Anda di halaman 1dari 4

Pasar Sawahan Desa Kalongan

Eka Rizky Oktavianti

Semarang - (Selasa 02/03)

Pasar sawahan merupakah pasar tradisional yang menjual makanan dan minuman tradisional
yang ada di desa kalongan. Pasar Sawahan di adakan satu minggu dua kali setiap minggu pagi,
yaitu minggu pahing dan minggu legi.

Alasan di adakan dua minggu sekali, memiliki tujuan tersendiri yaitu melestarikan tanggalan
jawa, serta membuat masyarakat tidak jenuh. Mulai dari pedagang hingga pengunjung, serta
menjadi suatu acara yang di tunggu oleh masyarakat luas.

Bermula dari pasar Papringan yang ada di Temanggung. Dan mulai terinsipirasi serta melihat
potensi yang ada di desa kalongan. Berupa lahan sawah yang akhirnya di manfaatkan dan di
buat menjadi pasar sawahan.

Dimulai pada bulan Mei 2019, Pasar ini sudah memiliki pengunjung dari beberapa kota di
jawa tengah dan juga jawa timur. Yang membedakan pasar sawahan dengan pasar tradisional
pada umumnya adalah cara jual beli yang di lakukan di pasar sawahan.

Jual beli di lakukan dengan menggunaka Uang Uli. Yang memiliki arti 1 tangkai padi
samadengan 1 Uli . Uang Uli terbuat dari kayu, dan berbentuk kotak serta di warnai sesuai
dengan nominal uang. Dengan kelipatan uang mulai dari 2500, 5000, sampai 10.000.

Pengunjung bisa menukar uang dengan uang Uli di loket penukaran. Jual beli di lakukan harus
menggunakan uang uli, tidak bisa menggunakan uang rupiah yang di gunakan pada umumnya.

Sepanjang sawah di bangun gubug dari bambu dan kayu. Yang di buat seperti tempat beristirahat
setiap masyarakat yang sehabis melakukan kegiatan di sawah. Gubung ini di buat untuk tempat
berjualan para pedagang yang menjajagkan dagangannya.

Konsep dari Pasar Sawahan ini adalah perdagangan kuliner sebagai pusat kekuatan. Konten dari
Pasar Sawahan yaitu kuliner dengan konsep go green yaitu mengurangi penggunaan bahan
plastik, semua makanan di sini di bungkus dengan daun pisang dan daun jati. Begitu pula dengan
sendok dan gelas yang digunakan terbuat dari kayu.

Di pasar sawahan ini tidak hanya menjual makanan tradisional, tetapi penyajian dan penjual
yang menggunakan pakaian tradisional seperti blangkon dan baju lurik juga menjadi khas dari
pasar sawahan ini

Pasar sawahan memiliki aturan atau syarat dalam berdagang, harus warga Desa Kalongan,
menjual serta menyajikan makanan dengan cara tradisional serta menggunakan baju tradisional.
Ada 75 lapak atau gubug yang tersedia di pasar sawahan.
Setiap lapak sudah tertulis dan tertera plang. Apa saja yang di jual di setiap lapak tersebut.
Pedagang yang ingin berdagang di pasar sawahan, memiliki kesepakatan sebelum berjualan.
Yaitu tidak boleh libur berdagang lebih dari 3x atau akan di gantikan dengan pedagang lainnya.

Kata Pak Yarmuji, Pasar Sawahan memiliki banyak manfaat selain membantu perekonomian
warga Desa Kalongan. Juga bertujuan melestarikan budaya tradisional yang sudah mulai luntur
di makan zaman. Serta memperkenalkan desa kalongan sebagai desa wisata ke masyarakat luas.

Salah satu pengunjung dari Ungaran Achmad Bagus 20 tahun, mengarakan bahwa pertama kali
ke pasar sawahan saya merasa sangat senang, karena selain udara yang sejuk dan pemandangan
sawah yang asri.

juga terdapat banyak makanan tradisional yang di jajahkan seperti nasi jagung, dan minuman
tradisional. Yang menurut saya juga menyehatkan karena rempah rempah dari minuman tersebut
sangat terasa.

Pedagang di pasar sawahan juga sangat ramah saat melayani serta harga yang terjangkau
Harapannya dengan adanya pasar sawahan ini dapat menunjang sektor ekonomi dan pariwisata
desa kalongan agar di kenal masyarakat luas

CAPTION : Pasar Sawahan merupakan pasar tradisional unik yang berada di Desa Kalongan
Ungaran Timur.

Gambar 1 Gambar 2

Sego Pecel Penjual Sate


Gambar 3 Gambar 4

Uang Uli Spot Selfi

Gambar 5 Gambar 6

Pemandangan Pasar Sawahan Lapak Penjual

Gambar 7 Gambar 8

Suasana Pasar Sawahan Pemandangan Pasar Sawahan

Anda mungkin juga menyukai