Anda di halaman 1dari 6

PETOS (tempe atos)

DESA NJLAMPRANG
Petos atau tempe atos merupakan keripik yang memiliki
rasa yang serupa dengan tempe kemul namun dengan sensasi yang berbeda karena cita rasa
dan kerenyahannya.

Petos merupakan salah satu komoditas utama yang diproduksi oleh masyarakat Desa
Simbang khusunya di Dusun Jlamprang, Wonosobo. Petos dijual berkisar dengan harga 40.000
Rupiah hingga 50.000 Rupiah per kg nya. Biasanya petos tersebut dijual di pasar ataupun pusat
oleh-oleh wonosobo. Tidak semua masyarakat dusun Jlamprang dapat membuat ataupun
memproduksi petos tersebut. Petos tersebut dapat dikonsumsi bersamaan saat makan dengan nasi
ataupun dikonsumsi sebagai cemilan.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat petos yakni tempe, santan, tepung terigu,
tepung tapioka dan telur. Proses pembuatan petos memakan waktu yang tidak singkat dan
membutuhkan banyak tenaga. Sehingga, tidak semua orang mampu melakukannya setiap hari.
Pembuatan petos tersebut dilakukan dengan dua kali menggoreng. Proses paling sulit adalah saat
penggorengan karena sulitnya menentukan tingkat kematangan dari tempe tesebut dan pada saat
membentuk tempe di wajan penggorengan. Karena tingkat kematangan dari petos tersebut harus
pas. Hal inilah yang membuat Petos sulit untuk diproduksi oleh khalayak umum. Bu Yatimah
merupakan salah satu dari beberapa pembuat Petos di Desa Simbang khususnya dusun Jlamprang.
Beliau mengatakan bahwa kerap kali orang-orang tidak telaten dalam membuat Petos, hal ini yang
menyebabkan minimnya pembuat Petos di Desa Simbang. Sedangkan, potensi Petos sangatlah
besar dalam dunia kuliner.

Masyarakat khususnya Dusun Jlamprang telah memproduksi petos ataupun tempe atos
selama tiga tahun untuk mendapatkan penghasilan. Dengan pengolahan yang tepat dapat menjadi
produk potensial dalam meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya warga desa Dusun
Jlamprang.
CARICA
DESA SIMBANG

Carica merupakan suatu makanan khas yang berasal dari Wonosobo. Carica ini merupakan
suatu komoditas utama yang diproduksi oleh masyarakat Simbang khususnya Dusun Simbang.
Untuk buah carica ini hanya didapatkan di Dieng. Untuk buah carica sendiri dijual berkisar dengan
harga 6.000 hingga 7.000 per kg nya. Akan tetapi, saat ini buah carica sulit didapatkan sehingga
harga jual buah carica meningkat berkisar dengan harga 7.000 hingga 11.000 per kg nya. Buah
carica saat ini sulit dicari dikarenakan terjadinya fenomena Embun Upas di Dieng. Embun Upas
merupakan fenomena perubahan suhu yang ekstrem, saat malam hari suhu dapat mencapai -7
derajat celcius dan itu mempengaruhi tanaman menjadi beku dan gagal panen. Apabila carica
sudah menjadi suatu makanan ataupun manisan biasanya dapat dijual di pasar ataupun pusat oleh-
oleh wonosobo berkisar dengan harga 10.000 hingga 40.000 per box nya tergantung variasi.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan carica yakni buah carica, gula, pewarna makanan
dan kapur sirih. Proses pembuatan carica memakan waktu yang tidak singkat dan membutuhkan
banyak tenaga. Adapaun beberapa tahapan sebelum carica dapat dikonsumsi. Tahap pertama yang
dilakukan yaitu pengupasan buah carica, kemudian dibelah menjadi dua bagian dan mengeluarkan
bijinya. Setelah itu, potong carica menjadi tiga atau empat bagian. Saat tahap pengupasan buah
carica harus berhati-hati karena getah pada buah carica dapat menimbulkan rasa gatal. Kemudian,
buah carica yang sudah dikupas dapat direndam dengan menggunakan kapur sirih untuk
menghilangkan getah pada buah tersebut. Tahap kedua, merebus biji buah carica dengan
menggunakan air yang sudah matang dan didiamkan hingga mendidih. Setelah mendidih, diangkat
dan didiamkan. Tahap ketiga, setelah rebusan biji buah carica sudah jadi, saring dan remas biji
carica agar sari buah ikut tersaring. Kemudian, tambahkan air sedikit demi sedikit sehinga biji
carica terlihat bersih. Tahap keempat, tambahkan gula pasir sesuai dengan kebutuhan dan diberi
sedikit pewarna makanan kemudian direbus hingga mendidih. Tahap kelima, rebus buah carica
hingga air mendidih. Setelah buah carica matang, diangkat. Setelah kelima tahap selesai, buah
carica dapat diletakkan ke dalam cup yang sudah disediakan dan disterilkan menggunakan air
panas kemudian diberi dengan rebusan air biji carica. Setelah itu, carica siap untuk dikonsumsi.
Pada pembuatan carica kebersihan sangatlah diperhatikan. Apabila buah carica sudah direbus
tangan kita tidak boleh menyentuh buah tersebut, karena dapat menyebabkan buah membengkak
dan mengurangi cita rasa. Dalam pengemasan-pun wadah carica beserta plastiknya direbus terlebih
dahulu sampai steril. Tidak berhenti sampai disitu, setelah carica jadi dalam kemasan, kemasan
tersebut kembali direbus hingga steril.
Masyarakat khususnya Dusun Simbang telah memproduksi carica kurang lebih selama dua
tahun untuk mendapatkan penghasilan dan penjualan sudah dilakukan dengan media sosial.
Dengan pengolahan yang tepat dapat menjadi produk potensial dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat khususnya warga desa Dusun Simbang.

Anda mungkin juga menyukai