Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Reaksi Redoks

Untuk Memenuhi Tugas Bidang Studi Kimia


Ibu Dra. Novarita H. Lumintang, M.Pd.K

: DISUSUN OLEH

Eka Yutriaskia
Ghina Aulia Iskandar
Gita Aprilia
Levia Putri Mismara
Luly Zahnar
Melin Cita Ayswara
Naadhirah Fazilatun Nisa
Rahma Putri Dwi Swasti

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum mengenai
REAKSI REDOKS LOGAM DENGAN ASAM yang telah ditugaskan ini tepat pada
waktunya.

Kami selaku pembuat laporan praktikum ini menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan serta masih belum mencapai kata sempurna. Oleh karena itu, diharapkan adanya
kritik dan saran demi menyempurnakan dan demi perbaikan laporan ini

Laporan ini disesuaikan atas dasar materi-materi yang ada laporan ini bertujuan agar
dapat menambah pengetahuan dan kreativitas dalam belajar ilmu saintek terutama ilmu kimia
serta dapat memahami nilai-nilai dasar yang diterapkan dalam berpikir maupun dalam
bertindak.

Dengan ini, kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan. Terimakasih.

Depok, 6 September 2022

Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Mempelajari reaksi logam dalam reaksi redoks
2. Menyelidiki reaksi logam dengan air
3. Mengenal subtitusi logam yang mampu menggantikan ion H+ dari larutan
asam.

B. Dasar Teori
Elektrokimia adalah salah satu dari cabang ilmu kimia yang mengkaji tentang
perubahan bentuk energi listrik menjadi energi kimia dan sebaliknya . Proses
elektrokimia melibatkan reaksi redoks . Proses transfer elektron akan
menghasilkan sejumlah energi listrik . Aplikasi elektrokimia dapat diterapkan
dalam dua jenis sel , yaitu sel volta dan sel elektrolisis . Sebelum membahas kedua
jenis sel tersebut , kita terlebih dahulu akan mempelajari metode penyetaraan
reaksi redoks.

Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi . Reaksi reduksi adalah reaksi
penangkapan elektron atau reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi .
Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi terjadinya
kenaikan bilangan oksidasi . Contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari - hari
adalah reaksi perkaratan besi dan pengisian aki pada kendaraan bermotor.

4 Fe +3 O2 ----> 2 Fe2O3
bo Fe = 0 bo O = nol bo Fe = +3 , bo 0 = -2
Jadi , reaksi redoks adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elektron ( adanya
transfer elektron ) , atau reaksi redoks adalah reaksi terjadinya penurunan dan
kenaikan bilangan oksidasi ( adanya perubahan biloks )

Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalam-Nya terjadi perpindahan elektron


secara berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya , yang
sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda , yaitu oksidasi ( kehilangan
elektron ) dan redoks ( memperoleh elektron ) . Reaksi ini merupakan pasangan ,
sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang
diperoleh pada reaksi redoks. Masing - masing reaksi ( oksidasi dan reduksi )
disebut reaksi paruh ( setengah reaksi ) , sebab diperlukan dua setengah reaksi ini
untuk membentuk sebuah reaksi dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks.

Mg ( 1 ) ---> Mg²+(plus kecil) ( aq ) + 2e- x 1


Cl₂ ( g ) + 2e- ---> 2Cl ( aq ) x 1
-------------------------------------------‐---------------------+
Mg ( s ) + Cl₂ ( g ) → Mg²+(plus kecil) ( aq ) + 2Cl ( aq ) → MgCl2(2nya kecil),
( aq )

Ada tiga definisi yang dapat digunakan untuk oksidasi , yaitu kehilangan
elektron , memperoleh oksigen , atau kehilangan hidrogen . Dalam pembahasan
ini , kita menggunakan definisi kehilangan elektron . Sementara definisi lainnya
berguna saat menjelaskan proses fotosintesis dan pembakaran.

Oksidasi adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan elektron selama
perubahan dari reaktan menjadi produk . Sebagai contoh , ketika logam Kalium
bereaksi dengan gas Klorin membentuk garam Kalium Klorida ( KCI ) , logam
Kalium kehilangan satu elektron yang kemudian akan digunakan oleh klorin .
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
K --- K+(plusnya kecil) + e-

Ketika Kalium kehilangan elektron , para kimiawan mengatakan bahwa logam


Kalium itu telah teroksidasi menjadi kation Kalium.

