MODUL 1
REAKSI-REAKSI KIMIA
DISUSUN OLEH :
BOGOR
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas berkat, rahmat dan
karunianya sehingga laporan praktikum ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Kami membuat laporan praktikum ini sebagai pelengkap pembelajaran yang kami
laksanakan di laboratorium STTIF.
Pada kesempatan ini tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
atas pendidikan, dorongan, dan kontribusinya dalam penyelesaian laporan ini. Terutama
kepada Allah swt, orang tua kami, dan dosen mata kuliah praktikum kimia dasar selalu
pembimbing.
Penyusunan laporan ini didasarkan pada hasil percobaan yang dilakukan selama
praktikum serta literature yang ada kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini,
oleh karena itu kami menerima segala kritik dan saran.
A’la Almaududi
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Cover .............................................................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................................. 2
Daftar isi ........................................................................................................................ 3
Bab I. Pendahuluan ............................................................................................. 4
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a) Untuk mengetahui indikasi-indikasi terjadinya reaksi kimia atau perubahan kimia
b) Mampu membedakan indikasi perubahan antara zat-zat asal (reaktan) dengan hasil
reaksi (produk) nya
4
BAB II
Menurut hukum penggabungan kimia, setiap zat dijelaskan oleh suatu rumus kimia
yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada dalam zat itu.
Rumus molekul suatu zat menjelaskan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat.
Rumus empiris suatu senyawa adalah rumus paling sederhana yang memberikan jumlah atom
relatif yang betul untuk setiap jenis atom yang ada di dalam senyawa itu.
Rumus disebelah kiri menyatakan reaktan dan yang disebelah kanan adalah
produknya. Persamaan tersebut tidak seimbang karena ada 3 mol atom O dan 4 mol atom H
di sebelah kiri, tetapi hanya ada 2 mol atom O dan 2 mol atom H di sebelah kanan. Untuk
menyetarakan persamaan mula-mula tetapkan 1 sebagai koefisien salah satu spesies,
biasanya yang mengandung paling banyak unsur. Dalam hal ini NH4NO3. Kemudian carilah
unsur-unsur yang hanya muncul satu kali di ruas lainnya dan tetapkan koefisien untuk
mengimbangkan jumlah atom mereka. Disini Nitrogen hanya muncul satu kali di ruas lain
(N2O), dan koefisien 1 untuk N2O menjamin bahwa ada 2 mol atom N di setiap ruas
persamaan. Hidrogen muncul dalam H2O, sehingga koefisien 2 akan menyetarakan 4 mol
atom H pada ruas kiri. Hal ini menghasilkan :
5
Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah
larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika konsentrasi
ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk garam.
Reaksi ini dapat dipercepat dengan menambahkan agen presipitasi atau mengurangi
pelarutnya. Reaksi presipitasi yang cepat akan menghasilkan residu mikrokristalin dan
proses yang lambat akan menghasilkan kristal tunggal. Kristal tunggal juga dapat diperoleh
dari rekristalisasi dari garam mikrokristalin.
Suatu reaksi kimia juga dapat menghasilkan gas. Reaksi kimia yang menghasilkan
gas disebut dengan reaksi pembentukan gas. Gas dapat terbentuk apabila produk yang
dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik didihnya rendah. Gas juga dapat
terbentuk apabila produk dari suatu reaksi tidak stabil hingga terurai menjadi gas dan zat
lain.
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
7
dibasahi air. Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus yang
dimaksud.
4. Masukkan 1ml larutan KIO3 ditambah 1ml larutan KI encer dan beberapa
tetes larutan H2SO4 encer. Amati gas berwarna yang terbentuk. Gas yang
terbentuk juga dikenakan pada kertas kanji iodida. Amati perubahan warna
yang terjadi pada kertas iodida.
b. Reaksi yang menghasilkan larutan berwarna
1. Masukkan 1ml larutan yang mengandung FeCl3 ditambah beberapa tetes
larutan H2SO4 encer dan beberapa larutan KSCN. Amati warna larutan
hasil reaksi tersebut.
2. Masukkan 1ml larutan CuSO4 dalam tabung reaksi, ditambah larutan
NH4OH tetes demi tetes hingga larutan berbau amoniak. Amati perubahan
yang terjadi sejak awal penetesan NH4OH hingga NH4OH berlebih.
c. Reaksi yang menghasilkan endapan
1. Masukkan 1ml larutan yang mengandung NaCl ditambah beberapa tetes
larutan AgNO3. Amati perubahan yang terjadi.
2. Masukkan 1ml larutan AgNO3 dalam tabung reaksi ditambah beberapa
tetes larutan K2CrO4. Amati perubahan yang terjadi.
3. Masukkan 1ml larutan HgCl2 dalam tabung reaksi, ditambah beberapa
tetes larutan KI encer. Amati perubahan yang terjadi. Tambahkan lagi
larutan KI sampai terjadi perubahan.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
b. Reaksi yang menghasilkan larutan berwarna.
No Perlakuan Pengamatan Reaksi kimia
1. Memasukkan dalam Warna awal coklat 2FeCl3+I2KSCN+6HCl
tabung reaksi 1ml pekat, warna sedikit =2Fe(SCN)6+l2KCl+3H2
FeCl3+6 tetes lebih muda warna
H2SO4 encer+6 tetes masih sama.
KSCN, amati
warnanya.
2. Memasukkan dalam Warna biru muda, CuSO4+2NH4OH
tabung reaksi 1ml warna biru sedikit =Cu(OH)2+(NH4)2SO4
CuSO4+1 tetes lebih tua tercium bau
NH4OH hingga amoniak.
tercium amoniak
amati dari awal
penambahan 1 tetes
NH4OH hingga
jenuh
10
4.2 Pembahasan
A. Reaksi yang menghasilkan gas.
Pengamatan yang pertama yaitu mereaksikan Na2CO3 1ml atau
NaHCO3 ditambahkan dengan HCl. Selanjutnya diamati dengan
batang pengaduk yang telah dicelupkan Ca(OH)2, setelah melakukan
pengamatan yang terjadi adalah tidak ada terjadinya gelembung.
Selanjutnya pengamatan yang kedua yaitu mereaksikan HCl 1ml
ditambah dengan 1 butir Zn logam, setelah melakukan pengamatan
yang terjadi adalah tidak ada terjadinya gelembung atau perubahan
warna. Selanjutnya percobaan ketiga yaitu dengan mereaksikan NH4Cl
1ml ditambahkan dengan NaOH encer. Selanjutnya diamati baunya
dan cek pada kertas lakmus merah yang telah dicelupkan air, setelah
melalukan pengamatan yang terjadi yaitu menghasilkan bau
menyengat dan kertas lakmus merah berubah menjadi warna biru.
Percobaan yang terakhir yaitu mereaksikan KIO3 1ml ditambahkan
dengan 1ml KI encer ditambah 1 tetes H2SO4 encer. Selanjutnya amati
pada kertas iodida setelah melakukan pengamatan yang terjadi adalah
pada saar dibakar menghasilkan gelembung dan gas berwarna ungu
dan kertas iodida berwarna coklat kekuningan.
B. Reaksi yang menghasilkan larutan berwarna.
Percobaan yang pertama yang mereaksikan FeCl3 1ml ditambahkan 6
tetes H2SO4 encer lalu ditambahkan 6 tetes KSCN. Selanjutnya amati
warnanya setelah melakukan pengamatan yaitu terjadinya adalah
warna awal coklat pekat, warna sedikit lebih muda, dan terakhir warna
masih sama. Percobaan selanjutnya dengan mereaksikan CuSO4 1ml
ditambahkan dengan 1 tetes NH4OH yang terjadi setelah melakukan
pengamatan adalah warna biru sedikir lebih tua dan tercium bau
amoniak. Selanjutnya mengamati dengan penambahan 1 tetes NH4OH
hingga jenuh yang terjadi adalah warna biru lebih tua dari sebelumnya.
C. Reaksi yang menghasilkan endapan.
Percobaan yang pertama yaitu dengan mereaksikan NaCl 1ml lalu
ditambahkan 1 tetes AgNO3. Setelah melakukan pengamatan yang
terjadi yaitu menghasilkan endapan warna putih. Percobaan
selanjutnya dengan mereaksikan AgNO3 1ml ditambahkan dengan 1
tetes K2CrO4 yang terjadi adalah menghasilkan endapan berwarna
merah. Selanjutnya percobaan terakhir yaitu mereaksikan HgCl2 1ml
ditambahkan 1 tetes KI encer ditambahkan KI hingga berubah, setelah
diamati yang terjadi adalah menghasilkan endapan berwarna orange.
11
BAB V
PENUTUP
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri adanya reaksi kimia adalah adanya
perubahan dari pencampuran dua reaksi atau lebih, baik perubahan warna, suhu, bau, adanya
endapan dan adanya gas. Maka dengan hasil percobaan ini kita dapat menuliskan sebuah
persamaan reaksi. Reaksi kimia ini digunakan untuk menetukan kandungan zat dalam suatu
bahan pangan, menilai kadar mutu pangan. Contoh indikator menilai kandungan zat bahan
pangan komponen lemak, protein, karbohidrat, mineral, asam lemak dan gula untuk
mengetahui dan menguji yang terjadi pada bahan pangan tersebut.
12
LAMPIRAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14