Anda di halaman 1dari 6

Oleh: Putri Afuza (chemistry edu’17)

RANGKUMAN KIMIA

1. Pengertian Termokimia
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara kalor (energi
panas) dan reaksi kimia, atau proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.
2. Sistem dan Lingkungan
sesuatu yang menjadi pusat perhatian atau pusat
pengamatan ketika mempelajari perubahan energi.

Daerah yang berada diluar sistem.

Misal →

Sistem → Es, teh, dan air


Lingkungan → Sedotan, udara

3. Berdasarkan interaksi sistem dan lingkungan

Sistem terbuka Sistem terisolasi


Sistem tertutup
(pertukaran materi (tidak ada
(pertukaran energi)
dan energi) pertukaran)

Contoh: Contoh: Contoh:

Gelas yang Botol tertutup Air panas yang


berisi air panas yang berisi air dimasukkan ke
panas dalam termos
4. Kalor (Q) dan Kerja (W)

Sistem menerima kalor, Q bertanda positif (+)

Sistem membebaskan kalor, Q bertanda negatif (-)

Sistem melakukan kerja, W bertanda negatif (-)

Sistem menerima kerja, W bertanda positif (+)

5. Entalpi (H) & Perubahan Entalpi (∆H)


Energi kalor yang dilepaskan atau diserap oleh
Entalpi (H)
sistem pada tekanan tetap.

Perubahan Perubahan energi yang menyertai peristiwa

Entalpi (H) perubahan kimia pada tekanan tetap.

Perubahan entalpi sistem (∆H) adalah


selisih antara entalpi sistem sesudah
(∆H) = Hakhir - Hawal perubahan dengan entalpi sistem
sebelum perubahan

6. Reaksi Eksoterm & Reaksi Endoterm

Reaksi kimia yang


melepaskan kalor dari
sistem ke lingkungan.
Pada reaksi eksoterm,
lingkungan menjadi lebih
panas dan entalpi sistem
menjadi berkurang.

(∆H) = Hakhir – Hawal


=b–a
Karena b < a, maka (∆H)
bernilai negatif.
Reaksi kimia yang
menyerap kalor dari
lingkungan ke sistem.
Pada reaksi endoterm,
lingkungan menjadi lebih
dingin dan entalpi sistem
bertambah.

(∆H) = Hakhir – Hawal


=b–a
Karena b > a, maka (∆H)
bernilai positif.

7. Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi kimia yang disertai
dengan data-data perubahan entalpi (∆H).
a. Persamaan termokimia ditulis dengan menyertakan perubahan entalpi (∆H)
reaksi, seperti gas (g), padat (s), cairan murni (l), dan larutan (aq).

C2H2 (g) + 21/2O2 (g) → 2CO2 (g) + H2O (g) H = -142 kJ

b. Apabila arah reaksi kimia dibalik, besar perubahan entalpi (∆H) sama, tetapi
tandanya berubah.

2CO2(g) + H2O (g) → C2H2 (g) + 21/2O2 (g) H = +142 kJ

c. Apabila koefisien-koefisien reaksi kimia dikalikan dengan faktor pengali x,


maka perubahan entalpi (∆H) juka dikalikan dengan faktor pengali tersebut.

2C2H2 (g) + 5O2 (g) → 4CO2 (g) + 2H2O (g) H = -284 kJ


8. Jenis perubahan entalpi (∆H)

Perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol suatu


senyawa dari unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan
standar (298 K dan 1 atm.)

Contoh: C(grafit) + O → CO Hof = -393,5 kJ


2(g) 2(g)

→ Ca(s) 1/2O2(g) 

→ 

→ 

→ 
9. Penentuan perubahan entalpi reaksi

∆H = m x c x ∆T + C x ∆T
m : Massa air (g) Q (reaksi) = -Q (larutan)
∆T : Perubahan suhu (Takhir – Tawal)
Q (larutan) = m x c x ∆T
c : Kalor jenis air (J/grK)
C : Kapasitas panas kalorimeter

Kalorimeter Sederhana Kalorimeter Bom

Reaksi Pembentukan SO3:


“Perubahan entalpi reaksi tidak ➢ Satu Tahap
bergantung pada jalannya reaksi, S(s) + 3/2O2(g) → SO3(g) ∆H = -396 kJ
tetapi hanya bergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir ➢ Satu Dua Tahap
reaksi”. S(s) + O2(g) → SO2(g) ∆H = -297 kJ
Perubahan entalpi reaksi akan tetap SO2(s) + 1/2O2(g) → SO3(g) ∆H = -99 kJ
sama jika berlangsung satu tahap
atau berlangsung beberapa tahap. ∆H = ∆H1 + ∆H2
= (-297 kJ) + (-99 kJ)
= -396 kJ

∆Hreaksi = Energi (pemutusan) – Energi (pembentukan


∆Hreaksi = ∆Hof (produk) - ∆Hof (reaktan)

10. Contoh soal:


a. Perhatiakan diagram tingkat energi berikut!
Harga ∆H2 adalah…
Jawab:
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
-790 kJ = ∆H2 + (-196,6 kJ)
∆H2 = -593,8 kJ
b. Perhatiakn diagram tingkat energi berikut!

Hubungan antara ∆H1, ∆H2, dan ∆H3


adalah…
Jawab:
∆H1 = ∆H2 + ∆H3

c. Diketahui energi ikatan rata-rata berikut!


IKATAN ENERGI (kJ/mol)
C=C 607
C–C 343
C–H 410
C–O 351
O-H 460
Perubahan entalpi dari reaksi:
CH2 = CH2 + H2O → CH3 - CH2 – OH adalah…
Jawab:

Energi Pemutusan
Ikatan Energi
C=C 607 kJ/mol
4 (C – H) 1640 kJ/mol
2 (O – H) 920 kJ/mol
TOTAL 3167 kJ/mol
Sehingga:
∆H = E (pemutusan) – E (pembentukan)
Energi Pembentukan
= (3167 – 3205) kJ/mol
Ikatan Energi
= -37 kJ/mol
C–C 343 kJ/mol
5 (C – H) 2050 kJ/mol
O–H 460 kJ/mol
C–O 351 kJ/mol
TOTAL 3204 kJ/mol

Anda mungkin juga menyukai