Anda di halaman 1dari 6

KULINER KHAS JAWA TIMUR

“SEMANGGI SURABAYA”

Disusun Oleh Kelompok 6 :


- Anggita Mulia P (22011010147)
- Sausan Kamila Z (22011010210)
- Kezia Putri J (22011010052)
- Difa Tri A (22011010044)
- Petra Elisabeth S (22011010048)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


JAWA TIMUR
2022
Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai jenis makanan tradisional. Setiap
daerah memiliki makanan yang menjadi ciri khas daerahnya. Salah satunya yaitu Semanggi
Suroboyo, kearifan lokal yang dikenal sebagai salah satu Ikon makanan khas kota Surabaya.
Namun dengan menjamurnya suguhan kuliner asing saat ini, membuat popularitas makanan
tradisional ini tergeser dan membuat masyarakat “lupa” untuk melestarikan makanan tradisional
khas daerahnya.

Peran generasi muda sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian Semanggi Suroboyo
ini sehingga tidak mengalami kepunahan. Sudah seharusnya budaya lokal atau kearifan lokal
harus dikembangkan agar keberadaannya selalu diminati oleh generasi muda

Generasi muda diharapkan dapat menjadi duta budaya dan kesenian lokal serta dapat
memperkenalkan Semanggi Suroboyo sebagai salah satu makanan tradisional yang wajib
dicoba bagi semua masyarakat baik dari kanak-kanak hingga dewasa. Selain itu, pengetahuan
anak jaman sekarang mengenai makanan tradisional serta makanan yang aman dan sehat sangat
kurang. Maka, nilai budaya dalam memperkenalkan makanan tradisional sangat penting untuk
dihayati dan diwariskan untuk membentuk dan menuntun pola perilaku masyarakat

Beberapa penelitian menunjukkan Semanggi Suroboyo memerlukan perhatian khusus


untuk diperkenalkan kepada masyarakat agar tidak terjadi kepunahan. Hal yang nyata dan sudah
terjadi pada remaja jaman sekarang yaitu mereka lebih tetarik untuk mengonsumsi fast food
agar terlihat lebih gaul dan tidak ketinggalan tren yang sedang booming dimasyarakat. Terlebih
lagi, pengetahuan mereka tentang semanggi hanya sebatas bahan dan bentuk penyajian saja.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu semanggi surabaya?
2. Bagaimana sejarah kampung semanggi surabaya?
3. Bagaimana proses budidaya tanaman semanggi surabaya?
4. Bagaimana awal mula berdirinya pecel semanggi dempo?

TUJUAN
1. Untuk menjelaskan gambaran umum tentang semanggi surabaya
2. Untuk mengetahui sejarah kampung semanggi surabaya
3. Untuk mengetahui lebih dalam proses budidaya tanaman semanggi
4. Untuk mengetahui sejarah berdirinya pecel semanggi dempo
1. apa itu semanggi surabaya?

Daun semanggi atau juga bisa disebut Marsilea Crenata merupakan jenis tumbuhan
paku-pakuan yang tumbuh di daerah danau, rawa dan sawah. Daun semanggi memiliki
morfologi yang sangat khas yaitu bentuk daun yang meyerupai payung yang tersusun dari
empat kelopak anak daun yang berhadapan (Nurjanah, Azka, & Abdullah, 2012:152). Di
pulau Jawa, daun semanggi banyak dijadikan sebagai bahan pangan. Di Surabaya semanggi
muda banyak digunakan sebagai campuran pecel dan merupakan makanan khas daerah
Surabaya yang dinamakan semanggi Surabaya.

2. Bagaimana sejarah kampung semanggi surabaya?


Dahulu, kota Surabaya dan sekitarnya memiliki lahan sawah yang luas. Banyak hama
serta gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman di sawah, salah satunya adalah
semanggi. Namun, petani dapat menyiasati dengan mengolah “gulma” ini sebagai bahan
makanan
Wilayah yang memproduksi semanggi suroboyo ada dikawasan Surabaya Barat.
Persebarannya mulai dari kawasan Kendung hingga Sawo. Akses yang dibutuhkan untuk
menuju kawasan ini adalah sekitar satu jam dari pusat kota. Kendung merupakan salah satu
wilayah yang ada di Surabaya Barat. Desa Kendung terletak pada kecamatan Benowo.
Lingkungan persawahan di Desa Kendung cukup banyak, walaupun saat ini terancam oleh
banyaknya perumahan yang mendominasi. Pada Desa Kendung terdapat sebuah kampung
yang disebut kampung semanggi. Wilayah ini disebut kampung semanggi karena dari sekitar
63 KK sebanyak 43 KK berjualan Semanggi suroboyo.
Setiap kawasan yang memproduksi semanggi suroboyo memiliki petani yang
membudidayakan semanggi. Di kawasan Kendung terdapat beberapa RT (rukun tetangga).
Pada setiap RT terdapat setidaknya satu petani yang membudidayakan semanggi.Pada
kawasan Kendung lebih banyak penjual Semanggi suroboyo yang masih tradisional.
Sedangkan di kawasan Sawo juga seperti itu. Hanya saja Semanggi suroboyo di kawasan
Sawo lebih berkembang karena terdapat semanggi instan dengan brand yang dikenal sebagai
selendang semanggi.
Setiap hari di sekitar kampung semanggi terlihat ibu-ibu yang berjualan Semanggi
suroboyo baik di tempat yang sudah tetap maupun yang berkeliling ke daerah lain.
Perputaran ekonomi di kampung semanggi begitu terasa dengan terjalinnya hubungan saling
ketergantungan baik dari petani maupun penjual semanggi suroboyo hingga pembeli.
Kampung Semanggi semakin dikenal oleh masyarakat karena adanya inovasi selendang
semanggi yaitu semanggi instan yang dapat bertahan lama hingga dua bulan. Pada tahun
2015 berdirilah selendang semanggi instan, pemilik selendang semanggi ini bahkan
mendapat beberapa penghargaan dari pemerintah. Pada tahun 2015 meraih penghargaan 1st
Best Culinary Bisnis hingga mendapat penghargaan dari menteri perdagangan Republik
Indonesia sebagai UKM pangan award katagori inovasi pangan baru pada tahun 2017.
Selendang Semanggi instan juga mendapat undangan untuk menyajikan semanggi suroboyo
di gedung Grahadi pada acara pemerintahan wali kota ibu Tri Rismaharini bahkan ibu
Megawati Soekarnoputri.

Keberadaan Semanggi suroboyo di dalam kehidupan bermasyrakat juga sangat penting


bagi berlangsungnya kehidupan perekonomian warga kampung semanggi. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya ibu-ibu yang masih berjualan semanggi suroboyo di daerah
kendung. Hampir satu barisan di pinggir jalan raya terdapat ibu-ibu yang berjualan keliling
berdampingan setiap tiga meter. Selain sebagai penpang perekonomian masyarakat
kampung semanggi, semanggi juga dipercaya untuk menyembuhkan beberapa penyakit
seperti pengecilan hari, kencing manis, amandel serta sesak napas. Daun semanggi yang
disimpan juga dipercaya dapat memberikan keberuntungan bagi orang yang menyimpannya.
Karena semanggi memiliki daun yang berkelopak empat yang dikenal sebagai clover (daun
keberuntungan)

3. Bagaimana proses budidaya tanaman semanggi?

Untuk membudidayakan tanaman semanggi, diperlukan ketelatenan dan kesabaran


khusus. Dalam membudidayakan tanaman biasanya diperlukan bibit, namun lain halnya
dengan semanggi karena tanaman ini tidak memiliki bibit,tumbuhnya dari akar. Jadi untuk
membudidayakan semanggi perlu akar dari tanaman semanggi saja. Semanggi dapat dipanen
setiap 14 hari. Dalam memanen semanggi hanya perlu mematahkan daun dari batangnya
saja. Karena untuk membuat semanggi suroboyo hanya dipakai daunnya saja.
Budidaya semanggi di Indonesia sangat jarang. Terlebih lagi, semanggi merupakan
makanan tradisional kota Surabaya. Seperti tanaman pada umumnya, semanggi juga
memiliki beberapa permasalahan seperti hama yang menyerang. Jika semanggi telah
diserang hama, tanaman semanggi sehat yang semula berwarna hijau akan berubah warna
menjadi kekuningan hingga kecoklatan. Jenis hama yang menyerang tanaman semanggi
diantaranya ada wereng dan ulat. Keberadaan hama tersebut terkadang membuat petani
harus merugi karena pembeli daun semanggi biasanya akan complain jika semanggi yang
didapatkan bewarna kuning. Hama yang menyerang tanaman ini juga dapat membuat hasil
panen menjadi kecil. Untuk membasmi hama tanaman semanggi, petani menggunakan bio-
pestisida yang diberikan oleh pemerintah pada saat penyuluhan di kecamatan Benowo
bersama semua petani yang membudidayakan semanggi serta penjual semanggi.
Setelah semanggi dipanen, petani akan mengumpulkan jadi satu hasil panen daun
semanggi. Kemudian daun semanggi yang kurang bagus atau yang terkena hama akan
disisihkan. Setelah disisihkan, petani akan memasukkan daun semanggi kedalam plastik
besar yang dalam satu plastik kemudian selanjutnya akan dijual kepada ibu-ibu yang bekerja
menjadi penjual semanggi suroboyo. Proses semanggi yang masih mentah hingga menjadi
matang diperlukan kesabaran dalam pembuatannya karena memerlukan proses yang cukup
lama, diantaranya adalah: (1) semanggi yang telah dipanen kemudian dijemur untuk
menghilangkan kadar air yang ada pada tanamannya. (2) setelah dijemur dilakukan proses
pensortiran semanggi yang layak dijual maupun tidak akibat hama. (3) semanggi yang telah
dijemur dan disortir kemudian direbus dengan garam sebentar. (4) setelah direbus dilakukan
proses pengovenan agar semanggi menjadi tahan lama.

4. Bagaimana awal mula berdirinya pecel semanggi dempo?

Pecel Semanggi merupakan makanan khas Surabaya, yang dibuat dari daun
semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal atau bumbu semanggi.
Bumbu yang digunakan terbuat dari gula jawa, terasi, dan cabai. Menikmati hidangan
semanggi biasanya ditambah dengan kecambah, kangkung, serta kerupuk uli yang terbuat
dari beras. Penjual semanggi Surabaya mudah sekali ditemui, dengan ciri khas jarit dan
selendang untuk memanggul keranjang semangginya. Sajian semanggi dengan pincuk daun
pisang semakin menambah cita rasa nusantara. Asal mula makanan ini berasal dari Desa
Kendung, Benowo, wilayah Surabaya barat. Penduduk kampung semanggi ini
memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.

Semanggi lebih pantas disebut kudapan dari pada makanan karena sifatnya ringan
dan tak mengenyangkan. Bahan baku utamannya semanggi (Marsilea crenata) yang masuk
kelompok tumbuhan paku air. Saat disajikan, semanggi yang direbus dilengkapi dengan
kecambah dan kembang turi disiram dengan saus pedas seperti bumbu pecel yang berbahan
dasar ketela. Semanggi disajikan secara tradisional di atas pincuk daun pisang. Tanpa
sendok, tanpa garpu, tanpa nasi, tanpa lontong. Untuk pengganti sendok, penjual akan
memberikan selembar kerupuk puli. Jika kerupuknya tandas sebelum pecel semangginya
habis, maka pembeli bisa meminta selembar lagi kerupuk puli.
Cara makan yang khas memberikan sebuah pengalaman yang melekat kuat pada
penikmatnya. Sayangnya, keberadaan penjual semanggi di Surabaya semakin sulit ditemui.
Para penjualnya bersifat dinamis dan bergerak menyusuri ruas-ruas jalan kota di Surabaya.
Pada penelusuran kali ini, kami mengunjungi salah satu penjual pecel semanggi
legendaris di daerah Surabaya yaitu Semanggi Dempo tepatnya di Jalan Dempo No 19,
Petemon, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Alasan kami memilih Semanggi Dempo
karena tempat ini memiliki ciri khas otentik yang berbeda dengan penjual pecel semanggi
lainnya. Semanggi Dempo ini, mengingatkan pada rasa semanggi yang asli yang dinikmati
30 tahun lalu. Sebagai makanan khas Surabaya, semanggi Suroboyo, kembali meraih
popularitasnya dalam dua tahun terakhir. Surabaya dan semanggi, adalah dua kata yang tak
terpisahkan. Semanggi Dempo sudah lebih dari 30 tahun, sekarang ini generasi ketiga yang
mengelola. Dimulai dari nenek kemudian diwarisakan secara turun temurun hingga anak
cucunya. Resep dan takaran yang dipakai sama, tidak ada yang berubah.
Tidak heran mengapa Semanggi Dempo dapat tetap bertahan hingga tiga generasi.
Berdasarkan pada wawancara yang kami lakukan kepada narasumber yang merupakan salah
satu pelanggan setia selama bertahun-tahun, beliau mengatakan bahwa cita rasa khas
Semanggi Dempo yang autentik lah yang membuat beliau terus kembali untuk membeli
makanan tersebut. Pada awalnya sang penjual semanggi pada generasi pertama berjualan
pecel semanggi secara keliling. Kemudian karena sang penjual sudah tidak ada tenaga untuk
berjalan jauh karena usianya yang sudah lanjut, seorang pemilik warung bakwan dempo
yang melihat itu pun merasa iba dan menawarkan sang penjual semanggi untuk berjualan
pecel semanggi secara menetap di warung bakwan dempo tersebut. Oleh karena itu, saat ini
nama tempat tersebut menjadi semanggi dempo Surabaya. Narasumber juga mengatakan
bahwa ia telah berlangganan semenjak Semanggi Dempo masih berjualan keliling.

KESIMPULAN
Semanggi adalah sekelompok paku air (Salviniales) dari genus Marsilea yang di
Indonesia mudah ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi. Morfologi
tumbuhan marga ini khas, karena bentuk entalnya yang menyerupai payung yang tersusun
dari empat anak daun yang berhadapan. Semanggi merupakan tumbuhan yang hanya
tumbuh di daerah Surabaya lebih tepatnya pada Kampung Semanggi kecamatan Benowo
dikarenakan tidak di semua tempat Semanggi dapat tumbuh. Karena Semanggi hanya
dapat tumbuh di tanah perairan yang lembab,karena pertumbuhan Semanggi bibitnya
hanya di sebar dan membuat mereka tumbuh hanya dengan mengandalkan kelembapan
tanah dan juga kualitas pupuk yang di pakai. Tanaman Semanggi ini juga bisa dijadikan
sebagai bahan makanan yaitu Pecel Semanggi adalah sejenis makanan khas Surabaya,
Jawa Timur, dibuat dari daun semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan
sambal pedas yang nikmat. Semanggi juga dapat dihidangkan dengan kecambah,
kangkung, kerupuk puli yang terbuat dari beras, serta bumbu yang terbuat dari ketela
rambat.
DAFTAR PUSTAKA

Artikel Kompas.com dengan judul "Semanggi Suroboyo, Sisi Lain Kota Surabaya yang
Terlupakan", https://regional.kompas.com/read/2021/05/15/090100078/semanggi-suroboyo-
sisi-lain-kota-surabaya-yang-terlupakan?page=all.

Artikel Webdisplay.surabaya.co dengan judul “Semanggi Suroboyo”


https://webdisplay.surabaya.go.id/photo/kuliner/11162/semanggi-suroboyo

Artikel SurabayaStory.com dengan judul “SEMANGGI DEMPO : RASA OTENTIK


SEMANGGI SUROBOYO” https://surabayastory.com/2018/09/09/semanggi-dempo-rasa-
otentik-semanggi-suroboyo/

Artikel radarsurabaya.jawapos.com dengan judul “Kampoeng Semanggi di Sememi, Tempat


Para Petani Semanggi” https://radarsurabaya.jawapos.com/surabaya/21/10/2021/kampoeng-
semanggi-di-sememi-tempat-para-petani-semanggi/

Artkel pingpoint.co.id dengan judul “Kampung Semanggi Benowo Pusat Olahan Pecel
Semanggi di Surabaya” https://pingpoint.co.id/berita/kampung-semanggi-benowo
pusat-olahan-pecel-semanggi-di-surabaya/

Artikel mediajawatimur.com dengan judul “Kampung Semanggi Suroboyo Diresmikan


Menjadi Kampung Berseri Astra” https://mediajawatimur.pikiran-
rakyat.com/jawatimuran/pr-1692527175/kampung-semanggi-suroboyo-diresmikan-menjadi-
kampung-berseri-astra

Artikel iNewsSurabaya.id dengan judul “Budidaya Semanggi di Lahan Kampung”


https://surabaya.inews.id/view/211549/budidaya-semanggi-di-lahan-kampung

Anda mungkin juga menyukai