1. INDAH PUSPITASARI
dan Eter
2. RISKA RAHMAWATI
3. SYIFA FITRIANI K
4. YOGI
12 MIPA 3
HALOALKANA
Ex: CH3Cl
Cl
Rumus haloalkana CnH2n + X
2
Haloalkana
Monohaloalkana Multihaloalkana
Mengandung satu atom halogen Mengandung lebih dari satu atom halogen
H Cl
Cl Cl
3
TATA NAMA HALOALKANA SECARA IUPAC
1 2 3
CH3
H3C – C – CH2 – CH3 2-bromo-2-metil-butana
4 Br
TATA NAMA SENYAWA HALOALKANA SECARA TRIVIAL
✘ Gugus alkil disebutkan terlebih dahulu, lalu atom halidanya (F, Cl,
Br, I).
✘ Jika terdapat lebih dari 2 alkil dan halida, diberi awalan di, tri, dst.
5
Sifat Fisika Haloalkana
6
Sifat Fisika Haloalkana
Contoh :
8
Pembuatan Haloalkana
a. Reaksi Subtitusi
1) Penggantian atom H dari alkana dengan atom halogen
X2
CH3 – CH3 + Cl2 → CH3 - CH2Cl + HCl
Cl Cl
2) Adisi Alkena dengan HX
Atom H dari asam halida ditangkap oleh C berikatan rangkap
yang mengandung atom H lebih banyak
Br H
10
Isomer Haloalkana
1. Isomer Rangka
→ senyawa dengan rumus molekul yang sama, rangka C nya
berbeda
CH3
H3C – C – CH2 – CH3 2-bromo-2-metil-butana
Br
11
2. Isomer Posisi
→ senyawa dengan rumus molekul yang sama, rangkanya sama,
posisi ikatan gugus fungsi berbeda.
Br
Br
12
2. Isomer Geometri
→ terjadi karena perbedaan letak suatu gugus di dalam ruangan
Contoh :
Cl Cl Cl H
| | | |
C = C (Cis – 1,2 dikloroetana) C = C (Trans – 1,2 dikloroetana)
| |
| | H Cl
H H
13
KEGUNAAN HALOALKANA
DDT (diklorodifeniltrikloroetana)
14
Anestesi
Halotan (CF3CHClBr) Kloroform (CHCl3)
Kloroetana (C2H5Cl)
15
Vinil klorida (kloroetena) Tetraklorometana (CCl4)
Iodoform (CHI3)
antiseptik
Teflon/tetrafluoroetena (CF2=CF2)
16
ALKOHOL
Gugus fungsi : C - OH
17
Jenis-jenis Alkohol
Berdasarkan jumlah gugus – OH yang terdapat pada senyawa
1. Monovalen (alkanol) : R-OH
2. Polyvalen :
Alkohol primer
(1)
Gugus –OH terikat
pada atom C primer
R – CH2 – OH
19
Sifat kimia
20
Tatanama alkohol secara
trivial
CH 3 – CH – OH
|
CH 3
Isopropil alkohol
21
Tatanama alkohol secara IUPAC
22
Contoh:
3 2 1
CH3CH(OH)CH3
CH3 –CH –CH3 Nama IUPAC:
2-propanol
OH
(2-hidroksi propana)
1 2 3 4
CH3CH(OH)CH(CH3)2 CH3 –CH –CH – CH3 Nama IUPAC:
OH CH3 3-metil-2-butanol
(2-hidroksi-3-metil butana)
23
Pembuatan Alkohol
1. Metanol ( CH3OH )
Dibuat dengan mereaksikan gas CO dengan H 2 menggunakan katalis
Cr2O3 pada suhu 350 ° C dan tekanan 200 atm.
Reaksi :
CO + 2H2 –––– > CH3OH
2. Etanol ( C2H2OH )
Dibuat dengan reaksi fermentasi, karbohidrat dari beras, gandum dan
singkong.
Reaksi :
2(C2 H10 O5) n + nH2O –––– > nC12H2O11
nC12H2O11 + H2O –––– > 2C6H12O6
2C6H12O6 –––– > 2C2H5OH + 2CO62
Kegunaan Alkohol
1. Metanol
• pengawet mayat atau spesimen biologi.
• menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai
oktan yang tinggi.
• bersifat toksik (beracun) dalam jumlah sidikit
(15ml) dapat menyebabkan kebutaan dan
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
kematian
25
2. Etanol
• zat antiseptik, pembersih luka, serta pensteril
alat - alat kedokteran dan industri.
• pelarut dalam industri parfurm, obat obatan,
zat warna, dan kosmetik.
• menghasilkan bahan bakar yang disebut
gosohol, digunakan sebagai bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan.
3. Spirtus
• bahan bakar lampu petromak dan bunsen
yang biasanya digunakan untuk proses
sterilisasi di labolatorium mikrobiologi.
26
ETER
Eter senyawa turunan alkana yang satu atom H rantai alkana diganti
oleh gugus alkoksi.
R–H R – OR'
alkana eter
27
Tata Nama Alkoksi Alkana (Eter)
28
Tata Nama IUPAC Alkoksi Alkana (Eter)
29
Contoh :
CH3 – O – CH2CH3
metoksi etana Nama IUPAC: metoksi etana
31
Sifat-sifat Eter
• Sedikit polar
• Diantara molekulnya tidak dapat membentuk jembatan
hidrogen sehingga titik didih rendah, mudah menguap dan
mudah terbakar.
• Dapat larut dalam air.
• Tahan terhadap zat pengoksidasi dan pereduksi
• Tidak dapat bereaksi dengan asam dan basa kuat
• Digunakan sebagai anastesi untuk operasi
32
Pembuatan Eter
33
Reaksi-reaksi Eter
✘ Pembakaran
CH3O ⎯ CH3 + 3O2 2CO2 + 3H2O.
34
Kegunaan Eter
35
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
36