Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PREMIUM, PERTALITE DAN

PERTAMAX TERHADAP BIAYA DAN KINERJA KENDARAAN PADA SEPEDA


MOTOR YAMAHA MIO SPORTY TAHUN 2008

Ir. M.C. Tri Atmodjo, M.Si1,Ir. Abdullah Arkha1, Edi Suparman1


Prodi teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Malahayati Bandar Lampung
Email : chaerudin.atmodjo@bppt.go.id, aabdullaharkha@yahoo.com,
edisuparman353@gmail.com
No telp. 085861228809, 08127212576, 082282034984

Abstrak
Analisa efisiensi perbandingan bahan bakar yaitu membandingkan dua atau lebih bahan bakar
untuk mengetahui bahan bakar mana yang lebih efisiensi dari segi biaya, performa dan konsumsi
bahan bakar. Sehingga masyarakat mengetahui bahan bakar mana yang lebih tepat untuk
operasional kendaraannya.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi bahan bakar Premium, Pertalite dan
Pertamax. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 juli 2017 di MVK Dyno Test di Jalan
Ratu Dibalau No. 10, Blok. AA, Tanjung Senang. Kota Bandar Lampung. Provinsi Lampung dan
Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Kec. Jatiagung, Lampung Selatan, Lampung.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahan bakar Pertamax RON 92 lebih unggul dibandingkan
bahan bakar Premium RON 88 dan Pertalite RON 90 dengan hasil penelitian Pertamax menempuh
jarak 3,7/100 ml dengan power 6,1675 PS dan torsi 8,2975 Nm, Pertalite 3,2 km/100 ml dengan
6,145 PS dan torsi 7,55 Nm dan Premium 2,9 km/100 ml dengan power 6,0125 PS dan torsi 7,54
Nm. Semakin tinggi kandungan kadar RON (Research Octane Number) maka semakin bagus
efisiensi penggunaan bahan bakar dan performa kendaraan.

Kata kunci : Analisis, Efisiensi, Premium Pertalite dan Pertamax,

Abstract
The efficiency analysis of fuel comparison is comparing two or more fuel to know which fuel is
more efficient from cost, performance and fuel consumption point of view. So that the society are
known which fuel is more suitable for their vehicles’ operational.

This research’s purpose was to compare the efficiency of premium, Pertalite and Pertamax fuel.
This research was done on July 7th, 2017 at MVK Dyno Test at Ratu Dibalau Street No.10, Blok
AA, Tanjung Senang, Bandar Lampung City, Lampung Province and Terusan Ryacudu Street,
Way Hui, Jatiagung Subdistrict, South Lampung, Lampung.

This research result showed that Pertamax fuel of RON 92 was better than Premium fuel of RON
88 and Pertalite of RON 90 with the result of the research was Pertamax reached 3,7/100ml
distance with the power of 6,1675 PS and 8,2975 Nm torsion, 3,2km/100 ml Pertalite with 6,145
PS and 7,55 Nm torsion and 2,9km/100 ml Premium with the power of 6,0125 PS and 7,54 Nm
torsion. The higher the level of RON (Research Octane Number), the better the efficiency of fuel
usage and vehicles’ performance.

Keywords : Analysis, Efficiency, Premium, Pertalite and Pertamax


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Motor bakar mulai dikembangkan pada akhir abad 17 pada saat terjadinya revolusi industri di
Inggris. Saat ini motor bakar telah digunakan dalam berbagai bidang seperti transportasi, industri,
pembangkit listrik, pertanian dan lainnya untuk membantu kegiatan manusia sehari-hari.
Sepeda motor adalah salah satu jenis dari alat transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat
dari kelas atas sampai kelas bawah, karena harga sepeda motor bervariasi dan terjangkau bagi
kalangan masyarakat kelas atas maupun masyarakat kelas bawah. Sekarang ini banyak sekali jenis
bahan bakar yang dapat digunakan oleh kendaraan roda empat maupun roda dua, seperti bahan
bakar Premium, Pertalite dan Pertamax. Maka dari itu, masyarakat harus dapat mengambil
keputusan dengan tepat bahan bakar apa yang akan digunakan oleh kendaraannya. Semakin tinggi
angka oktan suatu jenis bahan bakar maka harga per-liternya semakin tinggi, namun belum tentu
bahwa menggunakan bahan bakar ber-oktan tinggi akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi
pula. Pada kenyataannya, banyak kendaraan dengan mesin kompresi tinggi masih mengantri
menggunakan bahan bakar Premium. Hal ini menunjukan bahwa penggunakan kendaraan
berkompresi tinggi lebih suka membeli dan menggunakan bahan bakar Premium dari pada bahan
bakar Pertalite dan Pertamax. Salah satu penyebab hal diatas adalah faktor ekonomi yang
mendesak dari pengguna kendaraan sepeda motor berkompresi tinggi tetap menggunakan bahan
bakar Premium. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan penelitian tentang tiga bahan bakar
Premium, Pertalite dan Pertamax mengenai efisiensi penggunaan bahan bakar pada kendaraan mio
sporty tahun 2008.

