Anda di halaman 1dari 14

MODUL PRAKTIKUM

[KAPITA SELEKTA KIMIA]

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VIII

DIVA ANGELICA AMANDA BATUBARA (4213131063)


NABILLA SURI AYUANDIVA (4211131022)
ZAHRATUL HASANAH (4211131016)

[REAKSI REDOKS DAN


ELEKTROKIMIA]
i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan karunianya penulis
dapat menyelesaikan tugas modul praktikum yang berjudul “Redoks dan Elektrokimia”.
Meskipun banyak hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, namun penulis
berhasil menyelesaikan tugas matakuliah Kapita Selekta ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa penulis berterimakasih kepada dosen pembimbin penulis yang telah
membantu dan membimbing penulis Bapak Fredy Tua Musa Panggabean S.Pd. M.Pd dalam
mengerjakan tugas ini. Penulis juga mengucapkan kepada teman teman mahasiswa yang juga
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan modul praktikum
ini.

Penulis menyadari bahwa dalam Menyusun modul praktikum ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya paper ini. Penulis berharap semoga modul praktikum ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Medan, 14 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
GLOSARIUM ............................................................................................................. iii
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Identitas Modul ................................................................................................. 1
B. Kompetensi Dasar ............................................................................................. 1
C. Deskripsi Singkat Materi ................................................................................... 1
D. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................. 1
E. Dasar Teori ....................................................................................................... 2
F. Praktikum Redoks ............................................................................................ 5
G. Latihan Soal ..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

ii
GLOSARIUM

Anion : Ion yang bermuatan negative


Biloks : Bilangan Oksidasi
Kation : Ion yang bermuatan positif
Oksidator : Spesi yang mengalami reduksi
Reduktor : Spesi yang mengalami oksidasi
Reaksi Oksidasi : Reaksi penerimaan electron sehingga terjadi penurunan bilangan
oksidasi
Reaksi Reduksi : Reaksi pelepasan electron sehingga terjadi kenaikan bilangan oksidasi
Reaksi Redoks : Reaksi kimia yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi yang
terdiri dari reaksi reduksi dan oksidasi secara bersama.

iii
PENDAHULUAN

A. IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas XII
Alokasi Waktu : 3 JP
Judul Modul : REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

B. KOMPETENSI DASAR
3.3. Menyetarakan persamaan reaksi redoks
4.3 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau pereduksi berdasarkan data hasil
percobaan

C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI


Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang melibatkan perubahan bilangan
oksidasi. Reaksi ini merupakan reaksi gabungan dari setengah reaksi reduksi dan
setengah reaksi oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron sehingga
terjadi penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan
elektron sehingga terjadi kenaikan bilangan oksidasi. Spesi yang mengalami oksidasi
disebut reduktor dan spesi yang mengalami reduksi disebut oksidator. Pada suatu
reaksi kimia yang lengkap, reaksi oksidasi selalu diikuti oleh reaksi reduksi sehingga
reaksi yang terjadi disebut reaksi redoks.

Persamaan reaksi redoks dikatakan setara jika jumlah atom dan jumlah muatan
di ruas kiri sama dengan jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kanan. Pada dasarnya
reaksi redoks berlangsung di dalam pelarut air sehingga penyetaraan persamaan reaksi
redoks selalu melibatkan ion H+ dan OH–. Terdapat dua metode untuk menyetarakan
reaksi redoks, yaitu dengan cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi.

D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Untuk menggunakan modul ikutilah langkah langkah di bawah ini :
1. Pahami metode yang dibahas pada modul
2. Beberapa istilah silahkan baca pada glosarium.
3. Perdalam pemahamanmu tentang metode yang dapat digunakan dalam
penyetaaraan reaksi redoks dalam berbagai suasana, baru kemudian
mengerjakan penugasan mandiri

1
4. Akhiri kegiatan dengan mengisi penilaian diri dengan jujur dan ulangi lagi pada
bagian yang masih belum sepenuhnya di mengerti
5. Ulangi Langkah 2 sd 4 untuk kegiatan pembelajaran 2
6. Kerjakan soal evaluasi di akhir materi

