
Spektrum IR menunjukkan :
adanya gugus C=O pada bil. gel. 1720 cm-1
Spektrum MS menunjukkan :
BM senyawa kimia m/z : 134 (M+, C9H10O)
Fragmentasi yang mungkin adalah : m/z 92 (-42); 77; 43
28
Jawaban (PS-6)
Spektrum IR menunjukkan :
adanya gugus C=O ada 2 pada bil. gel. 1710; 1720 cm-1
Spektrum MS menunjukkan :
BM senyawa kimia m/z : 144 (M+, C7H12O3)
Fragmentasi yang mungkin adalah : m/z 115 (- 29); 59 (C2H3O2+)
29
PS-7
30
PS-9
31
PS-14
32
33