Tujuan Penelitian
Mengetahui efisiensi biaya penggunaan bahan bakar dan performa kendaraan yamaha mio sporty
tahun 2008 dengan menggunakan tiga jenis bahan bakar Premium RON 88, Pertalite RON 90 dan
Pertamax RON 92.

Hipotesa
“bahan bakar minyak Pertamax RON 92 performanya lebih bagus daripada menggunakan bahan
bakar Premium RON 88 dan bahan bakar Pertalite RON 90 dan efisiensi biaya penggunan bahan
bakar lebih ekonomis menggunakan bahan bakar Premium RON 88 dibandingkan dengan
menggunakan bahan bakar Pertalite RON 90 dn Pertamax RON 92”

Batasan Masalah
Batasan masalah dilakukan agar langkah penelitian tidak menyimpang dari judul skripsi yang
diambil serta pembahasan masalah lebih terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah : “Membahas tentang analisis biaya dan penggunaan bahan bakar Premium, Pertalite dan
Pertamax serta performa mesin pada kendaraan yamaha matic mio sporty tahun 2008 sistem
karburator”.

Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan adanya eksperimen mengenai analisis bahan bakar ini dapat memberikan
informasi yang tepat mengenai penggunaan bahan bakar sesuai dengan kendaraan yang digunakan
oleh masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA

Bahan Bakar
Bahan bakar adalah suatu materi dalam bentuk cair, gas dan padat yang dapat diubah menjadi
energi dan dapat digunakan untuk mempermudah manusia dalam melakukan kegiatan sehari -
hari. Sejauh ini bahan bakar yang digunakan manusia dalam kendaraan sepeda motor roda dua
yaitu bahan bakar Premium, Pertalite dan Pertamax, tiga jenis bahan bakar tersebut dapat
digunakan kendaraan sepeda motor roda dua baik itu kendaraan sepeda motor ber-kompresi tinggi
maupun sepeda motor ber-kompresi rendah. Namun sebagai pengguna kendaraan harus teliti
memilih bahan bakar yang akan digunakan oleh kendaraannya, karena ketiga jenis bahan bakar
tersebut memiliki komposisi kandungan unsur - unsur yang berbeda.

Motor Bakar
Motor bakar adalah sebuah pesawat/motor dimana energi untuk kerja mekaniknya diperoleh
melalui pembakaran bahan bakar didalam motor itu sendiri atau motor yang dapat merubah energi
panas melalui proses pembakaran menjadi energi mekanik. Motor bakar disebut juga pesawat
kalori dengan pembakaran dalam ( Internal Combustion Engine ).

Klasifikasi Motor Bakar


1. Internal Combustion Engine (I.C.E) adalah motor pembakaran dalam. Definisi I.C.E yaitu
suatu motor, dimana untuk memperoleh energi mekaniknya melalui proses pembakaran bahan
bakar langsung diruang tertutup, dimana fluida kerjanya langsung berfungsi sebagai energi
untuk menimbulkan energi mekaniknya.

2. External Combustion Engine (E.C.E) adalah motor pembakaran luar. Definisi E.C.E adalah
Suatu motor, dimana energi mekaniknya diperoleh melalui suplai fluida kerja yang terlebih
dahulu dihasilkan diluar dari motor itu sendiri, kemudian fluida yang mempunyai energi
kinetik disalurkan untuk menggerakkan sistem.

Pengertian pembakaran bahan bakar adalah reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen dari
udara yang terjadi didalam silinder, proses pembakaran terjadi didalam motor itu sendiri (sistim
tertutup), sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja, proses
ini terjadi untuk Motor pembakaran dalam.

Cara Kerja Motor Bensin


Motor bensin dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu motor bensin 2-langkah dan motor bensin 4-
langkah. Pada motor bensin 2-langkah siklus terjadi dalam 2 kali gerakan torak atau dalam satu
putaran poros engkol menghasilkan satu kali langkah kerja/usaha.
MESIN 2 LANGKAH

Saluran Buang

Lubang Saluran Isap


Campuran Udara, Saluran
Buang Saluran
Bensin dan Oli 2t Isap
Transfer
Saluran Bercampur Masuk
Terbuka
Transfer Ke Poros Engkol
Isap dan Kompresi Bak Engkol Pembakaran dan Buang

Gambar 2.1. Siklus Motor Bensin 2-Langkah .(Sumber : http://www.google.com)


(Di akses pada tanggal 28 Maret 2017 pada pukul 07.00 WIB)

Sedangkan pada motor bensin 4-langkah satu siklus terjadi dalam 4-langkah atau setiap silinder
empat langkah torak pada dua putaran poros engkol menhasilkan satu kali langkah kerja/usaha.
Langkah-langkah yang terjadi pada motor bensin 4-langkah dapat dilihat pada gambar 2.2.
Langkah hisap Langkah kompresi Langkah pembakaran Langkah buang
Gambar 2.2. Siklus Motor Bensin 4-Langkah (Sumber : http://www.google.com)
(Di akses pada tanggal 28 Maret 2017 pada pukul 07.00 WIB)
Ataupun langkah kerja dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

5. Qm
Tekanan (P)

6. Qk
4
2

Volume (V)
1
0
TMA TMB

3. katup intake

4. katup exhause

vs VL

Gambar 2.3. Diagram P V Siklus Otto (Volume Konstan).


(Sumber : http://irvanekoaprianto.blogspot.co.id /2010/10/siklus- .otto-dan-
diesel.html.)
(Di akses pada tanggal 25 Maret 2017 pada pukul 06.30 WIB)

Adapun keterangan dari gambar 2.3 adalah sebagai berikut.


1. Volume sisa (VS) 5. Qm (kalor masuk)
2. Volume langkah (VL) 6. Qk (kalor keluar)
3. Katup hisap (intake) 7. TMA (titik mati atas)
4. Katup buang (exhaust) 8. TMB (titik mati bawah)
Keterangan:
1. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan. Langkah isap (0-
1) merupakan proses tekanan konstan. Langkah kompresi (1-2) ialah proses isentropik.
2. Proses pembakaran volume-konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada
volume konstan.
3. Langkah kerja (3-4) ialah proses isentopik.
4. Proses pembuangan (4-1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume-konstan.
5. Langkah buang (1-0) ialah proses tekanan konstan.
6. Siklus dianggap tertutup, artinya siklus ini berlangsung dengan fluida kerja yang sama atau gas
yang berbeda di dalam silinder pada titik 0 dapat dikeluarkan dari dalam silinder pada waktu
langkah buang, tetapi pada langkah hisap berikutnya akan masuk sejumlah fluida kerja yang
sama.

Langkah-langkah yang terjadi pada motor bensin 4-langkah :


1. Langkah Hisap
Pada langkah hisap (0-1), campuran udara yang telah bercampur di dalam karburator
dihisap kedalam silinder (ruang bakar). Hal ini disebabkan tekanan dalam silinder lebih rendah
dari tekanan udara di luar. Pada saat yang sama, torak akan bergerak turun dari titik mati atas
(TMA) ke titik mati bawah (TMB) yang akan menyebabkan kehampaan (vacum) di dalam
silinder, maka dengan demikian campuran udara dan bahan bakar (bensin) akan dihisap ke dalam
silinder. Selama langkah torak ini, katup hisap akan menutup dan katup buang akan tertutup.

2. Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi (1-2), campuran udara dan bahan bakar dalam silinder akan
dimampatkan oleh torak, dimana torak akan bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas dan
kedua katup hisap dan katup buang akan menutup, sedangkan busi akan memercikkan bunga api
dan bahan bakar mulai terbakar dan akibatnya terjadi proses pemasukan panas pada langkah (2-3).

3. Langkah Ekspansi
Pada langkah ekspansi (3-4), campuran udara dan bahan bakar yang dihisap telah terbakar.
Selama pembakaran, sejumlah energi dibebaskan, sehingga suhu dan tekanan dalam silinder naik
dengan cepat. Setelah mencapai titik mati atas piston akan didorong oleh gas yang bertekanan
tinggi menuju titik mati bawah.
Tenaga mekanis ini diteruskan ke poros engkol. Saat sebelum mencapai titik mati bawah, katup
buang terbuka, gas hasil pembakaran mengalir keluar dan tekanan dalam silinder turun dengan
cepat.

4. Langkah Pembuangan
Pada langkah pembuangan (4-1), torak terdorong ke bawah menuju titik mati bawah dan
naik kembali ke titik mati atas untuk mendorong ke luar gas-gas yang telah terbakar di dalam
silinder. Selama langkah ini, katup buang terbuka dan katup hisap menutup. Setelah langkah
buang selesai yaitu torak berada di TMA, katup isap dibuka dan katup buang ditutup. Siklus
berikutnya dimulai lagi mengikuti langkah yang sama seperti yang ditempuh pada siklus yang
pertama tadi.
Dari gambar 2.2. perbandingan kompresi (RV) sebagai berikut ini yaitu
Semakin besar perbandingan kompresi maka semakin tinggi effisiensi thermal nya. Perbandingan
kompresi motor bensin 6:1 sampai 12:1, sedangkan motor diesel perbandingan kompresinya 13:1
sampai 24:1. Perbandingan kompresi efektif ialah perbandingan antara volume silinder saat awal
kompresi, dengan volume silinder saat awal pembakaran, dengan persamaan sebagai berikut:

rv = VL+VS/VS r = VT/VS atau r = VL/VS+1...............................................(1).

Keterangan :

rv = Perbandingan Kompresi
VL = Volume Langkah
VS = Volume Sisa
VT = Volume Total

Efisiensi thermal dinyatakan dengan rumus di bawah berikut ini :


= 1− ...........................................................................................................(2).
= 1− [ (
] ...............................................................................................(3).
Performansi Motor Bensin
Ada beberapa hal yang mempengaruhi performansi motor bensin, antara lain besarnya
perbandingan kompresi, tingkat homogenitas campuran bahan bakar dengan udara, angka oktan
bensin sebagai bahan bakar, tekanan udara masuk ruang bakar. Semakin besar perbandingan udara
motor akan semakin efisien, tetapi semakin besar perbandingan kompresi akan menimbulkan
knocking pada motor yang berpotensi menurunkan daya motor, bahkan bisa menimbulkan
kerusakan serius pada komponen motor. Untuk mengatasi hal ini maka harus dipergunakan bahan
bakar yang memiliki angka oktan yang tinggi. Angka oktan pada motor Otto menunjukkan
kemampuannya menghindari terbakarnya campuran udara bahan bakar sebelum waktunya (self
ignition) yang menimbulkan knocking tadi. Untuk memperbaiki kualitas campuran bahan bakar
dengan udara maka aliran udara dibuat turbulen, sehingga diharapkan tingkat homogenitas
campuran akan lebih baik.

Volume Silinder
Volume silinder adalah besarnya volume langkah (piston displacemet) ditambah volume ruang
bakar. Volume langkah dihitung dari volume di atas piston saat posisi piston di TMB sampai garis
TMA. Sedangkan volume ruang bakar dihitung volume di atas piston saat posisi piston berada di
TMA, Juga disebut volume sisa. Besarnya volume langkah adalah luas lingkaran dikali panjang
piston, dengan persamaan :

VL = x x L (cm3) ....................................................................................................(4).
Volume/isi silinder adalah sebesar, dinyatakan :

Vt = VL + VS (cc) ..........................................................................................................(5).
Dimana :
VL = Volume langkah (cm ) atau (cc)
D = Diameter piston (cm)
L = Panjang langkah piston (cm)
Vt = Volume total/volume isi silinder (cc)
VS = Volume sisa/volume ruang bakar (cc)
Besarnya diameter silinder dan langkah piston akan mempengaruhi kemampuan kerja
motor dan dapat digunakan untuk menentukan kategori dan jenis motor atau mesin tersebut yaitu
bila perbandingan antara besarnya diameter piston terhadap panjang langkah piston sebagai
berikut :
D < L dikategorikan mesin langkah panjang ( long stroke engine ) adalah jenis motor kecepatan
rendah.
D = L dikategorikan mesin langkah sedang ( square engine ) adalah jenis motor kecepatan sedang.
D > L dikategorikan mesin langkah pendek ( over square engine ) adalah jenis motor kecepatan
tinggi.

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat eksperimen yaitu mengamati langsung hasil pembakaran bahan bakar
Premium, Pertalite dan Pertamax serta membandingkan biaya konsumsi penggunaan bahan bakar
yang digunakan terhadap jarak tempuh dan performa mesin yang dihasilkan.
o
Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2017. Mulai dari jam 09.00
WIB sampai dengan jam 04.00 WIB.

2. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian tugas akhir/skripsi ini dilaksanakan pada dua tempat penelitian
yang berbeda yaitu :
1) MVK Dyno Test di Jalan Ratu Dibalau No. 10, Blok. AA, Tanjung Senang. Kota Bandar
Lampung. Provinsi Lampung.
2) Jalan Terusan Ryacudu, Way Hui, Kec. Jatiagung, Lampung Selatan, Lampung.
START

Perumusan Masalah

Study Literatur

Persiapan Penelitian

Pembelian Bahan Bakar Minyak

Premium Pertalite Pertamax

Motor Bensin (Yamaha Mio Sporty Tahun 2008)


dan Dynotest

Pengoprasian Motor Menggunaan Bahan


Bakar Premium, Pertalite dan Pertamax

Kinerja Motor Dengan Kinerja Motor Dengan Kinerja Motor Dengan


Menggunakan Bahan Menggunakan Bahan Menggunakan Bahan
Bakar Premium Bakar Pertalite Bakar Pertamax

Hasil Uji Kinerja Hasil Uji Kinerja Hasil Uji Kinerja


Motor Dengan Motor Dengan Motor Dengan
Premium Pertalite pertamax

Analisis Data

Kesimpulan

FINISH

Tabel 3.1. Diagram Alir Penelitian


PEMBAHASAN

Pengujian Dengan Alat Dynotest


Penelitian dan pengujian yang telah dilakukan pada kendaraan sepeda motor yamaha mio sporty
tahun 2008 sistem karburator dengan bahan bakar Premium RON 88, Pertalite RON 90 dan
Pertamax RON 92 dengan menggunakan alat uji dynotest atau pengujian secara tidak berjalan.
Adapun hasil pengujian yang telah dilakukan mendapatkan hasil pada tabel. 4.11 yaitu sebagai
berikut.

Tabel 4.11. Hasil Rata-Rata Pengujian Bahan Bakar Menggunakan Alat Dynotest.
Power Torsi rpm Max Waktu Kecepatan
No Jenis BBM
(PS) (Nm) (1/min) (detik) (m/detik)
1 Premium 6,0125 7,5400 10026,5175 8,110 19,35119

2 Pertalite 6,1450 7,5500 10028,4725 6,970 19,35495

3 Pertamax 6,1675 8,2975 10027,7400 6,545 19,35400

Pada tabel 4.11. dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh pada pengujian bahan bakar minyak
Premium RON 88, Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92 mendapatkan hasil pengujian yang
berbeda, pada bahan bakar Premium Ron 88 menghasilkan kecepatan 19,3519 m/detik pada rpm
max 10026,5175 1/min dengan torsi 7,5400 Nm mendapatkan tenaga mesin 6,0125 PS dengan
membutuhkan waktu 8,110 detik, pada pengujian kedua dengan menggunakan bahan bakar
minyak Pertalite RON 92 menghasilkan kecepatan 19,35495 m/detik pada rpm max 10028,4725
1/min dengan torsi 7,5500 Nm mendapatkan tenaga mesin 6,1450 PS dengan membutuhkan waktu
6,1675 detik dan pada pengujian ketiga dengan mengunakan bahan bakar Pertamax RON 92
menghasilkan kecepatan 19,35400 m/detik pada rpm max 10027,7400 1/min dengan torsi 8,2975
Nm mendapatkan tenaga mesin 6,1675 PS dengan membutuhkan waktu 6,545 detik.

