Anda di halaman 1dari 61

MAKALAH KIMIA DASAR

“REAKSI KIMIA”

Dosen Pengampu :
Apt. Lindawati Setiyaningrum, M.Farm.

Disusun Oleh :
18040052 Linda Eka Saputri
21103005 Azizatur Rahmah
21103012 Farida Primadiana
21103024 Maftuhatul Izzah
21103047 Ulfiyatun

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


UNIVERSITAS Dr. SOEBANDI
PATRANG-JEMBER
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Reaksi Kimia" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Dasar. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang reaksi kimia yang terjadi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Apt. Lindawati Setyaningrum, M.Farm.
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Kimia Dasar. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 07 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................ I


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................................... 2
1.3 TUJUAN ................................................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................... 3
2.1 DEFINISI REAKSI KIMIA...................................................................................................................... 3
2.2 CIRI-CIRI REAKSI KIMIA .................................................................................................................... 5
2.3 KECEPATAN REAKSI KIMIA ................................................................................................................ 7
2.4 KONSEP REAKSI .................................................................................................................................. 8
BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................................................................... 11
3.1 ALAT DAN BAHAN ............................................................................................................................. 11
3.2 CARA KERJA ...................................................................................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................................. 13
BAB V KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 15
5.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 15
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan suatu senyawa kimia menjadi senyawa
kimia baru. Pengertian lainnya adalah proses perubahan atom-atom dalam suatu senyawa
menjadi senyawa lainnya jika direaksikan dengan senyawa atau molekul lainnya. Suatu
reaksi dapat dikatakan reaksi kimia jika terdapat beberapa perubahan kimia dan
menghasilkan suatu produk baru. Sementara, senyawa yang merupakan starting material
dalam suatu reaksi kimia disebut reaktan. Berikut adalah beberapa perubahan kimia yang
dapat diamati dari suatu reaksi kimia:
1. Perubahan warna
2. Perubahan bau
3. Perubahan suhu
4. Terbentuknya endapan
5. Terbentuknya gas
6. Perubahan bentuk

Dalam suatu perubahan kimia diikuti dengan reaksi kimia karena dalam perubahan
tersebut terjadi perubahan struktur akibat interaksi antara unsur atau senyawa. Perubahan
struktur tersebut diakibatkan oleh pemutusan atau pembentukan ikatan kimia. Dalam
perubahan tersebut juga akan diikuti dengan perubahan energi yaitu ada yang dilepaskan
ataupun dibentuk. Ketika terjadi reaksi kimia, terdapat perubahan-perubahan yang dapat
diamati. Perubahan tersebut merupakan ciri-ciri reaksi kimia.
Dalam reaksi kimia terdapat 4 reaksi kimia dasar yang terjadi, yaitu:
1. Reaksi sintesis: Reaksi sintesis terjadi ketika dua atau lebih atom direaksikan dan
membentuk suatu senyawa baru yang lebih kompleks
2. Reaksi dekomposisi: Merupakan reaksi kebalikan dari reaksi sintesis dimana suatu
senyawa kompleks terdekomposisi/terurai menjadi suatu atom-atom yang sederhana
3. Reaksi single replacement: dalam reaksi ini, suatu atom menggantikan posisi atom
lainnya dalam suatu senyawa tertentu sehingga membentuk suatu senyawa baru
4. Reaksi double replacement: Pada reaksi ini suatu anion dan kation dari dua senyaa
yang berbeda mengalami pertukaran pasangan dan menghasilkan dua senyawa yang
baru.

Pembagian tipe reaksi-reaksi kimia berbeda-beda. Selain 4 tipe reaksi dasar kimia
diatas terdapat pembagian tipe reaksi lainnya, yaitu:
1. Reaksi reduksi dan oksidasi: reaksi ini merupakan reaksi yang melibatkan perubahan
bilangan oksidasi (transfer electron) dari suatu senyawa dimana terdapat senyawa yang
mengalami oksidasi (reduktor) dan senyawa yang mengalami reduksi (oksidator)
2. Reaksi asam basa: Reaksi ini biasa disebut dengan reaksi penetralan dimana suatu
senyawa asam akan direaksikan dengan senyawa basa, sehingga menghasilkan
senyawa yang bersifat netral
3. Reaksi pengendapan: reaksi pengendapan adalah suatu reaksi pembentukkan suatu
padatan dan suatu larutan. Reaksi ini biasanya terjadi ketika suatu senyawa telah
mencapai titik jenuhnya
4. Reaksi kompleksasi: reaksi ini terjadi ketika suatu ligan bereaksi dengan suatu atom
logam dan membentuk suatu senyawa kompleks

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari reaksi kimia ?
2. Apa saja ciri-ciri dari reaksi kimia ?
3. Apa definisi dari kecepatan reaksi ?
4. Apa saja konsep reaksi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari reaksi kimia
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari reaksi kimia
3. Untuk mengetahui definisi dari kecepatan reaksi
4. Untuk mengetahui macam-macam dari konsep reaksi

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Reaksi Kimia


Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan suatu senyawa kimia menjadi senyawa
kimia baru. Pengertian lainnya adalah proses perubahan atom-atom dalam suatu senyawa
menjadi senyawa lainnya jika direaksikan dengan senyawa atau molekul lainnya. Suatu
reaksi dapat dikatakan reaksi kimia jika terdapat beberapa perubahan kimia dan
menghasilkan suatu produk baru. Sementara, senyawa yang merupakan starting material
dalam suatu reaksi kimia disebut reaktan. Berikut adalah beberapa perubahan kimia yang
dapat diamati dari suatu reaksi kimia:
1. Perubahan warna
2. Perubahan bau
3. Perubahan suhu
4. Terbentuknya endapan
5. Terbentuknya gas
6. Perubahan bentuk

Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan)
menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu dihasilkan zat-zat yang baru
dengan sifat-sifat yang baru. Reaksi kimia dituliskan dengan menggunakan lambang
unsur. Wujud zat ditulis dengan lambing, dengan huruf kecil (s; l; g; aq). Perhatikan reaksi
merkuri oksida yang menghasilkan merkuri dan oksigen berikut:

