Anda di halaman 1dari 121

TERMOKIMIA

DISUSUN OLEH :
SAMUJI, S.Pd
SMA NEGERI 3 PEMALANG

Email : samujigurkim@gmail.com
Termokimia
Termokimia :
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari
hubungan antara kalor (energi panas) dengan
reaksi kimia,
atau proses-proses yang berhubungan dengan
reaksi kimia.
A. Energi dan Perubahan Energi
Energi :
Kemampuan untuk melakukan kerja.
Energi dibedakan menjadi 2 (dua) :
1. Energi kinetik : energi yang tersimpan dalam suatu benda akibat
gerakannya.
contoh : energi panas (termal) dan energi listrik.
2. Energi potensial : energi yang besarnya ditentukan oleh kedudukan benda,
misalnya ketinggian benda.
contoh energi potensial : energi kimia.
apabila suatu zat mengalami perubahan struktur akibat dari reaksi
kimia, maka energi tersebut akan dilepas, disimpan, atau diubah ke
bentuk energi yang lain.
energi-energi tersebut dapat berubah bentuk, tetapi tidak berakibat
pada hilangnya energi. Hal ini sesuai dengan hukum Kekekalan Energi.
B. Perubahan Energi dalam Reaksi
Kimia
1. Energi Panas dan Kalor
hampir semua reaksi kimia melepas atau
menyerap energi, umumnya dalam bentuk
kalor.
Kalor : perpindahan energi panas (termal) dari
dua benda yang berbeda suhunya. (hukum ke
nol (0) Termodinamika.
Energi panas akan berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Perpindahan Kalor
Yang berhubungan dengan reaksi kimia yaitu
perpindahan kalor (energi) :
- baik dari lingkungan ke sistem.
- atau sebaliknya.
2. Sistem dan Lingkungan
1. Sistem : segala sesuatu yang menjadi pusat
perhatian dalam mempelajari perubahan energi.
2. Lingkungan : hal-hal di luar sistem yang
membatasi sistem dan dapat mempengaruhi
sistem.
sistem dibedakan menjadi 3 (tiga) :
a. Sistem terbuka
b. Sistem tertutup
c. Sistem terisolasi
Sistem ada 3 (tiga)
1. Sistem terbuka :
suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan kalor
dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.
contoh : reaksi logam magnesium dengan asam klorida encer yang
dilakukan pada tabung reaksi terbuka.
2. Sistem tertutup :
suatu sistem di mana antara sistem dan lingkungan dapat terjadi
perpindahan kalor tetapi tidak dapat terjadi perpindahan materi.
contoh : Mg(s) + HCl(aq) → MgCl(aq) + H2(g) (tabung tertutup)
3. Sistem terisolasi :
suatu sistem di mana tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan materi antara sistem dan lingkungan.
cotoh : mereaksikan zat dalam termos.
Sistem ada 3 (tiga)
Yaitu :
2. Energi dan Entalpi
Energi dalam (U) :
: Jumlah total energi semua partikel dalam sistem.
: total energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep) di dalam
sistem. (U = Ek + Ep)
: perubahan energi dalam (∆U) :
kalor (q) + kerja (w), sehingga ∆U = q + w
contoh :
sepotong logam direaksikan dengan asam klorida encer
pada sistem terbuka, dengan melepas kalor : 200 kJ . Sistem
juga melakukan kerja 50 kJ.tentukan perubahan energi
dalam (∆U) dalam proses tersebut.
Jwb ∆U = q + w : -200 + (-50) : -250 kJ.
3. Perubahan Entalpi (∆H)
Entalpi (H : Heat) :
suatu besaran termodinamika untuk menyatakan kalor
reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap
Perubahan Entalpi (∆H) :
Perubahan kalor sistem pada tekanan tetap.
Perubahan entalpi tergantung pada keadaan akhir dan awal
saja, dan tidak tegantung pada bagaimana proses
perubahan itu terjadi atau jalannya reaksi.
∆H : H.akhir – H. Awal.
Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi dipengaruhi
oleh jumlah zat, keadaan fisis dari zat tersebut, suhu, dan
tekanan.
4. Reaksi Eksoterm dan Reaksi
Endoterm
1. Reaksi Eksoterm :
Reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari
sistem ke lingkungan (melepas kalor)
H.awal > H.akhir
∆H = H.akhir – H.awal
∆H mempunyai nilai negatif (-), atau ∆H = < 0.
2. Reaksi endoterm :
Reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem (menyerap kalor).
H.awal < H.akhir
∆H = H.akhir – H.awal
∆H mempunyai nilai positif (+), atau ∆H = > 0.
Reaksi Eksoterm & Endoterm
1. Reaksi Eksoterm

kalor
sistem

lingkungan
Reaksi Eksoterm & Endoterm
2. Reaksi Endoterm

kalor
sistem

lingkungan
5. Persamaan Termokimia dan Diagram
Energi
Persamaan termokimia merupakan persamaan
reaksi yang disertai informasi tentang :
jumlah mol zat pereaksi dan hasil reaksi (koefisien
reaksi), dan perubahan entalpi (∆H) yang
menyertai reaksi tersebut.
contoh :
a. H2(g) + ½O2(g) → H2O(l) , ∆H = -285,5 kJ.
artinya : bahwa reaksi pembentukan 1 mol air
disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke
lingkungan sebesar 285,5 kJ.
Persamaan termokimia,,,,
Contoh :
b. 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g), ∆H = -571,0 kJ
artinya :
reaksi pembentukan 2 mol air disertai
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan
sebesar : 571,0 kJ. (melepas kalor).
Ket : g : gas, l : liquid (cair), s ; solid (padat.
dab aq : aquous (larutan).
Diagram Energi
1. Diagram energi pembentukan air dari gas
hidrogen dan gas oksigen : Rx Eksoterm
Entalpi (∆H)
H2(g) + ½O2(g)

∆H = -285,5 kJ

H2O(l)
Diagram Energi
1. Diagram energi proses pengembunan dari gas menjadi air :
(Reaksi eksoterm))

Entalpi (∆H)
H2O(g)

∆H = - 44 kJ

H2O(l)
Diagram Energi
2. Diagram energi proses penguapan dari air menjadi gas :
(Reaksi Endoterm)

Entalpi (∆H)
H2O(g)

