Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL BUSSINESS PLAN

BANANA PEEL COOKIES

Disusun Oleh:
1. Andin Destya Shinta-Administrasi Bisnis-223140514111039
2. Anindya Zahra Saraswati-Administrasi Bisnis-223140514111102
3. Anisa Putri Fatma Ramadhan-Administrasi Bisnis-223140514111036
4. Deri Ilham Ramadhan-Desain Grafis-224140200111023
5. Dava ramadhan raja hesha-Manajemen Perhotelan-224140300111010
6. Aditya Bima Indrasta-Teknologi Informasi-223140714111158
7. Ahmad Irwansyah-Teknologi Informasi-223140714111063
8. Ahmad Raihan Jauhar Saputra-Teknologi Informasi-223140714111146
9. Ahmad Syifa Bifana-Teknologi Informasi-223140714111195
10. Aisyah fadilla Marta-Keuangan Dan Perbankan-2231415141111128
11. Alifiah Diana Yulianti-Keuangan Dan Perbankan-223141514111071
12. Mettawati Aulia-Keuangan Dan Perbankan-223141514111049

FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BRAIJAYA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga
tim pengusul dapat menyusun dan menyelesaikan proposal rancangan bisnis ini dengan
baik dan tepat waktu.

Proposal rancangan bisnis ini disusun dalam rangka untuk mengikuti “KRIMA
YUWARAJA 2022” yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya. Dalam proposal
ini pengusul menyajikan informasi mendetail mengenai produk dan bisnis yang
diusulkan.
Kami menyadari bahwa penyusunan proposal ini banyak kesalahan dan
kekurungan. Oleh karena itu kritik dan saran membangun dari semua pihak yang terkait
sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini. Kami berharap proposal ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang,25September 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULAN

I. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang teletak di garis khatulistiwa, sehingga


memiliki iklim tropis dengan suhu yang cenderung normal. Tak heran bila Indonesia
memiliki banyak keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang meimpah, tak
terkecuali buah pisang. Indonesia memiliki kurang lebih 200 jenis pisang. Pisang
(Musa, sp.) merupakan buah yang banyak dijumpai pada negara tropis. Pisang juga
merupakan salah satu buah yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia, hal
ini tak telepas dari berbagai manfaat pisang bagi kesehatan. Salah satunya sebagai
pelancar sistem pencernaan. Beberapa jenis pisang yang sering dikonsumsi orang
Indonesia antara lain, Pisang Ambon (Musa paradisiaca S.), Pisang Tanduk (Musa
paradisiaca fa. Corniculata.), dan Pisang Tongka Langit (Musa troglodytarum L.).
Namun sayangnya, masyarakat Indonesia belum mengetahui manfaat dari
bagian-bagian pisang secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih
memilih untuk memakan buah pisangnya saja, tanpa menyadari potensi pemanfaatan
kulit pisang itu sendiri. Kulit pisang dapat diolah menjadi tepung yang kaya nutrisi
dan serbaguna. Dengan menggunakan teknik yang tepat, buah ini dapat dimanfaatkan
secara maksimal tanpa meninggalkan limbah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi pisang di Indonesia
mencapai 8,18 juta ton pada tahun 2020. Di wilayah Kabupaten Blitar sendiri, pada
tahun 2017 produksi buah pisangnya mencapai 233.605 kuintal. Sementara pada
tahun 2018 mencapai 336.664 kuintal. Angka tersebut tentu bukan angka yang kecil
dan pastinya terus bertambah seiring padatnya penduduk serta tingginya permintaan
pasar. Namun tanpa disertai pengolahan yang tepat, pisang hanya dimanfaatkan
buahnya dengan meninggalkan tumpukan limbah kulit pisang. Oleh sebab itu, perlu
adanya terobosan guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan
mengolah kulit pisang menjadi tepung.
Dari hasil penelitian Titin Aryani, dkk yang berjudul “Karakteristik Fisik,
Kandungan Gizi Tepung Kulit Pisang dan Perbandingannya terhadap Syarat Mutu
Tepung Terigu” pada tahun 2018, dapat disimpulkan bahwa rata-rata tepung kulit
pisang memiliki kandungan, yaitu kadar air sebanyak 6,61%, abu 1,10%, lemak
6,37%, protein 7,16%, karbohidrat 76,20%, serat 36,60%, kalsium 0,34%, fosfor
0,26%, karoten 0,14%, dan antosianin 15,61%. Kendati memiliki kandungan nutrisi
yang cukup, kebanyakan kulit pisang berakhir menjadi limbah organik saja akibat
kurangnya kesadaran akan manfaat dan teknik pengolahan limbah kulit pisang.
Menurut Fakhrizal dan Yuniar (2016), kulit pisang memiliki kandungan
vitamin A sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu beta-karoten, sebesar 45 mg
per 100 gram berat kering. Betakaroten tersebut juga berperan sebagai antioksidan.
Selain itu terdapat kandungan anotisanin sebesar 15,61%, yang dipercaya dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Selain berperan sebagai pewarna
makanan, antosianin juga dipercaya berperan dalam sistem biologis, termasuk
kemampuan sebagai pengikat radikal bebas (free radical scavenging), cardio protective
capacity dan kemampuan untuk menghambat tahap inisiasi reaksi kimiawi yang
menyebabkan karsinogenesis (Smith et al., 2000). Kulit pisang mengandung triptofan dan
vitamin B6 yang dapat membantu meredakan beberapa gejala depresi dan memperbaiki
suasana hati. Kandungan triptofan yang tinggi bisa berubah menjadi serotonin, sehingga
mampu meningkatkan suasana hati.
Mempertimbangkan manfaat dan melihat permasalahan tersebut, pengusul ingin mengolah limbah
kulit pisang menjadi produk yang bernilai jual. Di samping itu, produk yang diusulkan dapat
mengurangi permasalahan limbah organik yang terbuang sia-sia. Produk yang diusulkan adalah
cookies kulit pisang
ll.NAMA BUSSNESS PLAN

