Anda di halaman 1dari 5

DODOL SALACCA ZALACCA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Karangkobar merupakan kecamatan yang terkenal dengan suasana
pedesaannya yang asri dan tanahnya yang subur. Di daerah ini banyak masyarakat
yang bekerja sebagai petani baik petani sayur maupun petani buah. Salah satu
buah yang tumbuh subur disini adalah salak.
Salak, buah berkulit sisik berwarna coklat yang mudah ditemukan di
Karangkobar. Salak ini mempunyai ciri khas buahnya yang empuk dan terdapat biji
keras berwarna coklat di dalamnya. Salak yang mempunyai nama ilmiah Salacca
zalacca ini asli dari Indonesia. Buah yang termasuk famili Arecaceae berasal dari
pohon jenis palem bertangkai pendek. Kabar baiknya, ternyata salak sarat akan
nutrisi seperti protein, kalsium, zat besi, kalium, vitamin C, beta karoten, dan
karbohidrat. Kekayaan nutrisi tersebut menjadikan salak sebagai buah yang sehat
dan bermanfaat bagi tubuh. Dengan manfaatnya yang sangat kaya maka banyak
orang yang menyukainya.
Kelebihan buah salak yang mendukung permintaan selain di atas adalah
kemampuannya untuk berbunga sepanjang tahun. Hal ini tentu dengan perawatan
dan pemeliharaan, oleh karena itu, sepanjang tahun kita dapat mengkonsumsi buah
salak. Pertama panen raya umunya bulan November - Februari, panen sedang bulan
Mei – Agustus, dan panen kecil bulan Maret, April, September, Oktober.
Pada saat panen raya umumnya terjadi saat musim hujan. Permasalahan timbul
pada saat panen raya tiba, persediaan produksi yang melimpah yang pada akhirnya
membuat petani mengambil jalan untuk menjual salak dengan harga murah, bahkan
terkadang banyak yang tidak terjual dan busuk. Akibatnya, dengan hal seperti ini
para petani mengalami kerugian. Tetapi kini buah salak selain bisa dijual dalam
bentuk buah segar dan dengan sedikit inovasi yang didukung oleh peralatan mesin
yang cukup canggih, masyarakat Karangkobar kini juga mulai mengelola buah
salak segar menjadi kripik, sirup dan dodol salak, sehingga kerugian yang dulu
dialami para petani kini dapat berkurang.
Dengan mengolah menjadi dodol salak akan menambah nilai jual serta
memperbanyak penghasilan petani sehingga dapat menutup biaya perawatan dan
mendapatkan keuntungan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana cara membuat dodol salak?
b. Bagaimana penjualan dodol salak?
c. Bagaimana pengaruh penjualan dodol salak dengan penghasilan petani?
3. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
sebagai berikut:
a. Mengetahui cara pembuatan dodol salak.
b. Mengetahui penjualan dodol salak.
c. Mengetahui pengaruh penjualan dodol salak dengan penghasilan petani.
4. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini, sebagai berikut:
a. Memberikan informasi cara mengolah dodol salak.
b. Menambah informasi tentang penjualan olahan salak.
c. Memberikan informasi tentang pengaruh penjualan dodol salak terhadapan
penghasilan petani.

B. PEMBAHASAN
1. Cara Pembuatan Dodol Salak
Salak terkenal dengan rasanya yang manis dan tidak masir. Buahnya yang
dapat dinikmati sepanjang tahun, apalagi saat musim panen raya antara bulan
November-Februari. Pada saat musim ini konsumen dapat menikmati buah Salak
sepuasnya ditambah lagi dengan harga yang murah. Harga murah ini disebabkan
hasil produksi petani banyak bahkan berlebih. Hal ini membuat petani mau tidak
mau menjual buah Salak dengan harga yang murah agar panen yang dihasilkan
tidak terbuang sia-sia. Ada juga petani yang membiarkan buah salak busuk di
pohonya karena melihat harga buah salak yang begitu murah
Dari keadaan di atas muncul solusi untuk mengatasi hal tersebut. solusi dari
hal tersebut dengan diversifikasi. Diversifikasi atau penganekaragaman, yang
berarti penganekaragaman bentuk buah salak untuk dikonsumsi. Buah Salak selain
dapat dimakan buahnya secara segar, juga dapat dijadikan olahan makanan, salah
satunya menjadi dodol.
Dodol adalah olahan makanan yang legit seperti jenang. Pembuatan dodol
juga cukup mudah. Bahan serta alat yang digunakan juga mudah untuk dicari.
Bahan yang digunakan seperti buah salak, gula pasir, gula jawa, tepung ketan,
tepung beras, kelapa, dan mentega. Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat
dodol antara lain kompor atau tungku, blender, wajan besar, saringan stainless,
loyang plastik, “solet” plastik, pengaduk dari kayu, keranjang plastik, dan baskom
atau ember.
Dalam sekali produksi buah salak yang dibutuhkan sebanyak 10 kg. Buah
salak yang digunakan sudah disortir sehingga memiliki kualitas yang baik.
Pertama buah salak dikupas dari kulit luarnya yang bersisik dan kulit arinya. Buah
salak yang telah dikupas dipisahkan antara daging dan bijinya lalu daging yang
telah terpisah dari kulit dicuci sampai bersih dan ditiriskan dengan menggunakan
keranjang plastik agar air cucian yang terkandung dalam buah salak tidak cukup
banyak. Daging Salak yang telah dicuci, dihaluskan dengan blender tanpa
menambahkan air karena buah salak sudah mengandung air yang cukup banyak.
Bila semua daging telah dihaluskan, kemudian kompor atau tungku dan wajan
disiapkan.
Pertama yang dimasukkan dalam wajan adalah santan. Santan yang dihasilkan
dari 5,5 buah kelapa. Kemudian tepung ketan sebanyak 7,84 ons, tepung beras
3,38 ons, gula pasir 2,8 kg, cairan gula jawa 1 kg dan salak yang sudah
dihaluskan. Semua bahan tersebut diaduk terus selama + 1 jam hingga menyatu.
Setelah itu mentega dicampurkan dan diaduk lagi hingga rata. Bila adonan sudah
tampak masak dan berwarna kecoklatan, diangkat dari tungku. Adonan
didinginkan dengan menggunakan loyang plastik. Pendinginan dilakukan selama
+ 12 jam. Langkah yang terakhir adalah pengemasan dodol salak, pemotongan
ukuran dodol salak lebih enak mengginakan “solet” plastik.
2. Penjualan Dodol Salak.
Dodol salak yang telah didinginkan kemudian dikemas dengan plastik kecil-
kecil agar memudahkan konsumen dalam mengkonsumsinya. Setelah dikemas
dengan plastik kecil, dodol kemudian di packing dengan menggunakan kardus dan
diberi lebel merk serta informasi kadarluarsanya. Setiap dus berisi 12 buah dodol
salak serta ada juga yang dijual per kilo.
Dodol salak yang telah dikemas kemudian di distribusikan ke toko-toko
penjual oleh-oleh yang ada di pasar Karangkobar serta penjualan juga dilakukan
secara online dan dapat dikirim ke luar kota. Karena dodol yang di masak secara
tanak dapat bertahan hingga kurang lebih 2 minggu meskipun tidak menggunakan
pengawet.
3. Pengaruh Penjualan Dodol Salak dengan Penghasilan Petani.
Pada saat musim panen raya harga salak sangat murah. Harga kisaran harga
Rp 1.000 sampai Rp 3.000/kg. Dengan harga yang rendah, petani memiliki
inovasi untuk mengolah buah salak saat panen raya, agar tetap mendapatkan hasil
panen yang sesuai bahkan meningkat. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah
mengolah buah salak menjadi dodol (Kaliky dkk., 2005).
Bahan serta alat yang dibutuhkan juga mudah untuk didapat. Bahan-bahan
serta alat yang digunakan perlu diperhatikan dengan benar karena dapat
mempengaruhi masa simpan buah dodol. Dengan alat-alat yang bersih dapat
mengurangi bahkan mencegah kuman atau bakteri yang akan bercampur dengan
adonan dodol. Hal ini didukung oleh Redaksi Desa (2014) yang menyebutkan
bahwa bahan-bahan yang berkualitas dan cara pengolahan yang tepat akan
membuat dodol salak dapat bertahan selama satu setengah sampai dua bulan. Serta
didukung dari Anonim (2012) yang menyebutkan buah salak asli hanya dapat
bertahan tidak lebih dari beberapa minggu saja (tergantung kandungan air yang
terdapat dalam buah salak), sedangkan untuk olahan buah salak dapat bertahan
lebih dari satu bulan. Hal ini tentu memberi keuntungan untuk mempermudah
distribusi dan pemasaran.
Selain keuntungan dari masa simpan yang lumayan panjang, dodol salak juga
membutuhkan modal yang tidak cukup besar. Untuk sekali produksi dengan bahan
baku salak sebanyak 10 kg hanya menghabiskan dana Rp 116.000.
Dari satu kali produksi tersebut dapat menghasilkan 6,7 kg dodol salak,
dengan harga bahan baku tersebut, harga jual perkilo dodol salak sebesar 25.000,
sehingga total pendapatan yang dapat diterima 167.500. Akan tetapi bila penjualan
dilakukan perkemasan akan semain tambah hasil yang diterima, karena dengan
produksi tersebut dodol salak dapat menghasilkan 16 kemasan dengan harga
setiap kemasan sebesar Rp 12.000 sehingga pendapatan yang dapat diperoleh
sebesar Rp 192.000. Setiap kemasan berisi 418 ons. Untuk laba yang diperoleh
dari hasil penjualan perkilo sebesar Rp 51.367 sedangkan hasil penjualan
perkemasan sebesar Rp 75.867. Bila ingin mendapatkan laba yang besar, lebih
baik penjualan dilakukan secara kemasan (Kaliky dkk., 2005).
C. PENUTUP
1. Simpulan
Waktu panen sejatinya merupakan waktu bahagia untuk para petani. Namun
hal tersebut tidak berlaku sepenuhnya bagi petani salak di daerah Karangkobar.
Hal demikian terjadi karena saat musim panen raya pada bulan November sampai
Februari. Pada saat panen raya, hasil produksi banyak bahkan berlebih. Hal ini
memaksa petani untuk menjual dengan harga murah. Dengan demikian, pasca
panen sangat perlu diperhatikan terutama pada pengolahan. Pengolahan dilakukan
agar buah salak yang dihasilkan bernilai jual lebih tinggi dan memberi alternatif
bagi konsumen untuk memilih cara mengkonsumsi buah salak. Pengolahan
dilakukan dengan cara membuat dodol salak. Dodol salak terdapat beberapa
keuntungan diantaranya, memanfaatkan salak agar bernilai guna, meningkatkan
pendapatan serta memiliki vitamin yang bagus untuk tubuh.
2. Saran
Produk dodol salak yang diusahakan oleh masyarakat Karangkobar terus
dikembangkan karena dapat menguntungkan dan memberikan nilai tambah baik
pada panen raya, panen sedang dan panen kecil, dilihat dari panen raya yang
sangat menguntungkan diharapkan dapat memperbanyak produksi dodol salak dan
mempromosikan dodol salak ke luar daerah yang berpotensi lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Produk Olahan Salak Pondoh. http://salakpondohsleman.com/. Diakses
tanggal 27 Februari 2023.
Kaliky, R., H. Purwaningsih dan N. Hidayat. 2005. Diversifikasi Produk Buah Salak Pondoh.
http://yogya.litbang.pertanian.go.id/ind/phocadownload/brosur/Diversifikasi
%20Produk%20Buah%20Salak%20Pondoh.pdf. Diakses tanggal 27 Februari 2023.
Redaksi Desa. 2014. Dodol Salak Mekar Sari.
http://jumoyo-magelang.info/index.php/first/artikel/76. Diakses tanggal 27 Februari
2023.

Anda mungkin juga menyukai