Lingkungan
q - q + → sistem menyerap energi
+
q - → sistem melepaskan energi
w + → kerja dilakukan pada
sistem oleh lingkungan
w - → kerja dilakukan oleh sistem
Sistem
Jika :
q dan w (+) = energi masuk ke
sistem
q dan w (-) = energi keluar dari
+ - sistem
w
Reaksi Pembakaran Metana
Bila dibalik,
CO2(g) + 2 H2O(l) → CH4(g) + 2 O2(g) - 887 kJ
Jawab :
q = 84 kJ = 84.000 J
q = m . c. ΔT
84.000 J = 400 g x 4,2 Jg-1oC-1 x Δt
Δt = 84.000 J / 1680 Jg-1oC-1 = 50oC
ΔT = T2 –T1
T2 = ΔT + T1
Contoh :
Dalam suatu percobaan penentuan ΔH reaksi menggunakan kalorimeter,
sejumlah 1 mol logam nikel dimasukkan ke dalam larutan CuSO 4.
Termometer menunjukkan kenaikan suhu sistem (larutan) sebesar 5 oC. Jika
kapasitas kalor larutan sebesar 4 kJoC-1 dan kapasitas kalorimeter dianggap
nol, tentukan kalor reaksi !
Jawab :
qsistem = C x ΔT
= 4 kJoC-1 x 5oC = 20 kJ
qkalorimeter = 0
qreaksi = -(qsistem + qkalorimeter)
= - (20 kJ + 0)
= - 20 kJ
Perubahan entalpinya yaitu :
ΔH = - 20 kJ / 1 mol = - 20 kJmol-1
B. Penentuan Nilai ∆H Reaksi Menggunakan Hukum Hess
Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak
bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal
dan akhir reaksi.
ΔH = Hakhir- Hawal
Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap
maupun beberapa tahap
Contoh :
Perhatikan diagram entalpi berikut, kemudian tentukan ΔH3 !
B. Penentuan Nilai ∆H Reaksi Menggunakan Hukum Hess
Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak
bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal
dan akhir reaksi.
ΔH = Hakhir- Hawal
Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap
maupun beberapa tahap
Contoh :
Perhatikan diagram entalpi berikut, kemudian tentukan ΔH3 !
ΔH1= 66,4 kJ/mol
N2(g) + 2O2(g) 2 NO2(g)
ΔH3= x kJ/mol
ΔH2= -114,1 kJ/mol
2 NO(g) + O2(g)
Δ H1 = Δ H2 + Δ H3
66,4 kJ/mol = x + (-114,1 kJ/mol)
x = 180,5 kJ/mol (Δ H3)
Diketahui :
Reaksi (1) : S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = -297kJ/mol
Reaksi (2) : 2S(s) + 3O2(g) → 2SO3(g) ΔH = -781kJ/mol
Tentukan ΔH reaksi 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Jawab :
Reaksi (1) 2SO2(g) → 2S(s) + 2O2(g) ΔH = +594kJ/mol
Reaksi (2) 2S(s) + 3O2(g) → 2SO3(g) ΔH = -781kJ/mol +
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) ΔH = -187kJ/mol
Latihan Soal !
ENERGI IKATAN (BOND ENERGY, BE)
Jumlah Energi diperlukan untuk memutus 1 mol ikatan kovalen
senyawa gas membentuk produk dalam keadaan gas
Perubahan Entalpi dan Energi Ikatan
Hukum Termodinamika II
Pada perubahan spontan, universe cenderung ke keadaan
ketidakteraturan
S 0 S 0 (CO2 ) 2 S 0 ( NH 3 ) S 0 (CO( NH 2 ) 2 ) S 0 ( H 2O)
= [213,6 + 2(192,5)] – [173,8 +
69,96]
= (598,6 – 243,8) J /mol K
= 354,8 J/ mol K
6
PERUBAHAN ENERGI BEBAS, ∆G
∆G = ∆H - T∆S
∆G Kespontanan, P dan T tetap
+ Non spontan
0 Keseimbangan
- Spontan
∆H ∆S Kespontanan
- + Spontan
- - Spontan pada suhu rendah
+ + Spontan pada suhu tinggi
+ - Non spontan
ΔG0 RT n K
ΔG0 2,303 RT og K
Contoh :
2 NO(g) + O2(g) 2 NO(g)
Diketahui K = 1,7 x 1012 pada 250C
Berapakah G0 ?
Jawab :
ΔG 0 RT n K
( 8,314 J/mol K x 298 K ) n 1,7 x 1012
6,982 x 104 J/mol
69,82 KJ/mol
Contoh :
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
G0 = - 33,4 kkal/mol pada 250C, Berapa K pada 25oC ?
Jawab :
ΔG 0 RT n K
33.400 kal/mol (1,987 kal/mol K) (298 K)n K
ln K 56.41
K 3,15 x 10 24
Contoh :
2N2O(g) 2N2(g) + O2(g)
H0 = -163 KJ/mol = -163.000 J/mol
S0 = +148 J/mol K
Berapa K pada 400C ?
Jawab “
G 0 ΔH 0 T. ΔS 0
163.000 J/mol [(313 K) ( 148 J/mol K)]
209.324 J/mol
209.324 J/mol (8,314 J/mol K) (313 K)n K
ln K 80,44
Ke 80,44
8,517 x 1034