Anda di halaman 1dari 9

Judul :

Hari/Tanggal Percobaan :
Selesai Percobaan :
Tujuan Percobaan :

Tinjauan Pustaka :
Berdasarkan serangkaian percobaan Antoine Lavoisier tentang pembakaran
merkuri membentuk merkuri oksida yang selanjutnya bila dipanaskan kembali akan
terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen yang jumlahnya sama
dengan yang dibutuhkan waktu pembentukan merkuri oksida. Lavoisier mengemukakan
bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa. Hokum kekekalam massa
menyatakan : “ Massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” berlaku untuk semua
reaksi kimia dengan menghasilkan zat-zat baru.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti
kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas
spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang
tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa
peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal
ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan
sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang
mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan
tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh peristiwa yang
melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa
yang berubah sangatlah sedikit.
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari,
massa biasanya disinonimkan dengn berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern,
berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan
senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan
kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri
yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang
melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia,
walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada
transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia
untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi
kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis
dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.

Cara Kerja :
 Percobaan I
10 ml NaOH
0,2 M 5 ml CuSO4
0,2 M
0
- Dimasukkan kedalam - Dimasukkan dalam
Labu erlenmeyer Tabung reaksi
-Tabung diikat
dengan benang
- tabung reaksi dimasukkan dalam
Erlenmeyer dan ditutup dengan
Penyumbatnya
- Menimbang labu erlenmeyer beserta isinya
- Mencatat massanya
- Memiringkan tabung reaksi sehingga larutan
bercampur
- Menimbang kembali erlenmeyer beserta
isinya
- Mencatat kembali massanya

Massa NaOH dan CuSO4 sebelum


reaksi ?

Massa NaOH dan CuSO4 sesudah


reaksi ?

Warna zat sesudah reaksi ?

Massa tetap

 Percobaan II
10 ml KI 5 ml Pb(NO3)2
0,2 M 0,2 M

 Dimasukkan kedalam - Dimasukkan dalam labu


erlenmeyer tabung reaksi
-Tabung diikat
dengan benang

- tabung reaksi dimasukkan dalam


Erlenmeyer dan ditutup dengan
Penyumbatnya
- Menimbang labu erlenmeyer beserta isinya
- Mencatat massanya
- Memiringkan tabung reaksi sehingga larutan
bercampur
- Menimbang kembali erlenmeyer beserta
isinya
- Mencatat kembali massanya

Massa KI dan Pb(NO3)2 sebelum


reaksi ?

Massa KI dan Pb(NO3)2 sesudah


reaksi ?

Warna zat sesudah reaksi ?

Massa tetap

Hasil Pengamatan :
Percobaan NaOH + CuSO4 KI + Pb(NO3)2 PbI2 + KNO
Cu(OH)2 + Na2SO4
Massa Mula-mula 163,8 gram 163,5 gram
Massa Akhir 163,8 gram 163,5 gram
Warna Sebelum Biru Bening (CuSO4) Bening (KI)
Bening (NaOH) Bening (Pb (NO3)2)
Warna Sesudah Terdapat endapan biru Terdapat endapan kuning

Analis Data :
 Percobaan I
NaOH(aq) + CuSO4(aq) Na2SO4(aq) + Cu(OH)2(s)
Cu 2+(s) + 2OH-(aq) Cu(OH)2(s)
Setelah direaksikan NaOH dengan CuSO4 terjadi endapan berwarna biru, yaitu
tembaga (II) hidroksida.
Pada tabung reaksi, perubahan warna yang terjadi adalah sebagai berikut:

 Percobaan II

KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) KNO3(aq) + PbI2 (s)

Pb2+(s) + 2I-(s) PbI2(s)

Setelah direaksikan KI dengan Pb(NO3)2 terjadi endapan berwarna kuning,


yaitu timbal iodida.

Pembahasan :
 Percobaan I
Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Ia
melebur pada 1038 °C . Karena potensial elektroda standartnya positif, (+0,34V untuk
pasangan Cu / Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun
dengan adanya oksigen dia dapat larut sedikit.
Ada dua deret senyawa tembaga. Senyawa-senyawa tembaga (I) diturunkan
dari tembaga (I) oksida Cu2O yang merah, dan mengandung ion tembaga (I), Cu+.
Senyawa-senyawa ini tak berwarna, kebanyakan garam tembaga (I) tak larut dalam
air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak (I). Mereka mudah dioksidasikan
menjadi senyawa tembaga (II), yang dapat diturunkan dari tembaga (II) oksida, CuO,
hitam. Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat,
padat, maupun dalam larutan air, warna ini benar-benar khas hanya untuk ion
tetraquokuprat (II) saja. Garam-garam tembaga (II) anhidrat, seperti tembaga (II) sufat
anhidrat CuSO4, berwarna putih atau sedikit kuning. Dalam larutan air selalu terdapat
ion kompleks tetraaquo.
Na+(s) + OH-(aq) NaOH(aq)
Cu2+(s) + SO42-(aq) CuSO4(aq)
2NaOH(aq) + CuSO4(aq) Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
Cu2+(s) + 2OH-(aq) Cu(OH)2(s)
Pada praktikum ini terjadi reaksi ion heksaquotembaga(II) dengan ion
hidroksida, dimana Ion hidroksida menggantikan ion hidrogen dari ligan air dan
kemudian melekat pada ion tembaga. Setalah ion hidrogen dihilangkan dari dua
molekul air, akan memperoleh kompleks tidak bermuatan – kompleks netral.
Kompleks ini tidak larut dalam air dan terbentuk endapan. Endapan tersebut tidak larut
dalam reagensia berlebihan.

