Anda di halaman 1dari 16

I.

Judul Percobaan : Reaksi Reaksi Kimia


II. Hari, Tanggal Percobaan : Kamis, 2 November 2017 Pukul 9.40 WIB
Selesai Percobaan : Kamis, 2 November 2017 Pukul 12.00 WIB
III. Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu
reaksi
IV. Tinjaun Pustaka :

Rekasi Kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia
yang melibatkan struktur dan molekul, yang umumnya berkaitan dengan
pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi
proses ikatan kimia, dimana atom zat mula-mula bereaksi dengan menghasilkan
hasil (produk). Berlangsungnya proses ini memerlukan energi (reaksi endotermal)
atau melepas reaksi (eksotermal).

Langkah-langkah dalam menulis suatu Persamaan reaksi kimia :

1. Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis. Hasilnya disebut sebuah


persamaan sebutan

Contoh : Nitrogen Oksida + Oksigen => Nitrogen Oksidan

2. Sebagai pengganti nama zat digunakan rumus-rumus kimia. Hasilnya disebut


persamaan kerangka..

Contoh : NO2 + O2 => NO2

3. Sebagai kerangka kemudian dikesetimbangkan yang menghasilkan persamaan


kimia.

Contoh : 2NO. + O2 => 2NO2

Untuk menuliiskan reaksi yang terjadi antara kapur (CaO) (s) dengan air (H2O)
(l) adalah sebagai berikut :

CaO + H2O => Ca(OH)2

Hasil dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH)2 atau Kalsium
Hidroksida sukar larut dalam air apabila didiamkan akan tampak endapan berupa
padatan putih didasar bejana. Penjelasan simbol-simbol dalam reaksi kimia :

+ = direaksikan
= menghasilkan

(s) = solid (padatan)

(l) = Liquid (cairan)

(aq) = (terlarut dalam air)

(g) = gaseous (gas)

Menuliskan suatu reaksi kimia juga harus memperhatikan jumlah angka


disebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk), Angka tersebut disebut
koefisien yang menunjukkan jumlah masing-masing atom yang berperan dalam
reaksi. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi juga tidak berubah selama reaksi
kimia berlangsung. (Barsasella. 2012)

Suatu percobaan dapat dikatakn termasuk reaksi kimia apabila mengalami


perubahan. Berikut adalah tanda-tanda reaksi kimia :

1. Perubahan warna
2. Perubahan suhu

Pada reaksi kimia reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi
disebabkam adanya pemutusan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk-
produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi reaksi kimia yang
menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksoteris,
sedangkan reaksi yang menyerap energi disebut reaksi endodermis.

3. Pembentukan endapan

Ketika mereaksikan 2 larutan dalam tabung reaksi,kadang terbentuk senyawa


yang tidak Aru, berbentuk padatan dan terpisah dari larutan yang disebut
endapan

4. Pembentukan Gas

Secara sederhana dalam reaksi kimia. Adanya gas yang terbentuk ditunjukkan
dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan.

Macam-macam reaksi kimia


.1. Reaksi Penggabungan

Reaksi penggabungan adalah reaksi dimana dua buah zat bergabung


membentuk zat ketiga. Misalnya logam Natrium bereaksi dengan gas klorin
membentuk Natrium Klorida.

Persamaan reaksinya : 2Na (s) + Cl2 (g) => 2NaCl (s)

2. Reaksi Penguraian

Reaksi penguraian merupakan reaksi senyawa hingga membentuk dua


atau lebih zat baru. Biasanya reaksi ini berlangsung dalam suhu tinggi agar
terurai. Persamaan kimianya : 2KClO3 (s) => 2KCl + 2O2

3. Reaksi Pendesakan / Pergantian (Pertukaran Tunggal)

Reaksi pendesakan disebut juga dengan reaksi pertukaran tunggal


adalah dimana suatu unsur bereaksi dengan senyawa menggantikan unsur
yang terdapat dalam senyawa itu.

Contoh : 2Fe (s) + Cu(NO3)2 (aq) => Cu (s) + Fe(NO3)2 (aq)

4. Reaksi Metatesis (Pertukaran Ganda)

Reaksi metatesis adalah reaksi yang melibatkan pertukaran bagian dari


pereduksi. Jika pereaksi adalah senyawa renik dalam bentuk larutan, bagian
yang bertukaraan adalah kation dan anion dari senyawa.

Contoh : 2KI + Pb(NO3)2 => 2K(NO3) + PbI2

Reaksi kebanyakan dilakukan dalam bentuk larutan. Apabila suatu


reaktan dilarutkan dalam suatu pelarut, partikelnya akan terbagi dan
bercampur secara merata dengan bebas dalam larutan. Hal ini menyebabkan
reaksi akan berjalan mudah dan cepat. Pelarut umumnya adalah zat yang
berada pada larutan dalam jumlah yang besar, sedangkan zat lainnya dianggap
sebagai zat terlarut. Suatu larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut yang
terlarut dan mengadakan kesetimbangan dengan zat terlarut padatnya disebut
larutan jenuh dan jumlah zat terlarut yang larut dalam larutan jenuh
dinamakan sebagai kelarutan zat tersebut. Larutan yang mengandung zat
terlarut kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh, maka
dikatakan larutan tidak jenuh. Akhirnya ada beberapa zat yang sering kali
membuat larutan lewat jenuh, yaitu larutan yang mengandung lebih banyak zat
terlarut daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Larutan yang lewat
jenuh akan menghasilkan zat terlarutnya akan mengendap yang akhirnya
disebut dengan endapan. (Brady.2011)

Reaksi kimia dideskripsikan dengan notasi yang dinamakan persamaan


kimia. Satu atau lebih zat, yang dinamakan reaktan atau reagen dapat bereaksi
membentuk satu atau lebih zat lainnya. Zat ini yang disebut produk. Suatu
persamaan kimia menjelaskan reaksi kimia dalam berbagai cara sebagaimana
rumus empiris mendeskripsikan senyawa. Persamaan tidak saja menjelaskan
zat mana yang bereaksi, tetapi juga jumlah reaktif atau mol reaktan dan
produk untuk memperlihatkan hubungan kuantatif, persamaan khusus yang
menggambarkan reaksi inti. Jadi Hukum Konservatif massa harus dipatuhi,
demikian juga hukum konservasi atom. (Golderg.2012)

Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu


persamaan kimia berimbang memberikan dasar staikiometri. Perhitungan
staikiomentri mengharuskan penggunaan bobot atom unsur dan bobotmolekul
senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan
akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen teoritisuntuk suatu reaksi
kimia. Penting untuka mengetahui mana yangmerupakan pereaksi pembatas
yakni pereaksi yang secara teoritis dapatbereaksi sampai habis, sedangkan
pereaksi-pereaksi lain berlebihan. (Keenan,1990)

V. Cara Kerja :
a. Alat
- Tabung Reaksi
- Pipa pengalir tersumbat
- Gelas kimia 100 ml
- Pipet Tetes
- Gelas ukur 25 ml
- Pembakar Spiritus
b. Bahan
- HCl
- CH3COOH
- NaOH
- CuSO4
- NH4OH
- BaCl2
- Ba(OH)2
- K2CrO4
- K2Cr2O7
- (NH4)2SO4
- H2SO4 Pekat
- CaCO3 Serbuk
- Indikator Universal

