Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai jenis makanan tradisional. Setiap
daerah memiliki makanan yang menjadi ciri khas daerahnya. Salah satunya yaitu Pecel
Semanggi Dempo, kearifan lokal yang dikenal sebagai salah satu makanan khas kota Surabaya.
Namun dengan menjamurnya suguhan kuliner asing saat ini, membuat popularitas makanan
tradisional ini tergeser dan membuat masyarakat “lupa” untuk melestarikan makanan tradisional
khas daerahnya.
Pada penelusuran kali ini, kami mengunjungi salah satu penjual pecel semanggi
legendaris di daerah Surabaya yaitu Semanggi Dempo tepatnya di Jalan Dempo No 19, Petemon,
Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Semanggi Dempo ini memiliki ciri khas otentik yang
berbeda dengan penjual pecel semanggi lainnya. Semanggi Dempo ini, mengingatkan pada rasa
semanggi yang asli yang dinikmati 30 tahun lalu. Sebagai makanan khas Surabaya, semanggi
Suroboyo, kembali meraih popularitasnya dalam dua tahun terakhir. Surabaya dan semanggi,
adalah dua kata yang tak terpisahkan. Semanggi Dempo sudah lebih dari 30 tahun, sekarang ini
generasi ketiga yang mengelola. Dimulai dari nenek kemudian diwarisakan secara turun temurun
hingga anak cucunya. Resep dan takaran yang dipakai sama, tidak ada yang berubah.
Pecel Semanggi merupakan makanan khas Surabaya, yang dibuat dari daun semanggi
yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal atau bumbu semanggi. Bumbu yang
digunakan terbuat dari gula jawa, terasi, dan cbai. Menikmati hidangan semanggi biasanya
ditambah dengan kecambah, kangkung, serta kerupuk uli yang terbuat dari beras.
Saus yang digunakan dalam pecel semanggi suroboyo inilah yang memberikan cita rasa
yang berbeda dengan pecel pada umumnya. Kuncinya terletak pada bahan yang paling penting
yaitu ubi jalar. Jenis ubi yang digunakan dalam membuat semanggi suroboyo inilah yang
menentukan kenikmatan dari setiap penjual semanggi suroboyo. Dalam membuat bumbu
semanggi suroboyo diperlukan ketelatenan dan ketepatan dalam menakar bahan-bahan. Dalam
menyajikan semanggi suroboyo kepada pembeli, biasanya penjual akan melarutkan saus dengan
sedikit air lalu mengaduk-ngaduk hingga menjadi sedikit encer. Kemudian akan dituangkan
diatas pecel semanggi suroboyo.
Kawasan Kampung Semanggi berada di RT 07 RW 03 Kampung Kendung, Sememi,
Benowo. Penamaan Kampung Semanggi bukan tanpa alasan. Sebab hampir seluruh warganya
bertani Semanggi. Saat akan memasuki Kampung Semanggi, pelancong akan menemukan
gapura cukup besar. Gapura tersebut tertulis Kampoeng Semanggi. Di samping gapura, terdapat
petunjuk arah dengan tulisan yang sama, yaitu Kampoeng Semanggi Benowo. Di sepanjang jalan
kampung itu, ada pemandangan Semanggi. Semanggi itu sengaja dijemur oleh para petani agar
kering. Semanggi-semanggi itu ditanam petani di area pesawahan. Sekitar tiga kilo meter dari
perkampungan itu. Usai dijemur, para penjual semanggi akan datang mengambilnya semanggi
kering dari para petani.