Anda di halaman 1dari 42

TERMODINAMIKA

Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan :


Makanan sebagai energi untuk mempertahankan hidup
Minyak dan gas alam sebagai sumber energi untuk mengolah
makanan
Energi listrik untuk penerangan, pemanasan, dan aplikasi lain
Kendaraan (mobil, pesawat, dll) yang butuh bahan baku sebagai
sumber energi
Sumber energi surya untuk tanaman
Hasil-hasil industri (obat, kertas, logam, dll) : setiap proses butuh
energi
BAGAIMANA UTK MEMENUHI KEBUTUHAN ITU ?
PERLU RISET DAN PENGEMBANGAN !!!
Beberapa riset/penelitian dasar dan terapan utk solusi masalah ENERGI:
1. Pencarian dan pengolahan bahan makanan nabati dan hewani di
bidang pertanian dan peternakan : ditemukannya bibit unggul
tanaman (kedelai berprotein tinggi, buah-buahan hibrida, pengolahan
hasil peternakan (daging, susu, keju) yang didukung penelitian di
bidang Biologi dan Kimia pangan (ditemukan EPA, DHA, makanan
non kolesterol)
2. Penelitian dalam eksplorasi bahan tambang sumber energi : minyak,
gas, batubara dalam bidang Geologi yang didukung penelitian dalam
bidang Kimia dan Fisika dalam pengolahannya, serta modifikasi
sumber energi alternatif (energi surya, energi nuklir, energi biogas)
3. Kajian dan penggalian obat-obat baru serta penerapannya di bidang
kesehatan yang didukung kuat bidang Farmasi,Biologi dan Kimia
4. Penelitian dalam bidang rekayasa dan keteknikan : menciptakan mesin
energi berefisien tinggi untuk mesin industri, kendaraan bermotor,
dll.
Dari berbagai masalah energi ini diperlukan pemahaman akan konsep
dasar TERMODINAMIKA yang mengkaji hubungan kalor dan energi
PENGERTIAN TERMODINAMIKA

 Termodinamika berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos


yang berarti panas, dan dynamic yang berarti perubahan.
 Termodinamika mempelajari perubahan energi yang
menyertai perubahan kimia dan fisika.
 Termokimia, mengamati, mengukur, dan memprediksi
(perhitungan) perubahan energi pada proses kimia.
Mengapa perubahan terjadi ?
Proses spontan
Berlangsung dengan sendirinya “secara alami” tanpa
memerlukan pemicu
Proses tidak spontan
Diperlukan sesuatu untuk bisa berlangsung
Proses yang spontan pada
suatu arah, non spontan
pada arah sebaliknya.

 Proses yang spontan pada suatu


suhu, bisa jadi nonspontan pada
suhu lain.
 Diatas 0C es melebur secara
spontan.
 Dibawah 0C proses sebaliknya
yang spontan.
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
Energi adalah kapasitas melakukan kerja dan/atau
perpindahan panas.

Energi kinetik adalah energi gerak.


Ekinetik = ½ mv2
Energi potensial energi dipunyai sistem karena posisi dan
komposisi

Energi total alam semesta adalah konstan (alam semesta


= sistem + lingkungan)
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dengan
proses fisika atau reaksi kimia biasa
Sumber Energi ??
ISTILAH DALAM TERMODINAMIKA

 Sistem → materi yang terlibat dalam perubahan kimia atau


fisika
 Lingkungan → apa saja yang berada disekeliling sistem
 Batas Sistem → batas antara sistem dengan lingkungannya.
 Universe → sistem dan lingkungan
 Keadaan → kondisi yang menentukan sifat sistem (suhu,
tekanan, komposisi, wujud (gas, cair atau padat))
 Fungsi Keadaan → P, V, T
Energi Dalam
 Tiap partikel memiliki energi potensial dan kinetik, jumlah
keduanya disebut energi dalam, E (kadang disimbolkan U)
Energi dalam = energi total sistem ( Energi kinetik + Energi
potensial)

 Saat sistem kimia berubah dari reaktan membentuk produk,


energi dalam sistem berubah
∆E = Eakhir – Eawal
= Eproduk – E reaktan

Ada dua kemungkinan :


E produk > E reaktan, maka E + (Endoterm)
E produk < E reaktan, maka E – (Eksoterm
Kalor dan Kerja
 Transfer energi dari dan ke sistem dapat berupa 2 bentuk :
Kalor (energi termal, q) energi yang ditransfer antara sistem dan
lingkungan sebagai akibat perbedaan temperatur
Kerja (w) energi yang ditransfer ketika suatu objek bergerak
akibat gaya. Bentuk energi ini bisa berupa energi mekanik,
listrik dll.
 Sistem mengalami perubahan mungkin menyerap atau melepas
panas/kalor. Sama halnya, mungkin sistem juga mengerjakan
kerja terhadap lingkungan
Perubahan total energi dalam menjadi :
∆E = q + w
Tanda nilai q dan w

Lingkungan
q - q + → sistem menyerap energi
+
q - → sistem melepaskan energi
w + → kerja dilakukan pada
sistem oleh lingkungan
w - → kerja dilakukan oleh sistem
Sistem
Jika :
q dan w (+) = energi masuk ke
sistem
q dan w (-) = energi keluar dari
+ - sistem
w
Reaksi Pembakaran Metana

CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l) + 887 kJ

887 kJ energi dilepaskan bila 1 mol metana bereaksi dengan 2


mol oksigen membentuk 1mol karbondioksida dan 2 mol air

CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l) ∆E = - 887 kJ

Bila dibalik,
CO2(g) + 2 H2O(l) → CH4(g) + 2 O2(g) - 887 kJ

CO2(g) + 2 H2O(l) → CH4(g) + 2 O2(g) ∆E = + 887 kJ


PERUBAHAN ENTALPI, ∆H

 Perubahan entalpi, ∆H, adalah perubahan energi pada tekanan


tetap.
 Berdasarkan perubahan entalpinya, reaksi kimia dibagi dua
jenis, yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm

Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm


Sistem melepas kalor ke Sistem menyerap kalor dari
lingkungan lingkungan
Sistem jadi dingin, lingkungan Sistem jadi panas, lingkungan
jadi panas jadi dingin
ΔH bernilai negatif (-) ΔH bernilai positif (+)
Jenis-jenis Perubahan Entalpi
Keadaan standar : T = 25oC = 298 K, P = 1 atm = 76 cmHg

1. Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔHof)


yaitu perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya.
Contoh :
½ H2(g) + ½ Cl2(g) → HCl(g) ΔHof = -92,31 kJ.
½ N2(g) + ½ O2(g) → NO(g) ΔHof = +90,25 kJ.
2. Perubahan entalpi penguraian standar (ΔHod)
yaitu perubahan entalpi penguraian 1 mol senyawa membentuk unsur-
unsurnya.
NaCl(s) → Na(s) + ½ Cl2(g) ΔHod = +411 kJ.
PH3(g) → P(s) + 3/2 H2(g) ΔHod = -23,1 kJ.
3. Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔHoc)
yaitu perubahan entalpi pembakaran 1 mol senyawa.
Contoh :
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔHoc = -393,52 kJ.
CO(g) + ½ O2(g) → CO2(g) ΔHoc = -283 kJ.
4. Perubahan entalpi pelarutan standar (ΔHos)
yaitu perubahan entalpi yang menyertai pelarutan 1 mol senyawa.
NaCl(s) → NaCl(aq) ΔHos = +3,9 kJ.
Penentuan Nilai Perubahan Entalpi, ∆H