E. DASAR TEORI
konsep reaksi oksidasi reduksi ditinjau dari pelepasan dan pengikatan elektron. Dalam
konsep imi. yang dimaksud reaksi redoks adalah reaksi yang di dalamnya terjadi perpindahan
elektron secara berurutan dari satu spesi ke spesi yang lainnya. Menurut konsep ini, reaksi
redoks terdırı atas dua reaksı yaitu reaksi oksidasi dan reaksi reduksı.Reaksi oksidasi adalah
reaksi pelepasan elektron, sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Reaksi
oksidasi maupun reaksi reduksi tidak dapat berlangsung sendiri-sendiri, namun selalu
berlangsung secara bersamaan Ketika ada elektron yang lepas, maka harus ada spesi yang
menangkapnya. Elekton yang lepas pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang dukat
pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh
(setengah reaks1). karena diperiukan dua buah setengah reaksi untuk membentuk sebuah
reaksı. Dilepasnya elektron oleh suatu unsur selama oksidası ditandai dengan meningkatnya
bilangan oksidası unsur tersebut. Dalam reduksi terjadı penurunan bilangan oksidasi karena
diperolehnya elektron oleh unsur tersebut. Dalam elektrokimia, reaksi redoks merupakan
proses darı elektrokımia tersebut dan mengandung energi yang dapat dilepas oleh reaksi
spontan untuk untuk diubah menjadi energi listrik.

A. Elektrokimia

Dalam setiap proses elektrokimia, elektron mengalir dari satu zat kimia ke zat lainnya,
digerakkan oleh reaksi oksidasi-reduksi (redoks). Reaksi redoks terjadi ketika elektron
ditransfer dari zat yang teroksidasi menjadi zat yang sedang direduksi. Reduktor adalah zat
yang kehilangan elektron dan teroksidasi dalam proses tersebut, oksidan adalah zat yang
memperoleh elektron dan berkurang dalam proses. Energi potensial yang terkait ditentukan
oleh perbedaan potensial antara elektron valensi dalam atom unsur yang berbeda. Karena tidak
mungkin untuk memiliki reduksi tanpa oksidasi dan sebaliknya, reaksi redoks dapat
digambarkan sebagai dua reaksi setengah, satu merupakan proses oksidasi dan satu proses
reduksi. Untuk reaksi Seng dengan Bromin, keseluruhan reaksi kimia adalah sebagai berikut:

Zn(s) + Br2(aq) → Zn(aq)2+ + 2Br(aq)- (1)


Setengah reaksi adalah sebagai berikut:
Br2(aq) + 2e- → 2Br(aq)- (2)
Zn(s) → Zn(aq)2+ + 2e- (3)

Setiap setengah reaksi ditulis untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi dalam
sistem, Zn adalah reduktor dalam reaksi ini (kehilangan elektron), dan Br2 adalah oksidan
(memperoleh elektron). Menambahkan dua setengah reaksi memberikan reaksi kimia
2
keseluruhan (Persamaan 1). Reaksi redoks seimbang ketika jumlah elektron yang hilang oleh
reduktor sama dengan jumlah elektron yang diperoleh oksidan. Seperti halnya persamaan kimia
seimbang, keseluruhan proses ini netral secara listrik, artinya, muatan netto sama di kedua sisi
persamaan.

B. Elektrolisis

Dalam sel elektrolisis air, listrik digunakan untuk memecah molekul air menjadi
hidrogen dan oksigen gas. Reaksi setengah sel (dan mekanisme yang terkait) bergantung pada
pH elektrolit. Dalam media asam, pemisahan air terjadi menurut (Persamaan 4,5,6). Produksi
gas oksigen dan hidrogen dapat dilakukan melalui proses elektrolisasi air (H2O) menjadi gas
hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Pemisahan hidrogen (H2) dan O2 dalam elektrolisis air.

1
Anoda (-) : H2O(l) → O2(g) + 2H+ + 2e- (4)
2

Katoda (+) : 2H+ + 2e- → H2(g) (5)


Reaksi penuh : H2O(l) → H2(g) + 1 2 O2(g) (6)

Dalam air murni pada katoda bermuatan negatif, reaksi reduksi terjadi, dengan elektron (e- ) dari
katoda diberikan ke kation hidrogen untuk membentuk gas hidrogen. Setengah reaksi, seimbang
dengan asam dijabarkan dalam (Persamaan 7).
Reduksi pada katoda : 2H+ (aq) + 2e- → H2(g) (7)

Pada anoda bermuatan positif, terjadi reaksi oksidasi, menghasilkan gas oksigen dan
memberikan elektron ke anoda untuk menghasilkan reaksi dijabarkan dalam (Persamaan 8).
Oksidasi pada anoda : 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e- (8) (Saleh,2020).

C. Sel volta
Sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menimbulkan arus listrik akibat adanya
reaksi redoks dalam sel tersebut. Reaksi oksidasi terjadi pada anoda yang merupakan elektroda
(-), sedangkan reaksi reduksi terjadi pada katoda yang merupakan elektroda (+).Untuk
memahami mekanisme sel volta, marilah kita lihat contoh klasik sel volta yang terdiri dari
elektrodaelektroda Zn (seng) dan Cu(seng). Logam Zn yang tercelup dalam larutan ZnSO4
(bening tak berwarna) merupakan anoda (tempat berlangsungnya oksidasi), sedangkan logam
tembaga yang tercelup ke dalam larutan CuSO4 (biru bening) merupakan katoda (tempat
berlangsungnya reduksi).

3
Pembuatan sel volta harus terdiri dari dua buah elektroda dan larutan elektrolit. Dua
buah elektroda tersebut bertindak sebagai elektroda positif dan elektroda negatif. Elektroda
positif dibuat dari bahan yang mudah mengalami reaksi oksidasi, biasanya berupa logam Zn.
Sedangkan elektroda negatif dari bahan yang mudah mengalami reaksi reduksi. Jika
menggunakan elektroda karbon (inert), maka ion dalam larutan harus mudah mengalami
reduksi. Dari uraian tersebut pada dasarnya kita dapat membuat sel volta dari bahan yang ada di
sekitar, atau bahan bekas yang sesuai.

 Reaksi oksidasi di anoda

Logam Zn akan teroksidasi dengan reaksi :


Zn(s) → Zn2+(aq)+ 2 e- ..................................................................(1)
Elektron yang dihasilkan anoda akan dialirkan keluar melalui kawat, sehingga anoda dikatakan
sebagai elektroda negatif. Sementara dalam larutan ZnSO4 sudah terurai menghasilkan
Zn2+(aq) + SO42- (aq). Terbentuk ion Zn2+ dari hasil oksidasi menyebabkan larutan di anoda
kelebihan ion positif.
 Reaksi reduksi di katoda

Larutan CuSO4 di katoda awalnya sudah terurai menghasilkan Cu2+(aq) + SO42- (aq).
Elektron yang dihasilkan anoda akan melewati voltmeter menuju katoda melalui elektroda Cu
dan ditangkap oleh ion Cu 2+ yang ada dalam larutan sehingga terjadi reaksi :
Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) ...........................................................................(2)

Endapan Cu akan menempel di elektroda Cu. Dan dalam larutan ion positif menjadi berkurang
atau katoda menjadi kelebihan ion negatif. Jembatan garam berisi larutan KNO3 akan terurai
menghasilkan K+(aq) + NO3 -(aq). Dia berfungsi menetralkan kelebihan ion positif pada anoda
dengan melepaskan ion NO3 – dan menetralkan ion negatif pada katoda dengan melepaskan
ion K+. maka dari itu elektron terus mengalir secara berkesinambungan. Aliran elektron inilah
akan menghasilkan arus listrik dengan berlawanan arah, dimana anoda sebagai kutup negatif
dan katoda sebagai kutub positif. Jika dituliskan notasi sel adalah sebagai berikut:
Zn/Zn2+ // Cu2+/Cu .............................................................................. (3)

Kemampuan terjadinya reaksi reduksi suatu atom atau ion ditunjukan dengan nilai potensial
elektroda standart (Eo). Makin tinggi nilai Eo atom makin mudah dia mengalami reaksi
reduksi, dan sebaliknya makin rendah nilai Eo akan makin sukar mengalami reaksi reduksi
(mudah mengalami oksidasi). Reaksi berlangsung spontan, dapat mengalirkan elektron (listrik)
jika elektroda yang digunakan sebagai anoda lebih mudah mengalami oksidasi dibanding
katoda. (Putri & maruf,2018)

4
PRAKTIKUM REAKSI REDOKS

Tujuan
1. Mengidentifikasi reaksi redoks dan bukan redoks
2. Memprediksi hasil reaksi redoks berdasarkan perubahan warna
3. Menganalisis zat-zat yang mengalami oksidasi dan reduksi dalam suatu reaksi kimia
4. Menuliskan dan menyetarakan reaksi redoks dari hasil percobaan

Metodologi
A. Alat dan Bahan
a) Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas ukur 5 mL
4. Plat tetes

b) Bahan
1. HCl
2. NaOH 6M
3. HCl 6M
4. NO3 1M
5. Na2SO3 0.5M
6. NaNO2 0.1M
7. KMnO4 0.1M
8. KI 0.1M
9. K2Cr2O7 0.1M
10. H2SO4 0.5 M
11. Cu
12. Zn
13. Pb
14. Fe
15. Mg
16. CuSO4 0.1M
17. ZnSO40.1M
18. Pb(NO3) 0.1M
19. FeSO4 0.1M
20. MgSO4 0.1M
21. AgNO3 0.1M

5
B. Prosedur Kerja
1. Identifikasi reaksi redoks dan bukan redoks
Menyiapkan plat tetes dalam keadaan kering dan bersih. Kemudian, letakkan
masing-masing sampel (Cu, Zn, Pb, Fe, dan Mg) pada plat tetes dan direaksikan
dengan masing-masing larutan: CuSO4 0.1M, Pb(NO3) 0.1M, FeSO4 0.1M, MgSO4
0.1M, dan AgNO3 0.1M. Amati dan catat hasil yang terjadi

2. Reaksi Natrium Sulfit dengan kalium dikromat


Menyiapkan tabung reaksi yang dalam keadaan bersih dan kering. Kemudian,
dimasukkan 1mL natrium sulfit 0.1M ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 1 tetes
K2Cr2O7 0.1M dan H2SO4 ke dalam tabung reaksi, lalu amati dan catat hasil yang
terjadi

3. Reaksi Natrium sulfit dengan kalium permanganate


Menyiapkan 2 tabung reaksi dalam keadaan bersih dan kering, masukkan 1 tetes
kalium permanganate pada masing-masing tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 1
tetes HCl 6M pada tabung pertama dan 1 tetes NaOH pada tabung kedua.
Ditambahkan 2 mL natrium sulfit tetes demi tetes pada masing-masing tabung dan
amati hasilnya.

4. Reaksi pada natrium nitrit


Menyiapkan 2 tabung reaksi dalam keadaan bersih dan kering. Kemudian,
masukkan 2,5 mL NaNO2 0,1M dalam masing-masing tabung. Ditambahkan 1,5 mL
KI 0.1M dan H2SO4 pada tabung reaksi pertama dan 1,5 mL larutan KMnO4 0.1M dan
H2SO4 dalam tabung reaksi yang kedua.

6
LATIHAN SOAL

1. Gas klor dioksida (CIO2) dalam larutan NaOH dapat menghasilkan garam natrium
klorat dan natrium klorit sesuai reaksi berikut:
2ClO2(g) + 2NaOH(aq) → NaCLO3(aq) + NaClO2(aq) + H2O(l)
Jika 2 mol ClO2 mengalami disproporsionasi, jumlah mol electron yang terlibat
adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
2. Dalam suasana basa Cl2 mengalami reaksi disproporsionasi menghasilkan ion Cl-
dan ClO3 -. Jumlah mol ion ClO3- yang dihasilkan dari 1 mol Cl2 adalah…
1
A. 5
1
B. 3
1
C. 2
D. 1
E. 2

3. Berikut adalah data potensia reduksi standar (E o) untuk beberapa kation:


Au3+ + 3e- → Au Eo = + 1.50 V
Sn2+ + 2e- → Sn Eo = -0.14 V
Ca2+ + 2e- → Ca Eo = - 2.87 V
2+ e-
Co + 2 → CO o
E = - 0,28 V

Sel volta yang memiliki potensial sel paling besar adalah ….


A. Co │Co2+ ││Au3+ │Au
B. Ca │ Ca2+ ││Au3+ │Au
C. Au │Au3+ ││Ca2+ │Ca
D. Au │Au3+ ││Sn2 │Sn
E. Ca │Ca2+ ││Sn2+ │Sn

4. Nilai potensi reduksi beberapa ion diberikan dibawah ini.


Cu2+(aq) + 2e- →Cu(s) Eo = + 0,340 V
2H+(aq) + 2e- →H2 Eo = 0.000 V
Pb2+(aq) + 2e- →Pb(s) Eo = - 0.126 V
Fe2+ + 2e- →Fe(s) Eo = - 0.440 V
2H2O(l) + 2e- →H2(g) + 2OH- Eo = - 0,830 V
(aq)

7
Arus listrik sebesar 10 mA dialirkan pada sel elektrolisis. Pada sel elektrolisis ini
katoda dicelupkan kedalam larutan yang mengandung ion Cu2+, H+, Pb2+ dan Fe2+
dengan konsentrasi masing – masing 0,1 M. spesi yang pertama kali terbentuk pada
katoda adalah ..
A. H2
B. OH-
C. Cu
D. Pb
E. Fe

5. Diantara reaksi-reaksi di bawah ini, yang bukan merupakan reaksi redoks adalah….
A. SnCl2 + I2 + 2HCl → SnCl4 + 2HI

B. H2 + Cl2 → 2HCl

C. Cu2O + C → 2Cu + CO

D. Cu2O + 2HCl → CuCl2 + H2O

E. MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2

6. Diberikan persamaan reaksi (belum setara) :


IO3- (aq) + I- (aq) + H+ (aq) → I2 (aq) + H2O (l)
Perbandingan mol I- terhadap I2 pada reaksi setara adalah …. A. 2:1 D. 3 :
3
B. 1 : 5 E. 5 : 3
C. 6:5

7. aMnO4- + bSO32- → cMn2+ + dSO42-, setelah disetarakan harga a, b, c, dan d


berturutturut ....
A. 2, 5, 6, 2 D. 3, 5, 3, 5
B. 2, 5, 2, 3 E. 5, 3, 3, 5
C. 2, 5, 2, 5

8. Reaksi yang merupakan reaksi redoks dinyatakan oleh persamaan reaksi :


A. BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + 2HCl

B. Ag+ + Cl- → AgCl

C. Cl2 + 2Br - → 2Cl- + Br2

D. CaCO3 → CaO + CO2

8
E. CuO + 2HCl → CuCl2 + H2O

9. Pada persamaan kimia untuk reaksi redoks


2 FeSO4 + 8H2SO4 + 10FeSO4 → K2SO4 + 2MnSO4 + SFe2 (SO4)3 + 8H2O
Zat yang berperan sebagai reduktor adalah ?
A. KmnO4
B. H2SO4
C. FeSO4
D. K 2 SO4
E. H2O

10. Gas brom mengalami disproporsionisasi menurut reaksi berikut


3Br2(g) + 6KOH(aq) → 5KBr(aq) + KbrO3(aq) + 3H2O
Jika 0,3 mol gas brom terdisproporsionisasi secara sempurna,jumlah mol elektron
yang terlibat adalah
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,3
D. 0,4
E. 0,5

9
DAFTAR PUSTAKA

Putri, A. R., & Maruf, A. (2018). Energi alternatif dengan menggunakan reaksi elektrokimia.
Jurnal Ilmiah Peneliitian Dan Pembelajaran Informatika, 3, 62-68.
Saleh, C., Setiawan, R., & DP, B. R. P. (2020). Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber
energi alternatif pada proses produksi hidrogen pada hidrofill. Jurnal Bumigora
Information Technology (BITe), 2(2).

10

Anda mungkin juga menyukai