Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan teori atom dimulai dari konsep materi Demokritus yang menyatakan bahwa

‘materi dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil, sampai diperoleh bagian terkecil yang
tidak dapat dibagi lagi.’ Nah, materi yang sudah tidak bisa dibagi lagi itu yang disebut Atom.
Atom berasal dari kata A yang berarti ‘tidak’ dan TOMos yang berarti ‘dipotong-potong’.
Namun, saat itu teori tentang atom belum ditemukan. Sekarang, kami akan memberikan
materi tentang Struktur Atom dan untuk mempermudah belajarnya, kita akan bahas
Perkembangan Teori Atom terlebih dahulu. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Model Atom Dalton

Teori atom Dalton ditemukan oleh John Dalton dan


merupakan teori atom pertama yang dilandasi data
ilmiah. Pokok-pokok teori atom Dalton adalah sebagai
berikut:

1. Atom merupakan partikel zat atau materi


terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil.
2. Atom berbentuk/digambarkan seperti bola
sederhana yang berukuran sangat kecil.
3. Suatu unsur tersusun dari atom-atom yang sama,
sedangkan senyawa tersusun dari atom-atom
yang berbeda sesuai unsur penyusunnya.
4. Atom-atom bergabung membentuk senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
5. Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan, atau penyusunan kembali atom-
atom sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Kelebihan model atom Dalton adalah mempu membangkitkan minat terhadap penelitian
tentang model atom.

2. Model Atom Thomson

J.J. Thomson menggambarkan model atomnya setelah


dia menemukan sinar katode. Dia menyimpulkan bahwa
atom adalah bola padat bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif.
Model atom Thomson seperti kismis(elektron) yang
melekat pada roti(atom).

3. Model Atom Rutherford

Teori atom Rutherford muncul berdasarkan


eksperimen hamburan sinar alfa dari uranium. Kesimpulannya
adalah atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan
bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif seperti tata surya. Kelemahan dari model atom Rutherford
adalah teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak
jatuh ke dalam inti atom.
4. Model Atom Bohr

Niels Bohr, melakukan percobaan spektrum hidrogen


untuk memperbaiki teori atom Rutherford. Hasil
percobaan Bohr adalah elektron-elektron mengelilingi
inti atom yang terdiri dari Proton dan Neutron pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron
atau tingkat energi.

5. Model Atom Modern

Model atom modern ditemukan oleh Schrodinger.


Penjelasan model atom modern adalah elektron-elektron
yang mengelilingi inti atom memiliki tingkat energi
tertentu tetapi keberadaannya tidak dapat dipastikan.
Elektron berada di dalam orbital-orbital yang merupakan
fungsi gelombang tertentu dalam kulit atom yang disebut
sebagai daerah dengan kebolehjadian paling besar untuk
menemukan elektron. Model atom modern disebut juga
model atom Schrodinger.
2

Atom adalah: Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang biasanya mengandung
proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang berisi muatan negatif yaitu elektron. Ada juga
yang menyebutkan bahwa atom adalah partikel penyusun unsur. Teori atom mengalami beberapa
perkembangan. Berikut artikel Perkembangan Teori Atom selengkapnya

 Perkembangan Teori Atom

1. Teori atom Dalton (1803)

Atom telah ditemukan sejak beberapa tahun silam, orang yang pertama kali mengemukakan hal ini
adalah John Dalton,sehingga dikenal dengan teori atom Dalton. 

Isi teori atom Dalton :


• Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
• Atom dari unsur yang sama sifatnya sama
• Atom dari unsur berbeda sifatnya berbeda
• Atom dari suatu unsur tidak dapat berubah menjadi atom lain
• Atom yang satu dengan atom yang lain dapat membentuk senyawa dengan ikatan tertentu

Kelemahan : Tidak dapat menerangkan adanya proton, neutron, dan elektron.

2. Teori atom J.J. Thomson (1897)


 
Teori atom Thompson merupakan penyempurnaan dari teori atom Dalton dengan mulai
diutarakannya partikel dasar penyusun atom yaitu elektron.

Isi teori Thompson :


• Di dalam suatu atom ada suatu partikel bermuatan negatif yang disebut elektron
• Setiap elektron dalam setiap atom sifatnya sama sehingga dinamakan partikel dasar

Kelemahan : Tidak menyatakan gerakan elektron dalam atom.

3. Teori atom Rutherford (1910)

• Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan elektron-elektron bermuatan negatif
yang beredar mengelilingi inti.
• Inti atom bermuatan positif karena mengandung proton. Atom bersifat netral karena jumlah
proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti.
• Setiap benda yang bergerak akan kekurangan elektron kecuali atom.

Kelemahan :  bertentangan dengan hukum fisika klasik yang menyatakan materi yang bergerak akan
kehilangan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Elektron adalah materi, sehingga
ketika ia bergerak mengelilingi inti atom, elektron akan kehilangan energi, akibatnya semakin lama
energi elektron semakin habis dan akhirnya jatuh ke inti. Jika elektron jatuh ke inti, berarti atom
hancur. Padahal kenyataannya tidak demikian.

4. Teori atom Niels Bohr (1913)

• Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron yang
bermuatan negatif.
• Elektron dalam mengelilingi inti atom beredar pada lintasan tertentu dalam keadaan stasioner
menurut tingkat energinya.
• Selama elektron dalam keadaan stasioner, elektron elektron tidak memancarkan energi dan tidak
menyerap energi.
• Elektron dapat berpindah dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi atau
sebaliknya.

5. Teori Atom Modern

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin
Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum
yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan
momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger
memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas
kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Baca pula : Partikel Materi (Atom, Ion, dan Molekul)

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan
tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan
membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri
dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama
tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Ciri khas model atom mekanika gelombang

Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti
model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk
tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam
suatu atom)
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang
menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi
bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Anda mungkin juga menyukai