23
A dan 30
a. 11 15 B
27
b. 13 A dan 35
17 B
26
c. 13 A dan 34
17 B
13
d. 27 A dan 17
23 B
13
e. 27 A dan 30
15 B
Apabila unsur E memiliki beberapa isotop maka ion E + yang terbentuk memiliki massa yang berbeda.
Bila unsur tersebut adalah neon (Ne) maka ion-ion Ne + yang terbentuk juga memiliki massa yang berbeda.
Pembentukan ion-ion tersebut dapat dilakukan dalam suatu alat yang disebut spektrometer massa seperti
diberikan pada Gambar 1.
Pada waktu percobaan dilakukan, gas neon dipompakan masuk ke dalam alat melalui pintu masuk. Di
dalam alat, atom-atom dalam gas neon ditembak dengan elektron cepat yang dihasilkan dari kawat pijar
(filamen) yang dipanaskan. Perbedaan potensial yang tinggi menyebabkan elektron yang dihasilkan dari kawat
pijar bergerak dengan cepat saat menumbuk atom-atom Ne. Elektron ini mengubah atom Ne menjadi ion Ne+.
Ion-ion Ne+ kecepatannya diperbesar oleh kisi negatif yang memiliki lubang kecil di bagian tengahnya.
Ion-ion Ne+ dengan massa yang berbeda bergerak lurus melalui lubang kecil tersebut. Dalam keadaan bergerak
lurus ion-ion Ne+ dengan massa yang berbeda tersebut tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Untuk
memisahkannya, ion-ion tersebut dibelokkan gerakannya menggunakan medan magnet yang memiliki kekuatan
sangat besar. Penggunaan medan magnet dengan kekuatan tertentu memungkinkan ion Ne + dengan massa
tertentu, misalnya dengan massa 21, terbelokkan dan bergerak lurus tepat melalui lubang kecil yang terdapat
pada ujung spektrometer. Ion ini akan terdeteksi oleh detektor dan muncul signalnya dalam bentuk puncak
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
Uraian Singkat
23 16
5. Unsur 11 X berikatan dengan unsur 8 O
membentuk suatu senyawa. Rumus kimia dan jenis
(5)
ikatan pada senyawa yang terbentuk adalah ....
7. Diketahui susunan elektron dari unsur: Senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet atau
P = 2) 8) 1) duplet adalah ....
Q = 2) 8) 4)
R = 2) 8) 7) 12. Perhatikan senyawa kovalen berikut.
S = 2) 8) 8) 2) (1) PCl5
Pasangan yang dapat membentuk ikatan kovalen (2) CH4
adalah .... (3) NH3
(4) PCl3
8. Konfigurasi elektron atom X: [He] 2s2 2p2 bereaksi (5) CO2
dengan atom unsur Y yang memiliki konfigurasi Berdasarkan struktur Lewisnya, senyawa yang
elektron: [He] 2s2 2p4. Rumus senyawa X dan Y menyimpang dari kaidah oktet adalah ....
serta jenis ikatan yang terjadi adalah .... (No. atom C = 6; H = 1; N = 7; P = 15; Cl = 17; O = 8)
(3) Essay
1. Elektron terakhir suatu atom unsur mem-
punyai harga keempat bilangan kuantum:
5
n=2, l=1, ml= 0 dan ms = -1/2. Jika pengisian
elektron pada subkulit p berturut-turut di
mulai dari l= -1, 0 dan +1, maka nomor atom
unsur tersebut adalah ..
2. Harga bilangan kuantum yang mungkin
untuk elektron yang berada pada orbital 4 p
adalah
3. Molekul di bawah ini yang atom pusatnya
mengikuti kaidah oktet adalah ....
(nomor atom: Be = 4, F = 9, C = 6, B = 5, S = 16, P
= 15, dan Cl = 17).
4. Pada senyawa poliatomik asam fosfat,
H3PO4terdapat beberapa macam ikatan, di
antaranya adalah ....
5. Bentuk molekul BCl3 adalah ....