∆H = +44 kJ

H2O(l)
Contoh Reaksi Eksoterm & Endoterm
A. Reaksi Eksoterm :
1. CaO (s) + H2O(l) → Ca(OH)2 (aq), melepas kalor
(terasa panas)
2. Mg (s) + 2HCl (aq) → MgCl2(aq) + H2(g), melepas
kalor (terasa panas)
B. Reaksi Endoterm :
1. Ba(OH)2.8H2O (s) + 2NH4Cl(s) → BaCl2.2H2O(s) +
2NH3(g) + 8H2O(l), menyerap kalor (terasa dingin)
2. NH4Cl(s) + H2O(l) → HCl (g) + NH4OH(aq), menyerap
kalor (terasa dingin)
Latihan 2.1
(hal : 48)
1. Jelaskan pengertian sistem dan lingkungan
2. Di dalam gelas kimia direaksikan direaksikan
amonium klorida padat dengan barium hidroksida
padat sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan gas
amonia. Pada reaksi tersebut ternyata suhu sistem
turun dari 25:C menjadi 12:. Dari fakta tersebut :
a. Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan
lingkungannya.
b. Tentukan apakah reaksi tersebut reaksi endoterm
atau eksoterm.
c. Buatlah diagram tingkat energinya.
Lat 2.1..lanjutan
3. Ke dalam ruang tertutup dan tekanan tetap
direaksikan larutan asam klorida dengan keping
pualam sehingga terjadi reaksi :
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
pada reaksi tersebut dilepaskan 50 kJ kalor dan
pada tekanan tetap 1 atm, volume sistem
betambah 20 liter. Apabila 1 liter atm setara
dengan 101,32 joule, tentukan besarnya
perubahan perubahan energi dalam sistem
tersebut.
Lanjutan lat 2.1...
4. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen
menjadi gas karbon dioksida, akan dilepaskan
kalor sebesar 393,5 kJmol-1. tuliskan
persamaan termokimianya dan diagram
energinya.
5. Proses perubahan uap air menjadi air
merupakan proses eksoterm. Berdasarkan
kenyataan sehari hari, jelaskan bagaimana
suhu udara apabila cuaca akan hujan.
Jawaban lat 2.1
(hal : 49)
1. Sistem : segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian
dalam mempelajari perubahan energi.
Lingkungan : hal-hal di luar sistem yang membatasi
sistem dan dapat mempengaruhi sistem.
2 a. Yang menjadi sistem adalah zat dalam gelas
(amonium klorida padat dan barium hidroksida
padat).
yang menjadi lingkungan : yang di luar gelas kimia.
b. Reaksinya endoterm karena terjadi penurunan
suhu. (perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem).
c. Diagram tingkat energinya sebagai berikut...
Diagram tingkat energi
2c. Diagram tingkat energi reaksi endoterm :

Entalpi (∆H)
BaCl2(s) + H2O(l) + NH3(g)

∆H = + (reaksi endoterm)

NH4Cl(s) + Ba(OH)2(s)
Jawaban lat 2.1.
3. Diketahui :
CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l), ∆H = -50
kJ.
q : -50 kJ, V : 20 L.
1 L.atm : 101,32 joule.
tentukan besarnya perubahan energi!
jwb :
q = -50 kJ. (melepas kalor)
w = 20 x 101,32 = 2026,4 J = 2,026 kJ (melakukan kerja)
∆E = q + w
= -2 + (-50) = -52 kJ.
Jwb lat 2.1.
4a. Persamaan termokimianya :
C(s) + O2(g) → CO2(g), ∆H = -393,5 kJ.mol-1
4b. Diagram energinya pada slide berikutnya ....

5. Proses perubahan uap air menjadi air adalah


merupakan proses eksoterm. Suhu udara akan
naik (panas) jika cuaca akan hujan. Kita akan
terasa panas jika akan turun hujan.
Diagram Energi
4b. Diagram energi proses pembentukan CO2 dari C(s) dan
O2(g) : (Reaksi eksoterm) melepas kalor (- 393,5 kJ/mol)

Entalpi (∆H)
C(s) + ½O2(g)

∆H = - 393,5 kJ/mol

CO2(g)
6. Perubahan Entalpi Standar (∆H:)
Keadaan standar :
Suhu 298 K dan tekanan 1 atmosfir
( 1 atm : 76.cmHg)
K = t:C + 273
Perubahan Entalpi standar (∆H:) :
perubahan entalpi yang diukur pada suhu 298
K dan tekanan 1 atm.
Jenis perubahan Entalpi standar
Jenisnya ada 3 :
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
(∆H:f). (f = formation).
2. Perubahan Entalpi Peruraian Standar (∆H:d).
(d = decomposition)
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar
(∆H:c) (c = combustion)
1. Perubahan Entalpi
Pembentukan(∆H:f)
Perubahan entalpi pembentukan standar (∆H:f);
perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1
mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya yang paling
stabil pada keadaan standar. (f : formation)
contoh :
perubahan entalpi pembentukan standar dari kristal
amonium klorida adalah -314,4 kJmol-1 persamaan
termokimia dari pernyataan tersebut adalah :
½N2(g) + 2H2(g) + ½Cl2(g) → NH4Cl(s) = -314,4 kJmol-1
cat : nilai perubahan entalpi pembentukan standar
(∆H:f) unsur adalah nol (0).
2. Perubahan Entalpi Peruraian
Standar (∆H:d)
Perubahan entalpi peruraian standart (∆H:d) :
perubahan entalpi yang terjadi pada peruraian 1 mol
suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya yang paling
stabil pada keadaan standar. (d : decomposition)
Pada dasarnya, perubahan entalpi peruraian standar
merupakan kebalikan dari perubahan entalpi
pembentukan standar,maka nilainyapun akan
berlawanan tandanya.
Contoh :
jika ∆H:f H2 (g) = -240 kJmol-1, maka ∆H:d H2) = 240
kJmol-1, dan persamaan termokimianya adalah :
H2O(g) → H2(g) + O2(g), ∆H = +240 kJ
3. Perubahan Entalpi Pembakaran
Standar (∆H:c)
Perubahan entalpi pembakaran standar (∆H:c) :
perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran
1 mol suatu zat secara sempurna.
(c : combustion)
mol = gram/Mr atau Ar = massa/Mr atau Ar
Contoh :
1. C(s) + O2(g) → CO2(g)
2. H2(g) + ½O2(g) → H2O(g)
3. S(s) + O2(g) → SO2(g)
4. N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
Contoh Soal :
1. Nilai entalpi pembakaran standar (∆H:c) metanol (CH3OH)
adalah -838,5 kJmol-1. Tuliskan persamaan termokimianya.
jawab :
CH3OH(l) + O2(g) → CO2(g) + 2H2)(g), ∆H:c = -638,5 kJ
2. Jika diketahui ∆H:c = -393,5 kJmol-1, berapa kalor yang terjadi
pada pembakaran 1 kg arang mengandung 48% karbon dan
Ar C = 12.
jwb :
diketahui :
massa C : 48/100 X 1000 gr = 480 gr, (∆H:c) = -393,5 kJmol-
1.
ditanya q?
Jawaban contoh soal ...
2. Ditanya q : ?
jawab :
mencari mol C :
mol = gram/Ar = massa/Ar = 480/12 = 40 mol
pada pembakaran 1 mol karbon dibebaskan
kalor 393,5 kJ, maka pada pembakaran 480/12
karbon, dihasilkan kalor sebanyak = 40 x 393,5
= 15.74 kJ/mol
Latihan : 2.2 (hal : 50)
1. Tuliskan persamaan termokimia dari pernyataan
berikut .
a. ∆H:f . CaCO3 (s) = - 1.207 kJ/mol
b. ∆H:c . CH3OH (l) = - 638 kJ/mol
2. Pada pembakaran 1,6 gram gas metana (CH4)
dibebaskan kalor 80,2 kJ. Tentukan ∆H:c CH4 dan
tuliskan persamaan termokimianya. (Ar.C =12, H = 1)
3. Pada peruraian gas amonia terjadi gas hidrogen dan
gas nitrogen diperlukan kalor 46 kJ tiap mol amonia.
Tentukan ∆H:f gas amonia dan persamaan
termokimianya.
Jwb lat 2.2 (hal : 50)
1. a. Diket : ∆H:f = CaCO3 (s) = - 1.207 kJ/mol
ditanya : persamaan termokimia (pembentukan)
jawab :
Ca(s) + C(s) + 3/2O2(g) → CaCO3(s), ∆H:f = -1.207
kJ/mol
b. Diket : ∆H:c = CH3OH (l) = - 638 kJ/mol
ditanya : persamaan termokimia (pembakaran).
jawab :
CH3OH(l) + 3/2O2(g) → CO2(g) +2H2O(g), ∆H:c = -638
kJ/mol
Jwb No.2.
2. diketahui :
m.metana (CH4) = 1,6 g
q = -80,2 kJ (Ar.H = 1, C = 12)
ditanya : ∆H:c.CH4 dan persamaan termokimianya.
jawab :
n.CH4 = 1,6/16 = 0.1 mol
∆H = q/n = -80,2/0,1 = -802 kJ/mol.
persamaan termokimianya :
CH4(g) +2 O2(g) → CO2(g) +2 H2O(g), ∆H:c = -802
kJ/mol.
Jwb. No.3.
3. diketahui :
∆H:d. NH3(g) = 46 kJ/mol.
ditanya : ∆H:f dan persamaan termokimia.
jawab :
NH3(g) → ½N2(g) + 3/2H2(g), ∆H:d = 46 kJ/mol.
X2
2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g), ∆H:d = 92 kJ/mol.
jadi persamaan termokimia pembentukan :
N2(g) + 3H2(g) → NH3(g), ∆H:f = -92 kJ/mol.
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm.
(Kegiatan 2.1)
1. Alat dan Bahan :
Alat Jumlah Bahan jumlah