Dalam percobaan I sesuai dengan hukum kekekalan massa, dimana massa


sebelum dan sesudah reaksi sama, yaitu 163,8 gram serta terbentuknya zat baru
Na2SO4 dan Cu(OH)2 yang berbentuk endapan berwarna biru.

 Percobaan II
Timbal adalah suatu unsur kimia yang terdapat pada golongan IV A dan
periode ke enam pada tabel periodik. Timbal yang diberi lambang Pb yang merupakan
singkatan dari bahasa Latinnya, yaitu plumbum. Timbal memiliki nomor atom 82 dan
nomor massa 207,2. Timbal merupakan logam berwarna abu-abu, mempunyai massa
jenis yang sangat tinggi yaitu 11,34 g/cm3, jauh lebih tinggi daripada massa jenis
tertinggi bagi logam transisi pertama yaitu 8,92 g/cm3 untuk tembaga.

Pb2+(s) + NO3-(aq) Pb(NO3)2(aq)


K+(s) + I-(s) KI(aq)
KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) KNO3(aq) + PbI2 (s)

Pb2+(s) + 2I- (s) PbI2(s)

Kation timbal direaksikan dengan kalium iodida akan menghasilkan endapan


timbal iodida yang berwarna kuning.
Pb2+(s) + 2I- (s) PbI2(s)
Dalam percobaan II sebernya sesuai dengan hukum kekekalan massa, dimana
massa sebelum dan sesudah reaksi sama, hanya saja hasil dari percobaan yang
diperoleh terjadi perbedaan hasil sebelum dan sesudah reaksi. Dimana massa mula-
mula sebesar 163,5 gram dan massa sesudah reksi sebesar 163,5 gram.

Kesimpulan

Sesuai Hukum Kekekalan massa yang berbunyi “massa sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama berlaku untuk semua reaksi kimia dengan menghasilan zat-zat
baru”. Percobaan I dan percobaan II terbukti sesuai dengan hukum kekekalan massa
tersebut.

Jawaban Pertanyaan
1. Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan
fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan
dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah
terbukti kebenarannya. Sebuah teori dikatakan benar jika ia menjelaskan hal-hal yang
tidak teramati tapi benar-benar ada dan menjelaskannya dengan akurat.

hukum adalah teori jenis khusus, yang menjelaskan seluruh kategori dan menjelaskan
hubungannya dengan istilah paling umum. Hukum diawali dengan kata “semua,”
seperti, Semua ini bersifat itu, semua benda bermassa saling tarik satu sama lain.

Sebuah hukum tidak ada hubungannya dengan teruji atau diterima secara umum oleh
masyarakat ilmuan. Sebuah teori adalah hukum karena apa yang dijelaskannya, bukan
karena konfirmasi tertentu. Dan sebuah teori adalah hukum atau bukan hukum dari
awalnya, bahkan saat ia diajukan pertama kali, saat ia berupa hipotesis. Status hukum
tidak dapat diperoleh, tidak dapat pula dihapus.
2. Pemahaman tentang atom adalah bagian terkecil dari sebuah materi merupakan
landasan yang dipergunaka oleh John Dalton (1805). Dia mengembangkan teori
atom berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan
tetap (Proust). Dalton mengajukan bahwa :

1.Setiap materi disusun oleh partikel kecil yang disebut dengan atom

2.Atom merupakan bola pejal yang sangat kecil (lihat Gambar 3.7)

3.Unsur adalah materi yang terdiri atas atom yang sejenis dan berbeda dengan
atom dari unsur lainnya.

4.Senyawa adalah materi yang disusun oleh dua atau lebih jenis atom dengan
perbandingan tertentu

5.Pembentukan senyawa melalui reaksi kimia yang merupakan proses penataan


dari atom-atom yang terlibat dalam reaksi tersebut.

3. Pada pembakaran magnesium yang memiliki persamaan reaksi sebagai berikut :


  2 Mg(s) + O2(g)   2 MgO(s)
3 MG(s) + N2(g) Mg3N2(s)
Pembakaran logam magnesium menhahsilkan cahaya putih yang cemerlang,
pembakaran ini juga menghasilkan oksida magnesium (MgO) dan nitrida magnesium
(Mg3N2). Senyawa ini terbentuk karena magneium bereaksi dengan oksigen dan
nitrogen di udara, hal inilah yang menimbulkan penambahan massa pada pembakaran
magnesium.
4. Reaksi –reaksi yang terdapat dalam praktikum massa zat – zat reaksi kimia
 Percobaan 1
Na+(s) + OH-(aq) NaOH(aq)
Cu2+(s) + SO42-(aq) CuSO4(aq)
2NaOH(aq)+CuSO4(aq) Na2SO4(aq) + Cu(OH)2(s)
Cu 2+(s) + 2OH-(aq) Cu(OH)2(aq)

 Percobaan 2
Pb2+(s) + NO3-(aq) Pb(NO3)2
K+(s) + I- (s) KI(aq)
KI(aq) + Pb(NO3)2 (aq) KNO3(aq) + PbI2 (s)

Pb2+ + 2I- (s) PbI2(s)

Daftar Pustaka :
Tim kimia dasar.2009.Penuntun praktikum Kimia dasar I.Surabaya:Unipress
Pauling, L. General Chemistry (Dover Publications) ISBN 0-486-65622-5
http://www.chem-is-try.org
www.wikipedia.com
http://alchemistviolet.blogspot.com
http://ariphudien.blogspot.com
http://yushiniswah.blogspot.com

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai