Anda di halaman 1dari 35

ALKIL HALIDA

Kimia Organik
Shinta Novita Sari
Alkil Halida

Disebut juga alkil halida atau haloalkana

Merupakan senyawa-senyawa dimana ada satu atau lebih


atom hidrogen pada sebuah alkana yang digantikan oleh
atom-atom halogen (fluorin, klorin,bromin atau iodin).

Golongan 7A
Alkil Halida

Alkil Halida: adalah senyawa-senyawa yang mengandung halogen


yang terikat pada atom karbon jenuh (atom karbon
yang terhibridisasi sp3).

R C X X
X
alkil halida aril halida vinilikhalida
Struktur (hibridisasi)

Struktur Alkil Halida :

R ----- X
dimana R adalah gugus alkil
atau gugus organik lain yang diturunkan dari alkil.
sedangkan (X= F, Cl, Br, I) adapun RUMUS UMUM
dari alkil halida yaitu :
CnH2n+1X
Jenis-jenis Alkil Halida

Berdasarkan posisi atom halogen dalam rantai


atom karbon
Berikut jenis-jenisnya adalah :

1. Haloalkana primer
2. Haloalkana sekunder
3. Haloalkana tersier
KLASIFIKASI ALKIL HALIDA

Berdasarkan jumlah atom karbon yang terikat pada atom karbon yang
mengandung halogen.
• Metil halida (CH3X):
• Alkil halida primer (1o): Sebuah karbon yang terikat pada karbon C-X.
CH3CH2 – CH2X
3. Alkil halida sekunder (2o): Dua karbon terikat pada karbon C-X.

CH3CH2 – CHX
|
CH3

4. Alkil halida tersier (3o): Tiga karbon terikat pada karbon C-X.
CH3
|
H3C – C – X
|
CH3
Haloalkana primer
Pada haloalkana primer ( 1oC ) = RCH2X , atom karbon
yang membawa atom halogen hanya berikatan dengan satu
gugus alkil lainnya.

Klasifikasi :

Beberapa contoh haloalkana primer antara lain sebagai


berikut:
Haloalkana sekunder
Pada halogenalkana sekunder ( 2oC ) = R2CHX , atom
karbon yang padanya terikat halogen berikatan langsung
dengan dua gugus alkil yang lain, yang bisa sama atau
berbeda.
Klasifikasi :

Contoh-contoh:
Haloalkana tersier
Pada halogenalkana tersier ( 3oC ) = R3CX , atom karbon
yang mengikat halogen berikatan langsung dengan tiga gugus
alkil, contoh:
Klasifikasi :

contoh:
• Perpanjangan langsung dari aturan tata nama alkana.
• Halogen sebagai substituen pada rantai induk

1. Cari dan beri nama rantai induk (rantai utama).


Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung
halogen.
2. Beri nama rantai induk. Penomoran dimulai dari ujung terdekat
dengan substituen pertama.

5-Bromo-2,4-dimetilheptana 2-Bromo-4,5-dimetilheptana
- Bila atom halogen yang sama > 1: awalan di-, tri-, tetra-, dst.

1,2-dikloro-3-metilbutana

-Bila terdapat halogen-halogen yang berbeda: diurutkan sesuai abjad.

1-Bromo-3-Chloro-4-metilheksana
-Bila rantai utama dapat diberi nomor dari kedua
ujungnya: penomoran dimulai dari ujung terdekat
dengan substituen dgn urutan abjad dahulu.

2-Bromo-5-metilheksana

(bukan 5-metil-2-bromoheksana)
STRUKTUR ALKIL HALIDA

Ikatan C-X (karbon-halogen) : overlap antara orbital hibrid sp3C dengan orbital
halogen  C mempunyai geometri tetrahedral dengan sudut ikatan ±109o.

Halogen lebih elektronegatif dibanding karbon:
Ikatan C – X akan terpolarisasi: elektron ikatan ditarik lebih ke arah halogen
(x) dibanding ke arah karbon (c)
Karbon bermuatan positif parsial  dan halogen negatif parsial (-)

+ -
C X
Karena atom karbon terpolarisasi positif, maka alkil halida adalah suatu
elektrofil.

ELEKTROFIL (= suka elektron) : yaitu suatu reagen yang miskin elektron


(electron-poor) dan dapat membentuk ikatan dengan menerima sepasang
elektron dari suatu reagen yang kaya elektron(elektron-rich-reagent).
Reaksi-reaksi yang menyertai

Reaksi Subtitusi Reaksi Eliminasi


Subtitusi Nukleofilik

Reaksi Umum :

R X Y- R Y X-

Alkil halida Gugus Gugus pergi


Produk
pengganti (leaving group)

Mekanisme

SN1 SN2
Gugus Pergi (Leaving groups)

Gugus pergi merupakan basa lemah


Reaktivitas: R-I > R-Br > R-Cl >> R-F
L.G. baik L.G. buruk
Lebih reaktif Kurang reaktif

Reaksi R X + Y R Y + X K>1
umum : stronger weaker
Basa
Basa
base
kuat base
lemah

Contoh :
Br + NaF F + NaBr
SB
Basa WBBasa
kuat lemah
acetone
+ NaI + NaBr (s)
Br I
WB SB
Mekanisme SN

Rumus umum laju reaksi : V = k1[RX] + k2[RX][Y–]

k1 meningkat
RX = CH3X 1º 2º 3º

k2 meningkat

k1 ~ 0 k2 ~ 0
V = k2[RX][Y–] V = k1[RX]
(bimolekular) (unimolekular)
SN2 SN1
Mekanisme SN2
A. Kinetika
Contoh: CH3I + OH–  CH3OH + I–

V = k[CH3I][OH–], bimolekular

 Kedua spesi terlibat dalam tahap penentu laju reaksi

Reaktivitas: R-I > R-Br > R-Cl >> R-F

 Pemutusan ikatan C-X terlibat dalam penentu laju reaksi

 serentak, mekanisme satu tahap

[HO---CH3---I]–

CH3I + OH–

CH3OH + I–
Mekanisme SN2
C. Mekanisme

H + - H H

HO C I HO C I HO C + I
H H
H HH H

H
H
.. H .. .. .. .. ..
: O HO C
C Br :
I HO C
C Br : I
HO
H ..
O
C
C +I : Br :
.. H + .. H O.. .. ..
H H
H HH H
transition state

Dalam reaksi SN2 antara bromoetana dan ion hidroksida, oksigen dari ion hiroksida
Menabrak bagian belakang karbon ujung dan menggantikan ion bromida
E. Nukleofil Vs
Nukleofilisitas Mekanisme SN2
Jenis Nukleofil :
1. Anions R X + OH R OH + X

R X + CN R CN + X

2. Species netral R X + H2O R O H + X ROH + HX


H hidrolisis

R X + R'OH R O R' + X ROR' + HX


H alkoholisis
Nukleofilisitas :
Nu sangat baik: I–, HS–, RS–, H2N–
Nu baik: Br–, HO–, RO–, CN–, N3–
fair Nu: NH3, Cl–, F–, RCO2–
Nu buruk: H2O, ROH
Nu sangat buruk: RCO2H
Mekanisme SN1
A. Kinetik

contoh :
CH3 CH3
H3C C Br + CH3OH  H3C C O CH3 + HBr
CH3 CH3
3º, tidak melalui SN2

V = k[(CH3)3CBr] unimolekular

 Penetu laju reaksi tergantung hanya pada (CH3)3CBr


Mekanisme SN1
B. Mekanisme

CH3 CH3
tahap
penentu lajuRLS: H3C C Br H3C C + Br
reaksi
CH3 CH3

CH3 CH3 H
H3C C HOCH3 H3C C O
CH3 CH3 CH3

CH3 H CH3
-H+
H3C C O H3C C O CH3 + HBr
CH3 CH3 CH3
Mekanisme SN1
C. Diagram Energi
Mekanisme dua tahap:

R+

RBr + CH3OH

ROCH3 + HBr
Eliminasi
Reaksi Umum :

Eliminasi alkil halida: dehidrohalogenasi

H X
C C + B C C + BH + X

basa
alkil halida produk
kuat
(alkena)
Mekanisme

E1 E2

Basa kuat : KOH/ethanol; CH3CH2ONa/CH3CH2OH; /tBuOH


Eliminasi E1
Suatu karbokation adalah suatu zat yang tak stabil dan berenegri tinggi, salah satu cara
karbokation mencapai prduk yang stabil bereaksi dengan sebuah nukleofilik.

Tahap 1
Tahap pertama dalam reaksi E1 identik dengan tahap pertama pada reaksi
SN 1 ionisasi alkil halida. Tahap ini tahap lambat jadi tahap penentu laju dari
reaksi keseluruhan
Tahap 2 cepat

Dalam tahap kedua reaksi eliminasi, basa mengambil sebuah proton dari sebuah atom
karbon yang berdampingan dengan berdampingan dengan karbon positif
Eliminasi E2

Reaksi E2 alkil halide cenderung dominan bila di gunakan basa kuat sepeti -OH dan –OR
dan temperatur tinggi. Secara khas Reaksi E2 dilaksanakan dengan memanaskan
alkil halid dengan k+ -OH atau Na+ -OCH2CH3 dalam etanol .

Reaksi E2 berjalan tidak lewat suatu karbokation sebagai zat antara, melainkan reaksi
serempak(conserted reaction) yaitu terjadi pada satu tahap.
Eliminasi E2

1. Basa membentuk ikatatan dengan hidrogen


2. Elektron-electron C-H membentuk iktan pi
3. Brom bersama sepasang elektronnya meningggalkan ikatan sigma C-BR
Pembuatan (Sintesis) Alkil Halida

• Pembuatan haloalkana dari alkohol dengan menggunakan hidrogen


halide Reaksi umum yang terjadi pada proses ini bisa dituliskan
sebagai berikut:

• Pembuatan kloroalkana tersier bisa dibuat dengan mereaksikan alkohol


yang sesuai dengan asam hidroklorat pekat pada suhu kamar.
Pembuatan (Sintesis) Alkil Halida

• Pembuatan bromoalkan bisa dilakukan dengan mereaksikan alkohol


dengan sebuah campuran antara natrium atau kalium bromida dengan
asam sulfat pekat.

• Untuk pembuatan iodoalkana, alkohol direaksikan dengan sebuah


campuran antara natrium atau kalium iodida dengan asam posfat(V)
pekat, dan H3PO4.
Sifat fisik & kimia
Sifat FISIKA
Alkil Halida

Titik didih lebih tinggi daripada alkana dengan jumlah C


sama karena berat molekulnya lebih tinggi.
Titik didih semakin tinggi dengan bertambahnya berat
atom halogen.
Titik didih bertambah dengan bertambahnya atom C.
Tidak larut dalam air karena tidak mampu melakukan
ikatan hidrogen dengan air.
Larut dalam senyawa organic dengan polaritas rendah
seperti benzene, eter, CHCl3.
Rapatan alkil halida cair lebih tinggi daripada senyawa
organik lain seperti air.
Nama Iupac Nama Trivial Rumus Td, 0c Rapatan Pada 200C G/Ml
klorometana metil klorida CH3Cl -24 gas
diklorometana metilena klorida CH2Cl2 40 1,34
triklorometana klorofom CHCl3 61 1,49
tetraklorometana karbon CCl4 77 1,60
tetraklorida
bromometana metil bromida CH3Br 5 gas
iodometana metil iodida CH3I 43 2,28

Tabel diatas memaparkan nama, titk didih dan rapatan


(density) bebrapa alakan terhalogenasikan. Kecuali fluor, atom-atom
halogen lebih berat dibnadingkan dengan atom karbon atau hidrogen.
Kenaikan bobot molekul dan bertambahnya polarizabilitas
(yangmeningkatkan tarikan van der waals) karena atom halogen
disubtitusikan ke dalam molekul hidrokarbon, meyebabkan kenaikan
titik didih suatu deret senyawa. Misalnya, bandingkan titik didih CH3Cl,
CH2Cl2, CHCl3, dan CCl 4
Sifat fisika alkil halida
Manfaat & kegunaan Alkil Halida

Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi


etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).

Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk


lemak, alat pemadam kebakaran (Pyrene).

Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin


lemari es, alat “air conditioner”, sebagai propellant (penyebar)
kosmetik, insektisida, dsb.

DDT (dikloro difenil trikloro metana) ini digunakan sebagai


insektisida. Akan tetapi zat ini sukar sekali terurai, sehingga
masih ada dalam sayuran dan hewan ternak yang memakan
rumput yang di semprotkan DDT. Akibatnya dapat menimbulkan
keracunan.

Anda mungkin juga menyukai