ALKIL HALIDA
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 (SATU) ;
2. HASRIANTI (D1B220003)
FAKULTAS FARMASI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alkil halida (organohalogen) merupakan senyawa yang mengandung karbon, hydrogen, dan
halogen. Senyawa organohalogen terbagi atas tiga yaitu alkil halida, aril halida, dan halida vinilik. Alkil
halida adalah senyawa hidrokarbon baik jenuh maupun tak jenuh dimana ada satu atau lebih atom
hidrogen pada sebuah alkana yang digantikan oleh atom-atom halogen (fluorin, klorin, bromin atau
iodin). Kemudian aril halida merupakan senyawa dimana sebuah halogen (F, Cl, Br, I) terikat pada karbon
dari cincin aromatik. Sementara halide vinilik merupakan senyawa dimana sebuah halogen (F, Cl, Br, I)
Alkil halida dapat diperoleh dari alkohol melalui reaksi subsitusi alifatik nukleofilik. Reaksi dapat
terjadi melalui mekanisme SN1 atau SN2 yang bergantung pada struktur alkil halida kondisi reaksi. Tahap
pertama masing-masing reaksi adalah protonasi alkohol membentuk ion aksonium yang mengubah gugus
oH menjadi gugus yang bagus. Tahap berikutnya tergantung pada sifat gugus alkil, apabila gugus alkil
lebih mudah membentuk karbokation maka tahap pelepasan molekul air dan ion oksonium lambat.
Karbokation selanjutnya bereaksi secara cepat dengan ion halide menghasilkan alkil halida.
Mekanisme reaksi SN1 melibatkan protonasi alkohol pada tahap 1 yang diikuti pembentukan
karbokation pada tahap 2 melalui ion oksonium. Tahap ke-2 adalah tahap penentu laju reaksi. Serangan
ion halida pada karbokation planar terjadi pada tahap ke 3. Mekanisme ini umumnya terjadi apabila gugus
alkil berupa alkil tersier, alkil sekunder atau alkil dengan karbokation terstabilkan resonansi seperti katin
alkil atau benzyl dapat mengikuti mekanisme yang sama (semaki stabil karbokation, semakin mungkin
dengan mekanisme SN2 dan umumnya dialami oleh gugus alkil primer.ion halida menyerang atom karbon
primer ion oksonium pada tahap penentu laju reaksi dan alkil halide terbentuk secara langsung. Gugus
alkil sekunder dapat melewati reaksi subsitusi melalui mekanisme S N1 dan SN2 berganung pada kondisi
reaksi SN1.
Hal yang melatarbelakangi praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat dan ciri- dari
reaksi hidrokarbon sehingga percobaan ini dilakukan. Adapun hal yang paling mendasari disini
yaitu, karena didalam bidang farmasi jika kita ingin membuat suatu sediaan obat maka kita harus
mengetahui ciri-ciri dan sifat dari suatu sediaan yang akan dijadikan sebagai bahan obat.
Kegunaan alkil halida dalam bidang kesehatan terutama farmasi sangat banyak
dilakukan. Mulai dari halo alkane yang digunakan sebagai bahan pelarut dan bahan antiseptik.
Alkil halida juga dikenal sebagai bahan pendingin ruangan Freon yaitu CF 2CI CFCI. (Hadelina
Dwi Puspitha)
B. Maksud Percobaan
2. Untuk mengidentifikasi senyawa alkil halida melalui reaksi lucas, uji perak nitrat, dan uji
reaktivitas
C. Tujuan Percobaan
2. Agar dapat mengidentifikasi senyawa alkil halide melalui reaksi lucas, uji perak nitrat, dan uji
reaktivitas
D. Prinsip Percobaan
2. Dapat mengidentifikasi senyawa alkil halida melalui reaksi lucas, uji perak nitrat, dan uji
reaktivitas
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Alkil halida disebut juga dengan senyawa organik halogen.Kebanyakan senyawa organohalogen
adalah senyawa sintetik, senyawa ini sangat jarang dijumpai di alam. Halogen dikenal sebagaipelarut,
insektisida dan bahan-bahan dalam sintesis senyawa organik.Banyak senyawa halogen yang memiliki
toksisitas tinggi sehinggapenggunaannya harus sangat berhati-hati. Misalnya karbo tetraklorida (CC4l)
dan kloroform (CHCl3) yang merupakan bahan pelarut dapatmengakibatkan kerusakan hati bila dihirup
digunakan dalam bidang pertanian dapat menyebabkan kerusakan lingkungan (Wardiyah, 2016).
Alkil halida mempunyai berat molekul yang lebih besar dari pada alkana yang bersesuaian,
sehingga alkil halida mempunyai titik didih yanglebih besar dari pada alkana. Titik didih bertambah
dengan naiknya beratmolekul. Naiknya titk didih berkisar 20-30°C setiap penambahan satuatom karbon,
kecuali untuk seri homolog akan menurunkan titk didihnya. Alkil halida mempunyai sifat fisik, yaitu
merupakan sanyawa nonpolar danmempunyai interaksi dipol yang rendah atau berkaitan dengan gaya
Vander Waals. Alkil halida tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarutorganik (Riswiyanto, 2009)
Alkil halida dapat diperoleh dari alkohol melalui reakso substitusialifatik nukleofilik. Reaksi
dapat terjadi melalui mekanisme SN1 atau SN2 yang bergantung pada struktur alkil halida dan kondisi
Alkil halida merupakan nama lain untuk alkana halogentersubstitusi. Atom karbon yang terikat
atom halogen, memiliki orbitalikatan hibridisasi spᵌ dan hal ini menunjukkan bentuk tetrahedral(Ila
Rosiawati, 2016).
Alkil halida paling banyak ditemui sebagai zat antara dalam sintesis. Reaksi alkil halida yang
banyak itu dapat dikelompokkan dalam dua kelompok. Reaksi substitusi dan reaksi eliminasi. Dalam
Suatu reaksi yang sangat bermanfaat adalah reaksi alkil halide dengan suatu anion karbon. Reaksi
ini memerlukan suatu karbonium yang stabil, dan yang memenuhi adalah sianida (Firdaus, 2009).Jika
alkil halida mempunyai atom hidrogen pada atom karbon bersebelahan dengan karbon pembawa halogen
akan bereaksi dengan haloleofil, maka terdapat dua kemungkinan reaksi yang bersaing yaitu subsitusi dan
Alkil halida adalah turunan hidrokarbon dalam suatu atau lebihhidrogennya. Hampir setiap
hidrokarbon diganti dengan halogen. Padapembuatan ini dilakukan uji alkil halida yang merupakan
turunanhidrokarbon dalam massa atom lebih hidrogennya diganti dengan halogen(Tim Dosen, 2012).
(Abdul Salim)
B. Uraian Bahan
RM/BM : AgNO3/169,87
Rumus struktur :
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur berwarna putih; tidak berbau;
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; larut dalam etanol (95%) P.
RM/BM : C3H6O/58,08
Rumus struktur :
kloroform.
RM/BM : H2O/18,02
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.
RM/BM : CH3(CH2)2CH2OH/74,12
Rumus struktur :
RM/BM : C2H6O/46,07
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam klorofrom P dan eter P.
RM/BM : C20H14O4/318,33
Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau putih kekuningan lemah; tidak berbau; stabil
diudara.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam etanol; agak sukar larut dalam
eter.
RM/BM : NaOH/40,00
Rumus struktur :
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering, keras, rapuh
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P.
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna; bau khas mirip etanol; rasa membakar.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam klorofrom P dan dalam eter P.
RM/BM : C6H12/84,16
Rumus struktur :
RM/BM : ZnCI2/136,29
Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk hablur atau granul hablur; putih atau hampir putih.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol dan dalam
gliseril.
