Anda di halaman 1dari 7

BERWIRAUSAHA ABON KULIT PISANG ALTERNATIF OPTIMALISASI NILAI

JUAL OLAHAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI MAKANAN : UNIK, INOVATIF,


TAHAN LAMA, EKONIMIS, DAN SEHAT.

DISUSUN OLEH :
1. AYU WANDIRA (4211422014)
2. LIDYA MUDIHARTINI (4211422020)
3. –

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2023
RINGKASAN
Di Indonesia pisang merupakan salah satu komoditi buah unggulan, karena banyaknya
masyarakat yang menanam tanaman pisang. Namun di masyarakat kulit pisang dalam
pengolahannya merupakan limbah, hanya sebagian kecil saja dari masyarakat yang
memanfaatkan limbah kulit pisang untuk dikonsumsi, kebanyakan hanya untuk pakan ternak,
sehingga tidak dapat menambah nilai ekonomis kulit pisang serta menimbulkan terjadinya
penumpukan limbah kulit pisang.
Pengolahan limbah kulit pisang menjadi abon kulit pisang merupakan salah satu upaya
menanggulangi limbah kulit pisang sehingga mampu meningkatkan nilai ekonomis kulit pisang.
Selain itu mudahnya proses produksi diharapkan dapat memberdayakan masyarakat sekitar
dengan menciptakan lapangan pekerjaan karena tidak diperlukan kemampuan khusus dalam
pengerjaannya, sehingga dengan adanya usaha baru ini bisa mengurangi tingkat pengangguran di
masyarakat, khususnya pada ibu rumah tangga.
Usaha mikro abon kulit pisang yang akan kami dirikan adalah jenis usaha industri berskala kecil
yang hanya memproduksi makanan instan berupa abon kulit pisang. Dengan metode yang akan
digunakan untuk menganalisis penjualan produk adalah metode SWOT (Strengths, Weakness,
Opportunities, dan Threats). Dengan metode ini maka pola pikir mereka akan terbentuk untuk
menganalisa pasar, membuat strategi, meningkatkan daya tarik produk serta pola pikir agar dapat
berkompetisi dalam berjualan. Sehingga tanaman pisang dapat dimanfaatkan secara optimal,
tidak ada gizi yang terbuan dan menghasilkan keuntungan kulit pisang.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
“ Berwuraiusaha Abon Kulit Pisang Alternatif Optimalisasi Nilai Jual Olahan Limbah Kulit
Pisang menjadi Makanan : Unik, Inovatif, Tahan Lama, Ekonomis, dan Sehat”.
1.2 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara penghasil pisang dengan jumlah produksi yang sangat besar.
Produksi pisang di Indonesia mencapai 8,74 juta ton pada tahun 2021. Jumlah tersebut
mengalami kenaikan 6,85% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 8,18 juta ton.
Oleh karena itu, banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi pisang sebagai makanan siap
saji ataupun makanan olahan. Pisang sendiri dapat dikatakan sebagai tanaman seribu guna,
karena selain buahnya yang dapat dimanfaatkan ternyata bagian pisang yang lain pun dapat kita
manfaatkan seperti daun pisang yang dijadikan sebagai pembungkus makanan, jantung pisang
yang dapat dimasak dan dijadikan makanan, batangnya yang dapat dimanfaatkan sebagai
jembatan bahkan tangkai daun yang dapat dimanfaatkan sebagai alat olahraga.
Bagian pisang yang paling sering dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah buahnya.
Banyak olahan yang terbuat dari buah pisang seperti keripik, pisang keju, sale pisang dan lain-
lain, tetapi kulit buah pisang ini kerap kali diabaikan oleh masyarakat Indonesia dan hanya
dijadikan limbah. Hal ini menyebabkan terjadinya polusi lingkungan akibat limbah kulit pisang
serta nilai produktivitas tanaman menjadi kurang maksimal karena pada dasarnya kulit pisang
pun memiliki gizi yang tidak kalah penting dari buahnya. Berdasarkan hasil penelitian, kulit
pisang memiliki Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak,
protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air.
Berdasarkan permasalahan di atas terdapat solusi yang dapat ditawarkan yakni pembuatan abon
berbahan dasar kulit pisang sebagai upaya pengoptimalsasian gizi pada kulit pisang serta
meningkatkan nilai jual. Selain itu proses pemanfaatan limbah pisang menjadi produk makanan
bernilai gizi dan ekonomis ini berpeluang besar menjadi industri rumahan yang banyak
menyerap tenaga kerja. Karena prosesnya mudah maka semua orang dapat melakukannya,
terlebih ibu rumah tangga yang terbiasa mengolah masakan. Oleh karena itu program ini akan
melibatkan ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang dan berminat untuk mencari
penghasilan tambahan bagi keluarganya.
Selain memberi pengetahuan mengenai pengolahan kulit pisang, program ini juga akan
membantu serta melatih mereka menggenai tata cara penjualan produk yang baik, benar, efesien
serta optimal. Metode yang akan digunakan untuk menganalisa penjualan produk adalah metode
SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats). Dengan metode ini maka pola pikir
mereka akan terbentuk untuk menganalisa pasar, membuat strategi, meningkatkan daya tarik
produk serta pola pikir agar dapat berkompetisi dalam berjualan. Sehingga tanaman pisang dapat
dimanfaatkan secara optimal, tidak ada gizi yang terbuang dan menghasilkan keuntungan kulit
pisang.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan permasalahan tawaran solusi di atas, maka dapat ditulis rumusan masalah :
1. Bagaimana takaran gizi yang terdapat pada kulit pisang sehingga baik untuk dijadikan
olahan makanan?
2. Bagaimana cara mengolah abon berbahan dasar kulit pisang yang baik sehingga tidak
mengurangi nilai gizi pada kulit pisang serta tidak merubah cita rasa abon?
3. Bagaimana kandungan gizi pada abon kulit pisang?
4. Bagaimana cara marketing serta strategi pemasaran abon yang baik sehingga dapat
diterima oleh masyarakat ?
5. Bagaimana cara agar usaha abon kulit pisang ini dapat berkembang dan bertahan di
masa depan?
1.4 TUJUAN
1. Mendapatkan keuntungan agar usaha berlanjut.
2. Mengenalkan kepada masyarakat produk abon kulit pisang sebagai makanan olahan
yang baru, sehat serta sebagai alternatif orang vegetarian yang ingin merasakan abon.
3. Mengenalkan abon kulit pisang kepada masyarakat sebagai produk yang memiliki
kualitas dan nilai ekonomis yang tinggi.
1.5 KELUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Mengurangi polusi udara akibat limbah kulit pisang.
2. Menghasilkan sebuah produk makan berupa abon berbahan kulit pisang yang sehat,
ekonomis dan praktis.
3. Mengeluarkan produk abon kulit pisang sebagi solusi orang vegetarian dan
mengurangi ketergantungan terhadap daging.
1.6 MANFAAT
1. Bagi mahasiswa
Program ini dapat dijadikan sebagi motivasi mahasiwa untu peduli terhadap
lingkungannya serta melatih jiwa inovatif dan kreativitas mahasiswa untuk dapat
mengaplikasikan ilmunya untuk membuat karya agar dapat membuat teknologi dan
gagasan sebagi solusi dari permasalah lingkungan sekitarnya.
2. Bagi masyarakat
Melalui program ini diharapkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga bisa
mengolah limbah rumah tangga menjadi lebih baik lagi. Selain itu program ini juga
dapat melatih pola pikir masyarakat dalam bekarya dan menciptakan usaha sebagai
penghasilan.
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 PELUANG USAHA