Seperti halnya oksidasi , ada tiga definisi yang dapat digunakan untuk
menjelaskan reduksi , yaitu memperoleh elektron , kehilangan oksigen , atau
memperoleh hidrogen . Reduksi sering dilihat sebagai proses memperoleh
elektron . Sebagai contoh , pada proses penyepuhan perak pada perabot rumah
tangga , kation perak direduksi menjadi logam perak dengan cara memperoleh
elektron . Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ag+(plusnya kecil) + e- (min nya kecil) ---- Ag

Ketika mendapatkan elektron , para kimiawan mengatakan bahwa kation perak


telah tereduksi menjadi logam perak.

Baik oksidasi maupun reduksi tidak dapat terjadi sendiri , harus keduanya .
Ketika elektron tersebut hilang , sesuatu harus mendapatkannya . Sebagai contoh ,
reaksi yang terjadi antara logam seng dengan larutan tembaga ( II ) sulfat dapat
dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :
Zn(s) + CuSO4 (aq) --- > ZnSO4 (aq) + Cu(s)
Zn(s) + Cu²+(plusnya kecil)-- > Zn²+(plusnya kecil) + Cu(s) ( persamaan ion
bersih )

Sebenarnya , reaksi keseluruhannya terdiri atas dua reaksi paruh :


Zn -- > Zn²+(plusnya kecil) + 2e- (min nya kecil) ( aq )
Cu²+(plusnya kecil) (aq) + 2e- --- > Cu(s)
Logam seng kehilangan dua elektron, sedangkan kation tembaga (II) mendapatkan

dua elektron yang sama. Logam seng teroksidasi. Tetapi,tanpa adanya kation

tembaga (II), tidak akan terjadi suatu apa pun. Kation tembaga (II) disebut zat

pengoksidasi (oksidator). Oksidator menerima elektron yang berasal dari spesies

kimia yang telah teroksidasi.

Sementara kation tembaga (II) tereduksi karena mendapatkan elektron. Spesies

yang memberikan elektron, disebut zat pereduksi (reduktor). Dalam hal ini,

reduktornya adalah logam seng. Dengan demikian, oksidator adalah spesies yang

tereduksi dan reduktor adalah spesies yang teroksidasi. Baik oksidator maupun

reduktor berada di ruas kiri (reaktan) persamaan redoks.

Reaksi Perubahan Bilangan Oksidasi


Bilangan oksidasi suatu unsur menyatakan banyaknya elektron yang dapat dilepas atau
diterima maupun digunakan bersama dalam membentuk ikatan dengan unsur lain. Sehingga
bilangan oksidasi dapat positip, nol atau negatif. Dalam suatu senyawa, unsur yang lebih
elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi negatif. Untuk menentukan bilangan oksidasi
suatu zat harus mengikuti aturan tertentu.

Reduktor dan Oksidator


Dalam reaksi redoks, pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain dinamakan zat
pengoksidasi atau oksidator. Sebaliknya, zat yang dapat mereduksi zat lain dinamakan
zat pereduksi atau reduktor. Pada Contoh diatas, Magnesium melepaskan elektron yang
menyebabkan klorin mengalami reduksi. Dalam hal ini, magnesium disebut zat
pereduksi atau reduktor. Sebaliknya, atom klorin berperan dalam mengoksidasi
magnesium sehingga klorin disebut oksidator.

ASAM
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa
kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.
Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada
zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam
baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat
berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat
kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai
benarbenar bersih.

Penggunaan Asam
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat
dari logam dalam proses yang disebut"pengawet asaman" (pickling). Asam dapat digunakan
sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam
baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian
dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein
dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim
pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak
digunakan dalam prosesalkilasi pada pembuatan bensin.

Asam Klorida Dan Kegunaannya


Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hydrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat,
dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara
luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan hati-hati karena merupakan cairan
yang sangat korosif (dapat menyebabkan pengikisan) dan berbau menyengat. HCL termasuk
bahan kimia berbahaya atau B3.

Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal
sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia yang bernama Abu Musa Jabir bin Hayyan
sekitar tahun 800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan oleh alkimiawan
dalam pencariannya mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan oleh ilmuwan Eropa
dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.

Asam Nitrat Dan Kegunaannya


Asam nitrat adalah cairan jernih tidak berwarna jika masih baru, akan menjadi
kekuningkuningan jika terkena cahaya atau sering terbuka botolnya karena sebagian kecil
memecah :

4 HNO3 → 2 H2O + 4 NO2 + O2


Oleh karena itu harus selalu disimpan di dalam botol yang berwarna gelap (coklat, biru,
hijau). Sebagai pengoksidasi harus ditangani secara hati-hati, jika tertumpah dapat
membakar kertas, jerami atau kayu. Dapat meledak botolnya jika disimpan di tempat panas,
uapnya beracun. HNO3 pekat memiliki kadar antara 50-75%. Asam nitrat berasap memiliki
kadar 95% dan titik didih 86 oC.

Di laboratorium digunakan sebagai pelarut bijih mineral atau sebagai pengoksidasi


(pengabuan basah). Dalam aneka industri, misalnya : HNO3 encer untuk membuat pupuk
buatan {NaNO3, Ca(NO3)2}, HNO3 pekat untuk membuat bahan peledak (nitro selulosa,
nitro gliserin, TNT), serta untuk membuat zat warna azo, anilin, nitril, sianida, dll.

BASA
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika
dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang
digunakan untuk basa kuat. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan
basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan
dan konsentrasi larutan basa tersebut.

Natrium Hidroksida Dan Kegunaannya


Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik alkali dan, adalah dasar
logam kaustik. Hal ini digunakan di banyak industri, terutama sebagai basis kimia yang kuat
dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, air minum,sabun dan deterjen dan sebagai
pembersih tiriskan. Produksi di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah sekitar 60 juta
ton,sementara permintaan adalah 51 juta ton.

Natrium hidroksida murni adalah padatan putih yang tersedia dipelet, serpih, butiran, dan
sebagai larutan jenuh 50%. Ini adalah higroskopis dan mudah menyerap karbon dioksida dari
udara,sehingga harus disimpan dalam wadah kedap udara. Hal ini sangat larut dalam air
dengan pembebasan panas. Hal ini jugalarut dalam etanol dan metanol, meskipun pameran
kelarutanrendah dalam pelarut daripada kalium hidroksida. Natrium hidroksida cair juga
merupakan basis yang kuat, namun suhutinggi yang diperlukan aplikasi batas. Hal ini tidak
larut dalameter dan pelarut non-polar. Sebuah larutan natrium hidroksidaakan meninggalkan
noda kuning pada kain dan kertas.
Natrium Tiosulfat Dan Kegunaannya
Larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) termasuk dalam larutan baku sekunder, oleh karena
itu, larutan yang akan digunakan dalam titrasi perlu distandardisasi terlebih dahulu. Hal ini
disebabkan kestabilan larutan ini mudah dipengaruhi oleh pH rendah (<5), sinar matahari,
dan adanya daya bakteri yang memanfaatkan sulfur (S). Pada pH yang rendah (<5),
kestabilan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) akan terganggu sebab S2O32- akan mengalami
penguraian menurut reaksi berikut :

S2O32- + H+ D HS2O3- D HSO3- + S ¯

Reaksi penguraian yang terjadi pada S2O32- ini berjalan lambat, maka kesalahan pada waktu
titrasi tidak perlu dikuatirkan walaupun larutan yang dititrasi bersifat cukup asam, asal titrasi
dilakukan dengan penambahan titran yang tidak terlalu cepat. Selain disebabkan adanya
reaksi penguraian S2O32- ,ketidakstabilan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) juga
dipengaruhi oleh adanya aktivitas dari bakteri yang menyebabkan terjadinya perubahan
S2O32- menjadi SO3-, SO42-, dan S↓. S ini tampak sebagai endapan koloidal yang membuat
larutan menjadi keruh ( tanda bahwa larutan harus diganti ). Untuk mencegah aktivitas dari
bakteri, pada pembuatan larutan natrium tiosulfat (Na 2S2O3) hendaknya digunakan air yang
sudah dididihkan atau dapat pula ditambahkan pengawet seperti khloroform, natrium
benzoat, atau HgI2.

Logam
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik
dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara
penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur. Bijih logam yang
ditemukan dalam keadaan murni yaitu emas, perak, bismut, platina, dan ada yang bercampur
dengan unsur- unsur seperti karbon, sulfur, fosfor, silikon, serta kotoran seperti tanah liat,
pasir, dan tanah.

Biji logam yang ditemukan dengan cara penambangan terlebih dahulu dilakukan proses
pendahuluan sebelum diolah dalam dapur pengolahan logam dengan cara dipecah sebesar
kepalan tangan, dipilih yang mengandung unsur logam, dicuci dengan air untuk
mengeluarkan kotoran, dan terakhir dikeringkan dengan cara dipanggang untuk
mengeluarkan uap yang mengandung air.

Besi (Fe)
Besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi merupakan logam transisi yang
berada pada golongan VIII B dan periode 4. Besi adalah logam paling melimpah nomor dua
setelah alumunium. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai
dalam keadaan unsur bebas. Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang
banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Besi juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam
penggunaannya.

Besi merupakan unsur transisi yang mempunyai sifat logam sebagaimana semua unsur
transisi lainnya. Sifat logam ini dipengaruhi oleh kemudahan unsur tersebut untuk melepas
elektron valensi. Selain itu, keberadaan electron pada blok d yang belum penuh
menyebabkan unsur Fe memiliki banyak elektron tidak berpasangan. Elektron- elektron tidak
berpasangan tersebut akan bergerak bebas pada kisi kristalnya sehingga membentuk ikatan
logam yang lebih kuat dibandingkan dengan unsur golongan utama. Adanya ikatan logam ini
menyebabkan titik leleh dan titik didih serta densitas unsur Fe cukup besar sehingga bersifat
keras dan kuat.

Seng (Zn)
Seng adalah logam yang berwarna putih kebiruan, dan disimbolkan dengan Zn. Logam ini
termasuk ke dalam kelompok logam-logam golongan II-B dalam tabel periodik unsur kimia,
mempunyai nomor atom 30 dan berat atom 65,38. Mineral yang umum adalah ZnS. Mineral
lainnya adalah kompleks produk –oksi dan garam-garam serta silikat (walaupun jumlahnya
lebih sedikit). Mineral-mineral dalam tanah liat juga dapat menyerap Zn (Allen, 1989).

Sebagi kofaktor, Zn dapat mengakibatkan keaktifan enzim lainnya. Kekurangan zat


mineral seng dapat mengakibatkan hati dan ginjal membengkak, dan terjadi gejala gizi besi.
Diperkirakan kebutuhan seng adalah 15 mg bagi setiap anak diatas 11 tahun (Winarno,
1988). Tembaga (Cu)

Tembaga atau cuprum dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom
29. Tembaga di alam tidak begitu melimpah dan ditemukan dalam bentuk bebas maupun
dalam bentuk senyawaan. Bijih tembaga yang terpenting yaitu pirit atau chalcopyrite
(CuFeS2), copper glance atau chalcolite (Cu2S), cuprite (Cu2O), malaconite (CuO) dan
malachite (Cu2(OH)2CO3) sedangkan dalam unsur bebas ditemukan di Northern Michigan
Amerika Serikat. Dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa jenis tanaman,
bulu-bulu burung terutama yang berbulu terang dan dalam darah binatang-binatang laut
seperti udang dan kerang.
BAB II

ANALISIS DATA

A. Alat dan bahan yang digunakan

No. Alat yang Bahan


diperlukan yang
diperlukan
1 Tabung reaksi Lempeng Cu,
Fe, Pb, Al,
dan Zn
2 Rak tabung Pita Mg
reaksi
3 Kertas Amplas Larutan HCl
4M
4 Gunting aquades

B. Cara Kerja
1. Siapkan logam - logam bahan percobaan dengan ukuran 1 cm x 0,5 cm
masing masing 2 potong , kemudian bersihkan permukaannya dengan
amplas .
2. Sediakan 5 tabung reaksi , kemudian masukkan 1 potongan tiap logam
ke dalam tabung secara berturut - turut = Cu , Mg , Al , Pb , Zn dan Fe.
3. Tambahkan air pada masing - masing tabung pada nomor 2 skor
sebanyak 3 ml . Amati apa yang terjadi dan catat hasilnya .
4. Dengan cara yang sama pada jalannya percobaan skor , ganti air
dengan masing-masing 2 ml larutan HCI 4 M. Amati apa yang terjadi
dan catat hasilnya.
C. Data Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai