Oleh :
4301416020
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Sekolah :
HP 1
KATA PENGANTAR
Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha esa, karena atas berkat, rahmat dan
bimbingan Nya penulisan bahan ajar ini dapat diselesaikan.
Bahan ajar ini disusun untuk menjadi acuan bagi tingkatan SMA untuk mendalami
materi dengan mengerjakan soal-soal. Tujuan disusunnya bahan ajar ini adalah untuk
menyelesaikan tugas materi kuliah perencanaan pembelajaran kimia.
Bahan ajar ini merupakan lembaran yang berisi materi yang harus yang dapat dipelajari
oleh peserta didik dengan berisi materi singkat dan petunjuk, serta contoh soal. Oleh sebab itu
siswa diharapkan mencari sumber- sumber lain untuk melengkapi wawasan dan pengetahuan
tentang reaksi redoks dan tata nama senyawa ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna, karena itu
kami mohon kritik dan saran dari pembaca sekalian demi kesempurnaan bahan ajar ini.
Penulis
HP 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
REAKSI REDOKS DAN TATA NAMA SENYAWA ............................................ 1
1.1 Perekembangan Konsep Reaksi Redoks ......... Error! Bookmark not defined.
1.1 Bilangan Oksidasi dan Reaksi Redoks .............................................................. 4
1.2 Pengoksidasi dan Pereduksi .............................................................................. 9
1.3 Bilangan Oksidasi dan Tata Nama Senyawa ................................................... 10
1.4 RANGKUMAN .............................................................................................. 11
1.5 LEMBAR KERJA SISWA ............................................................................. 12
1.6 SOAL LATIHAN ............................................................................................ 13
1.7 PENGAYAAN ................................................................................................ 14
1.8 TUGAS............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16
HP 3
REAKSI REDOKS
DAN
TATA NAMA SENYAWA
Reaksi reduksi dan oksidasi banyak yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alcohol, peristiwa pemecahan glukosa di
dalam tubuh, reaksi yang terajdi pada aki, reaksi penyepuhan logam, reaksi pada apel atau
kentang yang dibelah dan dibiarkan di udara terbuka, da lain-lain.
Jika sepotong besi diletakkan di udara terbuka, ternyata lama-kelamaan logam besi
tersebut berkarat. Mengapa logam besi dapat berkarat dan reaksi apa yangterjadi pada logam
besi tersebut? Peristiwa perkaratan besi merupakan salah satucontoh dari reaksi reduksi-
oksidasi (redoks). Lalu apa yang dimaksud dengan reaksi redoks?
Pada subbab ini akan dibahas pengertian redoks dan perkembangannya, serta beberapa
hal yang menyangkut pemanfaatan reaksi redoks di dalam mempelajari ilmu kimia dan dalam
kehidupan sehari-hari.
HP 4
Oksigen bereaksi dengan banyak unsur membentuk senyawa yang disebut sebagai oksida.
Pengertian oksidasi dihubungkan dengan reaksi unsur atau senyawa dengan oksigen. Seiring
dengan perkembangan kimia, istilah oksidasi dan reduksi juga dikembangkan dan disempurnakan.
Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen
a. Reduksi : pelepasan oksigen
Contoh reaksi reduksi :
Reduksi bijih besi (Fe2O3, hematite) oleh karbon (C)
Reaksi :
2 Fe2O3 (s) + 3 C (s) → 4 Fe (s) + 3 CO2 (g)
Penjelasan : pada Fe2O3, atom Fe mengikat 3 buah atom oksigen pada senyawanya kemudian
setelah direaksikan dengan karbon, oksigen dilepaskan menghasilkan logam besi murni (Fe).
HP 5
Reaksi :
CuO (s) + H2 (g) → Cu (g) + H2O (g)
Penjelasan : pada CuO, atom Cu mengikat 1 buah atom oksigen pada senyawanya kemudian
setelah direaksikan dengan gas hidrogen, oksigen dilepaskan dan menghasilkan logam tembaga
(Cu).
HP 6
Penjelasan : logam magnesium (Mg) mengikat oksigen (O) menghasilkan magnesium oksida
(MgO).
Bilangan oksidasi dalam senyawa kovalen didasarkan pada nilai skala keelektronegatifan dari
masing-masing atom penyusunnya. Atom-atom unsur yang mempunyai nilai skala
keelektronegatifan lebih tinggi menunjukkan bahwa
HP 7
HP 8
daya Tarik terhadap pasangan elektron ikatan lebih kuat, sehingga bilangan oksidasinya
diberi angka negative, sedangkan atom-atom yang nilai keelektronegatifan lebih rendah diberi
bilangan oksidasi positif.
Contoh
Senyawa HCl, keelektronegatifan atom H = 2,0 dan atom Cl = 3,0. Sepasang elektron ikatan
lebih tertarik ke atom Cl, maka Cl diberi bilangan oksidasi -1, sedangkan H diberi bilangan
oksidasi +1.
2) Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama dengan muatan ionnya.
Contoh : untuk ion monoatom Na+, Ca2+, dan Cl- memiliki bilangan oksidasi berturut-turut
+1,+2 dan -1.
Contoh : untuk ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- memiliki bilangan oksidasi berturut-
turut +1, -2, dan -3.
3) Bilangan oksidasi unsur golongan IA adalah +1 dan unsur golongan IIA adalah +2. Misalnya,
bilangan oksidasi unsur Na pada senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O adalah +1. Bilangan
oksidasi unsur Ca pada senyawa CaCl2, CaSO4, dan CaO adalah +2.
HP 9
4) Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner adalah -2 dan unsur golongan
VIIA pada senyawa biner adalah -1. Misalnya, bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan
MgS adalah -2. Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah -1.
5) Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1. Misalnya, bilangan oksidasi unsur H
pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawa hidrida
adalah -1. Misalnya, bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah -1.
6) Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali pada senyawa biner dengan
F, bilangan oksidasi unsur O-nya adalah +2. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawa
peroksida, seperti H2O2 dan BaO2 adalah -1. Dalam senyawa superoksida bilangan
oksidasinya adalah -1/2, seperti pada KO2 dan NaO2.
7) Jumlah bilangan oksidasi untuk semua atom unsur dalam molekul atau senyawa adalah 0.
Jumlah bilangan oksidasi untuk atom atau unsur pembentuk ion poliatom sama dengan
muatan ion poliatomnya. Misalnya, ion NH4+ mempunyai jumlah bilangan oksidasi unsur N
adalah -3 dan H adalah +1.
Molekul NaCl terdiri dari atom Na dan atom Cl. Jumlah biloks senyawanya adalah 0,
sedangkan biloks Na adalah +1 sehingga biloks Cl dapat dicari dengan rumus :
biloks Na + biloks Cl = 0
+1 + biloks Cl = 0
Biloks Cl = -1
1
HP
0
Molekul V2O3 terdiri dari 2 atom V dan 3 atom O. Jumlah biloks molekul tersebut adalah
0, biloks O adalah -2 sehingga biloks V dapat dicari dengan rumus :
2 (biloks V) + 3 (biloks O) = 0
2 (biloks V) + 3(-2) = 0
2 (biloks V) = +6
Biloks V = +3
Molekul NH4+ terdiri dari atom N dan 4 atom H. Jumlah biloks unsur pembentuk ion
poliatom tersebut adalah +1, biloks H adalah +1 sehingga biloks N dapat dicari dengan
rumus :
(biloks N) + 4 (biloks H) = 0
(biloks N) + 4 (+1) = +1
Biloks N = -3 C
Latihan 1
1. Tentukan bilangan oksidasi atom Mn pada senyawa:
a. Mn d. MnO4-
b. MnO2 e. MnO42-
c. MnSO4
2. Tentukan bilangan oksidasi setiap atom pada senyawa/ion di bawah ini:
a. N2O3 d. CrO42-
b. NaNO3 e. PO43-
c. K2CrO4
1
HP
1
Gambar di atas merupakan contoh reaksi spontan antara logan Zn dengan larutan CuSO4.
Dalam larutan CuSO4 terdapat ion-ion Cu2+ dan SO42-, logam Zn terdiri dari atom-atom Zn. Ion
Cu2+ bertabrakan dengan atom Zn membentuk atom-atom Cu yang berupa padatan hitam dan
berkumpul pada logam Zn. Logam Zn lama-kelamaan habis membentuk ion Zn2+ dan bergerak
bebas di larutan. Pada akhir reaksi, didapatkan endapan hitam yang merupakan kumpulan dari
atomatom Cu. Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
Zn (s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4(aq) + Cu (s)
Zn (s) → Zn2+ (aq) + 2 é
Dari reaksi di atas Zn mengalami perubahan bilangan oksidasi yaitu mengalami kenaikan
dari 0 menjadi +2, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi oksidasi adalah reaksi dengan
peningkatan bilangan oksidasi.
Cu2+ (aq) + 2 é → Cu (s)
Cu mengalami pengurangan bilangan oksidasi yaitu turun dari +2 menjadi 0, sehingga dapat
dikatakan bahwa reaksi reduksi adalah reaksi dengan pengurangan bilangan oksidasi.
1
HP
2
Latihan 2
1. Termasuk reaksi reduksi atau oksidasikah reaksi berikut?
a. MnO4- → Mn2+
b. SO32- → SO42-
c. Fe3+ → Fe2+
2. Apakah reaksi-reaksi di bawah in termasuk reaksi redoks?
a. 2HCl + Zn → ZnCl2 + H2
b. PbO + H2SO4 → PbSO4 + H2O
c. MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O
Contoh
Oksidasi
Reduksi
Fe bertindak sebagai pereduksi dan HCl sebagai pengoksidasi, sedangkan FeCl2 merupakan
hasil oksidasi dan gas H2 merupakan hasil readuksi. Atom klorin dalam hal ini tidak mengalami
oksidasi maupun readuksi.
Apabila di dalam suatu reaksi redoks ada zat yang mengoksidasi atau mereduksi dirinya
sendiri, maka reaksi tersebut disebut dengan dengan reaksi autoredoks.
Contoh
1
HP
3
Sebagian dari gas klorin (Cl2) (biloks = 0) mengalami reduksi menjadi NaCl (biloks = -1)
dan sebagian lagi mengalami oksidasi menjadi NaClO ( biloks = +1).
Latihan 3
1. Periksalah reaksi berikut ini tergolong reaksi redoks atau bukan.
a. Fe2O3 + 3 H2SO4⎯⎯→ Fe2(SO4)3 + 3 H2O
b. 2 K2CrO4 + H2SO4⎯⎯→ K2SO4 + K2Cr2O7 + H2O
2. Apakah reaksi berikut tergolong reaksi autoredoks atau bukan?
Jelaskan!Tembaga (II) sulfida
Cl2 + 2 OH–⎯⎯→ Cl– + ClO– + H2O
Contoh
Cu2O : temabaga (I) oksida CuO : tembaga (II) oksida
SnCl2 : timah (II) klorida SnCl4 : timah (IV)
1
HP
4
MnO : mangan (II) oksida Mn2O3 : mangan (III
MnO2 : mangan (IV) oksida MnSO4 : mangan (II) sulfat
Latihan 4
1. Tentukan nama senyawa berikut ini:
a. PbO2 d. Sn(SO4)2
b. CuI2 e. MnCl2
c. Fe2(CO3)3
2. Tuliskan rumus kimia dari senyawa berikut:
a. Tembaga (II) sulfida d. Titanium (IV) oksida
b. Vanadium (V) klorida e. Timbal (II) nitrat
c. Emas (III) klorida
RANGKUMAN
PETUNJUK PRAKTIKUM
Analisis Data :
Hasil dari diskusi adalah …………….……………………
Pembahasan :
Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada pembakaran pita magnesium?
2. Reaksi apakah yang terjadi pada pembakaran pita magnesium?
1
HP
6
3. Manakah yang bertindak sebagai oksidator dan reduktor dalam reaksi tersebut?
Kesimpulan :
Melalui diskusi dengan kelompokmu, buatlah kesimpulan dari percobaan ini!
1
HP
7
SOAL LATIHAN
F. PENGAYAAN
TUGAS
2
HP
0
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2013. KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X. Surakarta: Penerbit Erlangga.
Utama, Budi dkk. 2009. KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Tingkat 1
1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan oksidasi (biloks)?
2. Menurut konsep biloks, apakah yang dimaksud dengan oksidasi?
3. Menurut konsep biloks, apakah yang dimaksud dengan reduksi?
4. Apakah yang dimaksud reaksi redoks menurut konsep bilangan oksidasi?
5. Apakah yang dimaksud reaksi autoredok?
6. Apakah yang dimaksud dengan oksidator menurut konsep biloks?
T ingkat 2
Tentukan bilangan oksidasi dari unsur yang dicetak tebal dibawah ini!
1. I2 5. Na2O2
2. H2SO4 6. NH4+
3. HNO3 7. Cr2O7-
4. NH3 8. Na2S2O3
Tingkat 3
Tingkat 4
Tentukan oksidator dan reduktor pada reaksi pada reaksi redoks berikut!
1. 3 Cu (s) + 8 HNO3 (aq)→ 3 Cu(NO3)2 (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)
2. 2 HCl (l) + Na2S2O3 (aq) → 2 NaCl (aq) + H2O (l) + SO2 (g) + S (s)
3. 2 CuSO4 + KI → 2 CuI + I2 +2 K2SO4
Tingk at 4
Tentukan apakah reaksi dibawah ini merupakan reaksi autoredoks atau bukan! Tentukan pula
oksidator dan reduktornya!
1. 2Na2S2O3 (aq) + 2HCl (l) → 2 NaCl (aq) + 2 H2O (l) + 2 SO2 (g) + 2 S (s)
2. 6 NaOH (aq) + Cl2 (g) → 5 NaCl (aq) + NaClO (aq) + 3 H2O (l)
Tingkat 5
Perhatikan berbagai pajangan kembang api yang dijual menjelang hari besar seperti Hari Raya dan
Tahun Baru. Letupan serta percikan berwarna warni yang ditimbulkan sangat bervariasi. Semua
itu timbul sebagai akibat terjadinya reaksi redoks.
Mg2+ + O2- → MgO
Menurut konsep pelepasan dan penerimaan electron, zat manakah yang mengalami reduksi dan
yang mengalami oksidasi?
Dengan menghubungkan antar unsur SETS, cobalah analisis keuntungan serta kerugian yang dapat
terjadi sebagai akibat penggunaan reaksi oksidasi-reduksi pada kembang api!
2
HP
2
Science Environment Technology Society
(Sains) (Lingkungan) (Teknologi) (Masyarakat)
2
HP
3