KLIPPING PKn
Tentang
MUSYAWARAH
OLEH :
MUSYAWARAH DI SEKOLAH
Pak Supri memberi tugas kepada Anwar membawa spidol. Sedang Dewi
anak anak. Tugas yang diberikan yaitu bertugas membawa kertas.
membuat kliping tentang sumber-sumber Semua menaati hasil musyawarah.
energi di sekitar kita. Tugas diberikan Pada hari yang ditentukan, tugas
secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dikerjakan di rumah Alifa. Mereka asyik
lima anak. Sebelum mengerjakan tugas, mengerjakan tugas bersama sama.
setiap kelompok bermusyawarah. Nisa Kliping disusun dengan baik. Hasil
sebagai ketua kelompok. Nisa dan pekerjaan mereka sangat memuaskan.
kelompoknya bermusyawarah. Dalam Pekerjaan dapat dikerjakan dengan
musyawarah diadakan pembagian tugas. mudah apabila di kerjakan secara
Alifa menyiapkan koran dan majalah bersama-sama dan di dahului dengan
bekas. Tika membawa gunting dan lem. musyawarah.
2
Desa Pejengkolan pada hari Kamis (8/12/16) bertempat di Balai Desa Pejengkolan
melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) tentang Pendampingan Desa Siaga
yang dihadiri sebanyak 20 orang yang terdiri dari Pemdes, Bidan Desa, Kader Posyandu,
Lembaga desa, dan tokoh masyarakat desa.
1. Survey Mawas Diri yang dilaksanakan dengan kunjungan dari rumah ke rumah untuk
meninjau tempat tinggal dan lingkungan yang dilakukan oleh bidan desa dan kader
posyandu desa pada bulan November 2016
2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang dilakukan pada hari ini.
3. Sselanjutnya Rencana Tindak lanjut dari hasil MMD
4. Monev dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut dari Musyawarah
masyarakat Desa.
1. Sosialisasi PHBS agar jendela dibuka setiap hari saat rumah berpenghuni
2. Membiasakan cuci tangan pakai sabun sesudah dari kamar kecil.
3. Sosialisasi Pembuatan SPAL yang sehat
4. Gotong-Royong pemberantasan sarang nyamuk dengan membersihkan barang barang
yang bisa menampung air yang bisa dihinggapi nyamuk/jentik nyamuk.
5. Menghimbau agar warga bebas dari lantai tanah yang lembab (Minimal Plesterisasi)
6. Sosialisasi Rumah bebas rokok dimulai dari kamar tidur bebas rokok, dan untuk
selanjutnya diusahakan agar di forum pertemuan bisa bebas rokok
2
MUSYAWARAH SISWA
Para perempuan akar rumput yang sebagian besar baru pertama kali mengikuti
pertemuan, membahas dua topik utama yaitu sejarah gerakan perempuan di Indonesia dan
Poso serta UU Desa. Pembahasan mengenai sejarah gerakan perempuan di Indonesia,
membangun kesadaran para perempuan akar rumput tentang pentingnya mereka bangkit
dan bersuara, menghapus dominasi perspektif perempuan PKK yang diyakini
melumpuhkan gerakan perempuan Indonesia yang sebelumnya sangat kuat.
Metode musyawarah yang kreatif menyebabkan para perempuan yang sebagian
besar baru pertama kali mengikuti pertemuan ini dapat saling mencurahkan isi hati,
pendapat , pengalaman berhadapan dengan konteks sosial, ekonomi, budaya dan politik
sehari-hari. Ibu Satria dari Desa Kilo dalam musyawarah di wilayah I mengungkapkan
kami sudah lama sekali ingin ikut pertemuan yang menentukan nasib kami, tapi seringkali
kami dianggap tidak tahu apa-apa, hanya tahu dapur Di Desa Toyado dalam musyawarah
wilayah II, seorang ibu bahkan berkata Kami pernah nekad ikut pertemuan, pas kami mau
bicara, kami diteriakkin oleh BPD , katanya apa juga kamu tahu, pulang sana urus dapur.
Kami merasa terhina Sebagian menyalahkan konsep PKK yang mengatur perempuan
Indonesia hanya bekerja di rumah dan terbatas pada halaman mereka. Mungkin itu
sebabnya di seluruh perjalanan musyawarah, selalu terdapat kutipan tulisan asli dari para
peserta ganti mars PKK atau keluar dari konsep PKK. Padahal, sejarah perempuan
Indonesia menunjukkan perempuan ikut menentukan bentuk dan nasib bangsa Indonesia
tegas ibu Agustina dari Desa Watuawu.
Tidak heran, ketika para perempuan diberikan kesempatan bermusyawarah, jarak
yang jauh, jalan yang rusak tidak menyurutkan langkah mereka. Bukan hanya soal
keterlibatan perempuan dalam pertemuan, para perempuan juga mengeluhkan sistem
pelayanan publik, sistem pendidikan, kesehatan yang diabaikan termasuk pola pemberian
bantuan yang tidak adil. Semua cerita yang didengarkan menunjukkan kepedulian para
perempuan akar rumput terhadap pembangunan desa.
4
sebelumnya dan pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra itu sendiri dilaksanakan
mulai dari tingkat Kwartir Ranting hingga Kwartir Nasional.
Ketua Harian Kwarran Kayangan Hattarudin,S.Adm mengatakan, dalam
Muspanitra DKR Kayangan ini, telah dibentuk tim Formatur yang bertugas mengadakan
pemilihan Ketua DKR yang baru untuk periode 2014-2017. Melalui Ketua Tim Formatur
yang diketuai Sapriadi dengan didampingi wakil ketuanya Juliadi dan Sekretaris Iin
Hermawati ini, telah berhasil memilih Ketua DKR yang baru,yakni Fendi Muhlis.
Disebutkan, terpilihnya Fendi Muhlis sebagai Ketua DKR Kayangan yang baru tersebut,
setelah berhasil menumbangkan rivalnya dari MA ABQ Santong Samsudin yang hanya
raih 8 suara dan Doni Saputra dari MA BUS Santong yang hanya raih 5 suara. Sementara
Fendi Muhlis sendiri raih suara tertinggi yakni 28 suara.
Kegiatan berjalan dengan tertib. Semua peserta sangat antusias sekali dalam
mengikuti seluruh kegiatan Muspanitra, Sampai-sampai pada saat pemilihan Ketua DKR
banyak kandidat, baik itu ditunjuk langsung peserta ataupun mengajukan diri sendiri untuk
dipilih sebagai Ketua DKR Masa bakti 2014-2017. Fendi Muhlis, salah satu anggota
Penegak Pandega dari PPI (Purna Paskibra Indonesia) Kayangan yang ditunjuk oleh
peserta muspanitra sebagai kandidat ketua DKR, akhirnya terpilih menggantikan Ketua
DKR lama Herwandi.
6