HgO →Hg+O2

Ahli kimia akan menerjemahkan lambang-lambang di atas sebagai berikut. “Molekul


HgO yang terdiri dari satu atom merkuri (Hg) ditambah satu atom oksigen (O),
menghasilkan (→) satu molekul yang terdiri dari satu atom merkuri (Hg) ditambah satu
molekul yang terdiri dari dua atom oksigen (O2)”.
Gabungan lambang yang menunjukkan suatu reaksi kimia dinamakan persamaan kimia.
Zat yang bereaksi di sebelah kiri anak panah disebut pereaksi sedangkan zat di sebelah
kanan anak panah disebut hasil reaksi. Jadi, HgO pada persamaan kimia di atas adalah
pereaksi. Hg dan O2 adalah hasil reaksi.

Dalam reaksi kimia terdapat 4 reaksi kimia dasar yang terjadi, yaitu:
1. Reaksi sintesis: Reaksi sintesis terjadi ketika dua atau lebih atom direaksikan dan
membentuk suatu senyawa baru yang lebih kompleks
2. Reaksi dekomposisi: Merupakan reaksi kebalikan dari reaksi sintesis dimana suatu
senyawa kompleks terdekomposisi/terurai menjadi suatu atom-atom yang sederhana
3. Reaksi single replacement: dalam reaksi ini, suatu atom menggantikan posisi atom
lainnya dalam suatu senyawa tertentu sehingga membentuk suatu senyawa baru
4. Reaksi double replacement: Pada reaksi ini suatu anion dan kation dari dua senyaa
yang berbeda mengalami pertukaran pasangan dan menghasilkan dua senyawa yang
baru.
Pembagian tipe reaksi-reaksi kimia berbeda-beda. Selain 4 tipe reaksi dasar kimia
diatas terdapat pembagian tipe reaksi lainnya, yaitu:
1. Reaksi reduksi dan oksidasi: reaksi ini merupakan reaksi yang melibatkan perubahan
bilangan oksidasi (transfer electron) dari suatu senyawa dimana terdapat senyawa yang
mengalami oksidasi (reduktor) dan senyawa yang mengalami reduksi (oksidator)

3
2. Reaksi asam basa: Reaksi ini biasa disebut dengan reaksi penetralan dimana suatu
senyawa asam akan direaksikan dengan senyawa basa, sehingga menghasilkan
senyawa yang bersifat netral
3. Reaksi pengendapan: reaksi pengendapan adalah suatu reaksi pembentukkan suatu
padatan dan suatu larutan. Reaksi ini biasanya terjadi ketika suatu senyawa telah
mencapai titik jenuhnya
4. Reaksi kompleksasi: reaksi ini terjadi ketika suatu ligan bereaksi dengan suatu atom
logam dan membentuk suatu senyawa kompleks

Hukum konservasi materi menyatakan bahwa dalam reaksi kimia biasa tidak ada materi
yang hilang meskipun mungkin berubah. Jumlah atom dalam pereaksi harus tetap sama
dengan yang dihasilkan. Apabila suatu persamaan memenuhi syarat-syarat itu, dapat
dikatakan persamaan itu setimbang. Untuk mengimbangkan persamaan, kita tambahkan
angka 2 sebelum HgO dan angka 2 lagi sebelum Hg. 2HgO berarti dua molekul yang
masing-masing terdiri dari satu atom merkuri dan satu atom oksigen. Persamaan itu
sekarang menjadi:
2HgO → 2Hg+O

Dengan kata lain, dua molekul merkuri oksida (HgO) yang masing-masing terdiri dari
satu atom merkuri dan satu atom oksigen menghasilkan dua molekul merkuri yang masing-
masing terdiri dari satu atom merkuri ditambah satu molekul oksigen, yang terdiri dari dua
atom oksigen. Persamaan ini sekarang telah setimbang, di sebelah kiri ada dua atom
merkuri dan dua atom oksigen, demikian juga di sebelah kanan. Perhatikan bahwa dalam
hasil reaksi ditulis 2 Hg, bukan Hg2. Hal ini karena molekul merkuri hanya terdiri dari
satu atom merkuri. Kalau angka 2 kita tuliskan di bawah, berarti molekul itu mengandung
dua atom dan ini keliru. Dalam menyeimbangkan persamaan tidak boleh mengganti
molekul, tetapi hanya boleh mengubah jumlah molekul.
Suatu persamaan kimia menunjukkan rumus pereaksi, kemudian suatu anak panah, dan
lalu rumus hasil reaksi, dengan banyaknya atom tiap unsur di kiri dan di kanan anak panah
sama. Suatu pereaksi ialah zat apa saja yang mula-mula ada dan kemudian diubah ketika
reaksi kimia berlangsung. Suatu hasil reaksi ialah zat apa saja yang dihasilkan selama
reaksi kimia.
Reaksi kimia dituliskan ke dalam bentuk persamaan kimia, untuk lebih mudah
mengingatnya perhatikan contoh reaksi kimia dibawah ini:

Cu(s) + 2 H2SO4 (aq) 4 CuSO4(aq) + 2 H2O(l) + 2 SO2 (g)

Dari persamaan ini kita akan mendapatkan informasi tentang zat-zat yang bereaksi yaitu
logam tembaga dan asam sulfat, menghasilkan tembaga (II) sulfat, air dan sulfur dioksida.
Persamaan ini juga mengindikasikan bentuk-bentuk zat yang bereaksi, padatan dengan
notasi (s), terlarut dalam air dengan notasi (aq), (l) cairan dan (g) adalah gas. Selain itu
informasi lain juga kita dapatkan seperti perbandingan mol dari zat-zat yang bereaksi
maupun hasil reaksi.
Dalam suatu perubahan kimia diikuti dengan reaksi kimia karena dalam perubahan
tersebut terjadi perubahan struktur akibat interaksi antara unsur atau senyawa. Perubahan
struktur tersebut diakibatkan oleh pemutusan atau pembentukan ikatan kimia. Dalam
perubahan tersebut juga akan diikuti dengan perubahan energi yaitu ada yang dilepaskan
ataupun dibentuk.

4
2.2 Ciri-ciri Reaksi Kimia
Ketika terjadi reaksi kimia, terdapat perubahan-perubahan yang dapat diamati. Perubahan
tersebut merupakan ciri-ciri reaksi kimia. Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1. Perubahan Warna
Kamu mungkin pernah menyadari suatu barang yang berubah warnanya. Misalnya,
sepeda yang kamu letakkan di luar rumah akan berubah warna jika sering terkena air
hujan dan panas matahari. Sepeda yang tadinya memiliki warna yang mengkilap akan
berubah menjadi pudar. Terlebih lagi sepedamu akan memiliki karat. karat yang
terbentuk pada sepeda merupakan hasil reaksi dari besi logam dengan oksigen dan air
di udara. Ini membentuk senyawa baru yang disebut oksida besi. Perubahan warna
sepeda menjadi karat menunjukan bahwa telah terjadi perubahan kimia.

Sebagai contoh lain dapat diamati bahwa warna ungu pada larutan kalium permanganat
(KMnO4) akan berubah jika direaksikan dengan larutan asam oksalat (H2C2O4) dalam
suasana asam seperti ditambahkan H2C2O4. Perubahan kimia ini terjadi karena senyawa
kalium permanganat berubah menjadi senyawa mangan sulfat (MnSO4) yang tidak
berwarna.

2. Perubahan Suhu
Ketika energi diserap atau dilepaskan, hal ini menandakan adanya perubahan kimia.
Kembang api adalah salah satu contoh perubahan kimia yang menghasilkan perubahan
suhu dan memancarkan cahaya. Kembang api mengandung bahan bakar dan zat
pengoksidasi. Saat pengoksidasi memecah bahan bakar, ia melepaskan sejumlah besar
energi dan sebagian energi ini dilepaskan sebagai panas.

Reaksi kimia dapat kenaikan suhu dinamakan reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm dapat
ditemukan pada pembakaran kertas dan pembakaran bensin pada kendaraan bermotor.

2NaOH+H2SO4 → Na2SO4 +2H2O

Reaksi kimia yang dapat menimbulkan perubahan suhu juga dikenal dengan nama
reaksi eksoterm dan endoterm. Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan
kalor sehingga setelah terjadi reaksi kimia suhunya akan meningkat. Sedangkan reaksi
kimia yang menyerap panas di sekitarnya dinamakan reaksi endoterm. Hal ini karena
sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi
diraba, terasa dingin.

5
Pada reaksi eksoterm disertai perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga
akan membebaskan energi yang menyebabkan entalpi sistem akan berkurang dan
perubahan entalpinya (∆H) akan bertanda negatif. Pada reaksi endoterm disertai
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Pada reaksi endoterm ini diserap sejumlah
energi pada sistem sehingga entalpi sistem akan bertambah dan perubahan entalpinya
akan bertanda positif (∆H > 0). Karena lingkungan mengalami pengurangan kalor
sehingga suhu lingkungan akan turun dan terasa dingin.

3. Formasi presipitasi (endapan)


Ketika kamu mencampur dua garam, mungkin saja akan membentuk zat padat dan
mengendap dari larutan. Selain itu, jika kamu mencampur dua cairan dan kemudian
melihat zat padat di gelas kimia mu, maka telah terbukti bahwa adanya perubahan
kimia.

Reaksi Presipitasi sangat penting untuk memastikan bahwa air bisa dikonsumsi oleh
manusia secara aman. Fasilitas pemurnian air memanfaatkan fakta bahwa mereka dapat
menambahkan bahan kimia ke air yang akan bereaksi dengan pengotor dalam air dan
mengendap. Kemudian air yang sudah murni dapat disaring dari padatan yang
mengandung kotoran.

Banyak sekali zat-zat kimia yang direaksikan menimbulkan endapan. Contoh lain
adalah larutan perak nitrat (AgNO3) direaksikan dengan larutan natrium klorida (NaCl)
menghasilkan endapan putih perak klorida (AgCl) dan larutan natrium nitrat (NaNO3).

AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3


(larutan) (larutan) (padatan) (larutan)

Endapan yang terbentuk dapat berupa kristal (kristalin) atau koloid dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau sentrifugasi. Endapan terbentuk jika
larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat terlarut. Kelarutan suatu endapan sama dengan
konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan endapan bertambah besar dengan
kenaikan suhu, meskipun dalam beberapa hal khusus terjadi sebaliknya. Laju kenaikan
kelarutan dengan suhu berbeda-beda. Pada beberapa hal, perubahan kelarutan dengan
berubahnya suhu dapat menjadi alasan pemisahan. Misal pemisahan ion timbal dari

6
perak dan merkurium (I) dapat dicapai dengan mengendapkan ketiga ion itu mula-mula
sebagai klorida, diteruskan dengan menambahkan air panas pada campuran. Air panas
akan melarutkan timbal klorida (PbCl2) tetapi perak dan raksa (I) klorida (HgCl) tidak
larut di dalamnya. Setelah menyaring larutan panas tersebut, ion timbal akan ditemukan
dalam filtrat.

4. Menghasilkan gas
Produksi gas merupakan tanda yang jelas jika terjadi perubahan kimia. Salah satu
contohnya adalah ketika kamu memanggang kue. Saat kamu menggigit kue dan melihat
lubang-lubang kecil di kue, ini menandakan zat yang mengembang seperti soda kue
atau baking powder bereaksi dengan komponen asam kue untuk menciptakan karbon
dioksida.

Gas inilah yang membantu kue mengembang ketika di oven. Namun hal ini berbeda
ketika kamu memasak air. Kamu mungkin saja melihat gelembung-gelembung ketika
air sudah mendidih, namun perlu diingat bahwa struktur kimianya belum berubah dan
belum terbentuk senyawa baru.