c. Alur Kerja

1. Percobaan 1

Tabung Reaksi I Tabung Reaksi II


- 1 ml HCl 0,05 M - 1 ml CH3COOH 0,05 M
- 1 tetes indikator - 1 tetes indikator

Digabung Digabung

Tabung Reaksi III Tabung Reaksi IV


- 1 ml NaOH 0,05 M - 1 ml NaOH 0,05 M
- 1 tetes indikator - 1 tetes indikator

Hasil
2. Percobaan 2

Tabung Reaksi I Tabung Reaksi II


- 2 tetes CuSO4 0,5 M - 2 tetes CuSO4 0,5 M

Digabung Digabung

- tetesi NaOH 0,5 M - tetesi NH4OH 0,5 M


Hingga terjadi Perubahan Hingga terjadi Perubahan
-

Bandingkan Hasil

3. Percobaan 3

Tabung Reaksi I Tabung Reaksi II


- 3 ml NH4Cl 0,5 M - 4 butir CaCO3
- 2 ml NaOH 0,5 M - 10 ml NaOH 1M

- Masukan 3 ml NH4Cl 0,5 M - Masukan 4 butir CaCO3 Ke


ke tabung reaksi dalam erlenmeyer
- Tambahkan 2 ml NaOH 0,5 - Tambahkan 10 HCL 1 M
M ke tabung reaksi - Tutup segera dengan
- Segera tutup lubang dengan disumbat dan ujung tutup
ibu jari dengan ibu jari
- Letakkan kertas lakmus - Letakkan kertas lakmus
merah yang dibasahi air merah yang dibasahi air di
dujung tabung reaksi ujung tabung reaksi

Hasil
4. Perccobaan

Tabung Reaksi I Tabung Reaksi I Tabung Reaksi I


- 1 ml BaCl2 0,1 M - 1 ml BaCl2 0,1 M - 1 ml BaCl2 0,1 M
- 1 ml K2CrO4 0,1 M - 1 ml K2CrO4 0,1 M - 1 ml K2CrO4 0,1 M

Bandingkan endapannya, Hasil


amati
perubahannya, dan tuliskan reaksinya

VI. Hasil Pengamatan


1. Percobaan 1

Hasil Pengamatan Dugaan Reaksi


Sebelum Sesudah
- HCl 0,05 M (aq) 1 ml HCl + Indikator HCl + NaOH => NaCl + H2O
Tidak berwarna Merah muda
- Indikator
Merah bata
- Larutan NaOH 0,05 1 ml Larutan NaOH + CH3COOH + NaOH =>
M (aq) indikator CH3COONa + H2O
Tidak berwarna Ungu
- Indikator
Merah bata
- CH3COOH 0,05 M (aq) 1 ml CH3COOH + NH4OH + HCl => NH4Cl + H2O
Tidak berwarna Indikator
- Indikator Merah
Merah bata
- NH4OH 0,05 M (aq) 1 ml NH4OH +
Tidak Berwarna Indikator
- Indikator Ungu (+)
Merah bata
HCl + NH4OH
Ungu
CH3COOH + Larutan
NaOH
Ungu (++)
HCl + Larutan NaOH

2. Percobaan 2

Hasil Pengamatan Dugaan Reaksi


Sebelum Sesudah
CuSO4 0,1 M (aq) 2 tetes CuSO4 + 10 CuSO4 + NaOH => Na2SO4 +
Biru tetes Larutan NaOH Cu(OH)2
Biru
Larutan NaOH 0,5 25 tetes Larutan CuSO4 + 2NH4OH => (NH4)2SO4
M (aq) NaOH + Cu(OH)2
Tidak berwarna Tidak berwarna
NH4OH 0,5 M (aq) 2 tetes CuSO4 + 10 NH4OH + NaOH => Larutan
Tidak berwarna tetes NH4OH NaOH + H2O + NH3
Biru
15 tetes NH4OH
Tidak berwarna +
endapan biru

3. Percobaan 3

Hasil Pengamatan Dugaan Reaksi


Sebelum Sesudah
NH4Cl 0,5 M (aq) 3 ml NH4Cl + 2 ml NH4Cl + NaOH => H2O +
Tidak berwarna Larutan NaOH NaCl
Tidak berwarna
Larutan NaOH 0,5 Kertas Lakmus merah 2CaCO3 + 2HCl => CaCl2 +
M (aq) berubah Menjadi biru 2CO2 + Ca(OH)2
Tidak berwarna
CaCO3 (s)
Putih Tulang
HCl 1 M
Tidak berwarna
Kertas Lakmus
Merah
Merah

4. Percobaan 4

Hasil Pengamatan Dugaan Reaksi


Sebelum Sesudah
BaCl2 0,1 M 1 ml BaCl2 + 1 ml K2CrO4 BaCl2 + K2CrO4 =>
Tidak berwarna Kuning + endapan putih BaCrO4 + 2KCl
banyak
K2CrO4 0,1 M 1 ml BaCl2 + 1 ml BaCl2 + K2Cr2O7 =>
Kuning K2Cr2O7 BaCr2O7 + 2KCl
Jingga + endapan putih
sedikit
K2Cr2O7 0,1 M 1 ml BaCl2 + 1 ml HCl BaCl2 + 2HCl + 2 K2CrO4
Jingga Jingga(--) + endapan putih => 4KCl + H2O +
banyak BaCr2O7
HCl 0,5 M
Tidak berwarna
VII. Analisis
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat dianalisis bahwa pada:
a) Pada percobaan 1
HCl (tabung 1) sebelum ditetesi dengan indikator universal jernih dan
tidak berwarna dan setelah ditetesi indikator universal yang berwarna
merah merah bata, HCl berubah menjadi berwarna merah muda.
CH3COOH (tabung 2) sebelum ditetesi dengan indikator universal jernih
dan tidak berwarna dan setelah ditetesi dengan indikator universal menjadi
berwarna Merah
Larutan NaOH (tabung 3 dan tabung 4) sebelum ditetesi dengan indikator
universal jernih dan tidak berwarna dan setelah ditetesi dengan indikator
universal sebanyak 1 tetes, Larutan Larutan NaOH berubah menjadi ungu
HCl yang berada dalam tabung 1 direaksikan dengan Larutan NaOH yang
berada dalam tabung 3. Sebelum kedua larutan ini direaksikan HCl
berwarna merah muda sedangkan Larutan NaOH berwarna ungu. Setelah
direaksikan, HCl + Larutan NaOH berubah menjadi larutan berwarna
hijau toska.
CH3COOH yang berada dalam tabung 2 dan Larutan NaOH yang berada
dalam tabung 4. Sebelum direaksikan CH3COOH berwarna merah
sedangkan Larutan NaOH berwarna ungu. Setelah direaksikan,
CH3COOH + Larutan NaOH berubah menjadi larutan berwarna Ungu
(++).

b) Pada percobaan 2
Untuk percobaan antara CuSO4 dan Larutan NaOH. 2 tetes Larutan
CuSO4 sebelum direaksikan dengan 10 tetes larutan Larutan NaOH jernih
dan berwarna biru, yang mana dalam keadaan tersebut Larutan NaOH
juga berupa larutan yang jernih dan tidak berwarna. Setelah kedua larutan
diatas bereaksi, dalam reaksi tersebut dihasilkan larutan yang berwarna
biru (+).
Untuk percobaan antara CuSO4 dan Larutan NaOH. 2 tetes Larutan
CuSO4 sebelum direaksikan dengan 25 tetes larutan Larutan NaOH jernih
dan berwarna biru, yang mana dalam keadaan tersebut Larutan NaOH
juga berupa larutan yang jernih dan tidak berwarna. Setelah kedua larutan
diatas bereaksi, dalam reaksi tersebut dihasilkan larutan yang tidak
berwarna dan endapan biru.
Untuk percobaan antara CuSO4 dan NH4OH. 2 tetes Larutan CuSO4
sebelum direaksikan dengan 10 tetes larutan NH4OH jernih dan berwarna
biru, yang mana dalam keadaan tersebut NH4OH juga berupa larutan yang
jernih dan tidak berwarna. Setelah kedua larutan diatas bereaksi, dalam
reaksi tersebut dihasilkan larutan yang berwarna biru (-).
Untuk percobaan antara CuSO4 dan NH4OH. 2 tetes Larutan CuSO4
sebelum direaksikan dengan 45 tetes larutan NH4OH jernih dan berwarna
biru, yang mana dalam keadaan tersebut NH4OH juga berupa larutan yang
jernih dan tidak berwarna. Setelah kedua larutan diatas bereaksi, dalam
reaksi tersebut dihasilkan larutan yang tidak berwarna dan terdapat
endapan biru.

c) Pada percobaan 3
Larutan NH4Cl sebelum bereaksi dengan Larutan NaOH berupa larutan
yang jernih dan tidak berwarna dimana Larutan NaOH juga jernih dan tidak
berwarna. Setelah kedua larutan tersebut bereaksi yang direaksikan dalam
pipa U, dihasilkan larutan yang tetap jernih dan tidak berwarna. Dalam
percobaan tersebut, digunakan kertas lakmus sebagai indikator asam-basa.
Saat kedua larutan bereaksi, kertas lakmus yang diletakkan di di ujung pipa
U berubah warna menjadi biru keunguan.
CaCO3 sebelum direaksikan dengan HCl didalam pipa U berupa padatan
yang berwarna putih tulang yang mana dalam keadaan tersebut HCl berupa
larutan yang jernih dan tidak berwarna. Setelah kedua larutan bereaksi,
terbentuk larutan CaCl2. Kemudian salah satu ujung pipa U diletakkan
kedalam tabung yang berisi larutan HCl yang berwarna jernih dan tidak
berwarna. Setelah bereaksi, terbentuk gas CO2 dan larutan H2O yang keruh
karena terdapat endapan CaCl2
d) Pada percobaan 4
Terdapat tiga tabung reaksi yang berisi larutan yang berbeda-beda
yang mana hasil reaksi dari masing-masing tabung tersebut akan
dibandingkan.
Tabung 1 berisi larutan BaCl2 dan K2CrO4. Sebelum bereaksi, BaCl2 dan
K2CrO4 berupa larutan yang jernih dan tidak berwarna. Setelah kedua
larutan tersebut direaksikan, terbentuk larutan yang berwarna kuning dan
terbentuk endapan +++ BaCrO4.
Tabung 2 berisi larutan BaCl2 dan K2Cr2O7. Sebelum bereaksi, BaCl2 dan
K2Cr2O7 berupa larutan yang jernih dan tidak berwarna. Setelah kedua
larutan tersebut direaksikan, terbentuk larutan berwarna jingga dan terdapat
endapan++ BaCr2O7
Tabung 3 berisi larutan BaCl2 , K2CrO4 dan HCl. Sebelum bereaksi, BaCl2
, HCl dan K2CrO4 berupa larutan yang jernih dan tidak berwarna. Setelah
ketiga larutan tersebut direaksikan, terbentuk larutan berwarna jingga (--)
dan terdapat endapan +++ BaCrO4.

VIII. Pembahasan
Berdasarkan analisis data diatas,
a) Pada percobaan 1
Larutan HCl (yang tidak berwarna dan jernih) yang ditetesi indikator
universal berubah warna menjadi merah muda Hal ini terjadi karena HCl
merupakan asam kuat.
Larutan CH3COOH (yang tidak berwarna dan jernih) yang ditetesi indikator
universal berubah warna menjadi merah. Hal ini terjadi karena CH3COOH
merupakan asam lemah.
Larutan NaOH (yang tidak berwarna dan jernih)yang ditetesi indikator
universal berubah warna menjadi biru keunguan. Hal ini terjadi karena
larutan NaOH merupakan basa kuat.
Reaksi antara larutan HCl dengan larutan NaOH menghasilkan larutan yang
berwarna hijau kebiruan (hijau tosca).

b) Pada percobaan 2
Reaksi antara CuSO4 dan NaOH menghasilkan larutan berwarna biru (+)
dari 10 tetes NaOH; menghasilkan larutan tidak berwarna dan endapan
biru dari 25 tetes NaOH.. Reaksinya adalah CuSO4(aq) + 2 NaOH(aq) =>
Cu(OH)2(aq) + Na2SO4(aq)
Reaksi antara CuSO4 dan NH4OH menghasilkan larutan biru (-) dari 25
tetes NH4OH;menghasilkan larutan yang tidak berwarna dan endapan biru
dari 45 tetes NaOH. sesuai dengan reaksi: CuSO4(aq) + 2 NH4OH(aq) =>
Cu(OH)2(aq) + (NH4)2SO4(aq)

c) Pada percobaan 3
NH4HCl direaksikan dengan NaOH yang tidak berwarna kemudian ditutup
dengan sumbat berpipa pengalir dan ujung pipa dikenakan pada lakmus
merah yang telah dibasahi air. Larutan yang dihasilkan adalah larutan
NH4OH yang dapat merubah warna kertas lakmus merah menjadi biru
keunguan. Hal ini terjadi karena larutan NH4OH bersifat basa. Persamaan
reaksinya adalah:

NH4HCl (aq) + NaOH(aq) => NaCl (aq) +NH4OH (aq)