METODE KERJA
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Penutup karet
3. Pipet tetes
4. Pengaduk kaca
5. Gelas piala
B. Bahan
1. Reaksi lucas
c. Dimasukkan 1 tetes hasil reaksi lucas yang sesuai dengan percobaan 1 kedalam
3. Reaktivitas : pelarut
e. Lalu tutup dengan dengan aluminium foil dan di masukkan tabung kedalam
f. Kemudian dimasukkan 3 tetes hasil reaksi lucas untuk -2 propanol dari percobaan
A. HASIL
1. Reaksi Lucas
(Nurulhuda Umaternate)
B. Pembahasan
Adapun percobaan yang di lakukan pada praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui
beberapa reaksi senyawa alkil halida dimana terdiri dari 3 percobaan, yaitu reaksi lucas, uji perak
nitrat dan beraktivitas: pelarut. Adapun alat-alat yang di gunakan yaitu aluminium foil, pipet
tetes, tabung reaksi. Adapun bahan-bahan yang di gunakan yaitu Aquades, Aseton, Etanol,
Indikator fenolfalein (PP), Larutan NaOH 0,5 M, Pereaksi lucas (ZnCl2 dalam HCL),
Pada percobaan pertama, reaksi lucas dengan sampel etanol, 2- propanol, 1- butanol, dan
sikloheksanol. Disiapkan empat buah tabung reaksi masing-masing di isi dengan sampel etanol
pada tabung satu, 2-propanol pada tabung dua, 1-butanol pada tabung tiga, dan sikloheksanol
pada tabung keempat sebanyak 5 tetes masing-masing, lalu di tambahkan pereaksi lucas
sebanyak 2 mL pada semua tabung yang berisi sampel. Kemudian diamati kalarutannya. Pada
hasil pengamatan yang di lihat didapatkan hasil etanol tidak larut, 2- propnol didapatkan larutan
menjadi keruh, 1- butanol didapatkan larutan menjadi keruh, dan sikloheksana didapatkan
Pada percobaan kedua , uji perak nitrat. Disiapkan alat dan bahan. Diambil empat tabung
reaksi masing-masing tabung di isi dengan etanol pada tabung satu, 2-propanol pada tabung dua,
1-butanol pada tabung tiga, dan sikloheksanol pada tabung empat, lalu dimasukkan 1 tetes hasil
reaksi lucas. Pada tabung 1 terjadi pengendapan, pada tabung 2 menjadi keruh, pada tabung 3
tabung reaksi masing – masing tabung di isi dengan campuran pelarut aseton : air ; 55:45 pada
tabung satu, campuran pelarut aseton : air ; 60:40 pada tabung dua, dan campuran pelarut
aseton : air ; 65 : 35 pada tabung tiga, lalu dimasukkan 2 ml masing – masing campuran pelarut
tersebut kedalam yabung yang sesuai, tambahkan 2 tetes larutan NaOH 0,5 M dan 2-3 tetes
indicator fenolftalein. Kemudian tabung di tutup dengan aluminium foil dan di masukkan tabung
kedalam penangas air hangat selama 3-4 menit. Kemudian diamati, Pada hasil pengamatan yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan alkil halida dapat disimpulkan bahwa pada reaksi lukas yang berlabel
etanol tidak berubah, pada tabung yang berlabel 2 propanol keruh dalam waktu 2 detik, pada
tabung yang berlabel 1 butanol keruh dalam waktu 3 detik, dan pada tabung yang berlabel
Uji perak nitrat yang berlabel etanol membentuk endapan didasar tabung dalam waktu 3
detik, pada tabung yang berlabel propanol keruh dalam waktu 3 detik, pada tabung yang berlabel
butanol membentuk endapan pada dasar tabung dalam waktu 3 detik, pada tabung yang berlabel
Uji reaktivitas, pelarut pada tabung berlabel 55:45 mengalami perubahan hilang dari
warna merah muda menjadi bening. Pada tabung berlabel 60:40 mengalami perubahan hilang
dari warna merah muda menjadi bening.. Pada tabung berlabel 65:35 juga mengalami perubahan