Produk yang diusulkan adalah cookies kulit pisang. Produk ini berupa cookies yang dikemas
dengan toples plastik serbaguna yang kedap udara. Tujuannya tak lain untuk mengurangi
limbah kemasan sekali pakai. Dengan mengguanakan kemasan berupa toples plastik . Bahan
dasar yang digunakan adalah tepung kulit pisang yang sebelumnya sudah kami olah. Kulit
pisang yang sudah dikeringkan dengan cara dijemur setelah itu dihaluskan menjadi tepung.
Selanjutnya, pengusul menyubstitusikan tepung kulit pisang digunakan sebagai pengganti 75%
takaran tepung terigu sebagai bahan utama untuk membuat cookies.
Produk ini diberi nama “Banana Peel Cookies” dengan rasa coklat. Rasa ini sengaja pengusul
pilih guna menghilangkan rasa getir dari tepung kulit pisang tanpa menghilangkan aroma khas
kulit pisang itu sendiri. Rasa ini dipilih juga karena merupakan rasa yang paling digemari
masyarakat Indonesia. Sehingga diperoleh cookies kulit pisang bertekstur kering renyah rasa
coklat dengan aroma khas kulit pisang. Cookies ini berwarna coklat kehitaman.
Keunggulan dari “Banana Peel Cookies” ini selain memiliki rasa yang tak kalah lezat dari
cookies di pasaran dan aroma khas kulit pisang yang kuat, cookies ini juga memiliki segudang
manfaat.
Keunggulan lain dari cookies ini adalah bahan baku yang dapat dengan murah dan mudah
didapatkan. Hal ini tak lepas dari tingginya angka konsumsi buah pisang di Indonesia, tak
terkecuali di wilayah Blitar. Kesadaran dan pemahaman terkait teknik pengolahan limbah kulit
pisang yang masih rendah, menyebabkan kulit pisang dipandang sebelah mata. Selain itu,
produk cookies ini juga dapat menjadi alternatif camilan sehat terutama bagi anak-anak yang
kurang menyukai buah-buahan, sehingga dengan mengonsumsi “Banana Peel Cookies” bisa
memenuhi kebutuhan gizi dan serat. Pengolahan limbah kulit pisang ini juga bisa menjadi
pelopor untuk terus berkreasi dalam mengolah berbagai limbah organik lainnya menjadi lebih
bernilai ekonomis. Sehingga di masa mendatang nantinya seluruh bagian dari bahan organik
bisa termanfaatkan secara maksimal dan menyisakan lebih sedikit limbah.
lll. TUJUAN

a) Mengolah limbah kulit pisang menjadi produk kaya khasiat dan


memiliki nilai jual.
b) Menanggulangi penumpukan limbah kulit pisang tidak termanfaatkan di
masyarakat
c) Meminimalisir kemasan sekali pakai.
d) Membuka peluang usaha baru
e) Mendapatkan keuntungan.
f) Sarana edukasi dan pembiasaan hidup sehat serta peduli lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN

l. KEUNGGULAN PRODUK

Usaha cookies ini memiliki prospek yang sangat cerah di masa depan
karena jajanan sehat menjadi salah satu makanan yang masih diminati oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Harganya juga bersahabat dengan seluruh
kalangan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa permintaan akan jajanan
sehat ke depannya akan sangat meningkat pesat, karena didukung oleh berbagai
manfaat yang dapat diperoleh juga bahan baku dan kemasan yang digunakan
sangat membantu mengurangi sampah juga limbah yang di masa depan akan
semakin digalakkan guna menanggulangi berbagai permasalah yang ditimbulkan
akibat sampah.
II. ANALISIS SWOT

1. Strenght :
 Kualitas produk yang sangat baik.
 Produk mampu bertahan selama 1 bulan tanpa pengawet.
 Memaksimalkan pemanfaatan buah pisang dengan tampilan yang menarik, kekinian,
dan rasa yang lezat.
 Harga produksi rendah.
 Menanggulangi penumpukan limbah kulit pisang.

2. Weekness :
 Pengolahan tepung kulit pisang,pengeringannya masih bergantung pada cuaca.
 Perlu pemilihan yang serius terkait kelayakan kulit pisang yang untuk diolah, demi
menyajikan cookies yang berkualitas.
 Minimnya modal usaha.

3. Opportunity :
 Mampu menjangkau berbagai kelangan konsumen.
 Bisa dipasarkan di toko-toko terdekat dari lokasi produksi, salah satunya toko oleh-oleh

4. Threath :
 Konsumen mudah bosan.
 Konsumen memiliki tingkat penasaran tinggi terutama pada produk yang tergolong
baru.
 Masih memungkinkan dikembangkan inovasi rasa yang baru.
III. ANALISIS 3P (PRODUCT, PRICE, AND PROMOTION)

1. Product :

Produk ini berupa cookies dari kulit pisang yang dikemas dengan toples plastik serbaguna
yang kedap udara. Bahan dasar yang digunakan adalah tepung kulit pisang yang sebelumnya
sudah kami olah. Kulit pisang yang sudah dikeringkan dengan cara dijemur setelah itu
dihaluskan menjadi tepung. Selanjutnya, pengusul menyubstitusikan tepung kulit pisang
digunakan sebagai pengganti 75% takaran tepung terigu sebagai bahan utama untuk
membuat cookies.

2. Price :

Harga Jual yang kami tawarkan adalah Rp 15.000/pcs. Target penjualan kami perbulan
adalah 50 pcs.

3. Promotion :

Media Promosi yang Digunakan


Pengusul memanfaatkan teknologi terkini guna memudahkan promosi bisnis
ini, yaitu melalui berbagai platform media sosial di antaranya instagram, twitter,
whatsapp business, dan facebook. Walaupun demikian, pengusul juga tetap
menggunakan cara tradisional guna memasarkan produk “Banana Peel Cookies”
yaitu melalui mulut ke mulut (getok tular).
IV. ASPEK KEUANGAN
Paparkan rincian modal yang ada didalam ide bisnis kalian

Investasi yang Diperlukan

a) Kebutuhan investasi
Investasi tanah : Rp 500.000,00 / m²
b) Kebutuhan modal kerja
Modal perlengkapan yang diperlukan : Rp 648.500,00
Modal bahan habis pakai : Rp 489.737,00
Modal perjalanan : Rp 33.000,00
Modal lain-lain : Rp 34.033,00

Penentuan Harga Pokok Penjualan

Analisis penghitungan HPP pada satu kali kegiatan produksi dan penjualan

Harga Pokok Penjualan


Persediaan Barang (Awal) 0
Pembelian Rp 489.737,00
Beban Angkut Pembelian Rp 10.000,00
Total Pembelian Rp 499.737,00
Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 499.737,00
Persediaan Barang Dagangan (Akhir) Rp 150.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp 349.737,00

Analisis BEP (Break Event Point)

Analisis BEP dalam satu kali produksi.

Biaya Tetap (FC) Penyusutan Alat + Biaya = 10.000,00 + 34.033,00


Lain lain = 44.033,00
Biaya Variabel Bahan Habis Pakai + = (489.737,00 + 33.000,00)/50
(VC) Biaya Perjalanan = 10.454,74/unit
Harga Jual (P) = 15.000
Jumlah Produk (Q) = 50
Penerimaan (TR) Harga Jual x Jumlah = 15.000,00 x 50
Produk = 750.000,00
BEP Unit = 𝐹𝐶 44.033
𝑃 − 𝑉𝐶 =
15.000 - 10.454,74
= 9,68 Unit
Jadi minimal sekali produksi harus menghasilkan
sebanyak 10 unit produk
BEP Harga = 𝐹𝐶 44.033
𝑉𝐶 522.737
1 − 𝑇𝑅 1 − 750.000
= Rp 145.315,119
Jadi, minimal pada sekali produksi perusahaan
harus mendapat penerimaan sebesar Rp
146.000,00

Rencana Laporan Laba/Rugi

Laporan Laba Rugi


Untuk Satu Kali Proses Produksi

Penjualan:
Penjualan Rp 750.000
Penjualan Bersih Rp 750.000

Harga Pokok Penjualan Rp 349.737


Laba Kotor Rp 400.263

Beban Operasional:
Beban Angkut Penjualan Rp 10.000
Beban Perlengkapan Rp 12.000
Beban Depresiasi Rp 10.000
Total
Beban Rp 32.000
Laba Operasional Rp 368.263

Rp
Beban dan pendapatan lain-lain: -
Beban lain - lain Rp 34.033
LABA BERSIH Rp 334.230
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Manfaat mengonsumsi “Banana Peel Cookies” ini sangatlah banyak, terlebih lagi pengusul
juga menggunakan model kemasan yang bisa dipakai kembali guna memaksimalkan misi
perusahaan kami dalam mengurangi sampah. Sehingga tak hanya rasa dan manfaat dari produk
cookies yang pengusul pasarkan saja, namun juga keunggulan dari kemasan produk yang
dipilih.

 Saran
Saran sekaligus harapan pengusul, dengan membaca serta menganalisis proposal rancangan
bisnis ini, para calon pebisnis khususnya pebisnis kuliner dan pecinta lingkungan dapat
membuka usaha sejenis dengan mengutamakan gizi dan kemasan produk yang tidak sekali
pakai. Pengusul juga terbuka akan saran, kritik, dan pertanyaan demi sempurnanya rancangan
atau usulan usaha ini serta upaya yang tengah pengusul geliatkan guna meminimalisir sampah
kemasan sekali pakai serta pemanfaatan limbah organik.

Anda mungkin juga menyukai