BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh:
YOGYAKARTA
2020
Abstrak
Semangka merupakan suatu buah yang rasanya manis, renyah dan kandungan air yang
sangat banyak hal ini yang membuat buah semangka banyak digemari oleh masyarakat. Pada
bagian kulit semangka bisa dijadikan sebagai keripik kulit semangka yang akan
meningkatkan nilai tambah dan nilai jual dari limbah yang tidak bermanfaat menjadi sangat
bermanfaat bagi kehidupan kita, salah satu pemanfaatan limbah kulit semangka adalah
dengan cara membuat keripik albedo semangka yang renyah dengan beraneka rasa. Tujuan
dari pembuatan produk keripik kulit semangka adalah untuk mengetahui bahwa kulit
semangka bisa dijadikan cemilan yang sehat, dimana pada zaman sekarang terutama anak-
anak muda yang masih mengonsumsi makanan yang sehat dan rendah gizi. Serta untuk
mengetahui bahwa kandungan pada cemilan keripik kulit semangka ini kaya akan mineral,
zat antioksidan, vitamin dan kalori yang rendah. Dalam pembuatan keripik kulit semangka
dijadikan 2 rasa yang variasi yaitu balado dan coklat.
Lokasi usaha yang dipilih, yaitu di Kota Yogyakarta dengan target pasar kaum muda,
karyawan, dan mahasiswa. Biaya produksi yang diperlukan senilai Rp 205.500, produk dijual
dengan harga Rp 9.000 per kemasan (200 gram). Keuntungan yang didapat yaitu Rp 244.500
dengan BEP 23 kemasan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dan telah
diakui oleh seluruh dunia sehingga mampu membuat Indonesia menjadi urutan kedua di
dunia. Keanekaragaman sumber daya alam hayati sangat banyak antara lain seperti buah
dan sayur. Hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki perkebunan semangka.
Semangka (Citrullus vulgaris) merupakan salah satu buah dengan rasanya yang manis,
renyah serta kandungan airnya yang sangat banyak, hal inilah yang membuat buah
semangka banyak digemari oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Kandungan zat
yang cukup efektif membunuh sel kanker yang ada pada buah semangka, karena zat
tersebut mampu menghidupkan aktivitas fungsi sel darah putih yang mampu
meningkatkan sistem kekebalan. Buah semangka juga mengandung pigmen karotenoid
jenis flavonoid yang membuat warna daging buah merah atau kuning.
Albedo atau kulit bagian dalam semangka merupakan salah satu limbah buah
semangka yang jarang sekali digunakan atau bahkan sama sekali tidak pernah digunakan
secara maksimal. Sebagai bahan pangan, kulit bagian dalam semangka ini jarang
dikonsumsi karena rasanya yang cenderung asam dan pahit. Banyak masyarakat yang
belum mengetahui dan hanya menganggap bahwa kulit semangka itu hanyalah limbah
yang tidak terpakai dan hanya bisa merusak pemandang lingkungan. Albedo semangka
mengandung zat sitrulin yang berkhasiat bagi jantung, sistem peredaran darah, dan
kekebalan tubuh. Selain mengonsumsi buahnya semangka, kita juga dapat mengkonsumsi
kulitnya dengan cara mengolah kulit semangka menjadi makanan yang sehat yaitu keripik
albedo semangka yang renyah dengan beraneka rasa. Keripik albedo semangka ini
merupakan salah satu produk industri dengan mengolah albedo semangka menjadi
keripik. dibikin kripik karena keripik merupakan makanan ringan yang digemari oleh
banyak orang, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih serta kesegaran dari buah
yang masih terasa. Keripik albedo adalah produk olahan yang diproses dengan
penggoreng vakum, sehingga bahan (daging buah) yang digoreng renyah dan berwarna
cerah. Selain itu buah semangka sangat mudah didapatkan di Indonesia dengan harga
yang cukup terjangkau bahkan relatif lebih murah dibandingkan buah lainnya. Keripik
albedo semangka ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kota
Yogyakarta serta mampu memberikan nilai tambah serta menjadi sumber pendapatan bagi
pemilik usaha.
Peluang bisnis keripik albedo sangat menjanjikan, karena saat ini kegemaran
dalam mencicipi makanan ringan hampir digemari setiap orang. Dari hasil pengamatan di
daerah tempat tinggal kami, belum ada yang membuka usaha keripik albedo semangka.
Selain itu lokasi tempat kami tinggal sangat dekat dengan kampus dan keramaian,
sehingga memungkinkan usaha keripik dari albedo semangka ini akan berkembang
dengan baik apabila dijalankan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang
dibahas dalam program ini adalah:
C. Tujuan Program
2. Dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap makanan yang biasanya diabaikan
3. Dapat menghadirkan peluang usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada di
lingkungan sekitar.
BAB II
A. Analisis Pasar
1. Peluang Pasar
2. Target Pasar
Target pasar yang dipilih adalah kaum muda, karyawan, dan mahasiswa.
Untuk merealisasikannya maka dipilih tempat yang ramai dan dekat dengan kantor
atau kampus
3. Lokasi
B. Analisis Teknik
b. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan yaitu albedo buah semangka yang baru
dipetik atau yang masih segar supaya kandungan pektinnya tidak menurun
serta tingkat kematangannya yang sama dan keseragaman bentuk buah sebagai
penentu mutu keripik. dipilih buah yang segar dan kematangan yang pas
supaya dalam proses pembuatan keripik tidak memerlukan tambahan pemanis
sehingga rasanya tergantung dari buah. pada saat pengolahan produk
kestabilan suhu pemanasan sangat perlu dijaga karena jika terlalu lama
dipanaskan pektin akan terhidrolisis dan produk akan kehilangan cita rasa
serta warna.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Terdapat beberapa metode yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu :
Survei pasar dilakukan dengan cara mencari tahu secara langsung apakah produk
yang ingin kita dibuat sudah beredar di pasaran atau belum. Jika produk tersebut
masih belum ada dipasaran, maka bisa dilakukan kegiatan produksi produk.
2. Design bahan
Tahap ini dilakukan dengan mengetahui harga alat dan bahan yang diperlukan,
lalu setelah itu menyusun rencana anggaran belanja.
Tahap ini dilakukan dengan cara mengetahui alat dan bahan apa saja yang
diperlukan pada saat proses pembuatan produk. Pemilihan kualitas alat dan bahan yang
akan digunakan merupakan hal yang sangat penting.
4. Pembuatan Produk
5. Promosi
6. Penjualan Produk
Pada tahap ini dilakukan dengan direct selling yaitu kepada konsumen dapat
membeli produk yang ditawarkan di stand yang tersedia di kawasan umum misalnya
di sekitar tempat CFD (car free day), pasar besar, sekitar kampus dan lain - lain. Selain
itu, dipergunakan juga mekanisme pemesanan melalui aplikasi sehingga mempermudah
konsumen.
8. Evaluasi Kegiatan
9. Pertanggung jawaban
BIAYA
A. Rencana Biaya
Adapun rencana biaya yang diperlukan untuk kegiatan PKM-K kali ini yaitu:
Total Rp 205.500
Harga produksi per kemasan (200 gram) diperoleh dari biaya total produksi
dibagi dengan total unit yang diproduksi
450.000
Harga unit produksi = = 9.000
50 Bungkus
Profit Usaha
Perhitungan profit usaha dilakukan dengan menghitung total harga jual produk
dikurangi dengan harga produksi.
Perhitungan BEP
Didapatkan dengan membagi total biaya produksi dengan harga jual per kemasan
205.500
BEP = = 23 kemasan
9.000