CaCO3 direasikan dengan HCl yang tidak berwarna kemudian ditutup


dengan sumbat berpipa pengalir dan dikocok serta ujung pipa dikenakan pada
lakmus merah yang telah dibasahi air. Larutan yang dihasilkan adalah
Ca(OH)2 serta menghasilkan warna yang keruh dan endapan CaCl2.
Sehingga pada kertas lakmus berubah menjadi biru karena sifat Ca(OH)2
adalah Basa. Persamaan reaksinya adalah:

2CaCO3(s) + 2HCl(aq) => CaCl2(s) + 2CO2(g) + Ca(OH)2(aq)

d) Pada percobaan 4
Pada tabung 1, reaksi antara larutan BaCl2 (tidak berwarna) dengan larutan
K2CrO4 0,2 M menjadi larutan yang berwarna kuning dan terdapat endapan
BaCrO4 yang tidak larut dalam air sehingga endapan itu lebih banyak
dihasilkan dibandingkan lainnya. Adapun persamaan reaksinya adalah:
BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) => 2KCl(aq) + BaCrO4(s)
Pada tabung 2, reaksi antara BaCl2 dan K2Cr2O7 menghasilkan larutan yang
berwarna Jingga(-) dan terdapat endapan ++ BaCr2O7. Adapun persamaan
reaksinya adalah:

BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) => 2KCl(aq) + BaCr2O7 (s)


Pada tabung 3, reaksi antara BaCl2 (tidak berwarna) HCl (tidak berwarna)
dan K2CrO4 menghasilkan larutan yang berwarna Jingga (--) dan terdapat
endapan+++ BaCrO4. Dihasilkannya banyak endapan BaCrO4. Penambahan
HCl mengakibatkan suasana larutan menjadi asam sehingga larutan yang
dihasilkan menjadi berwarna jingga. Adapun persamaan reaksinya adalah:
BaCl2(aq) + HCl(aq)+ K2CrO4(aq) => CrCl2(s) + KCl(aq)+ H2O(l) + BaCrO4(s)

IX. Kesimpulan
Dari paparan dan pembahasan maka dapat disimpulkan :
1. Reaksi kimia dikatakan berlangsung apabila salah satu hal teramati
diantaranya :
a) Reaksi tersebut menghasilkan gas
b) Reaksi tersebut menghasilkan perubahan suhu
c) Reaksi tersebut menghasilkan perubahan warna
2. Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi
terbentuk dari beberapa zat aslinya yang disebut pereaksi.
3. Reaksi kimia dibagi beberapa jenis diantaranya :
a) Pembakaran
b) Penggabungan
c) Penguraian
d) Pemindahan Tanggal

X. Jawaban Pertanyaan
Tuliskan semua persamaan reaksi pada percobaan di atas dengan benar !
1. HCl(aq) + NaOH(aq) => NaCl(aq) + H2O(l)
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) => CH3COONa(aq) + H2O(l)

2. CuSO4(aq) + 2NaOH(aq) => Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)


CuSO4(aq) + 2NH4OH(aq) => Cu(OH)2(s) + (NH4)2SO4(aq)

3. (NH4)2SO4(aq) + 2NaOH(aq) => Na2SO4(aq) + 2NH4OH(s)


CaCO3(s) + HCl(aq) => CO2(g) + H2O(l) + CaCl2(aq)
4. BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) => BaCrO4(s) + 2KCl(aq)
BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq) => BaCr2O7(s) + 2KCl(aq)
BaCl2(aq) + HCl(aq) + K2CrO4(aq) => CrCl3(s) + KCl(s) + KCl(aq) + H2O(l) +
BaCrO4(s)

XI. Daftar Pustaka


Barsasella, Diana. 2012. Buku Wajib Kimia Dasar. Jakarta : Trans Info Media.
Brady, James E. 2011. Kimia Universitas Asas dan Struktur, jilid 1. Jakarta :
Binapura Aksara
Chang, Raymond. 2015. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti. Jakarta :
Erlangga
Goldberg, David E. 2012. Sehaums Outline Kimia Untuk Pemula Edisi
Ketiga. Jakarta : Erlangga
Keenan, W. Charles. 1990. Ilmu Kimia Untuk Universitas Edisi keenam.
Jakarta : Erlangga
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung : Yrama Widiya

Mengetahui Surabaya, 8 November 2017


Dosen/Asisten Pembingbing Praktikan,

(..........................................) (..........................................)
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai