A.

Latar Belakang

Kabupaten Labuhanbatu Selatan ialah kabupaten yang dikelilingi

perusahaan perkebunan kelapa sawit milik BUMN. Saat buah sawit dipanen lalu
diproses oleh pabrik maka limbah yang biasa disebut oleh masyarakat sebagai
janjang yang telah dibiarkan itu pada musim hujan dan kemarau akan ditumbuhi
jamur. Jamur ini adalah jamur merang, yang memiliki warna abu-abu kehitaman
dan memiliki kandungan air yang lumayan banyak. Pada musim ini masyarakat
sekitar biasanya akan beramai-ramai mengambil jamur untuk dikonsumsi pribadi
atau ada yang untuk dijual, dengan harga perbungkus Rp 5000.

Jamur merang ini merupakan jamur konsumsi yang banyak tumbuh di

wilayah beriklim subtropis, seperti Asia Tenggara. Jamur ini sering digunakan
dalam berbagai hidangan atau masyarakat Labuhanbatu Selatan biasanya
mengolahnya dengan cara digoreng atau campuran dalam olahan sayur. Pada
Kabupaten Labuhanbatu Selatan, jamur merang tumbuh secara musiman dan
hanya bisa dikonsumsi masyarakat jika ada musim penghujan tiba. Kandungan
protein jamur cukup tinggi, dalam 100 gr jamur segar terkandung sekitar 3,2 gr
protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam
keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor
cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan
kandungan lemak rendah, 0,9 gr.

Dari penelitian singkat yang saya lakukan, banyak masyarakat

Labuhanbatu Selatan yang saat merantau pasti merindukan jamur merang ini. Hal
ini dikarenakan di luar daerah Labuhanbatu Selatan jarang ada yang menjualnya
kalau pun ada pasti harga yang ditawarkan sangat mahal. Ataupun saat pulang
kampung belum musim penghujan sehingga jamur merang ini menjadi langka
untuk didapatkan. Jadi, saya menggunakan hasil penelitian ini untuk menciptakan
produk kerupuk dari olahan jamur merang. Produk ini diharapkan dapat
mengobati rasa rindu pada rasa jamur merang dan bisa menjadi alternatif saat
belum musim jamur tiba, karena daya simpan yang lama pada produk kerupuk
jika penyimpanannya di tempat yang bersih dan aman.

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan saya dari membuat produk kerupuk dari jamur merang ini ialah
agar masyarakat mengetahui bahwa ada nilai lain dari jamur tersebut. Yang
mungkin awalnya hanya dijual dalam bentuk utuh, kini masyarakat bisa
menjualnya dalam bentuk baru yang lebih dapat menarik orang untuk membeli
karena rasa penasaran. Tidak hanya itu, saya berharap dengan produk ini
masyarakat luas bisa lebih tahu akan manfaat atau khasiat yang terkandung dalam
jamur merang.
 Banyak masyarakat yang hanya tahu bahwa jamur merang itu bisa untuk
dikonsumsi tanpa tahu apa kandungan yang terdapat di dalamnya dan apa manfaat
yang didapat saat memakannya. Dari liputan6.com, manfaat yang terdapat pada
jamur merang yaitu mengandung protein, zat besi, serat, vitamin B5, dan masih
banyak lagi. Dengan kandungan yang banyak tersebut, jamur merang dapat
mencegah pertumbuhan sel kanker, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat
memperkuat tulang.

C. Jenis Produk dan Bahan Baku

Kerupuk adalah makanan atau camilan pendamping. Pada umumnya

kerupuk yang dijual di pasaran berbahan dasar ubi, seafood, beras, kedelai, dan
kulit hewan atau kikil. Tetapi untuk kerupuk kali ini, saya berinovasi
menggunakan bahan dasar jamur merang, jamur yang tumbuh secara musiman
yang memiliki kandungan kalsium yang tinggi dan menurut sumber berita
liputan6.com, jamur merang ini memiliki manfaat dalam mencegah penyakit
jantung.

Bahan:

1. 500 gr tepung terigu

2. Jamur merang 250 gram

3. 5 siung bawang putih

4. 5 siung bawang merah

5. 2 sdt garam

6. 1/2 sdt merica bubuk

7. 1 sdt ketumbar bubuk

8. air matang secukupnya

9. 1 sdm soda kue

10. Minyak untuk menggoreng

Cara membuat kerupuk jamur merang:

- Bersihkan jamur merang lalu cuci bersih dan kukus sebentar. Setelah ditiriskan,
jamur merang dihaluskan menggunakan blender.

- Haluskan bumbu bawang putih dan bawang merah. Campur dengan tepung,
jamur merang halus, merica, ketumbar, soda kue, garam dan air. Uleni hingga jadi
adonan kalis.

- Bungkus adonan dengan plastik atau daun pisang. Kukus kurang lebih 3-4 jam
hingga adonan matang.

- Setelah matang, keluarkan dan iris tipis hingga habis. Kemudian tata di tampah
dan jemur hingga kering.

- Setelah benar-benar kering, goreng kerupuk hingga mereka. Angkat dan tiriskan.

D. Ide Bisnis

Pada produk kerupuk ini, saya ingin membuat khususnya masyarakat

Labuhanbatu Selatan menjadikan jamur merang sebagai peluang untuk menambah
penghasilan tambahan. Tidak hanya itu, dengan produk kerupuk tersebut
masyarakat Labuhanbatu Selatan bisa menjadi lebih produktif dengan bahan yang
mudah didapat dan harga yang terjangkau. Mungkin dengan adanya kerupuk
jamur merang ini bisa juga menjadi makanan khas seperti oleh-oleh jika
berkunjung ke Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Dari segi segmentasi pasar, untuk produk kerupuk tidak terlalu sulit dalam
memasarkannya sebab posisinya di toko kelontong sangat diperhatikan stoknya.
Banyak orang yang membeli produk kerupuk di toko kelontong karena sambil
berbelanja kebutuhan pokok untuk sehari-hari. Masyarakat juga bisa memasarkan
produk ini kedalam UKM yang dimiliki sebagai upaya untuk memperkenalkan
terlebih dahulu pada masyarakat sekitar lalu produk tersebut akan dikenal lebih
luas lagi. Namun menurut saya ini tidak hanya akan jadi ide bisnis tetapi juga
akan menjadi peluang tenaga kerja bagi warga desa, dan pastinya juga menjadi
ajang berbaur saat proses pembuatannya dilakukan.

E. Kesimpulan

Pada umumnya untuk memberanikan diri dalam menciptakan sesuatu yang

baru sangatlah sulit, butuh keberanian dan rasa siap menerima kegagalan. Dari ide
ini, saya sangat berharap produk kerupuk yang berbahan dasar dari jamur merang
ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat sekitar kampung saya agar
kedepannya ada lagi ide atau inovasi baru yang dihasilkan dari pemikiran
masyarakat khususnya para remaja untuk mengembangkan desa atau kampung
tempat kami tinggal. Dengan begitu para remaja dan anak muda mau
memeperhatikan potensi sumberdaya alam yang ada di sekitar lingkungan
kampung untuk menemukan ide kreatif dan inovatif.