Tabung reaksi 4 buah Ba(OH)2,8H2O padat 1 spatula

Sumbat gabus 1 buah NH4Cl padat 2 spatula

Pengaduk 1 buah CaO padat 1 spatula

Gelas kimia 1 buah Serbuk belerang 3 spatula

Penjepit tabung 1 buah Kertas lakmus 2 lembar


2. Cara kerja :
1. Masukkan lebih kurang 10 cm3 air ke dalam gelas kimia
dan ujilah dengan lakmus merah. Rasakan suhunya
dengan memegang gelas tersebut. Tambahkan sebongkah
CaO, biarkan sebentar dan rasakan suhunya. Ujilah
dengan kertas lakmus merah. Cata hasil pengamatan
anda.
2. Masukkan kristal Ba(OH)2.8H2O sebanyak 1 spatula dalam
tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk
campuran tersebut lalu tutuplah dengan sumbat gabus.
Pegang tabung tersebut dan rasakan suhunya. Biarkan
sebentar kemudian buka tabung dan cium bau gas yang
timbul (hatihati, jangan mencium langsung bau gas dari
mulut tabung tetapi kibaskan tangan anda di mulut
tabung). Catat pengamatan anda.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
KELOMPOK : dan anggota
1. JUDUL :
2. TUJUAN :
3. DASAR TEORI
4. ALAT dan BAHAN
5. CARA KERJA
6. DATA PENGAMATAN
7. ANALISIS DATA ( bisa berupa grafik)
8. JAWABAN PETANYAAN
9. KESIMPULAN
Pemalang,...Agustus 2017
email : samujigurkim@gmail.com Praktikan,

Nama terang & TTD


3. Tugas dan Pertanyaan Diskusi
a. Apa perbedaan antara langkah 2a dan 2b jika
ditinjau dari perubahan suhunya?
b. Jika reaksi dibiarkan beberapa jam, apakah suhu
pada kedua percobaan tersebut akan menjadi
sama? Jika jawabannya “ya” bagamana hal
tersebut terjadi?
c. Bagaimana perpindahan kalor yang terjadi pada
langkah 2a dan 2b?
d. Buatlah laporan dan presentasikan hasil kegiatan
yang anda lakukan.
Hasil percobaan...
Pada langkah 2a, selama proses reaksi berlangsungsuhu
sistem naikdan setelah dibiarkan beberapa saat maka
suhu sistem kembali ke keadaan semula. Proses
kembaliny suhu ke keadaan awal yang terjadi karena
sistem melepas kalor, dan reaksinya disebut reaksi
eksoterm.
Pada langkah 2b, terjadi penurunan suhu dan setelah
dibiarkan akan kembali ke keadaan awal karena sistem
menyerap kalor dari lingkungan ke sistem, reaksi ini
disebut reaksi endoterm.
Kalorimeter
Kalorimeter :
Kalorimeter
Kalorimeter :
Alat yang digunakan untuk menentukan perubahan entalpi
dari reaksi-reaksi dalam keadaan terisolasi.
Komponen Kalorimeter sederhana :
1. Kalorimeter (tabung aluminium)
2. Termometer
3. Pengaduk
4. Penutup tabung
5. Jaket tabung (plastik)
Untuk pembakaran yang melibatkan gas, kalorimeter yang
digunakan adalah kalorimeter bom (ada ruang khusus
tempat reaksi dan diselubungi air sebagai penyerap kalor)
Sistem Reaksi Kalorimeter
Dalam kalorimeter diusahakan benar-benar terisolasi sehingga
kenaikan atau penurunan suhu yang terjadi tidak terlepas ke
lingkungan.
Jika kalorimeter juga terlibat dalam pertukaran kalor, besarnya kalor
yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter harus diperhitungkan.
Kalor yang diserap atau dilepas oleh kalorimeter disebut : kapasitas
kalor kalorimeter (C.kal).
Secara keseluruan dirumuskan :
q.reaksi + q.kal + q.air = q. Sistem
q.reaksi + q.kal + q.air = 0 atau
q.reaksi = - (q.kal + q.air)
q.kal = C.kal + ∆T
ket : C..kapasitas kal (J:C-1 atau J:K-1)
∆T = perubahan suhu (:C atau K)
ASAS BLACK
Asas Black :
Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap.
contoh : ∆T = T.akhir – T..awal = 37 – 34 = 3
massa = 50+ 50 = 100
Q = - (m.C.∆T) ↔ Q = - (100 x 4,2 x 3) = -1260 j