A. Penentuan Nilai ∆H Reaksi Melalui Eksperimen


1. Kalor Jenis Reaksi dan Kapasitas Kalor
Kalor jenis (c) = kalor yang dibutuhkan oleh 1 gr zat untuk menaikkan
suhunya sebesar 1oC.
Kapasitas kalor = kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu
zat sebesar 1oC.
C=m.c
q = m . c . ΔT
q = C . ΔT
Dimana :
C = Kapasitas kalor (JoC-1)
m = massa zat (g)
c = kalor jenis (Jg-1oC-1)
Q = kalor yang dilepaskan / diserap
ΔT = perubahan suhu (Takhir-Tawal)
Contoh :
Pada pemanasan 400 g air bersuhu 25oC diperlukan kalor 84 kJ.
Jika diketahui kalor jenis air = 4,2 Jg-1oC-1, tentukan suhu air
setelah pemanasan !

Jawab :
q = 84 kJ = 84.000 J
q = m . c. ΔT
84.000 J = 400 g x 4,2 Jg-1oC-1 x Δt
Δt = 84.000 J / 1680 Jg-1oC-1 = 50oC
ΔT = T2 –T1
T2 = ΔT + T1

= 50oC + 25oC = 75oC


Jadi, suhu air setelah pemanasan = 75oC
2. Penentuan ΔH Reaksi menggunakan Kalorimeter Tekanan Tetap
qreaksi = -(qsistem + qkalorimeter)

Contoh :
Dalam suatu percobaan penentuan ΔH reaksi menggunakan kalorimeter,
sejumlah 1 mol logam nikel dimasukkan ke dalam larutan CuSO 4.
Termometer menunjukkan kenaikan suhu sistem (larutan) sebesar 5 oC. Jika
kapasitas kalor larutan sebesar 4 kJoC-1 dan kapasitas kalorimeter dianggap
nol, tentukan kalor reaksi !
Jawab :
qsistem = C x ΔT
= 4 kJoC-1 x 5oC = 20 kJ
qkalorimeter = 0
qreaksi = -(qsistem + qkalorimeter)
= - (20 kJ + 0)
= - 20 kJ
Perubahan entalpinya yaitu :
ΔH = - 20 kJ / 1 mol = - 20 kJmol-1
B. Penentuan Nilai ∆H Reaksi Menggunakan Hukum Hess
 Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak
bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal
dan akhir reaksi.
ΔH = Hakhir- Hawal
 Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap
maupun beberapa tahap

Contoh :
Perhatikan diagram entalpi berikut, kemudian tentukan ΔH3 !
B. Penentuan Nilai ∆H Reaksi Menggunakan Hukum Hess
 Kalor reaksi yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak
bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal
dan akhir reaksi.
ΔH = Hakhir- Hawal
 Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap
maupun beberapa tahap

Contoh :
Perhatikan diagram entalpi berikut, kemudian tentukan ΔH3 !
ΔH1= 66,4 kJ/mol
N2(g) + 2O2(g) 2 NO2(g)

ΔH3= x kJ/mol
ΔH2= -114,1 kJ/mol
2 NO(g) + O2(g)

Δ H1 = Δ H2 + Δ H3
66,4 kJ/mol = x + (-114,1 kJ/mol)
x = 180,5 kJ/mol (Δ H3)
Diketahui :
Reaksi (1) : S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = -297kJ/mol
Reaksi (2) : 2S(s) + 3O2(g) → 2SO3(g) ΔH = -781kJ/mol
Tentukan ΔH reaksi 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)

Jawab :
Reaksi (1) 2SO2(g) → 2S(s) + 2O2(g) ΔH = +594kJ/mol
Reaksi (2) 2S(s) + 3O2(g) → 2SO3(g) ΔH = -781kJ/mol +
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) ΔH = -187kJ/mol
Latihan Soal !
ENERGI IKATAN (BOND ENERGY, BE)
Jumlah Energi diperlukan untuk memutus 1 mol ikatan kovalen
senyawa gas membentuk produk dalam keadaan gas
Perubahan Entalpi dan Energi Ikatan

∆H0reaksi = ∑BEreaktan - ∑BEproduk

Tentukan nilai ∆H pembakaran butana menggunakan energi


ikatan
C4H10(g) + 13/2 O2 → 4 CO2(g) + 5 H2O(g)

∆H0reaksi = (10 BEC-H + 3 BEC-C + 13/2 BEO=O) – (8 BEC=O + 10


BEOH)
= (10 x 414 + 3 x 347 + 13/2 x 498) – (8 x 741 + 10 x 464)
= 8418 – 10568
= - 2150 kJ/mol
Tentukan nilai perubahan entalpi dari reaksi di bawah ini !
Problem in Book :
Problem
HUKUM TERMODINAMIKA DUA

Hukum Termodinamika II
Pada perubahan spontan, universe cenderung ke keadaan
ketidakteraturan

Entropi (S) → ukuran/derajat ketidak teraturan


HUKUM TERMODINAMIKA TIGA

Hukum termodinamika III


Entropi zat kristal murni pada 0 K adalah nol (0)

Perubahan entropi standar (∆S0) T = 25oC, P = 1 atm


∆S0 = ∑nS0produk - ∑nS0reaktan

S + semakin tidak teratur


S – semakin teratur
Semakin tidak teratur (S + ) reaksi cenderung spontan
Contoh :
Hitunglah S° untuk reaksi :

CO(NH 2 ) 2 (aq)  H 2 O()  CO 2 (g)  2NH 3 (g)

Diketahui : CO(NH 2 ) 2 S0  173,8 (J/mol K)


H 2 O() S0  69,96
CO 2 (g) S0  213,6
NH 3 (g) S0  192,5

  
S 0  S 0 (CO2 )  2 S 0 ( NH 3 )  S 0 (CO( NH 2 ) 2 )  S 0 ( H 2O) 
= [213,6 + 2(192,5)] – [173,8 +
69,96]
= (598,6 – 243,8) J /mol K
= 354,8 J/ mol K

6
PERUBAHAN ENERGI BEBAS, ∆G
∆G = ∆H - T∆S
∆G Kespontanan, P dan T tetap
+ Non spontan
0 Keseimbangan
- Spontan

Perubahan Energi Bebas Standar

∆G0 = ∑n∆Gf0produk - ∑n∆Gf0reaktan


Nilai ∆Gf0 dalam Tabel apendix K
Pengaruh Suhu Terhadap Kespontanan
∆G = ∆H - T∆S

∆H ∆S Kespontanan
- + Spontan
- - Spontan pada suhu rendah
+ + Spontan pada suhu tinggi
+ - Non spontan

Contoh : H2O(s)  H2O(l ) H = +


S = +
Spontan dengan T , karena T S > H
Sehingga G = H – T S  G = -
PERHITUNGAN KONSTANTA
KESETIMBANGAN (K) DARI G

ΔG0  RT n K
ΔG0  2,303 RT og K
Contoh :
2 NO(g) + O2(g) 2 NO(g)
Diketahui K = 1,7 x 1012 pada 250C
Berapakah G0 ?
Jawab :
ΔG 0  RT n K
 ( 8,314 J/mol K x 298 K ) n 1,7 x 1012
 6,982 x 104 J/mol
 69,82 KJ/mol
Contoh :
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
G0 = - 33,4 kkal/mol pada 250C, Berapa K pada 25oC ?

Jawab :
ΔG 0   RT n K
 33.400 kal/mol  (1,987 kal/mol K) (298 K)n K
ln K  56.41
K  3,15 x 10 24
Contoh :
2N2O(g) 2N2(g) + O2(g)
H0 = -163 KJ/mol = -163.000 J/mol
S0 = +148 J/mol K
Berapa K pada 400C ?

Jawab “

G 0  ΔH 0  T. ΔS 0
 163.000 J/mol  [(313 K) ( 148 J/mol K)]
 209.324 J/mol
 209.324 J/mol  (8,314 J/mol K) (313 K)n K
ln K  80,44
Ke 80,44
 8,517 x 1034

Anda mungkin juga menyukai