Dalam suatu reaksi redoks ternyata kalium dikromat (K 2Cr2O7) bereaksi dengan timah diklorida
(SnCl2) dalam suasana asam menjadi CrCl3 dan kalium klorida (KCl). Setelah reaksi disetarakan,
maka koefisien reaksi dari kalium dikromat dan timah diklorida adalah
A. 3 dan 1
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 2
E. 1 dan 1
Pembahasan Soal Nomor 1:
Dalam reaksi redoks selalu ada reaksi oksidasi dan reduksi. Dari reaksi tersebut yang mengalami
reduksi adalah Cr (dari K2Cr2O7 menjadi CrCl3) dan yang harus mengalami oksidasi adalah Sn (dari
Sn2+ menjadi Sn4+). Asam yang digunakan (sebagai penyuasana) semestinya adalah HCl.
Adapun reaksi redoksnya:
Reaksi reduksi : Cr2O72- + 14 H+ + 6e- 2Cr3+ + 7 H2O | x 1|
Reaksi oksidasi : Sn2+ Sn4+ + 2e| x 3|
2+
2+
Reaksi total : Cr2O7 + 14 H + 3Sn 2Cr3+ + 7 H2O + 3Sn4+
Sehingga reaksi lengkapnya bisa dituliskan sebagai berikut:
K2Cr2O7 + 3 SnCl2 + 14 HCl 2 CrCl3 + 7 H2O + 2 KCl + 3 SnCl4
Jadi jawaban yang tepat adalah B. 1 dan 3
2. Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer, 1 gram oksigen mengisi ruang 0,764 liter, sedang gram oksida
nitrogen dalam kondisi yang sama mengisi ruang 0,266 liter. Berdasarkan hal tersebut maka rumus
oksida nitrogen termaksud adalah:
(Ar N =14, Ar O = 16)
A. NO2 Mr = 14 + 32 = 46
B. NO3 Mr= 14 + 48 = 62
C. NO5 Mr= 14 + 80 = 94
D. N2O3 Mr = 28 + 48= 76
E. N2O5 Mr = 28 + 80 = 108
Pembahasan Soal Nomor 2:
Pada keadaan yang sama setiap 1 mol gas akan memiliki volume yang sama pula (Hukum Gay
Lussac).
1 g O2 = 1/32 mol ~ 0,764 liter artinya 1 mol gas O2 volumenya = 32 x 0,764 = 24,448 L/mol.
Jika masa oksida nitrogen memiliki volume 0,266 L = 0,266 L : 24,448 L/mol = 0,01088 mol.
Artinya kita tinggal menentukan manakah oksida nitrogen yang 1 gram sama dengan 0,01088 mol.
Dalam hal ini Mr oksida nitrogen = 1 : 0,01088 = 91,911 g/mol.
Yang paling mendekati adalah jawaban C. NO5
3. Soal Nomor
Bila 1 liter etil alkohol pada temperatur 20 oC mengandung 1,04 x 10 25 molekul, maka jumlah
molekul selain etil alkohol dalam 1 liter cuplikan etil alkohol yang kemurniannya dinyatakan 99,99%
adalah sebanyak
A. 2,72 x 1020
B. 1,04 x 1021
C. 3,15 x 1022
D. 3,13 x 1023
E. 2,14 x 1024
Pembahasan Soal Nomor 3:
Jumlah % molekul selain etil alkohol adalah 100% 99,99% = 0,01%
Sehingga jumlah molekulnya = 0,01% x 1,04 x 1025 = 1,04 x 1021
Jawabannya B
4. Urutan kepolaran ikatan O-H, Mg-O, Ca-O, dan Sr-O adalah,
A. Sr-O > Mg-O > O-H > Ca-O
B. O-H > Mg-O > Ca-O > Sr-O
C. O-H > Sr-O > Ca-O > Mg-O
D. Sr-O > Ca-O > Mg -O > O-H
E. Mg-O > Ca-O > Sr-O > O-H
Pembahasan Soal Nomor 4:
Semakin besar perbedaan elektronegativitas maka akan semakin polar. Elektronegativitas O
>H>Mg>Ca>Sr. H punya elektronegativitas terbesar dibandingkan dengan unsur logam alkali tanah.
Unsur Mg, Ca, Sr berturut-turut adalah anggota golongan unsur logam alkali, yang dari atas ke bawah
memiliki elektronegativitas yang semakin kecil. Oksigen punya elektronegativitas yang besar dan
semua berikatan dengan unsur yang akan diperbandingkan. Maka urutan perbedaannya dengan
oksigen dari yang terbesar Sr-O > Ca-O > Mg-O > H-O
Jawabannya D. Sr-O > Ca-O > Mg-O > H-O
5. Dalam suatu percobaan, reaksi antara N2F4 dengan S2O6F2 dilakukan pada suhu ruang. Gas yang
dihasilkan mempunyai titik didih -2,5oC. Analisis terhadap gas ini memberikan hasil : 9,48% N,
20,9% S,dan 38,0% F. Bila diketahui Ar N = 14,0 ; Ar S = 32,1 dan Ar F = 19,0 ; Ar O = 16,0, maka
rumus empiris gas tersebut adalah:
A. NSF3
B. NSF2
C. NSO4F4
D. NSO3F3
E. NSO2F2
Pembahasan Soal Nomor 5:
Penentuan rumus empiris dari persen unsur yang diketahui dan persen O yang harus dihitung hingga
total 100 % (31,62% O) adalah dengan menganggap jumlah zat 100 g. Perbandingan mol masingmasing unsur adalah:
N
9,48/14
0,677143
1,040014
1
:
S
:
O
: 20,9/32,1 : 31,62/16
: 0,65109 :
2
:
1
: 3,07177
:
1
:
3
:
F
: 38,0/19
: 1,97625 ---> bagi dg angka terkecil
: 3,035293 ---> lakukan pembulatan
:
3
Jawabannya D. NSO3F3
6. Berikut ini, yang manakah urutan dari bilangan kuantum suatu elektron dalam orbital 4d?
Pembahasan:
Bilangan kuantum suatu elektron dalam orbital 4d yang n = 4; l = 2 (d)
Jawabannya B
7. Berikut ini diberikan data entalpi reaksi:
2 CH2N2(s) + 3 O2(g) 2N2(g) + 2 H2O(l) + 2CO2(g)
C(s) + O2(g) CO2(g)
Ho = 93,97 kkal
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)
Ho = 136,64 kkal
Nilai entalpi pembentukan bagi CH2N2 (s) adalah :
A. 123,79 kkal/mol
B. 14,91 kkalmol
C. -14,91 kkal/mol
D. - 29,82 kkal/mol
E. 29,82 kkal/mol
Ho = 354,40 kkal
Pembahasan:
Pada soal ini aslinya ada yang keliru, pada persamaan reaksi pertama seharusnya 2H 2O(l) tetapi
hanya tertulis 2 H2(l).
Entalpi pembentukan adalah energi yang digunakan untuk membentuk 1 mol senyawa dari unsurunsurnya.
Ho = 14,91 kkal
8. Dalam senyawa atau ion yang mengandung sulfur berikut ini, muatan formal atom S dalam SO 2, SO3,
SO32-, dan SO42- berturut-turut adalah
A. 0, 0, 0, 0
B. -2, 0, 0, +1
C. 0, +1, -2, 4
D. 0, 0, +1, -2
E. +1, 0, 0, -2
Pembahasan:
Muatan formal = jumlah elektron valensi unsur jumlah elektron bebas 1/2 elektron berikatan
S dan O memiliki 6 elektron valensi
B. hanya III
C. hanya I dan II
D. Hanya II dan III
E. I, II, dan III
Pembahasan:
Molekul III (trans-ClHC=CHCl) memiliki momen dipol sama dengan nol, sedangkan pada molekul I
dan II momen dipolenya tidak sama dengan nol, hayooo apa alasan.?
Jawabannya C
Soal Nomor 10:
Berikut ini adalah reaksi kesetimbangan:
4A (s) + 2B(g) 2C(g) Hreaksi = 60 kJ
Bila reaksi sudah mencapai kesetimbangan, berikut ini manakah keadaan yang akan menggeser
kesetimbangan ke arah kiri (membentuk reaktan lebih banyak):
A. Menurunkan temperatur
B. Menaikkan tekanan parsial C
C. Menaikkan tekanan sistem
D. Menambah konsentrasi A
E. Menaikkan temperatur
Pembahasan:
Reaksi 4A (s) + 2B(g) 2C(g) Hreaksi = 60 kJ adalah reaksi eksoterm, maka agar bergeser ke
reaktan maka dapat dilakukan dengan menaikkan temperaturnya. Koefisien zat berwujud gas sama
sehingga tekanan tidak mempengaruhi, sementara menambah konsentrasi A akan menggeser
kesetimbangan ke kanan.
Jawabannya E
Soal Nomor 11:
Perhatikan 3 reaksi yang berlangsung dalam 3 wadah berikut ini:
Hukum laju dan nilai tetapan laju untuk reaksi tersebut berturut-turut adalah
A. r= k [A]2[B] dan 4,6 x 10-3 L2mol-2s-1
B. r = k [A][B] dan 3,8 x 10-3 Lmol-1s-1
C. r= k [A][B]2 dan 5,2 x 10-3 L2mol-2s-1
D. r = k [A] dan 2,6 x 10-3 s-1
E. r =k [B] dan 7,4 x 10-3 s-1
Pembahasan:
Berdasarkan rujukan soal yang ada di internet (ingat banyak soal yang diambil dari referensi lain
sebelumnya), jadi kalau di cari pasti ketemu saja :) ), soal ini terjadi kekeliruan pada data t/min baris
pertama, tertulis 2,5 seharusnya adalah 25. Lagi pula kalau dipaksakan maka tidak ada alternatif
jawaban yang benar.
Oleh karena itu di sini akan digunakan data yang benar itu.
Laju reaksi setiap bagian akan dihitung terlebih dahulu dengan rumus
R = ([C]/t) x (1 menit/60 detik)
dan hasilnya terdapat pada kolom ke paling kanan tabel di bawah ini.
Orde reaksi terhadap A dapat ditentukan dengan menggunakan data kedua dan ketiga (konsentrasi B
yang sama/tetap), dan sebaliknya.
orde terhadap A: (0,2/0,1)x = (17,1 10-6 : 4,3 10-6) 2x = 4 x = 2
Pembahasan:
[H3O+] berbanding terbalik terhadap pH. [H3O+] turun maka pH akan meningkat, [H3O+] meningkat
maka pH akan turun.
Jawabannya D.
HCl
0,05 mol
-0,05 mol
-
NaCl
0,05 mol
0,05 mol
H2O
0,05 mol
0,05 mol
0,00038 M
Ni2+
+
0,00038 M
CO320,00038 M
A. 2,3-dimetil-4-pentana
B. 1,1-dimetil-2-isopropiletena
C. 2,3-dimetil-2-pentana
D. 2,4-dimetil-2-pentena
E. 2,2-di metil-5-pentana
Pembahasan:
Tata nama berdasar IUPAC harus dimulai dari sisi di mana ikatan rangkap berada pada nomor urut C
yang terkecil.
Jawaban D.
Jawaban C.
Pembahasan:
Isobutilena = isobutena
Jawaban D.
Jawaban B.
amina (-NH2)
Jawaban D.