Indonesia merupakan daerah produksi pisang terbanyak. Hal ini tercatat dalam data
Badan Pusat Statistik (BPS), produksi pisang di Indonesia mencapai 8,74 juta ton pada
2021. Jumlah itu mengalami kenaikan 6,85% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang
sebesar 8,18 juta ton. Adapun, produksi pisang domestik paling banyak adalah :

1. Jawa Timur pada 2021, yakni 2,05 juta ton.


2. Jawa Barat tercatat sebanyak 1,65 juta ton.
3. Lampung menghasilkan pisang sebanyak 1,12 juta ton.
4. Jawa Tengah menghasilkan pisang sebanyak 804.262 ton .
5. Bali menghasilkan pisang sebanyak 382.536 ton.

Menurut data di atas, daerah yang akan kami jadikan target adalah Jawa Tengah tepatnya
di Daerah Ngalian Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Di daerah ini terdapat pabrik
pengolahan pisang serta ibu rumah tangga yang berjualan makanan berbahan dasar
pisang. Namun di dalam proses pengolahan, kami melihat mereka hanya memanfaatkan
pisang nya saja sedangkan kulitnya dibuang dan dibiarkan menjadi sampah. Lambat laun
kulit pisang ini menumpuk, membusuk dan mengeluarkan bau busuk kepada
lingkungannya, padahal berdasarkan artikel yang berjudul “ Applied Biochemistry and
Biotechnology” mengatakan bahwa di dalam kulit pisang mengandung banyak manfaat
dan gizi seperti karaternoid dan polifenol yang bermanfaat sebagai pencegah diabetes,
kanker dan penyakit jantung. Apabila kulit pisang dapat kita olah dan menjadi makanan
yang inovatif maka kita dapat merasakan gizi kulit pisang dan bermanfaat bagi tubuh
kita.

Oleh karena itulah kita menawarkan ide yaitu Abon Kulit Pisang sebagai alternatif
optimalisasi nilai jual olahan limbah kulit pisang menjadi makanan yang unik, inovatif,
tahan lama, ekonomis, dan sehat serta sebagai solusi permasalahan pencemaran
lingkungan. Selain itu usaha ini juga berpeluang menghasilkan keuntungan yang cukup
besar dan dapat tumbuh berkembang. Karena dengan bahan dasar 1 yaitu pisang namun
dapat dijadikan produk yang berbeda serta dengan usaha ini diharapkan masyarakat dapat
menyukai olahan pisang terutama kulit pisang yang tentunya akan memberikan banyak
manfaat dan keuntungan bagi tubuh mereka .
2.2 POTENSI SUMBER DAYA

Program usaha ini akan berkembang dan maju di kehidupan masyarakat khususnya
Daerah Ngalian Jawa Tengah, karena di daerah ini merupakan salah satu daerah yang
menghasilkan produksi pisang terbanyak di Indonesia. Apabila produksi melimpah, maka
harga jual akan menjadi rendah oleh karena itulah kita memanfaatkan keadaan ini agar
pisang mendapatkan daya jual yang tinggi serta memanfaatkan setiap bagian pisang.
Selain harga pisang yang relative murah, alat serta tenaga dalam pembuatan produk ini
tidak sulit dan terjangkau, dimana kita dapat memanfaatkan tenaga Ibu Rumah Tangga
yang memiliki waktu luang tetapi ingin menghasilkan uang.

Jika dilihat dari analisis SWOT , maka keberlangsungan usaha ini dapat dideksripsikan
sebagai berikut :

Faktor SWOT Usaha Abon Kulit Pisang


Kekuatan ( Strenght ) 1. Harga Bahan Baku yang terjangkau
2. Produk yang sehat, unik dan berkualitas
3. Kemasan praktis dan menarik
4. Penjualan menggunakan e-promosi
5. Waktu pembuatan relative cepat sehingga dapat menghasilkan
produk yang banyak
Kelemahan ( Weakness ) 1. Produk ini merupakan produk baru sehingga harus disesuaikan
dengan target dan selera masyarakat agar mudah diterima
2. Suplai bahan baku yang kurang maksimal ( penelitian agar gizi kulit
pisang tidak hilang setelah dijadikan produk baru )
3. Kurangnya tenaga produksi
Peluang ( Opportunity ) 1. Bahan baku yang relative murah
2. Dapat memvariasikan rasa pada abon
3. Menjadi daya tarik pasar
Ancaman ( Threath ) 1. Kemungkinan adanya pesaing usaha dalam produksi besar
2. Selera masyarakat yang mudah berubah
3. Starndarisasi mutu

2.3 PROMOSI

Target pasar kita dalam penjualan produk abon kulit pisang ini adalah toko kelontong,
pasar dan supermarket. Adapun proses dalam pemasaran dalam produk ini dengan
menggunakan beberapa target, yaittu :

1. Promosi sampel gratis dari mulut ke mulut


Kita dapat menyewa tempat di daerah yang ramai, seperti taman, tempat wisata,
dipingggir jalan dengan memberikan brosur serta sampel makanan secara gratis yang
dapat mereka coba. Namun pemberian sampel ini terbatas.
2. Kemasan yang unik
Dengan mengunakan kemasan yang unik serta tempat penjualan yang bagus dan
nyaman maka tidak menutup kemungkinan orang akan tertarik dengan produk yang
kita kenalkan, kemudian mereka dapat mencoba sampel makanan dan jika dirasa
cocok mereka akan membelinya
3. Teknologi
Teknologi yang dapat kita manfaatkan sebagai media penjualan salah satunya adalah
social media. Media social seperti Instagram, whastsapp, facebook merupakan media
yang tepat untuk dijadikan sasaran promosi. Karena dengan menggunakan social
media, iklan yang kita posting akan dilihat oleh semua orang serta tidak memakan
banyak waktu dan biaya.
4. Bekerjasama dengan even even yang ada

Anda mungkin juga menyukai