Contoh reaksi kimia yang dapat menimbulkan gas dalam kehidupan sehari- hari adalah
ketika melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi (effervescent) ke dalam segelas air.
Saat melarutkan tablet vitamin berkalsium tinggi ke dalam segelas air akan terlihat
gelembung-gelembung gas muncul dari dalam larutan. Hal ini membuktikan bahwa
dalam peristiwa reaksi kimia dapat menimbulkan gas. Selain contoh di atas, dapat
diamati reaksi kimia yang menghasilkan gas pada saat membuka kaleng minuman
berkarbonasi.

Di laboratorium untuk membuktikan reaksi kimia yang menimbukan gas dapat


direaksikan kalsium karbonat (CaCO3) dengan asam sulfat (H2SO4). Maka dari reaksi
tersebut akan dihasilkan gas CO2. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.

H2SO4(l) + CaCO3(s) → CaSO4(s) + H2O(l) + CO2(g)

5. Emisi Cahaya
Ada banyak reaksi yang menghasilkan cahaya salah satu contoh yang sering kamu
saksikan ketika membengkokan ‘lightstick’. Ketika lightstick dibengkokkan akan
memulai reaksi antara hidrogen peroksida dan ester fenil oksalat yang menghasilkan
emisi cahaya.

2.3 Kecepatan Reaksi Kimia


Kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk terhadap satuan
waktu. Kecepatan reaksi dapat juga dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi
suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Kecepatan reaksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Konsentrasi larutan
2. Suhu
3. Luas Permukaan atau ukuran partikel.
4. Katalis

Suatu larutan yang berkonsentrasi tinggi atau pekat mengandung molekul-molekul yang
lebih rapat dari pada larutan yang berkonsentrasi rendah atau encer. Molekul yang letaknya

7
rapat akan lebih mudah dan sering bertabrakan dari pada molekul yang letaknya berjauhan.
Dengan demikian, semakin besar konsentrasi larutan yang direaksikan maka makin besar
pula kecepatan reaksinya.

Pada reaksi eksoterm bila suhu tinggi reaksi menjadi lambat, sedangkan pada reaksi
endoterm, bila suhu tinggi reaksi menjadi cepat. Dalam reaksi endoterm, pada suhu tinggi,
partikel-partikel zat akan bergerak lebih cepat daripada suhu rendah. Hal inilah yang
menyebabkan reaksi kimia berjalan lebih cepat. Reaksi kimia terjadi ketika molekul-
molekul dan atom-atom bertumbukan. Menaikkan suhu berarti menaikkan energi kinetik
partikel, sehingga partikel tersebut bergerak lebih cepat dan lebih sering bertumbukan.
Inilah sebabnya mengapa laju reaksi pada reaksi endoterm lebih cepat pada suhu yang
tinggi.

Kapur yang halus akan lebih cepat larut daripada kapur yang masih berbentuk bongkahan.
Mengapa demikian? Ukuran materi zat yang bereaksi sangat memengaruhi luas permukaan
bidang sentuh antar reaktan. Oleh karena serbuk kapur ukurannya sangat kecil, serbuk
kapur mempunyai luas bidang sentuh yang lebih luas dibandingkan batu kapur sehingga
larutan asam sulfat akan lebih mudah bereaksi dengan serbuk kapur dibandingkan dengan
kapur yang masih berbentuk bongkahan.

Untuk reaksi kimia

aA + bB à pP + qQ

dengan a, b, p, dan q adalah koefisien reaksi, dan A, B, P, dan Q adalah zat-zat yang terlibat
dalam reaksi, laju reaksi dalam suatu sistem tertutup adalah

1 𝑑[𝐴] 1 𝑑[𝐵] 1 𝑑[𝑃] 1 𝑑[𝑄]


𝜐=− =− = =
𝑎 𝑑𝑡 𝑏 𝑑𝑡 𝑝 𝑑𝑡 𝑞 𝑑𝑡

dimana [A], [B], [P], dan [Q] menyatakan konsentrasi zat-zat tersebut.

2.4 Konsep Reaksi


2.4.1 Reaksi Penggabungan/Pembentukan
Reaksi di mana dua atau lebih reaktan bergabung untuk membentuk satu produk
tunggal dikenal sebagai reaksi kombinasi. Bentuk persamaannya seperti di bawah ini:

X + Y → XY

Reaksi kombinasi juga dikenal sebagai reaksi sintesis. Reaksi pembentukan


merupakan penggabungan atom-atom dari beberapa unsur membentuk senyawa baru.

2.4.2 Reaksi Penguraian/Dekomposisi


Reaksi dimana satu senyawa terurai menjadi dua atau lebih senyawa yang lebih
sederhana dikenal sebagai reaksi dekomposisi. Bentuk persamaannya seperti di
bawah ini:

XY → X + Y

8
Reaksi dimana senyawa terurai karena pemanasan dikenal sebagai reaksi
dekomposisi termal. Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari reaksi kombinasi.
Pada reaksi penguraian, senyawa terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana atau
menjadi unsur-unsurnya. Umumnya reaksi penguraian tidak berlangsung secara
spontan, namun memerlukan energi dari luar, misalnya listrik, panas atau dengan
bantuan cahaya matahari.

2.4.3 Reaksi Pendesakan


Reaksi pendesakan atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi dimana
suatu unsur menggantikan posisi unsur lain dalam suatu senyawa. Reaksi pendesakan
logam adalah reaksi di mana logam mendesak kation logam lain atau hydrogen dalam
suatu senyawa. Reaksi ini dapat berlangsung apabila logam berada di sebelah kiri dari
logam/H yang didesak dalam deret Volta. Pada reaksi ini, produk reaksi berupa
endapan logam, gas, dan air.

Persamaan reaksinya: X + YZ à XZ +Y

2.4.4 Reaksi Metasis


Reaksi perpindahan ganda terjadi di mana ion dipertukarkan antara dua reaktan yang
membentuk senyawa baru. Bentuk persamaannya adalah

XY + ZA → XZ + YA

Reaksi perpindahan ganda juga disebut reaksi metatesis.

2.4.5 Reaksi Pembakaran


Reaksi pembakaran adalah reaksi dengan bahan yang mudah terbakar dengan
pengoksidasi untuk menghasilkan produk yang teroksidasi. Pengoksidasi adalah
bahan kimia yang dibutuhkan bahan bakar untuk membakar, umumnya oksigen.

Bentuk persamaan : CXHY (g) + O2 (g) à CO2 (g) + H2O(g)

Reaksi pembakaran dengan definisi yang paling sederhana adalah reaksi dari unsur
maupun senyawa dengan oksigen. Dari persamaan tampak bahwa reaksi pembakaran
ditunjukkan dengan adanya gas oksigen.

2.4.6 Reaksi Netralisasi


Reaksi netralisasi merupakan reaksi penetralan asam oleh basa dan menghasilkan air.
Reaksi penetralan merupakan reaksi yang terjadi antara asam dan basa. Reaksi asam-
basa dalam medium air biasanya menghasilkan garam dan air, yang merupakan
senyawa ionik yang terbentuk dari suatu kation selain H+ dan suatu anion selain
OH- atau O2-.

Asam + basa → garam + air

Semua garam merupakan elektrolit kuat yang berasal dari reaksi antara asam dan
basa, karena baik asam maupun basa keduanya merupakan elektrolit
kuat, senyawa ini terionisasi sempurna di dalam larutan.

Reaksi asam kuat – basa kuat

9
Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat akan menghasilkan pH larutan yang
dihasilkan bersifat netral atau pH = 7.

Reaksi asam kuat – basa lemah


Reaksi antara asam kuat dengan basa lemah akan menghasilkan pH larutan yang
dihasilkan bersifat asam atau pH < 7.

Reaksi asam lemah – basa kuat


Reaksi antara asam lemah dengan basa kuat akan menghasilkan pH larutan yang di
hasilkan bersifat basa atau pH > 7.

2.4.7 Reaksi Pengendapan/Presipitasi


Reaksi kimia yang melibatkan pembentukan produk yang tidak larut (endapan;
padatan) disebut reaksi presipitasi. Reaktan dapat larut, tetapi produk yang terbentuk
tidak dapat larut dan terpisah sebagai padatan.

Persamaan kimia yang menjelaskan perubahan kimia cukup untuk reaksi dalam
larutan, tetapi untuk reaksi senyawa ionik dalam larutan air, persamaan molekul
memiliki representasi yang berbeda.

Persamaan molekul dapat menunjukkan rumus reaktan dan produk yang tidak ada dan
menghilangkan sama sekali rumus ion yang merupakan reaktan dan produk nyata.
Jika zat dalam persamaan molekul yang benar-benar ada sebagai ion terdisosiasi
ditulis dalam bentuk ionnya, hasilnya adalah persamaan ionik.

Reaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu produknya berbentuk


endapan. Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam air
atau pelarutnya. Tidak semua zat mengendap, sehingga reaksi pengendapan juga
dipergunakan untuk identifikasi sebuah kation atau anion.

Dibawah ini disajikan beberapa reaksi pengendapan, sebagai tanda bahwa zat yang
terjadi adalah endapan perhatikan tanda (s) solid, setelah indeks dari rumus kimianya.

AgNO3(aq) + HCl(aq) à AgCl(s) + HNO3 (aq)

Endapan yang terbentuk adalah endapan putih dari AgCl.

2.4.8 Reaksi pembentukan gas


Reaksi kimia bersifat unik. Beberapa reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas.
Terdapat jenis reaksi pembentukan gas yaitu reaksi yang menghasilkan gas dan reaksi
yang terurai menjadi gas.

à Contoh reaksi kimia yang menghasilkan gas ialah sebagai berikut :


Mg(s) + 2HCl(aq) à MgCl2(s) + H2(g)
à Contoh reaksi kimia yang terurai menjadi gas ialah sebagai berikut :
NH4Cl(s) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) + NH3(g)

10
BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan


1. Reaksi Penggabungan
à Alat : Krus, Sudip, Bunsen
à Bahan : Serbuk Mg
2. Reaksi Penguraian
à Alat : Tabung reaksi, Sudip, Bunsen
à Bahan : CuSO4 + 5H2O
3. Reaksi Pendesakan
à Alat : Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Gelas ukur, Amplas
à Bahan : Paku besi, larutan tembaga sulfat (CuSO4) 0,1M
4. Reaksi Metasis
à Alat : Tabung reaksi, Rak tabung reaksi, Gelas kimia, Pipet tetes, Batang
pengaduk, Termometer, Bunsen, Kaki tiga, Neraca analitik, Penjepit kayu, Gelas
ukur, Corong
à Bahan : NaCl, Pb(NO3)2, K2CrO4
5. Reaksi Pembakaran
à Alat : Neraca, Gelas kimia, Thermometer, Kaki tiga, Statif
à Bahan : Lilin dan Spirtus
6. Reaksi Netralisasi
à Alat : Tungku, Kasa, Bunses, Cawan Porselin, Spatula, Empat Tabung Reaksi dan
Penjepit Tabung Reaksi.
à Bahan : H2SO4, indicator PP, NaOH
7. Reaksi Pengendapan
à Alat : Tabung reaksi, Pipet tetes, Rak tabung reaksi
à Bahan : CuSO4, NaOH, FeCl3, ZnSO4
8. Reaksi Pembentukan Gas
à Alat : Tabung reaksi, Erlenmeyeer, Pipet tetes, Termometer, Balon karet
à Bahan : Larutan HCl 2 M, Larutan CuSO4 0,1 M, Larutan NaOH 0,5 M,
Alumunium, Seng

3.2 Cara Kerja


1. Reaksi Penggabungan
1. Masukkan serbuk Mg ke dalam krus seujung sudip. Bakar pada nyala
Bunsen. Diamati dan hasil pengamatan.

2. Reaksi Penguraian
1. mengambil seujung sudip kristal CuSO4 + 5H2O lalu dimasukkan pada
tabung reaksi, kemudian panaskan dengan bunsen selama dua menit.
Diamati dan catat hasil pengamatan.

3. Reaksi Pendesakan
1. Reaksi logam 1. Paku besi dibersihkan dengan amplas dan
besi dengan dimasukkan kedalam tabung reaksi.
larutan tembaga 2. 5 mL larutam Tembaga sulfat 0,1 M
sulfat dimasukkan ke dalam tabung reaksi tersebut.

11
3. Diamkan beberapa saat dan amati perubahan
yang terjadi.

4. Reaksi Metasis
1. Kedalam tabung reaksi larutkan Pb (NO3)2 0,1 M. Diitambahkan 2 mL
larutan NaC1 0,1 M, diamati perubahan yang terjadi dan tuliskan persamaan
reaksinya.

5. Reaksi Pembakaran
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditentukan massa lilin.
3. Dirangkai kaki tiga dengan kassa.
4. Disiapkan statif dan dipasangkan termometer pada statif.
5. Diletakkan rangkaian kaki tiga dibawah statif, kemudian di letakkan
lilin dibawah kaki tiga sehingga susunannya lilin paling bawah kemudian
kakitiga + kassa, dan yang terakhir paling atas adalah statif.
6. Dimasukkan air kedalam gelas kimia sebanyak 50 mL, kemudian di simpan
di atas rangkaian langkah 5.
7. Dinyalakan lilin.
8. Diamati kenaikan suhu air dengan termometer yang digantung di statif
hingga suhunya mencapai 50oC
9. Setelah suhu air telah mencapai 50oC lilin dimatikan.
10. Ditimbang lilin setelah pembakaran

6. Reaksi Netralisasi
1. Taung reaksi diisi dengan 1 ml H2SO40.1 M, tambahkan 2 tetes indicator PP,
lalu tabung ditetesi dengan larutan NaOH 0.1 M sampai terjadi perubahan
warna. Diamati dan catat sampai terjadi perubahan warna.

7. Reaksi Pengendapan
1. Tanbung reaksi ditetesi tembaga sulfat (CuSO4) 0,1 M sebanyak 15 tetes.
Kemudian ditetesi larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 M sebanyak 2
tetes dan amati perubahan yang terjadi

8. Reaksi Pembentukan Gas


1. Pembuatan 1. Masukan 5 ml HCl 2 M ke dalam tabung
hidrogen dan reaks, tambahkan 5 tetes larutan CuSO4 0,1
asam kuat M dan 2 butir logam seng, tutuplah dengan
sumbat karet yang dilengkapi dengan pipa
pengalir gas. Biarkan beberapa saat agar
semua udara dalam tabung reaksi keluar
2. Tampung gas yang terbentuk dalam tabung
kecil, mulut tabung menghadap kebawah,
amati dan catat warna gas yang terjadi
3. Setelah tabung penuh berisi gas, angkatlah
(posisi mulut tabung ke bawah ).
Dekatkanlah mulut tabung pada nyala lilin,
amati dan catat yang terjadi.

12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KONSEP REAKSI HASIL PENGAMATAN


REAKSI DAN PEMBAHASAN

1. Reaksi Mg + O2 à MgO2 Terjadi perubahan warna


Penggabungan hitam menjadi abu-abu dan
terdapat uap. Bukti terjadinya
reaksi yaitu adanya perubahan
warna hitam menjdi abu-abu
dan terdapat uap.
2. Reaksi CuSO4 + 5H2O à CuSO4 + 5H2O Diperoleh terjadi perubahan
Penguraian warna menjadi putih dan
terbentuk up air pda dinding
tabung.

3. Reaksi Fe + CuSO4 à FeSO4 + Cu (s) reaksi logam besi dengan


Pendesakan larutan tembaga sulfat, reaksi
logam tembaga dengan larutan
perak nitrat dari reaksi pita
magnesium dengan
larutan asam klorida. Pada
praktikum logam besi dengan
larutan tembaga sulfat
dilakukan dengan cara paku
besi yang telah diamplas ke
dalam tabung reaksi lalu
diteteskan larutan tembaga
sulfat hingga meneggelamkan
paku dan didiamkan. Reaksi
terjadi antara Fe dan Cu. Fe
melapisi Cu sehingga
terbentuk endapan Cu yang
berwarna coklat. Fe melapisi
Cu karena posisi Cu dikanan
Fe sehingga Fe adalah
reduktor kuat. Karena energi
potensialnya semakin kecil,
sehingga Cu akan mengandap
karena Cu akan lebih mudah
melepaskan elektron (reduksi)

4. Reaksi Pb(NO3)2 + 2NaCl à PbCl2 + Perubahan yang akan dilihat


Metasis 2NaNO3 warnanya menjadi putih susu,
serta terbentuknya suatu
endapan.
5. Reaksi (Lilin) : C25H52 + O2 à 25CO2 + Dengan melakukan langkah-
Pembakaran 26H2O langkah seperti yang telah

13
!"
(Spirtus) : C4H10 + O2 à 4CO + di paparkan pada langkah
#
25H2O kerja diatas telah diketahui
bahwa pada saat lilin/spirtus
digunakan untuk memanaskan
air terjadi proses atau reaksi
eksoterm yakni kalor yang
dilepaskan oleh lilin/spirtus
ke air pada saat
pembakaran terjadi.
Spirtuslah paling cepat terjadi
kalor pembakaran karena
massaspirtus lebih besar dari
massa lilin.
6. Reaksi 1 ml H2SO4 + 2 tetes indicator PP + Berubah menjadi merah muda
Netralisasi NaOH tidak menyeluruh

7. Reaksi CuSO4 + NaOH à Cu(OH)2 + tabung reaksi ditetesi larutan


Pengendapan Na2SO4 tembaga Sulfat(CuSO4) yang
berwarna biru muda sebanyak
15 tetes menggunakan pipet
tets. Lalu ditambahkan
larutan natrium
Hidroksida(NaOH) sebanyak 2
tetes. Larutan NaOH ini tidak
berwarna. Lalu tabung reaksi
digoyang-goyangkan dan
didiamkan di rak tabung
reaksi, dan diamati perubahan
yang terjadi. Perubahan yang
terjadi adalah
terbentuknya endapan
berwarna biru muda. Endapan
ini disebut endapan Cu(OH)2.

8. Reaksi Zn(s) + HCl(aq) → ZnCl + H2(g) Terbentuk larutan biru dan


Pembentukan gelembung - gelembung gas,
Gas seng menjadi coklat. timbul
gelembung, dan keping Zn
menjadi hitam.

14
BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
5.1.1. Reaksi kimia adalah peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi
(reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia selalu
dihasilkan zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru. Reaksi kimia
dituliskan dengan menggunakan lambang unsur.
5.1.2. Ketika terjadi reaksi kimia, terdapat perubahan-perubahan yang dapat diamati.
Perubahan tersebut merupakan ciri-ciri reaksi kimia. Adapun ciri-ciri tersebut
yaitu : perubahan warna; perubahan suhu; formasi presipitasi; menghasilkan
gas; emisi cahaya
5.1.3. Kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk
terhadap satuan waktu. Kecepatan reaksi dapat juga dinyatakan sebagai laju
berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi
suatu produk. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
Konsentrasi larutan; Suhu; Luas Permukaan atau ukuran partikel; Katalis
5.1.4. Reaksi di mana dua atau lebih reaktan bergabung untuk membentuk satu
produk tunggal dikenal sebagai reaksi kombinasi. Reaksi kombinasi juga
dikenal sebagai reaksi sintesis. Reaksi pembentukan merupakan
penggabungan atom-atom dari beberapa unsur membentuk senyawa baru.
5.1.5. Reaksi dimana senyawa terurai karena pemanasan dikenal sebagai reaksi
dekomposisi termal. Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari reaksi
kombinasi. Pada reaksi penguraian, senyawa terurai menjadi senyawa yang
lebih sederhana atau menjadi unsur-unsurnya.
5.1.6. Reaksi pendesakan atau disebut juga reaksi pertukaran tunggal adalah reaksi
dimana suatu unsur menggantikan posisi unsur lain dalam suatu senyawa.
Reaksi ini dapat berlangsung apabila logam berada di sebelah kiri dari logam/H
yang didesak dalam deret Volta. Pada reaksi ini, produk reaksi berupa endapan
logam, gas, dan air. Pada sel volta, logam pendesak merupakan anoda dan yang
didesak merupakan katoda.
5.1.7. Reaksi perpindahan ganda terjadi di mana ion dipertukarkan antara dua
reaktan yang membentuk senyawa baru.
5.1.8. Reaksi pembakaran adalah reaksi dengan bahan yang mudah terbakar dengan
pengoksidasi untuk menghasilkan produk yang teroksidasi. Pengoksidasi
adalah bahan kimia yang dibutuhkan bahan bakar untuk membakar, umumnya
oksigen.
5.1.9. Reaksi netralisasi merupakan reaksi penetralan asam oleh basa dan
menghasilkan air. Hasil air merupakan produk dari reaksi antara ion H+
pembawa sifat asam dengan ion hidroksida (OH-) pembawa sifat basa.
5.1.10. Reaksi pengendapan merupakan reaksi yang salah satu produknya berbentuk
endapan. Endapan terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar larut didalam
air atau pelarutnya. Tidak semua zat mengendap, sehingga reaksi pengendapan
juga dipergunakan untuk identifikasi sebuah kation atau anion.
5.1.11. Reaksi kimia bersifat unik. Beberapa reaksi kimia tertentu dapat membentuk
gas. Gas yang terbentuk dapat kamu lihat dalam wujud gelembung-gelembung
kecil.

15
BAB VI DAFTAR PUSTAKA

Putri P. 2016. MODUL GURU PEMBELAJARAN PAKET KEAHLIAN PEKERJAAN


SOSIAL SMK. Kemdikbud.
http://repositori.kemdikbud.go.id/11971/1/KIM-C.%20Reaksi%20Kimia.pdf.
Diakses pada 08 Oktober 2021 pukul 13.12
Nora. A. 2017. MODUL PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Universitas Esa Unggul. Jakarta.
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-9132-7_0060.Image.Marked.pdf.
Diakses pada 08 Oktober 2021 pukul 13.15
Anonim. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Muhammadiyah. Jember.
http://repository.unmuhjember.ac.id/8386/3/BAB%20II.pdf.
Diakses pada 08 Oktober 2021 pukul 13.21
Ahmad. Reaksi Kimia: Pengertian, ciri-ciri, factor dan contohnya.
https://www.gramedia.com/literasi/reaksi-kimia/.
Diakses pada 09 Oktober 2021 pukul 10.19
Anonim. Pembentukan gas pembentukan endapan perubahan warna peubahan suhu.
https://text-id.123dok.com/document/7q0pv1xvz-pembentukan-gas-pembentukan-
endapan-perubahan-warna-perubahan-suhu.html.
Diakses pada 09 Oktober 2021 pukul 10.33
Anonim. Laju Reaksi.
http://p2k.unkris.ac.id/ind/1-3065-2962/Laju-Reaksi_244215_unkris_p2k-
unkris.html.
Diakses pada 09 Oktober 2021 pukul 10.36
Anonim. Laju Reaksi Kimia Modul : 08.
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-manajemen-pertanian-
lahan-kering/topik-kuliah-praktek/informasi-materi-kuliah-praktek1/287-laju-reaksi-
kimia.
Diakses pada 09 Oktober 2021 pukul 10.40
Wikipedia. 2021. Reaksi Penetralan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_penetralan.
Diakses pada 09 Oktober 2021 pukul 10.46
Nafiun. 2013. Jenis-jenis Reaksi Pembentukan Gas, Contoh, Menghasilkan, Penguraian,
Asam, Basa, Stoikiometri, Kimia.
https://www.nafiun.com/2013/07/jenis-jenis-reaksi-pembentukan-gas.html.
Diakses pada 09 Oktober 2021 pukul 10.50
Milah. M. 2019. Reaksi Pengendapan.
https://www.academia.edu/41468366/LAPORAN_PRAKTIKUM_REAKSI_PENGE
NDAPAN
Diakses pada 10 Oktober 2021 pukul 11.04
Milah. M. 2019. Reaksi Pendesakan.
https://www.academia.edu/40431265/LAPORAN_PRAKTIKUM_REAKSI_PENDE
SAKAN
Diakses pada 10 Oktober 2021 pukul 11.10
Telaumbanua. G.S. 2016. Praktikum Kimia : Reaksi-Reaksi Kimia. Universitas
Pembangunan Panca Budi. Medan.
https://laporanpraktikumkimia-gideon.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-
kimia-reaksi-reaksi.html
Diakses pada 10 Oktober 2021 pukul 10.13
Hayati. O.D. 2013. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II : KALOR
PEMBAKARAN. Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati. Cirebon.

16
https://123dok.com/document/zkk5d31z-laporan-praktikum-kimia-dasar-ii.html
Diakses pada 10 Oktober 2021 pukul 11.12
Nurasiah. S. 2016. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I : PEMBENTUKAN
GAS HIDROGEN. Universitas Muhammadiyah. Sukabumi.
https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-kimia-anorganik-i-pembentukan-gas-
hidrogen-pdf-free.html
Diakses pada 11 Oktober pukul 10.09
Anonim. 2015. REAKSI-REAKSI KIMIA.
http://rahmanifitrianingsih1998.blogspot.com/2017/05/laporan-praktikum-reaksi-
reaksi-kimia.html
Diakses pada 11 Oktober 2021 pukul 11.16
Anonim. 2016. PERCOBAAN 6 : REAKSI-REAKSI KIMIA DAN REAKSI REDOKS.
https://analisismu.blogspot.com/2016/09/laporan-praktikum-reaksi-reaksi-kimia.html
Diakses pada 11 Oktober 2021 pukul 11.22

17
KELOMPOK 08 :
18040052 Linda Eka Saputri 21103005 Azizatur Rahmah
21103012 Farida Primadiana 21103024 Maftuhatul Izzah
21103047 Ulfiyatun
q Suatu proses perubahan suatu senyawa kimia menjadi
senyawa kimia baru.
q Zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil
reaksi (produk).
q Reaksi kimia dituliskan dengan menggunakan lambang
unsur.
q Wujud zat ditulis dengan lambang, dengan huruf kecil.
s = solid = padat
l = liquid = cair
g = gas = gas
aq = aqueous = terlarut dalam air
PERUBAHAN WARNA
PERUBAHAN SUHU

Reaksi kimia yang dapat


menimbulkan perubahan suhu
juga dikenal dengan nama reaksi
eksoterm dan endoterm.
FORMASI PRESIPITASI

AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3


(larutan) (larutan) (padatan) (larutan)
MENGHASILKAN GAS

Reaksi kimia yang dapat menimbulkan


gas dalam kehidupan sehari- hari
adalah ketika melarutkan tablet
vitamin berkalsium tinggi
(effervescent) ke dalam segelas air.
EMISI CAHAYA

Reaksi yang menghasilkan


cahaya salah satu contoh
yang sering kamu saksikan
ketika membengkokan
‘lightstick’.
KONSENTRASI LARUTAN

SUHU

LUAS PERMUKAAN / UKURAN


PARTIKEL

KATALIS
q REAKSI PENGGABUNGAN
q REAKSI PENGURAIAN
q REAKSI PENDESAKAN
q REAKSI METASIS
q REAKSI PEMBAKARAN
q REAKSI NETRALISASI
q REAKSI PENGENDAPAN
q REAKSI PEMBENTUKAN GAS
àDua atau lebih zat berabung membentuk zat lain
àBentuk persamaan : X + Y à XY
àSatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat yang lebih
sederhana
àBentuk persamaan : XY à X + Y
àSuatu unsur bereaksi dengan senyawa menggantikan
unsur dalam senyawa itu
àBentuk persamaan : X + YZ à XZ + Y
àdari dua molekul reaktan saling beralih tempat yang
membentuk senyawa baru
àBentuk persamaan : XY + ZA à XZ + YA
àOksigen bergabung dengan senyawa lain untuk
membentuk air dan karbon dioksida
àBentuk persamaan : CXHY (g) + O2 (g) à CO2 (g) + H2O(g)
àIon H+ dalam asam bereaksi dengan ion OH- dalam basa à
air (H2O)
àBentuk persamaan : asam + basa à garam + air
à1. Reaksi asam kuat – basa kuat
Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat akan
menghasilkan pH larutan yang dihasilkan bersifat netral
atau pH = 7.
à2. Reaksi asam kuat – basa lemah
Reaksi antara asam kuat dengan basa lemah akan
menghasilkan pH larutan yang dihasilkan bersifat asam atau
pH < 7.
à3. Reaksi asam lemah – basa kuat
Reaksi antara asam lemah dengan basa kuat akan
menghasilkan pH larutan yang di hasilkan bersifat basa atau
pH > 7.
àReaksi yang salah satu produknya berbentuk endapan
àProduk pada persamaan reaksi ditulis dengan lambang
wujud (s)
àContoh : Endapan yang terbentuk adalah endapan putih
dari AgCl

AgNO3(aq) + HCl(aq) à AgCl(s) + HNO3 (aq)


àTerdapat jenis reaksi pembentukan gas yaitu
reaksi yang menghasilkan gas dan reaksi yang
terurai menjadi gas.
àContoh reaksi kimia yang menghasilkan gas ialah sebagai
berikut :

Mg(s) + 2HCl(aq) à MgCl2(s) + H2(g)


àContoh reaksi kimia yang terurai menjadi gas ialah
sebagai berikut :

NH4Cl(s) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) + NH3(g)

Anda mungkin juga menyukai