Pertemuan 3
Alkil Halida
Alkil Halida: adalah senyawa-senyawa yang mengandung
halogen yang terikat pada atom karbon jenuh ,
pada umumnya senyawa ini merupakan
senyawa sintetis dan jarang/ tak dijumpai di alam
R C X X
X
alkil halida aril halida vinilik halida
TATA NAMA
• Seperti halnya alkana tentukan rantai utama.
• Halogen sebagai substituen pada rantai induk
2
ATURAN PENAMAAN
• Seperti halnya alkana tentukan rantai utama.
• Halogen sebagai substituen pada rantai induk
5-Bromo-2,4-dimetilheptana 2-Bromo-4,5-dimetilheptana
3
- Bila atom halogen yang sama > 1: awalan di-, tri-, tetra-, dst.
1,2-dikloro-3-metilbutana
1-Bromo-3-Chloro-4-metilheksana
4
-Bila rantai utama dapat diberi nomor dari kedua
ujungnya: penomoran dimulai dari ujung terdekat
dengan substituen dgn urutan abjad dahulu.
2-Bromo-5-metilheksana
(bukan 5-metil-2-bromoheksana)
5
KLASIFIKASI ALKIL HALIDA
Berdasarkan jumlah atom karbon yang terikat pada atom karbon yang
mengandung halogen.
• Metil halida (CH3X):
• Alkil halida primer (1o): Sebuah karbon yang terikat pada karbon C-X.
CH3CH2 – CH2X
3. Alkil halida sekunder (2o): Dua karbon terikat pada karbon C-X.
CH3CH2 – CHX
|
CH3
4. Alkil halida tersier (3o): Tiga karbon terikat pada karbon C-X.
CH3
|
H3C – C – X
|
6
CH3
Beberapa sifat alkil halida (RX)
BBb
1.Adanya gugs X tersubsitusi terjadi kenaikan titik didih karena berat molekul
bertamba
2.Tidak larut dalam air
3.Adanya X, sebagai gugus fungsi menyebabkan RX lebih reaktif dari alkana
4.Atom karbon yang terikat pada atom X, akan bermutan positif parsial dan
dapat diganti oleh anion sedangkan atom karbon lainnya tidak
RX + OH R-OH
R-CH3 + OH tidak ada reaksi
R –CH2X , dapat bereaksi subsitusi dan eliminasi
Kegunaan alkil halida
Sebagai Zat Anestesi: Kloroetana sebagai bahan
anestesi lokal
Sebagai antiseptik: Iodoform
Sebagai zat pelarut untuk senyawa organik seperti CCl4
(karbon tetrakhlorida), CHCl3 (khloroform)
Sebagai bahan zat insektisida untuk membunuh hama
(bidang pertanian) seperti DDT
Sebagai bahan dasar pembuatan polimer, seperti
polivinil khlorida (PVC)
Sebagai bahan reaksi untuk membuat zat lain karena
RX lebih reaktif dari alkana
Pembuatan dan reaksi-reaksi alkil halida
1.1.Pembuatan
Pembuatan alkil
alkil halida
halida : reaksi
: reaksi radikal
radikal bebas
bebas
(halogenasi
2. Reaksi alkana)
alkil halida :
2. Reaksi alkilsubtitusi
Reaksi halida : : SN1 dan SN2
Reaksi eliminasi : E1 dan E2
O O O
kalor
C O O C 2 C O
benzoilperoksida
O O
kalor
C O OH C O + OH
asam peroksibenzoat
INHIBITOR RADIKAL BEBAS
Inhibitor radikal bebas menghambat suatu reaksi radikal bebas
Mekanisme kerja: bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk
radikal bebas tak reaktif atau relatif stabil
Inhibitor untuk menghambat auto-oksidasi disebut antioksidan. Inhibitor
dalam makanan disebut pengawet
Contoh inhibitor : senyawa fenol dan turunannya
O H + OR O + ROH
O O O O
elektron tak berpasangan terdelokalisasi, sehingga tak reaktif atau relatif stabil
Subtitusi Nukleofilik
Reaksi Umum :
R X Y- R Y X-
Mekanisme
SN1 SN2
Reaksi subsitusi
Artinya suatu reaksi dimana suatu atom/ ion
diganti oleh atom atau ion lain. Ion penggati ini
disebut spices nukleofil, dan umumnya nukleofil
adalah suatu anion atau suatu molekul netral
yang memiliki pasangan elektron menyendiri.
Contoh nukleofil:
OH- , CH3O- (anion)
H2O, CH3OH, CH3NH2 (molekul netral)
Mekanisme SN
k1 meningkat
RX = CH3X 1º 2º 3º
k2 meningkat
k1 ~ 0 k2 ~ 0
V = k2[RX][Y–] V = k1[RX]
(bimolekular) (unimolekular)
SN2 SN1
Mekanisme SN2
Halangan sterik minimal
e.g., R–Br + I– R–I + Br–
H
Senyawa Kec.Relatif
I C Br
metil CH3Br 150 H
Halangan H
1º RX CH3CH2Br 1 sterik
2º RX (CH3)2CHBr 0.008 meningkat H H
3º RX (CH3)3CBr ~0 H C
H
I C Br
Reaktifitas terhadap SN2: H C
CH3X > 1º RX > 2º RX >> 3º RX
H C
H H
lebih Tidak bereaksi
H
bereaksi dgn
mekanisme SN2 sulit dgn mekanisme Halangan sterik minimal
(k2 large) SN2
(k2 ~ 0)
Mekanisme SN2
Jenis Nukleofil :
1. Anions R X + OH R OH + X
R X + CN R CN + X
contoh :
CH3 CH3
H3C C Br + CH3OH H3C C O CH3 + HBr
CH3 CH3
3º, tidak melalui SN2
V = k[(CH3)3CBr] unimolekular
Bila alkil halida (RX) tersier, bereaksi dengan nukleofil dari basa
sangat lemah (seperti H2O dan CH3OH, C2H5OH) maka laju
reaksi ditentukan oleh konsebtrasi RX, sedangkan nukleofil dari
basa lemah berfungsi sebagai pelarut, oleh karena itu reaksi SN1
disebut solvalisis (penguraian)
Mekanisme SN1
CH3 CH3
tahap
RLS: H3C C Br
penentu laju H3C C + Br
reaksi
CH3 CH3
CH3 CH3 H
H3C C HOCH3 H3C C O
CH3 CH3 CH3
CH3 H CH3
-H+
H3C C O H3C C O CH3 + HBr
CH3 CH3 CH3
Eliminasi
Reaksi Umum :
H X
C C + B C C + BH + X
basa
alkil halida produk
kuat
(alkena)
Mekanisme
E1 E2