Keterangan :
m : massa zat (gram)
C : kalor jenis (J/g.:C) = 4,2 j/gK
∆T : perubahan suhu (:C atau K)
Melepas kalor : negatif (-)
Menyerap kalor : positif (+) ∆H =q/n
KLS XI.IPA.2
KLP 1 Q = - 1470 J
KLP 2 Q = - 1260 J
KLP 3 Q = - 1680 J
KLP 4 Q = - 1470 J
KLP 5 Q = - 1680 J
KLP 6 Q = - 1680 J
KLP 7 Q = - 1260 J
KLP 8 Q = - 1680 J
KLS XI.IPA.4
KLP 1 Q = - 1680 J
KLP 2 Q = - 1680 J
KLP 3 Q = - 1680 J
KLP 4 Q = - 1260 J
KLP 5 Q = - 1470 J
KLP 6 Q = - 1890 J
KLP 7 Q = - 1680 J
KLP 8 Q = - 1680 J
Kegiatan 2.2
Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi (kalorimetri)
Tujuan : menentukan perubahan entalpi pada reaksi :
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Alat & Bahan :
Kalorimeter (1)
Termometer (1)
Gelas kimia ukuran 100 ml (2)
Gelas ukur 25 mL (2)
Pipet tetes (1)
Larutan NaOH 1 M
Larutan HCl 1 M
Kegiatan 2.2 ....
Cara Kerja :
1. Masukkan 50 mL larutan NaOH 1 M ke dalam kalorimeter dan
masukkan 50 mL larutan HCl 1 M ke dalam gelas kimia.
2. Ukurlahsuhu kedua larutan. Jika suhu kedua berbeda, catat suhu
rata-ratanya sebagai suhu awal.
3. Tuangkan larutan HCl tersebut ke dalam kalorimeter yang berisi
NaOH. Aduk dengan termometer dan perhatikan suhu yang
terbaca pada termometer. Catatlah suhu tertinggi yang terbaca
sebagai suhu akhir.
4. Catat pengamatan Anda dengan membuat tabel pengamatan.
5. Hitunglah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan agar
suhu kembali turun seperti semula. (massa jenis larutan = 1g/mL,
dan kalor jenis larutan = 4, 2 J/gK)
Contoh Soal Kalorimeter
1. Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan
0,16 gram gas metana (CH4) dengan oksigen
berlebihan, sehingga terjadi reaksi :
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56:C. Diketahui
kapasitas kalor kalorimeter adalah 958 J/:C,
massa air di dalam kalorimeter adalah 1000
gram dan kalor jenis air 4,18 J/g:C. Tentukan
kalor pembakaran gas metana dalam kJ/mol.
(Ar.C : 12, H : 1)
Contoh Soal lanjutan...
1. Diket :
∆T : 1,56:C,
C.Kal : 958 J/:C
m.Air : 1000 gr
Kalor jenis air : 4,18 J/g:C.
Ar.C :12, H : 1
ditanya :
Tentukan : kalor pembakaran metana CH4 dalam
kJ/mol.
Jawab...
Kalor yang dilepas selama reaksi sama dengan kalor
yang diserap oleh air dalam kalorimeter dan oleh
kalorimeter, maka :
q.reaksi : - (q.kal + q.air)
q.air : m.air x c.air x ∆T
: 1000 g x 4,18 J/g:C x 1,56:C
: 6.520 J
q.kalorimeter : C.kal x ∆T
: 958 J/:C x 1,56:C = 1,494 J
maka q.reaksi = - (6,520 + 1,494) = - 8,014 J
Lanjutan contoh soal...
Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram
sehingga jumlah molnya adalah..
Mol CH4 = 0,16/16 = 0,01 mol
Maka untuk setiap reaksi pembakaran satu mol CH4
akan dilepas kalor sebanyak:
q.reaksi = - 8,014/0,01 = 801,4 kJ/mol.
Oleh karena reaksi pada kalorimeter bom dilakukan
pada volume tetap,
besarnya ∆H = - q.reaksi = -801,4 kJ/mol.
Contoh soal
2. Dalam suatu kalorimeter direaksikan 100 cm-3
larutan NaOH 1 M dengan 100 cm-3 larutan
HCl 1 M, ternyata suhunya naik dari 24 :C
menjadi 31:C. Kalor jenis larutan dianggap
sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 Jg-1K-1
dan massa jenis larutan dianggap 1 g/cm3. jika
dianggap bahwa kalorimeter tidak menyerap
kalor, tentukan perubahan entalpi dari reaksi :
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Jawaban contoh soal 2
2. Diketehui :
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
V.NaOH = 100 cm-3 M. NaOH = 1 M,
n. NaOH = M.V = 1 x 0,1 = 0,1 mol
V. HCl = 100 cm-3 M.HCl = 1 M
n. HCl = M.V = 1 x 0,1 = 0,1 mol
Massa larutan = m.NaOH + m.HCl = 100 + 100 = 200 gr
C.Lar = C.air = 4,18, Р.lar = 1, ∆T = 31 – 25 = 6 K
Ditanya : perubahan entalpi (∆H) .
Jawaban contoh 2 lanjutan..
Jawab :
q.reaksi = - (q.kalorimeter + q.larutan)
Oleh karena kalorimeter tidak menyerap kalor, maka :
q. Reaksi = - q.larutan
q.Lar = m.C.∆T = 200 x 4,18 x 6 = 5016 J = 5,016kJ.
Jika dalam 0,1 mol terjadi perubahan kalor sebesar : 5,016
kJ/mol.K
Maka untuk setiap 1 mol larutan yang bereaksi terjadi
perubahan kalor sebesar (∆H) :
∆H = q.reaksi/mol = 5,016/0,1 = 50,16 kJ/mol.K
Pers termokimianya :
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l), ∆H = 50,16 kJ
Latihan : 2.3
1. Ke dalam kalorimeter sederhana direaksikan
25 mL larutan H2SO4 0,5 M dan 25 mL KOH 1,0
M pada suhu 23,5:C. Ternyata temperaturnya
naik menjadi 30,17:C. Hitunglah perubahan
entalpi reaksi yang terjadi (dianggap massa
jenis larutan 1 g/mL dan kalor jenis larutan 4,2
J/gK).
Jawaban no. 1.
1. Diketahui :
V. H2SO4 : 25 mL M.H2SO4 : 0,5 M, n.H2SO4 : 12,5
mmol
V. KOH : 25 mL M. KOH : 1,0 M, n.KOH : 25 mmol.
∆T : (30,17 – 23,5):C = 6,67:C, C.larutan : 4,2 J/gK.
reaksi : H2SO4(aq) + 2KOH (aq) → K2SO4(aq) + 2H2O(l)
ditanya : ∆H.reaksi :?
Jawab :
q : - (m.C.∆T = 50 x 4,2 x 6,67) = -1400,7 J : -1,4 kJ
∆H :- q/n = -1,4/0,025 = -56 kJ/mol.
No. 2
2. Asam benzoat murni (∆H:c C6H5COOH = -
3.277 kj/mol) sebanyak 0,220 gram
dimasukkan ke dalam kalorimeter bom yang
berisi 1.200 gram air (kapasitas kalor
kalorimeter = 1.365 /:C; kalor jenis air 4,18
J/g:C). Hitunglah kenaikan suhu kalorimeter
yang terjadi. (Ar C = 12, O = 16, H = 1)
Jwb No. 2
2. Diket :
ditanya :
jwb :
menentukan mol asam benzoat
n = 1,22/122 = 0,01 mol
q.reaksi = ∆H x mol = -3,277 kj/mol x 0,01 mol
= -32770 J.
q.reaksi = -(q.larutan + q.Kalorimeter)
= -(m.C.∆T + C.∆T)
-32770 J = -(1200 x 4,18 x ∆T + 1365 x ∆T)
32770 J = 6381.∆T
∆T = 5,13
No. 3
3. Ke dalam kalorimeter direaksikan 50 cm3
larutan CuSO4 0,1 M dengan serbuk seng
(massa seng diabaikan). Ternyata termometer
menunjukkan kenaikan suhu 9:C. Jika kalor
jenis larutan 4,2 J/gK dan massa jenis larutan 1
g/cm3. tentukan ∆H dari reaksi :
CuSO4(aq) + Zn(s) → Cu(s) + ZnSO4(aq)
Jawaban no. 3.
3. Diketahui :
V.CuSO4 : 50 mL M.CuSO4 : 0,1 M, n.CuSO4 : 5 mmol
∆T : 9:C. C.larutan : 4,2 J/gK, massa jenis : 1 g/cm3
reaksi : CuSO4(aq) + Zn(s) → Cu(s) + ZnSO4(aq)
ditanya : ∆H :?
Jawab :
q : -(m . C . ∆T = 50 x 4,2 x 9) =- 1890 J = -1,89 kJ
∆H : -q/n =- 1890/5 = -378 kJ/mol
No. 4
4. Diketahui :
ditanya :
jawab :
Q.reaksi = -(Q.larutan + Q.kalorimeter)
Q.reaksi = -(m.C.∆T + C.∆T)
= -((9,6 + 150).4,2.(33,5-27) + 11,7.(33,5-27))
Q.reaksi = -4433,13 J
menentukan mol LiOH
n = Gr/Mr x= 9,6/24 = 0,4 mol
menentukan ∆H LiOH untuk 1 mol
∆H = q/n = -4433,13/0,4 = -11,082 kj/mol
No. 5.
5. Pembakaran sempurna 4 gram metana
membentuk gas karbondioksida dan air pada
keadaan standar menghasilkan 55,625 kJ.
Tentukan entalpi pembakaran molar stantar
metana.
Jawaban no. 5.
5. Diketahui :
m.metana (CH4) : 4 g, q : 55,625 kJ.
Ar.C : 12, H : 1
ditanya : ∆H : ?
Jawab :
reaksi : CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
n. CH4 : 4/16 : 0,25 mol
∆H : -q/n = -55,625/0,25 = -222,5 kJ/mol
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
KELOMPOK : dan anggota
1. JUDUL :
2. TUJUAN :.
3. DASAR TEORI
4. ALAT dan BAHAN
5. CARA KERJA
6. DATA PENGAMATAN
7. ANALISIS DATA ( bisa berupa grafik)
8. JAWABAN PETANYAAN
9. KESIMPULAn
Pemalang,...Agustus 2017
Praktikan,

nama terang & TTD


2. Hukum Hess
Henry Germain Hess (Hukum Hess) :
Perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada
keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (hasil
reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana
jalannya reaksi.
Contoh :
Reaksi pembakaran karbon menjadi CO2 dapat berlangsung
dengan dua tahap, yaitu :
1. C(s) + ½O2(g) → CO(g) .... ∆H : a kJ
2. CO(g) + ½O2(g) → CO2(g) ....∆H : b kJ.
maka tahap langsungnya
C(s) + O2(g) → CO2(g), ∆H ; (a + b) kJ.
Hukum Hess....
Nilai perubahan entalpi (∆H) dari suatu reaksi :
jumlah total perubahan entalpi pembentukan
zat-zat sesudah reaksi dikurangi dengan jumlah
total pembentukan zat-zat sebelum reaksi.
Atau dirumuskan :
∆H :* .∆H:f. Sesudah+ – [.∆H:f.sebelum+
Catatan :
∆H:f.O2 : 0, karena O2 merupakan unsur bebas.
koefisien mempengaruhi nilai ∆H:f.
Contoh...
1. Jika diketahui :
i). C(s) + O2(g) → CO2(g), ∆H : -394 kJ
ii). CO(g) + ½O2(g) → CO2(g), ∆H : -283 kJ
maka ∆H untuk :
C(s) + ½O2 → CO(g) dapat ditentukan (dihitung)
dengan cara aljabar :
i). C(s) + O2(g) → CO2(g), ∆H : -394 kJ
ii). CO2(g) → CO(g) + ½O2(g) , ∆H : +283 kJ +
C(s) + ½O2 → CO(g) , ∆H : -111 kJ
Catatan....
Agar didapat reaksi pembentukan gas CO, maka
reaksi tahap (i) tetap, reaksi tahap (ii) dibalik
kemudian dijumlahkan.
jika persamaan reaksi dibalik maka ∆H juga
kebalikannya.
jika persamaan reaksi dikalikan 2 maka. ∆H
juga dikalikan 2.
Diagram entalpi...
∆H
0 C(s) + O2(g)

-111 CO(g)

-394 CO2(g)
Contoh soal...
2. Diketahui :
∆H:f. H2O : -242 kJ/mol
∆H:f. CO2 : -394 kJ/mol
∆H:f. CH4 : -84 kJ/mol
Hitunglah perubahan entalpi pembakaran (∆H:c) CH4
Jawab.
Reaksi pembakaran CH4 :
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ∆H : ?
menurut Hukum Hess :
∆H : jumlah total perubahan entalpi pembentukan zat-zat sesudah
reaksi dikurangi dengan jumlah total pembentukan zat-zat sebelum
reaksi.
∆H :* .∆H:f. Sesudah+ – [.∆H:f.sebelum+
Jwb contoh 2.
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
∆H :* .∆H:f. Sesudah+ – [.∆H:f.sebelum+
: *∆H:f.CO2 + 2.∆H:f.H2O] – *∆H:f.CH4 +
2.∆H:f.O2]
: [-394 + 2(-242)] – [-84 + 2(0)]
: [-394 – 484] – [-84)
: -794 kJ.
Contoh 3
Perhatikan siklus Hess berikut :

∆H2 : - 986 kJ Ca(OH)2(s)


Ca(s) + H2(g) + O2(g)

∆H1 : - 920 kJ ∆H3 : ?


CaO(s) + H2O(l)
Contoh 3.
Dari siklus tersebut, tentukan perubahan entalpi reaksi :
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s)
Jawab:
Perhatikan arah anak panah siklus Hess tersebut. ∆H1 dan
∆H3 mempunyai arah yang berlawanan arah jarum jam,
sedangkang ∆H2 searah jarum jam.
(jumlah yang searah = jumlah yang berlawanan)
∆H2 - ∆H1 - ∆H3 = 0
∆H3 = ∆H2 - ∆H1
∆H3 = - 986 – (- 920) = - 66 kJ
Lat 2.4 (hal : 58)
1.Diketahui :
(i). 2P(s) + O2(g) + 3Cl2(g) → 2POCl3(g), ∆H = -
1.150 kJ
(ii). H2(g) + Cl2(g) → HCl(g). ∆H = -184 kJ
(iii).2P(s) + 5Cl2(g) → 2PCl5(g), ∆H = -640 kJ
(iv). 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g), ∆H = -482 kJ.
Hitunglah ∆H untuk reaksi :
PCl5(g) + H2O(g) → POCl3(g) + 2HCl(g)
Jawaban 2.4 (hal : 58)
1.Jawab :
(i). 2P(s) + O2(g) + 3Cl2(g) → 2POCl3(g),
∆H = -1.150 kJ
(ii). 2H2(g) + 2Cl2(g) → 4HCl(g). ∆H = -368 kJ
(iii). 2PCl5(g) → 2P(s) + 5Cl2(g), ∆H = +640 kJ
(iv). 2H2O(g) → 2H2(g) + O2(g), ∆H = +482 kJ.
2PCl5(g) + 2H2O(g) → 2POCl3(g) + 4HCl(g), ∆H
= -396 kJ
PCl5(g) + H2O(g) → POCl3(g) + 2HCl(g), ∆H =
-198 kJ.
No. 2.
2. Diketahui :
∆H:f.H2O(l) : -285,5 kJ/mol
∆H:f.CO2(g) : -393,5 kJ/mol
∆H:f.C3H8(g) : -103 kJ/mol
a. Hitunglah ∆H:c.C3H8
b. Berapa kalor yang dilepaskan jika 10 gram
C3H8 dibakar sempurna (Ar.C: 12, H : 1)
Jawaban No. 2a.
2a. Diketahui :
∆H:f.H2O(l) : -285,5 kJ/mol
∆H:f.CO2(g) : -393,5 kJ/mol
∆H:f.C3H8(g) : -103 kJ/mol
a. Hitunglah ∆H:c.C3H8 (pembakaran)
Jawab :
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)
∆H :* .∆H:f. Sesudah+ – [.∆H:f.sebelum+
: *3.∆H:f.CO2(g) + 4.∆H:f.H2O(l)] – *∆H:f.C3H8(g)
+5.∆H:f O2]
: - 2219,5 kJ/mol
cat : ∆H:f.O2 = 0
Jawaban no. 2b.
2b. Kalor yang dilepas jika 10 gram C3H8 dibakar.
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)
n.C3H8 = 10/44 = 0,227 mol
∆H = - q/n
q = ∆H x n = - 2219,5 kJ/mol x 0,227 mol
= - 503,8 kJ
No. 3
3. Diketahui diagram siklus energi berikut :

∆H1 : ? CH4(g) + 2O2(g)


C(s) + 2H2(g) + 2O2(g)

∆H3 : - 965 kJ ∆H2 : -890 kJ


CO2(g) + 2H2O(g)
No. 3.
3. Dari diagram siklus energi dtersebut :
a. Hitunglah ∆H:f CH4(g)
b. Buatlah diagram tingkat energinya
Jawab No. 3
3a. ∆H:f CH4(g) = -965 - (-890) = - 75 kJ.
∆H1: ?
C(s) + 2H2(g) + 2O2(g) CH4(g) + 2O2(g)

∆H3 : - 965 kJ ∆H2 : -890 kJ

CO2(g) + 2H2O(g)

∆H1 + ∆H2 - ∆H3 = 0, atau ∆H1 + ∆H2 = ∆H3


maka ∆H1 = ∆H3 - ∆H2
Jawab no, 3.
3a. ∆H1 + ∆H2 - ∆H3 = 0,
∆H1 = ∆H3 - ∆H2
= ( - 965 kJ) - (-890 kJ)
= - 75 kJ.
Jawab UK.2 no, 9.
9. ∆H1 - ∆H2 + ∆H3 = 0,
∆H1 = ∆H2 - ∆H3
= ( - 890,3 kJ) - (-965,1 kJ)
= 965,1 – 890,3 kJ.
= +74,8 kJ
Jawaban no. 3.
3b. Grafik

0 C(s) + 2H2 (g) + 2O2(g)

-75 CH4(g) + 2O2(g)

-965 CO2(g) + 2HO(g)


Lat 2.4 hal : 58
4. Jika spiritus hanya mengandung alkohol (C2H5OH) saja,
berapa spiritus harus dibakar unteuk menaikkan suhu
100 gram air dari 20:C menjadi 50:C ? (dianggap hanya
50 % saja kalor yang terpakai).
Diketahui :
Diketahui :
∆H:f. H2O(l) : -240 kJ/mol
∆H:f. CO2(l) : -394 kJ/mol
∆H:f. C2H5OH(l) : -277 kJ/mol
m.Air : 100 g, Ar. C : 12, H : 1, O : 16. C.air : 4,2
jwb no.4 hal : 58
4. Diketahui :
∆H:f. H2O(l) : -240 kJ/mol
∆H:f. CO2(l) : -394 kJ/mol
∆H:f. C2H5OH(l) : -277 kJ/mol
∆T : (50 – 20) = 30:K, m.Air : 100 g, C.air : 4,2
Ar. C : 12, H : 1, O : 16.
Ditanya : jumlah mol spiritus ?
Jawab :
- Menghitung kalor untuk memanaskan air.
- Q : -(m. C. ∆T)
- Q : - (100 x 4,2 x 30) = -12600 J = 1,2 kJ
Jwb no.4 lanjutan..
- Menghitung ∆Hc. C2H5OH.
- Reaksi pembakaran :
- C2H5OH(l) + 3O2(g) →2CO2(g) + 3H2O(g)
- ∆H :* .∆H:f. Sesudah+ – [.∆H:f.sebelum+
: (-1.508) – (-277) = -12331 kJ/mol
- Kalor yang dilepas spiritus 2 x 12,6 kJ = -25,2 kJ (karena
kalor yang dipakai hanya 50%)
- ∆H = q.reaksi
- n
- n = q. Reaksi = - 25,2 = 0,02 mol
- ∆H - 1231
- Gram C2H5OH = n x Mr = 0,02 x 44 = 0,92 gram
No. 5.
5. Diketahui :
∆H:f. CO2(g) : -394 kJ/mol
∆H:f. H2O(g) : -285 kJ/mol
∆H:f. C2H4H(l) : +52 kJ/mol
Hitunglah kalor yang dilepas pada pembakaran
6,72 liter gas C2H4 pada suhu 0:C, 1 atm.
Ar. C : 12, H : 1, O : 16.
Jwb no. 5.
5. Diketahui :
∆H:f. CO2(g) : -394 kJ/mol
∆H:f. H2O(g) : -285 kJ/mol
∆H:f. C2H4H(l) : +52 kJ/mol
Vol C2H4 pada suhu 0:C , 1 atm = 6,72 liter (Ar. C : 12, H : 1, O : 16)
Dit : kalor (q) pembakaran C2H4 ?
Jwb :
C2H4(g) + 3O2(g) →2CO2(g) + 2H2O(g)
∆H :* .∆H:f. Sesudah+ – [.∆H:f.sebelum+
: (-1358) – (-52)
: - 1410 kJ
mol C2H4 dalam STP
n = v/22,4 = 6,72/22,4 = 0,3 mo;
maka ∆H = q x n = - 1410 x 0,3 = - 423 kJ.
No. 6
6. Diketahui :
ditanya :
jawab :
∆Hi = (∆H:f CO2 X 1 + ∆H:f CaO x 1) –
(∆H:fCaCO3 x 1)
∆Hi = (-394 x 1 + -635,5 x 1) – (-1.207)
∆Hi = 177,5 kJ/mol
No. 7
7. Diketahui :
ditanya :
jawab :
reaksi 1 (tetap) : HCN(aq) → H+(aq) + CN-(aq) ∆H = +42,8 J
reaksi 2 (dibalik) : H+(aq) + OH-(aq) → H2O(l) ∆H = -53,2 kJ
+
sehingga : HCN(aq) + OH-(aq) → H2O(l) + CN-(aq) ∆H = -10.4
kJ

∆H = - 10,4 kJ
No. 8
8. Jwb :
reaksi 1 (dibalik)
reaksi 2 (tetap)
sehingga ∆H = -54 kJ
9. Jwb :
tahap 1 = tahap 2
∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H1 = +138 kJ + (-314) kJ = -176 kJ/mol
Energi Ikatan & Energi Disosiasi
Energi Ikatan :
Energi/kalor yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan oleh 1 mol molekul gas
menjadi atom-atomnya dalam bentuk gas.
Energi disosiasi ikatan :
Energi yang diperlukan untuk memutuskan
salah satu ikatan 1 mol suatu molekul gas
menjadi gugus-gugus molekul gas.
2. Energi Ikatan Rata-rata
Energi ikatan rata-rata :
Energi rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan sebuah ikatan dari seluruh
ikatan suatu molekul gas menjadi atom-
atomnya.
Energi Ikatan...
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses :
1. Pemutusan ikatan antar atom-atom dari senyawa
yang bereaksi .(memerlukan kalor/endoterm)
2. Penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang
terlibat reaksi sehingga membentuk susunan baru.
(membebaskankan kalor/eksoterm).

kalor yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh


1 mol molekul gas menjadi atom-atomnya dalam
bentuk gas disebut energi ikatan.
1. Energi Disosiasi Ikatan (D)
Energi disosiasi ikatan :
Energi yang diperlukan untuk memutuskan salah satu
ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus
molekul gas.
Contoh :
CH4(g) → CH3(g) + H ∆H = +425 kJ
CH3(g) → CH2(g) + H ∆H = +480 kJ
Artinya :
untuk memutuskan CH4 menjadi CH3 dan gas H
berbeda dengan memutus CH3 menjadi CH2 dan gas H.
(memutus CH3 energinya lebih besar.
2. Energi Ikatan Rata-rata
Energi ikatan rata-rata :
Energi rata-rata yang diperlukan memutuskan sebuah
ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi
atom-atomnya.
Contoh :
i. CH4(g) → CH3(g) + H, ∆H = + 425 kJ/mol
ii. CH3(g) → CH2(g) + H, ∆H = + 480 kJ/mol
iii. CH2(g) → CH(g) + H, ∆H = + 425 kJ/mol
iv. CH(g) → C(g) + H, ∆H = + 335 kJ/mol
energi total : +1.665 kJ/mol, sehingga jika diambil
rata-ratanya = +1665/4 = +416,25 kJ/mol.
Energi Rata-Rata
Beberapa Ikatan
Tabel Energi rata-rata :
Ikatan E. ikatanrata-rata Iktan E. ikatan Rata-rata
C–H +413 I-I +151
C–C +348 C – Cl +328
C–O +358 N–O +201
C- F +485 N–H +391
H – Br +366 N–N +163
H-H +436 C=O +799
H-O +463 O=O +495
H – Cl +431 CC +891
Cl - Cl +242 NN +941
Perubahan Entalpi (∆H)
berdasarkan E. Ikatan rata-rata
Perubahan entalpi (∆H) :
Selisih dari energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan
dengan energi yang terjadi dari penggabungan ikatan.
∆H : ( Energi ikatan zat pereaksi) – ( Energi ikatan zat hasil reaksi).

Catatan : senyawa dapat digambarkan rumus strukturnya.


H
|
Contoh : CH4 = H – C – H = 4.(C-H)
|
H
Contoh soal
1. Dengan menggunakan data energi ikatan rata-
rata. Hitunglah perubahan entalpi (∆H) reaksi
berikut : CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)
Contoh soal
1. Dengan menggunakan data energi ikatan rata-
rata. Hitunglah perubahan entalpi (∆H) reaksi
berikut : CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)
Jawab : reaksi tersebut dapat digambarkan
strukturnya sebagai berikut :
H H
| |
H – C – H + Cl – Cl → H – C – Cl + H - Cl
| |
H H
Jwb contoh 1
Perubahan entalpi dapat dihitung sebagai berikut :
I). Ikatan yang putus :
- 4 ikatan C – H = 4 x 413 = 1.652 kJ
- 1 ikatan Cl – Cl = 1 x 242 = 242 k J
ii). Ikatan yang terbentuk :
- 3 ikatan C – H = 3 x 413 = 1.239 kJ
- 1 ikatan C – Cl = 1 x 328 = 328 kJ
- 1 ikatan H – Cl = 1 x 431 = 431 kJ

∆H : ( Energi ikatan zat pereaksi) – ( Energi ikatan zat hasil


reaksi).
Jwb lanjutan...
∆H = ( Energi ikatan zat pereaksi ) – ( Energi
ikatan zat hasil reaksi).
∆H = ( pemutusan ikatan) - ( penggabunagan
ikatan).
= (1.652 + 242) – (1.239 + 328 + 431)
= (1.894) – (1.998)
= -104 kJ.mol-1
RUMUS STRUKTUR
i). CO2 → O = C = O
2. (C = O)

ii). H2O → H – O – H
2. (H – O)

iii). NH3 → H – N – H
|
H
3. (N - H)
H-C=C–H
| |
H H
STRUKTUR
SO2 → O = S = O
SO3 → O = S = O
Ikatan kov koordinasi
O
Contoh 2
2. Diketahui energi disosiasi ikatan Cl – Cl pada molekul Cl2
dan H – H pada molekul H2 adalah 435,9 kJ/mol, serta ∆H:f
HCl adalah -92,3 kJ/mol. Berdasarkan data tersebut,
hitunglah energi ikatan rata-rata H –Cl pada molekul HCl.
Jawab :
Reaksi pembentukan HCl adalah :
½H2(g) + ½Cl2(g) → HCl(g), ∆H:f = -92,3 kJ
Struktur ikatannya adalah :
½H – H + ½Cl – Cl → H – Cl
∆H:f = (½.Cl – Cl + ½.H – H) – (H – Cl)
-92,3 = (½ x 243,4 + ½ x 435,9) – (H – Cl)
-92,3 = (339,65) – (H – Cl) → (H – Cl) = 431,95 kJ/mol
Latihan 2.5 (hal : 62)
1. Diketahui : C2H4(g) → 2C(g) + 4H(g) ∆H = +2.266
kJ dan energi ikatan rata-rata C – H : 413 kJ/mol.
Hitunglah energi ikatan rata-rata C = C.
2. Jika diketahui energi ikatan S – O : 469 kJ/mol, S =
O : 323 kJ/mol, O = O : 495 kJ/mol, hitunglah
perubahan entalpi dari reaksi berikut :
SO2(g) + ½O2(g) → SO3(g)
3. Jelaskan berdasarkan nilai energi ikatan rata-rata
mengapa oksigen lebih stabil dari pada nitrogen.
Lat 2.5 (hal : 62)
4. Jika diketahui energi ikatan rata-rata H - H : 436
kJ/mol, Br – Br : 192 kJ/mol, dan H – Br : 366
kJ/mol, hitunglah ∆H:f HBr.
5. Diketahui :
∆H:f CO2 (g) : -394 kJ/mol
∆H:f H2O(g) : -285 kJ/mol
∆H:f CH4(g) : -802 kJ/mol
energi ikatan rata-rata H – H : 436 kJ/mol
energi atomisasi C(s) → C(g), ∆H : +715 kJ
Tentukan energi ikatan C – H pada CH4
Jwb lat. 2.5
1. Diketahui :
C2H4(g) → 2C(g) + 4H(g) ∆H = +2.266 kJ
E. i.C – H : 413 kJ/mol
Ditanya : energi ikatan rata-rata C = C. ?
Jawab :
H H
| |
C = C. , ∆H = +2.266 Kj/mol
| |
H H
∆H = * E. Ikatan putus] – [  E. Ikatan pembentukan]
+2.266 = [ 4 x ei. C – H ] – [ ei. C = C.]
d. C = C : 614 kJ/mol.
No. 2.
2. Diketahui :
SO2(g) + ½O2(g) → SO3(g)
energi ikatan S – O : 469 kJ/mol, S = O : 323 kJ/mol,
O = O : 495 kJ/mol
Ditanya : ∆H : ?
Jawab :
∆H = * E. Ikatan putus] – [  E. Ikatan pembentukan]
= [ 2 x Ei. S=O + ½ x Ei. O=O ] – [ 2 x Ei. S=O + Ei. S-O ]
=[ ½ (495) – (469)]
= - 221,5 kJ/mol
No. 3.
3. Jelaskan berdasarkan nilai energi ikatan rata-
rata mengapa oksigen lebih stabil dari pada
nitrogen.
jawab :
Energi ikatan rata-rata nitrogen (+941) lebih
stabil dari pada oksigen (+495). Karena energi
ikatan nitrogen lebih besar sehingga sulit
melepaskan ikatan akibatnya lebih stabil.
Jwb no. 4.
4. Diketahui :
energi ikatan rata-rata H - H : 436 kJ/mol, Br –
Br : 192 kJ/mol, dan H – Br : 366 kJ/mol,
Ditanya : hitunglah ∆H:f HBr : ?
Jawab :
½H2(g) + ½Br2(g) → HBr(g)
∆H : * ½ (436) + ½ (192) + – [ (366)]
: [ 314 ] – [ 366] = - 52 kJ.
Jwb no. 5.
5. Diketahui :
∆H:f CO2 (g) : -394 kJ/mol
∆H:f H2O(g) : -285 kJ/mol
∆H:c CH4(g) : -802 kJ/mol
energi ikatan rata-rata H – H : 436 kJ/mol
energi atomisasi C(s) → C(g), ∆H : +715 kJ
Tentukan energi ikatan C – H pada CH4
jawab :
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) , ∆H : - 802 kJ.
Ei. C – H : (1749/4) = 437,25 kJ/mol
D. Bahan Bakar dan Perubahan Entalpi
Bahan bakar :
Suatu senyawa yang bila dibakar menghasilkan
kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.
Jenis bahan bakar :
- Bahan bakar fosil
- Minyak bumi
- Batu bara
- Alkohol
- hidrogen
Nilai kalor bahan bakar
Nilai kalor bahan bakar dinyatakan dalam satuan
kJ/gram.
Nilai kalor beberapa bahan bakar :
No Bahan bakar Nilai kalor (kJ/g)
1 Gas alam (LNG) 49
2 Batu bara 32
3 Bensin 48
4 Arang 34
5 Kayu 18
Contoh
Perbandingan nilai kalor
Dimisalkan harga arang Rp. 2000, /kg dan harga LPG Rp. 6000, /kg.
Nilai kalor bakar arang 34 kJ/g dan nilai kalor bakar LPG 40 Kj/g.
Dari informasi tertsebut dapat diketahui nilai kalor yang lebih
murah antara arang dan LPG.
Nilai kalor bakar arang = 34 kJ/gram sehingga dengan uang Rp. 2000,
dapat diperoleh 1000 gram arang dan didapatkan kalor sebanyak :
= 34kJ/g x 1000 gr = 34.000 kJ.
tiap rupiahnya mendapat kalor : 34.000/2000 = 17 kJ/rupiah
Dengan cara yang sama, maka untuk LPG :
= 40 kJ/g x 100 gr = 40.000 kJ
tiap rupiahnya : 40.000/6.000 = 6,67 kJ/rupiah.
ternyata arang lebih murah, meskipun demikian harus
diperhitungkan faktor lain : kepraktisan, ketersediaan, kebersihan,
dan pencemaran.
ALHAMDULILLAH...

SEKIAN & TERIMA KASIH

TETAP SEMANGAT

SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai