Abstrak
Analisa efisiensi perbandingan bahan bakar yaitu membandingkan dua atau lebih bahan bakar
untuk mengetahui bahan bakar mana yang lebih efisiensi dari segi biaya, performa dan konsumsi
bahan bakar. Sehingga masyarakat mengetahui bahan bakar mana yang lebih tepat untuk
operasional kendaraannya.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi bahan bakar Premium, Pertalite dan
Pertamax. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 juli 2017 di MVK Dyno Test di Jalan
Ratu Dibalau No. 10, Blok. AA, Tanjung Senang. Kota Bandar Lampung. Provinsi Lampung dan
Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Kec. Jatiagung, Lampung Selatan, Lampung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahan bakar Pertamax RON 92 lebih unggul dibandingkan
bahan bakar Premium RON 88 dan Pertalite RON 90 dengan hasil penelitian Pertamax menempuh
jarak 3,7/100 ml dengan power 6,1675 PS dan torsi 8,2975 Nm, Pertalite 3,2 km/100 ml dengan
6,145 PS dan torsi 7,55 Nm dan Premium 2,9 km/100 ml dengan power 6,0125 PS dan torsi 7,54
Nm. Semakin tinggi kandungan kadar RON (Research Octane Number) maka semakin bagus
efisiensi penggunaan bahan bakar dan performa kendaraan.
Abstract
The efficiency analysis of fuel comparison is comparing two or more fuel to know which fuel is
more efficient from cost, performance and fuel consumption point of view. So that the society are
known which fuel is more suitable for their vehicles’ operational.
This research’s purpose was to compare the efficiency of premium, Pertalite and Pertamax fuel.
This research was done on July 7th, 2017 at MVK Dyno Test at Ratu Dibalau Street No.10, Blok
AA, Tanjung Senang, Bandar Lampung City, Lampung Province and Terusan Ryacudu Street,
Way Hui, Jatiagung Subdistrict, South Lampung, Lampung.
This research result showed that Pertamax fuel of RON 92 was better than Premium fuel of RON
88 and Pertalite of RON 90 with the result of the research was Pertamax reached 3,7/100ml
distance with the power of 6,1675 PS and 8,2975 Nm torsion, 3,2km/100 ml Pertalite with 6,145
PS and 7,55 Nm torsion and 2,9km/100 ml Premium with the power of 6,0125 PS and 7,54 Nm
torsion. The higher the level of RON (Research Octane Number), the better the efficiency of fuel
usage and vehicles’ performance.
Latar Belakang
Motor bakar mulai dikembangkan pada akhir abad 17 pada saat terjadinya revolusi industri di
Inggris. Saat ini motor bakar telah digunakan dalam berbagai bidang seperti transportasi, industri,
pembangkit listrik, pertanian dan lainnya untuk membantu kegiatan manusia sehari-hari.
Sepeda motor adalah salah satu jenis dari alat transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat
dari kelas atas sampai kelas bawah, karena harga sepeda motor bervariasi dan terjangkau bagi
kalangan masyarakat kelas atas maupun masyarakat kelas bawah. Sekarang ini banyak sekali jenis
bahan bakar yang dapat digunakan oleh kendaraan roda empat maupun roda dua, seperti bahan
bakar Premium, Pertalite dan Pertamax. Maka dari itu, masyarakat harus dapat mengambil
keputusan dengan tepat bahan bakar apa yang akan digunakan oleh kendaraannya. Semakin tinggi
angka oktan suatu jenis bahan bakar maka harga per-liternya semakin tinggi, namun belum tentu
bahwa menggunakan bahan bakar ber-oktan tinggi akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi
pula. Pada kenyataannya, banyak kendaraan dengan mesin kompresi tinggi masih mengantri
menggunakan bahan bakar Premium. Hal ini menunjukan bahwa penggunakan kendaraan
berkompresi tinggi lebih suka membeli dan menggunakan bahan bakar Premium dari pada bahan
bakar Pertalite dan Pertamax. Salah satu penyebab hal diatas adalah faktor ekonomi yang
mendesak dari pengguna kendaraan sepeda motor berkompresi tinggi tetap menggunakan bahan
bakar Premium. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan penelitian tentang tiga bahan bakar
Premium, Pertalite dan Pertamax mengenai efisiensi penggunaan bahan bakar pada kendaraan mio
sporty tahun 2008.
Tujuan Penelitian
Mengetahui efisiensi biaya penggunaan bahan bakar dan performa kendaraan yamaha mio sporty
tahun 2008 dengan menggunakan tiga jenis bahan bakar Premium RON 88, Pertalite RON 90 dan
Pertamax RON 92.
Hipotesa
“bahan bakar minyak Pertamax RON 92 performanya lebih bagus daripada menggunakan bahan
bakar Premium RON 88 dan bahan bakar Pertalite RON 90 dan efisiensi biaya penggunan bahan
bakar lebih ekonomis menggunakan bahan bakar Premium RON 88 dibandingkan dengan
menggunakan bahan bakar Pertalite RON 90 dn Pertamax RON 92”
Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar langkah penelitian tidak menyimpang dari judul skripsi yang
diambil serta pembahasan masalah lebih terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah : “Membahas tentang analisis biaya dan penggunaan bahan bakar Premium, Pertalite dan
Pertamax serta performa mesin pada kendaraan yamaha matic mio sporty tahun 2008 sistem
karburator”.
Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan adanya eksperimen mengenai analisis bahan bakar ini dapat memberikan
informasi yang tepat mengenai penggunaan bahan bakar sesuai dengan kendaraan yang digunakan
oleh masyarakat.
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan Bakar
Bahan bakar adalah suatu materi dalam bentuk cair, gas dan padat yang dapat diubah menjadi
energi dan dapat digunakan untuk mempermudah manusia dalam melakukan kegiatan sehari -
hari. Sejauh ini bahan bakar yang digunakan manusia dalam kendaraan sepeda motor roda dua
yaitu bahan bakar Premium, Pertalite dan Pertamax, tiga jenis bahan bakar tersebut dapat
digunakan kendaraan sepeda motor roda dua baik itu kendaraan sepeda motor ber-kompresi tinggi
maupun sepeda motor ber-kompresi rendah. Namun sebagai pengguna kendaraan harus teliti
memilih bahan bakar yang akan digunakan oleh kendaraannya, karena ketiga jenis bahan bakar
tersebut memiliki komposisi kandungan unsur - unsur yang berbeda.
Motor Bakar
Motor bakar adalah sebuah pesawat/motor dimana energi untuk kerja mekaniknya diperoleh
melalui pembakaran bahan bakar didalam motor itu sendiri atau motor yang dapat merubah energi
panas melalui proses pembakaran menjadi energi mekanik. Motor bakar disebut juga pesawat
kalori dengan pembakaran dalam ( Internal Combustion Engine ).
2. External Combustion Engine (E.C.E) adalah motor pembakaran luar. Definisi E.C.E adalah
Suatu motor, dimana energi mekaniknya diperoleh melalui suplai fluida kerja yang terlebih
dahulu dihasilkan diluar dari motor itu sendiri, kemudian fluida yang mempunyai energi
kinetik disalurkan untuk menggerakkan sistem.
Pengertian pembakaran bahan bakar adalah reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen dari
udara yang terjadi didalam silinder, proses pembakaran terjadi didalam motor itu sendiri (sistim
tertutup), sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja, proses
ini terjadi untuk Motor pembakaran dalam.
Saluran Buang
Sedangkan pada motor bensin 4-langkah satu siklus terjadi dalam 4-langkah atau setiap silinder
empat langkah torak pada dua putaran poros engkol menhasilkan satu kali langkah kerja/usaha.
Langkah-langkah yang terjadi pada motor bensin 4-langkah dapat dilihat pada gambar 2.2.
Langkah hisap Langkah kompresi Langkah pembakaran Langkah buang
Gambar 2.2. Siklus Motor Bensin 4-Langkah (Sumber : http://www.google.com)
(Di akses pada tanggal 28 Maret 2017 pada pukul 07.00 WIB)
Ataupun langkah kerja dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
5. Qm
Tekanan (P)
6. Qk
4
2
Volume (V)
1
0
TMA TMB
3. katup intake
4. katup exhause
vs VL
2. Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi (1-2), campuran udara dan bahan bakar dalam silinder akan
dimampatkan oleh torak, dimana torak akan bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas dan
kedua katup hisap dan katup buang akan menutup, sedangkan busi akan memercikkan bunga api
dan bahan bakar mulai terbakar dan akibatnya terjadi proses pemasukan panas pada langkah (2-3).
3. Langkah Ekspansi
Pada langkah ekspansi (3-4), campuran udara dan bahan bakar yang dihisap telah terbakar.
Selama pembakaran, sejumlah energi dibebaskan, sehingga suhu dan tekanan dalam silinder naik
dengan cepat. Setelah mencapai titik mati atas piston akan didorong oleh gas yang bertekanan
tinggi menuju titik mati bawah.
Tenaga mekanis ini diteruskan ke poros engkol. Saat sebelum mencapai titik mati bawah, katup
buang terbuka, gas hasil pembakaran mengalir keluar dan tekanan dalam silinder turun dengan
cepat.
4. Langkah Pembuangan
Pada langkah pembuangan (4-1), torak terdorong ke bawah menuju titik mati bawah dan
naik kembali ke titik mati atas untuk mendorong ke luar gas-gas yang telah terbakar di dalam
silinder. Selama langkah ini, katup buang terbuka dan katup hisap menutup. Setelah langkah
buang selesai yaitu torak berada di TMA, katup isap dibuka dan katup buang ditutup. Siklus
berikutnya dimulai lagi mengikuti langkah yang sama seperti yang ditempuh pada siklus yang
pertama tadi.
Dari gambar 2.2. perbandingan kompresi (RV) sebagai berikut ini yaitu
Semakin besar perbandingan kompresi maka semakin tinggi effisiensi thermal nya. Perbandingan
kompresi motor bensin 6:1 sampai 12:1, sedangkan motor diesel perbandingan kompresinya 13:1
sampai 24:1. Perbandingan kompresi efektif ialah perbandingan antara volume silinder saat awal
kompresi, dengan volume silinder saat awal pembakaran, dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan :
rv = Perbandingan Kompresi
VL = Volume Langkah
VS = Volume Sisa
VT = Volume Total
Volume Silinder
Volume silinder adalah besarnya volume langkah (piston displacemet) ditambah volume ruang
bakar. Volume langkah dihitung dari volume di atas piston saat posisi piston di TMB sampai garis
TMA. Sedangkan volume ruang bakar dihitung volume di atas piston saat posisi piston berada di
TMA, Juga disebut volume sisa. Besarnya volume langkah adalah luas lingkaran dikali panjang
piston, dengan persamaan :
VL = x x L (cm3) ....................................................................................................(4).
Volume/isi silinder adalah sebesar, dinyatakan :
Vt = VL + VS (cc) ..........................................................................................................(5).
Dimana :
VL = Volume langkah (cm ) atau (cc)
D = Diameter piston (cm)
L = Panjang langkah piston (cm)
Vt = Volume total/volume isi silinder (cc)
VS = Volume sisa/volume ruang bakar (cc)
Besarnya diameter silinder dan langkah piston akan mempengaruhi kemampuan kerja
motor dan dapat digunakan untuk menentukan kategori dan jenis motor atau mesin tersebut yaitu
bila perbandingan antara besarnya diameter piston terhadap panjang langkah piston sebagai
berikut :
D < L dikategorikan mesin langkah panjang ( long stroke engine ) adalah jenis motor kecepatan
rendah.
D = L dikategorikan mesin langkah sedang ( square engine ) adalah jenis motor kecepatan sedang.
D > L dikategorikan mesin langkah pendek ( over square engine ) adalah jenis motor kecepatan
tinggi.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat eksperimen yaitu mengamati langsung hasil pembakaran bahan bakar
Premium, Pertalite dan Pertamax serta membandingkan biaya konsumsi penggunaan bahan bakar
yang digunakan terhadap jarak tempuh dan performa mesin yang dihasilkan.
o
Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2017. Mulai dari jam 09.00
WIB sampai dengan jam 04.00 WIB.
2. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian tugas akhir/skripsi ini dilaksanakan pada dua tempat penelitian
yang berbeda yaitu :
1) MVK Dyno Test di Jalan Ratu Dibalau No. 10, Blok. AA, Tanjung Senang. Kota Bandar
Lampung. Provinsi Lampung.
2) Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Kec. Jatiagung, Lampung Selatan, Lampung.
START
Perumusan Masalah
Study Literatur
Persiapan Penelitian
Analisis Data
Kesimpulan
FINISH
Tabel 4.11. Hasil Rata-Rata Pengujian Bahan Bakar Menggunakan Alat Dynotest.
Power Torsi rpm Max Waktu Kecepatan
No Jenis BBM
(PS) (Nm) (1/min) (detik) (m/detik)
1 Premium 6,0125 7,5400 10026,5175 8,110 19,35119
Pada tabel 4.11. dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh pada pengujian bahan bakar minyak
Premium RON 88, Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92 mendapatkan hasil pengujian yang
berbeda, pada bahan bakar Premium Ron 88 menghasilkan kecepatan 19,3519 m/detik pada rpm
max 10026,5175 1/min dengan torsi 7,5400 Nm mendapatkan tenaga mesin 6,0125 PS dengan
membutuhkan waktu 8,110 detik, pada pengujian kedua dengan menggunakan bahan bakar
minyak Pertalite RON 92 menghasilkan kecepatan 19,35495 m/detik pada rpm max 10028,4725
1/min dengan torsi 7,5500 Nm mendapatkan tenaga mesin 6,1450 PS dengan membutuhkan waktu
6,1675 detik dan pada pengujian ketiga dengan mengunakan bahan bakar Pertamax RON 92
menghasilkan kecepatan 19,35400 m/detik pada rpm max 10027,7400 1/min dengan torsi 8,2975
Nm mendapatkan tenaga mesin 6,1675 PS dengan membutuhkan waktu 6,545 detik.
Dibawah ini gambar 4.1. Gambar 4.2. dan Gambar 4.3. diagram batang bahan bakar untuk
mengetahui kemampuan yang dihasilkan mesin kendaraan yamaha mio sporty tahun 2008 sistem
karburator.
9
Waktu (detik) di rpm max
8
7
6
Premium
5
Pertalite
4
Pertamax
3
2
1
0
Gambar 4.1. Grafik Waktu rpm Max Dengan Pengujian Alat Dynotest.
Pada gambar 4.1. menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan bahan bakar Premium RON 88
untuk mencapai Rpm max 10026,5175 1/min yaitu 8,110 detik, waktu yang paling lama
dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar Pertalite RON 90 hanya membutuhkan waktu
6,970 detik untuk mencapai rpm max 10028,4725 1/min sedangkan bahan bakar Pertamax RON
92 untuk mencapai rpm max 10027,7400 1/min membutuhkan waktu paling cepat yaitu 6,545
detik dibandingkan bahan bakar Premium RON 88 dan Pertalite RON 90. Hal ini, disebabkan oleh
banyaknya kandungan kadar RON pada bahan bakar minyak yang digunakan kendaraan sepeda
motor, semakin tinggi kadar RON pada bahan bakar maka semakin sedikit konsumsi bahan bakar
yang diperlukan untuk melakukan pembakaran di dalam mesin, konsumsi bahan bakar sangat
mempengaruhi jarak tempuh dan waktu untuk menghabiskan bahan bakar 100 ml pada penelitian
skripsi ini.
6,2
Power (PS) di rpm max
6,15
6,1 Premium
6,05 Pertalite
6 Pertamax
5,95
5,9
Gambar 4.2. Grafik Power rpm Max Dengan Pengujian Alat Dynotest.
Pada gambar 4.2. menunjukan bahwa bahan bakar Pertamax RON 92 menghasilakan power yang
paling tinggi yaitu 6,675 PS untuk mencapai rpm max 10027,7400 1/min hal ini disebabkan karena
kandungan RON pada bahan bakar Pertamax yang paling tinggi dibandingkan dengan bahan bakar
Premium RON 88 dan Pertalite RON 90, sedangkan bahan bakar Premium RON 88 menghasilkan
power yang paling rendah untuk mencapai rpm max 10026,5175 1/min dengan power 6,0125 PS
dan bahan bakar Pertalite berada pada posisi keduanya yaitu untuk mencapai rpm max 10028,4725
1/min menghasilkan power 6,1450 PS. Hal ini disebabkan kandungan kadar RON yang terkandung
pada bahan bakar minyak yaitu semakin tinggi kandungan kadar RON pada bahan bakar maka
semakin cepat pembakaran dan putaran mesin pada mesin kendaraan sehingga menghasilkan
power yang tinggi.
8,4
Torsi (Nm) di rpm max
8,2
8
Premium
7,8
Pertalite
7,6
Pertamax
7,4
7,2
Gambar 4.3. Grafik Torsi rpm Max Dengan Pengujian Alat Dynotest.
Pada gambar 4.3. menunjukan bahwa torsi yang dihasilkan pada pengujian dengan menggunakan
alat dynotest dimana bahan bakar Pertamax RON 92 menghasilkan torsi yang paling tinggi untuk
mencapai rpm max 10027,7400 1/min dengan torsi 8,2975 Nm sedangkan bahan bakar Pertalite
RON 90 hanya menghasilkan torsi 7,5500 Nm untuk mencapai rpm max 10028,4725 1/min dan
bahan bakar Premium RON 88 menghasilkan torsi 7,5400 Nm untuk mencapai rpm max
10026,5175 1/min. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kandungan kadar RON pada bahan bakar
yang digunakan pada kendaraan sepeda motor, maka semakin tinggi tenaga yang dihasilkan oleh
putaran mesin maka semakin cepat laju kendaraan sepeda motor.
4
Jarak Tempuh (Km/100 ml)
3,5
3
2,5 Premium
2 Pertalite
1,5 Pertamax
1
0,5
0
Gambar 4.4. Grafik Jarak Tempuh Terhadap Volume Bbm 100 Ml Dengan Pengujian Berjalan
Pada Gambar 4.4. menunjukan bahwa bahan bakar Premium RON 88 berada posisi ketiga dalam
jarak tempuh yaitu 2,9 Km untuk menghabiskan bahan bakar 100 ml, sedangkan urutan kedua
terjauh berada pada bahan bakar Petalite RON 90 dengn jarak tempuh 3,2 Km dan urutan pertama
adalah bahan bakar Pertamax RON 92 dengan jarak tempuh 3,7 Km. Pada pengujian berjalan
dengan menggunakan bahan bakar Premium RON 88, Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92
sangat dipengaruhi kandungan kadar RON yang terdapat pada bahan bakar tersebut, semakin
tinggi kandungan yang terkandung pada bahan bakar maka pembakaran di dalam mesin semakin
cepat dan konsumsi bahan bakar semakin sedikit untuk melakukan pembakaran di dalam mesin.
Analisa Hasil Pengujian Dengan Menggunakan Alat Dynotest Dan Pengujian Secara
Berjalan
Dari hasil pengujian diatas menunjukan bahwa bahan bakar minyak Premium RON 88 untuk
mencapai performa maksimalnya membutuhkan waktu 8,11 detik lebih lama dibandingkan dengan
bahan bakar minyak Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92 serta efisiensi penggunaan bahan
bakarnya hanya menempuh jarak 2,9 Km/100 ml, bahan bakar minyak Pertalite RON 92
mencapai tenaga performa maksimalnya lebih cepat dibandingkan dengan bahan bakar Premium
RON 88, bahan bakar Pertalite hanya membutuhkan waktu 6,97 detik dan efisiensi penggunaan
bahan bakar minyaknya hanya menempuh jarak 3,2 Km/100 ml dan bahan bakar Pertamax RON
92 untuk mencapai performa maksimalnya membutuhkan waktu paling cepat dari kedua bahan
bakar minyak Premium RON 88 dan Pertalite RON 92 yaitu 6,545 detik serta efisiensi penggunaan
bahan bakarnya menempuh jarak 3,7 Km/100 ml. dari analisa kedua pengujian tersebut bahwa
kandungan kadar RON pada bahan bakar yang digunakan pada kendaraan sangat mempengaruhi
kinerja kendaraan dari tenaga yang dihasilkan mesin kendaraan yaitu semakin tinggi kandungan
kadar RON maka semakin tinggi performa yang dihasilkan mesin kendaraan dan semakin tinggi
kandungan kadar RON maka semakin irit bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran
di dalam mesin dan jarak tempuh yang dicapai kendaraan semakin jauh.
Dari Tabel 4.13. menunjukan bahwa efisiensi biaya penggunaan bahan bakar Premium RON 88
lebih ekonomis hanya membutuhkan Rp. 222,- dapat menempuh jarak 1 Km sedangkan bahan
bakar Pertalite RON 90 dengan biaya Rp. 245,- dapat menempuh jarak 1 Km dan bahan bakar
pertamax RON 92 dengan biaya Rp. 281,- dapat menempuh jarak 1 Km.. dari tabel 4.13.
menunjukkan bahwa bahan bakar Premium RON 88 lebih ekonomis dalam pengeluaran biaya
untuk membeli dan menggunakan bahan bakar yang digunkan pada kendaraan sepeda motor
yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburator.
Analisa Pengaruh Kandungan Kadar RON (Research Octane Number) Bahan Bakar Minyak
Premium, Pertalite Dan Pertamax.
Kandungan kadar RON pada bahan bakar minyak untuk transportasi umum berbeda-beda seperti
pada bahan bakar yang menjadi sampel uji pada penelitian tugas akhir/skripsi ini yaitu kandungan
bahan bakar minyak berdasarkan Kementerian ESDM RI Direktorat Jendral Minyak Dan Gas
Bumi standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar minyak jenis bensin 88 yang dipasarkan didalam
negeri dengan No. Keputusan 933.K/10/DJM.S/2013 (bahan bakar Premium RON 88) dan
berdasarkan Kementerian ESDM RI Direktorat Jendral Minyak Dan Gas Bumi standar dan mutu
(spesifikasi) bahan bakar minyak
jenis Pertalite RON 90 yang dipasarkan didalam negeri dengan No. Keputusan
313.K/10/DJM.T/2013 (bahan bakar Pertalite RON 90) serta bahan bakar minyak Pertamax RON
92 (sumber dari pertamina)
Kandungan kadar RON di atas mempengaruhi konsumsi dan performa pada kinerja mesin
kendaraan yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburator, seperti yang telah dilakukan pada
pengujian performa dan efisiensi penggunaan bahan bakar minyak berjenis Premium RON 88,
Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92. Bahwa hasil dari pengujian menunjukan performa dan
efisiensi penggunaan bahan bakar minyak lebih bagus menggunakan bahan bakar Pertamax RON
92 dan urutan kedua bahan bakar minyak Pertalite RON 90 serta urutan ketiga berada pada bahan
bakar berjenis Premium RON 88.
Kesimpulan
Adapun dari hasil pembahasan pada penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada pengujian dengan kendaraan berjalan bahan bakar Pertamax lebih irit untuk konsumsi
100 ml dapat menempuh jarak 3,7 km, sedangkan bahan bakar Pertalite hanya dapat
menempuh jarak 3,2 km dengan konsumsi bahan bakar 100 ml serta bahan bakar Premium
dapat menempuh jarak 2,9 km dengan konsumsi bahan bakar 100 ml. Tabel 4.12.
2. Pada pengujian dengan menggunakan alat uji dynotest untuk mencapai rpm max yang
dihasilkan bahan bakar Pertamax lebih cepat dengan waktu 6,545 detik dan bahan bakar
Pertalite membutuhkan waktu 6,970 detik dan bahan bakar Premium waktu lebih lambat dari
kedua bahan bakar lainnya yaitu 8,110 detik. Tabel 4.11.
3. Data yang diperoleh dari pengujian menggunakan alat uji dynotest menunjukan bahwa power
dan torsi yang dihasilkan bahan bakar Pertamax lebih bagus dari kedua bahan bakar lainnya
yaitu power 6,1675 PS dan torsi 8,2975 Nm sedangkan bahan bakar Pertalite menghasilkan
power 6,145 PS dan torsi 7,55 Nm serta bahan bakar Premium menghasilkan power 6,0125
PS dan torsi 7,54 Nm.
4. Bahan bakar Premium RON 88 lebih ekonomis dalam penggunaan pembelian bahan bakar
yaitu Rp. 222,- dapat menempuh jarak 1 km dari pada bahan bakar Pertalite RON 90 dengan
harga Rp. 245,- dan Pertamax RON 92 dengan harga Rp. 281,- dapat menempuh jarak 1 km.
5. Semakin tinggi kadar RON yang terkandung di dalam bahan bakar maka semakin bagus
performa yang dihasilkan oleh kendaraan yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburator
dengan kondisi kendaraan yang sudah distandarkan.
5.2. Saran
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya tentang efisiensi perbandingan bahan bakar
diharapkan lebih baik dari penelitian ini, adapun saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Lebih teliti dan cermat terhadap waktu dan penarikan gas kendaraan sepeda motor.
2. Diharapkan penelitian selanjutnya lebih inovatif dengan menggunakan berbagai macam jenis
bahan bakar dan jenis kendaraan yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus,2017.http://irvanekoaprianto.blogspot.co.id/2010/10/siklus-otto-dan-diesel.html
(Di akses pada tanggal 25 Maret 2017 pada pukul 06.30 WIB)
Anonimus,2017.http://macam-macamrumusfisika.blogspot.com/p/ausaha-dan-energi.html
(Di akses pada tanggal 25 Maret 2017 pada pukul 06.41 WIB)
Anonimus,2017.https://www.google.com/search?=yamaha+mio+sporty+warna+merah
(Di akses pada tanggal 29 Maret 2017 pada pukul 05.46 WIB)
Anonimus,2017.http://mansarpost.com /2015 /08/ 03./uji-pertqlite-vs-premium-vs-pertamax-oleh-
otomotifnet-terkatenaga. konsumsi-bbm-dll-lengkap/
(Di akses pada tanggal 29 Maret 2017 pada pukul 05.46 WIB)
Anonimus,2017.http://www.google.com
(Di akses pada tanggal 28 Maret 2017 pada pukul 07.00 WIB)
Basri, Hasan. 2013. Aplikasi Gas Oksigen Melalui Elektrolisa Air Untuk Penghematan Bahan
Bakar Pada Sepeda Motor Empat Langkah. Skripsi Universitas Malahayati Bandar
lampung. Lampung.
Fakultas Teknik. 2012. Pedoman Penulisan Proposal, Tugas Akhir (Skripsi) Dan Laporan Kerja
Praktek. Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Hairuddin, Kiki. 2017. Perbandingan Bahan Bakar Dari Minyak Limbah Plastik (Kemasan Air
Mineral) Miplas-5 Dengan Premium Terhadap Efisiensi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor
Suzuki Satria Fu (Tahun 2012). Skripsi Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Lampung.
Hidayat, Wahyu. 2012. Motor Bensin Modern. Rineka Cipta. Jakarta.
Raharjo, Winarno Dwi.2008. Mesin Konversi Energy. Semarang. UNNES PRESS
Sihaloho, Ridho Daniel. 2009. Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar
Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium- Bioetanol (Gasohol Be-5 Dan
Be-10) Skripsi. Universitas SumateraUtara. Medan.
Wibowo, Hadi Hartono. Jurnal. Analisis Efisiensi Bahan Bakar Engine Yamaha Mio Sporty Pada
Gokart. Universitas Gunadarma.