Soal Nomor 1
Dalam suatu reaksi redoks ternyata kalium dikromat (K2Cr2O7) bereaksi dengan timah diklorida (SnCl2) dalam suasana
asam menjadi CrCl3 dan kalium klorida (KCl). Setelah reaksi disetarakan, maka koefisien reaksi dari kalium dikromat dan
timah diklorida adalah
A. 3 dan 1
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 2
E. 1 dan 1
Soal Nomor 2
Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer, 1 gram oksigen mengisi ruang 0,764 liter, sedang gram oksida nitrogen dalam
kondisi yang sama mengisi ruang 0,266 liter. Berdasarkan hal tersebut maka rumus oksida nitrogen termaksud adalah:
(Ar N =14, Ar O = 16)
A. NO2 → Mr = 14 + 32 = 46
B. NO3 → Mr= 14 + 48 = 62
C. NO5 → Mr= 14 + 80 = 94
D. N2O3 → Mr = 28 + 48= 76
E. N2O5 → Mr = 28 + 80 = 108
Soal Nomor 3
Bila 1 liter etil alkohol pada temperatur 20 oC mengandung 1,04 x 1025 molekul, maka jumlah molekul selain etil alkohol
dalam 1 liter cuplikan etil alkohol yang kemurniannya dinyatakan 99,99% adalah sebanyak
A. 2,72 x 1020
B. 1,04 x 1021
C. 3,15 x 1022
D. 3,13 x 1023
E. 2,14 x 1024
Pembahasan Soal Nomor 3:
Jumlah % molekul selain etil alkohol adalah 100% – 99,99% = 0,01%
Sehingga jumlah molekulnya = 0,01% x 1,04 x 10 25 = 1,04 x 1021
Jawabannya B
Soal Nomor 4
Urutan kepolaran ikatan O-H, Mg-O, Ca-O, dan Sr-O adalah,
Soal Nomor 5
Dalam suatu percobaan, reaksi antara N2F4 dengan S2O6F2 dilakukan pada suhu ruang. Gas yang dihasilkan mempunyai titik
didih -2,5oC. Analisis terhadap gas ini memberikan hasil : 9,48% N, 20,9% S,dan 38,0% F. Bila diketahui Ar N = 14,0 ; Ar S
= 32,1 dan Ar F = 19,0 ; Ar O = 16,0, maka rumus empiris gas tersebut adalah:
A. NSF3
B. NSF2
C. NSO4F4
D. NSO3F3
E. NSO2F2
N : S : O : F
9,48/14 : 20,9/32,1 : 31,62/16 : 38,0/19
0,677143 : 0,65109 : 2 : 1,97625 ---> bagi dg angka terkecil
1,040014 : 1 : 3,07177 : 3,035293 ---> lakukan pembulatan
1 : 1 : 3 : 3
Jawabannya D. NSO3F3
Soal Nomor 6:
Berikut ini, yang manakah urutan dari bilangan kuantum suatu elektron dalam orbital 4d?
Pembahasan:
Bilangan kuantum suatu elektron dalam orbital 4d yang n = 4; l = 2 (d)
Jawabannya B
Soal Nomor 7:
A. 123,79 kkal/mol
B. 14,91 kkalmol
C. -14,91 kkal/mol
D. - 29,82 kkal/mol
E. 29,82 kkal/mol
Pembahasan:
Pada soal ini aslinya ada yang keliru, pada persamaan reaksi pertama seharusnya 2H 2O(l) tetapi hanya tertulis 2 H2(l).
Entalpi pembentukan adalah energi yang digunakan untuk membentuk 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya.
Soal Nomor 8:
Dalam senyawa atau ion yang mengandung sulfur berikut ini, muatan formal atom S dalam SO2, SO3, SO32-, dan SO42-
berturut-turut adalah
A. 0, 0, 0, 0
B. -2, 0, 0, +1
C. 0, +1, -2, 4
D. 0, 0, +1, -2
E. +1, 0, 0, -2
Pembahasan:
Muatan formal = jumlah elektron valensi unsur – jumlah elektron bebas – 1/2 elektron berikatan
S dan O memiliki 6 elektron valensi
Soal Nomor 9:
A. hanya I
B. hanya III
C. hanya I dan II
D. Hanya II dan III
E. I, II, dan III
Pembahasan:
Molekul III (trans-ClHC=CHCl) memiliki momen dipol sama dengan nol, sedangkan pada molekul I dan II momen
dipolenya tidak sama dengan nol, hayooo apa alasan….?
Jawabannya C
A. Menurunkan temperatur
B. Menaikkan tekanan parsial C
C. Menaikkan tekanan sistem
D. Menambah konsentrasi A
E. Menaikkan temperatur
Pembahasan:
Reaksi 4A (s) + 2B(g) ⇌ 2C(g) ΔHreaksi = – 60 kJ adalah reaksi eksoterm, maka agar bergeser ke reaktan maka dapat
dilakukan dengan menaikkan temperaturnya. Koefisien zat berwujud gas sama sehingga tekanan tidak mempengaruhi,
sementara menambah konsentrasi A akan menggeser kesetimbangan ke kanan.
Jawabannya E
Pembahasan:
Syarat untuk bisa membandingkan laju reaksi satu dengan yang lainnya adalah diketahui data akuratnya. Perubahan
konsentrasi setiap zat harus jelas. Tidak cukup hanya dengan melihat visual seperti di atas dan hanya dari persamaan laju
reaksinya saja.
Jawabannya E.
Berikut adalah reaksi yang berlangsung dalam larutan benzena yang mengandung piridin 0,1 M: CH3OH (A) + (C6H5)3CCl
(B) → CH3OC(C6H5)3 (C) + HCl, dengan hasil percobaan sebagai berikut:
Hukum laju dan nilai tetapan laju untuk reaksi tersebut berturut-turut adalah
A. r= k [A]2[B] dan 4,6 x 10-3 L2mol-2s-1
B. r = k [A][B] dan 3,8 x 10-3 Lmol-1s-1
C. r= k [A][B]2 dan 5,2 x 10-3 L2mol-2s-1
D. r = k [A] dan 2,6 x 10-3 s-1
E. r =k [B] dan 7,4 x 10-3 s-1
Pembahasan:
Berdasarkan rujukan soal yang ada di internet (ingat banyak soal yang diambil dari referensi lain sebelumnya), jadi kalau di
cari pasti ketemu saja ), soal ini terjadi kekeliruan pada data Δt/min baris pertama, tertulis 2,5 seharusnya adalah 25. Lagi
pula kalau dipaksakan maka tidak ada alternatif jawaban yang benar.
Oleh karena itu di sini akan digunakan data yang benar itu.
Laju reaksi setiap bagian akan dihitung terlebih dahulu dengan rumus
R = ([C]/Δt) x (1 menit/60 detik)
dan hasilnya terdapat pada kolom ke paling kanan tabel di bawah ini.
Orde reaksi terhadap A dapat ditentukan dengan menggunakan data kedua dan ketiga (konsentrasi B yang sama/tetap), dan
sebaliknya.
- orde terhadap A: (0,2/0,1)x = (17,1 × 10-6 : 4,3 × 10-6) → 2x = 4 → x = 2
- orde terhadap B: (0,1/0,05)y = (4,3 × 10-6 : 2,2 × 10-6) → 2y = 2 → y = 1
Jadi r = r= k [A]2[B]
Jawaban A.
Grafik berikut ini, manakah yang menjelaskan hubungan antara [H3O+] dan pH dalam larutan?
Pembahasan:
[H3O+] berbanding terbalik terhadap pH. [H3O+] turun maka pH akan meningkat, [H3O+] meningkat maka pH akan turun.
Jawabannya D.
Berapa pH larutan yang terbentuk bila sebanyak 0,0600 mol NaOH ditambahkan ke dalam 1 L larutan HCl 0,0500 M.
A. 3,45
B. 8,90
C. 12,00
D. 12,78
E. 13,50
Pembahasan:
mol NaOH = 0,06 mol
mol HCl = 0,05 M x 1 L = 0,05 mol
Dalam larutan jenuh nikel karbonat, NiCO3 , mengandung 0,090 g dalam 2,0 L larutan. Berapakah nilai Ksp untuk NiCO 3:
A. 7,58 x 10-4
B. 3,79 x 10-4
C. 5,74 x 10-7
D. 1,44 x 10-7
E. 2,87 x 10-8
Pembahasan:
mol NiCO3 = massa NiCO3 : Mr NiCO3 = 0,09 g : 119 g/mol = 0,00076 mol
Kelarutan NiCO3 = 0,00076 mol : 2 L = 0,00038 M
Pembahasan:
I2 + 2S2O3-2 → S4O6-2 +2I-
Berdasarkan persamaan reaksi yang setara di atas maka dalam titrasi tersebut jumlah mol S 2O3-2 dapat dihitung berdasarkan
perbandingan koefisien setara.
Mol S2O3-2 = 2/1 x 4,0 x 10-3 mol = 8,0 x 10-3 mol
Karena volume larutan S2O3-2 adalah 40 mL ~ 0,04 L, maka
[S2O3-2] = (8,0 x 10-3 mol) /(0,04 L) = 2 x 10-1 M ~ 0,2 M ← [Na2S2O3]
Jawaban C.
Pembahasan:
Bilangan oksidasi C dalam C2H5OH adalah -2 dan bilangan oksidasi C dalam CO2 adalah + 4, perubahan biloks C dari -2 ke
+4 adalah 6, berarti ia akan melepaskan (kehilangan) 6 elektron.
Jawaban D.
Sejumlah garam klorida lelehan dielektrolisis dengan suatu arus listrik 3,00 A. Jumlah deposit logam yang manakah akan
memerlukan waktu elektrolisis terlama?
A. 50 g Mg
B. 75 g Al
C. 100 g Ca
D. 125 g Fe
E. Jawaban A, B, C dan D semuanya benar
Pembahasan:
Elektrolis suatu lelehan garam pada pada elektroda akan menghasilkan deposit logam (dari ion logamnya) yang biasanya
akan menempel di elektroda dan gas klor (dari ion klorida) di sekitar elektroda lainnya.
Untuk menghitung lama waktu bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
W = (e . i . t)/96500 → t = (W x 96500) : (e.i)
W = massa deposit logam (g); e = massa ekivalen (g); i = arus listrik (A); t = waktu (detik).
Jawaban B.
Pembahasan:
Mengalirnya elektron itu dari reaksi yang bisa menghasilkan elektron (reaksi oksidasi, terjadi di anoda) ke reaksi yang
memerlukan elektron (reaksi reduksi, terjadi di katoda). Jadi elektron akan mengalir ke katoda Pb dan terjadi reaksi reduksi
Pb2+ menjadi Pb.
Jawaban C.
A. 2,3-dimetil-4-pentana
B. 1,1-dimetil-2-isopropiletena
C. 2,3-dimetil-2-pentana
D. 2,4-dimetil-2-pentena
E. 2,2-di metil-5-pentana
Pembahasan:
Tata nama berdasar IUPAC harus dimulai dari sisi di mana ikatan rangkap berada pada nomor urut C yang terkecil.
Jawaban D.
Pembahasan:
Isomer => rumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda
Jawaban C.
Bila senyawa isobutilena direaksikan dengan HCI , maka akan dihasilkan senyawa:
A. 1-kloro propana
B. 3-kloro-2-metil propena
C. 2-kloro propana
D. ter-butil klorida
E. Etanal
Pembahasan:
Isobutilena = isobutena
Jawaban D.
Pembahasan:
Reaksi halogenalkana dan KOH alkoholis (KOH yang dilarutkan dalam alkohol) memberikan hasil berbeda dengan reaksi
halogenalkana dan larutan KOH biasa (KOH yang dilarutkan dalam air).
- Reaksi halogen alkana dan KOH alkoholis akan menghasilkan alkena
- Reaks halogenalkana dan KOH biasa akan menghasilkan alkohol
Jawaban B.
Senyawa berikut ini, manakah yang didalam air memberikan sifat basa yang paling kuat?
A. CH3CH2CH2OH
B. CH3CH2CHO
C. CH3CH2CO2H
D. CH3CH2CH2NH2
E CH3-CCH
Pembahasan:
Sifat basa paling kuat di antara senyawa organik di atas dimiliki oleh senyawa yang memiliki gugus amina (-NH2)
Jawaban D.
Soal 3. Tulang dan senyawa fosfat [24 poin]
Tulang dan gigi dibentuk dari senyawa kalsium fosfat yang mengandung unsur kalsium,
fosfor dan oksigen. Kalsium fosfat dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan
campuran kalsium sulfat dihidrat dan kalsium dihidrogenfosfat monohidrat yang dapat
digunakan sebagai pupuk superfosfat. Kalsium fosfat juga dapat bereaksi dengan asam fosfat
membentuk kalsium dihidrogenfosfat yang dikenal sebagai pupuk tripelfosfat. Jika ammonia
direaksikan dengan asam fosfat terbentuk ammonium dihidrogen fosfat yang menjadi pupuk
yang sangat efisien.
Soal 4. Kesetimbangan Kimia [18 poin]
Reaksi kesetimbangan berikut ini terjadi pada temperatur 686oC.
CO2 (g) + H2(g) CO(g) + H2O(g)
Dalam keadaan kesetimbangan, konsentrasi masing masing spesi yang berada dalam reaksi
tersebut adalah:
[CO] = 0,050 M, [H2] = 0,045 M, [CO2] = 0,086 M, and [H2O] = 0,040 M.
Soal 5. Asam lemah tak dikenal [18 poin]
Dalam 3 wadah berlabel X, Y, dan Z, masing-masing berisi larutan asam lemah HA 0,1 M
sebanyak 250 mL dengan tetapan asam Ka = 1 x 10-5.
Soal dan pembahasan olimpiade kimia 2012
Hidrogen dapat dihasilkan dari reaksi antara kalsium hidrida padat dengan air atau antara logam
kalium dengan air atau logam natrium dengan air.
Gas Hidrogen juga dapat dibuat dari reaksi logam dengan larutan basa
2. Reaksi yang menghasilkan gas hidrogen terbanyak adalah reaksi A, dapat dilihat dari
perbandingan besarnya koefisien H2 pada setiap reaksi.
3. Jika masing-masing rekasi menggunakan hanya 1 g zat, maka terlebih dahulu harus
dihitung masing-masing mol zat yang bereaksi dan diperbandingkan koefisiennya.
CaH2 = 1/42 mol; K = 1/39 mol; Na 1/23 mol.
Pada reaksi A, akan menghasilkan gas H2 sebanyak 2/42 mol ~ 1/21 mol
Pada reaksi B, akan menghasilkan gas H2 sebanyak ½ x 1/39 mol ~ 1/78 mol
Pada reaksi C, akan menghasilkan gas H2 sebanyak ½ x 1/23 mol ~ 1/46 mol
Jadi yang paling banyak menghasilkan adalah reaksi A.
4. Logam yang bereaksi dengan basa menghasilkan has hidrogen adalah logam-logam
yang bersifat amfoter.
5. 2Al + 2NaOH + 6H2O → 2Na[Al(OH)4] + 3H2 (g)
6. Karena logamnya adalah Al maka 1 g Al = 1/27 mol Al, dengan perbandingan koefisien
maka has H2 yang dihasilkan sebanyak 3/2 x 1/27 = 1/18 mol ~ 1/18 mol x 22,4 L/mol
= 1,25 L