Dibawah ini gambar 4.1. Gambar 4.2. dan Gambar 4.3. diagram batang bahan bakar untuk
mengetahui kemampuan yang dihasilkan mesin kendaraan yamaha mio sporty tahun 2008 sistem
karburator.
9
Waktu (detik) di rpm max

8
7
6
Premium
5
Pertalite
4
Pertamax
3
2
1
0
Gambar 4.1. Grafik Waktu rpm Max Dengan Pengujian Alat Dynotest.

Pada gambar 4.1. menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan bahan bakar Premium RON 88
untuk mencapai Rpm max 10026,5175 1/min yaitu 8,110 detik, waktu yang paling lama
dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar Pertalite RON 90 hanya membutuhkan waktu
6,970 detik untuk mencapai rpm max 10028,4725 1/min sedangkan bahan bakar Pertamax RON
92 untuk mencapai rpm max 10027,7400 1/min membutuhkan waktu paling cepat yaitu 6,545
detik dibandingkan bahan bakar Premium RON 88 dan Pertalite RON 90. Hal ini, disebabkan oleh
banyaknya kandungan kadar RON pada bahan bakar minyak yang digunakan kendaraan sepeda
motor, semakin tinggi kadar RON pada bahan bakar maka semakin sedikit konsumsi bahan bakar
yang diperlukan untuk melakukan pembakaran di dalam mesin, konsumsi bahan bakar sangat
mempengaruhi jarak tempuh dan waktu untuk menghabiskan bahan bakar 100 ml pada penelitian
skripsi ini.

6,2
Power (PS) di rpm max

6,15

6,1 Premium
6,05 Pertalite

6 Pertamax

5,95

5,9

Gambar 4.2. Grafik Power rpm Max Dengan Pengujian Alat Dynotest.

Pada gambar 4.2. menunjukan bahwa bahan bakar Pertamax RON 92 menghasilakan power yang
paling tinggi yaitu 6,675 PS untuk mencapai rpm max 10027,7400 1/min hal ini disebabkan karena
kandungan RON pada bahan bakar Pertamax yang paling tinggi dibandingkan dengan bahan bakar
Premium RON 88 dan Pertalite RON 90, sedangkan bahan bakar Premium RON 88 menghasilkan
power yang paling rendah untuk mencapai rpm max 10026,5175 1/min dengan power 6,0125 PS
dan bahan bakar Pertalite berada pada posisi keduanya yaitu untuk mencapai rpm max 10028,4725
1/min menghasilkan power 6,1450 PS. Hal ini disebabkan kandungan kadar RON yang terkandung
pada bahan bakar minyak yaitu semakin tinggi kandungan kadar RON pada bahan bakar maka
semakin cepat pembakaran dan putaran mesin pada mesin kendaraan sehingga menghasilkan
power yang tinggi.

8,4
Torsi (Nm) di rpm max

8,2

8
Premium
7,8
Pertalite
7,6
Pertamax
7,4

7,2

Gambar 4.3. Grafik Torsi rpm Max Dengan Pengujian Alat Dynotest.

Pada gambar 4.3. menunjukan bahwa torsi yang dihasilkan pada pengujian dengan menggunakan
alat dynotest dimana bahan bakar Pertamax RON 92 menghasilkan torsi yang paling tinggi untuk
mencapai rpm max 10027,7400 1/min dengan torsi 8,2975 Nm sedangkan bahan bakar Pertalite
RON 90 hanya menghasilkan torsi 7,5500 Nm untuk mencapai rpm max 10028,4725 1/min dan
bahan bakar Premium RON 88 menghasilkan torsi 7,5400 Nm untuk mencapai rpm max
10026,5175 1/min. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kandungan kadar RON pada bahan bakar
yang digunakan pada kendaraan sepeda motor, maka semakin tinggi tenaga yang dihasilkan oleh
putaran mesin maka semakin cepat laju kendaraan sepeda motor.

Pengujian Bahan Bakar Minyak (BBM) Dengan Cara Berjalan


Pada penelitian tugas akhir/skripsi ini, pengujian bahan bakar dilakukan dengan cara berjalan pada
kendaraan yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburataor. Adapun peralatan pendukung saat
pengujian berlangsung yaitu
1. Satu unit kendaraan Yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburator
2. Stopwatch sebagai penghitung waktu
3. Alat perbengkelan
4. Bahan bakar minyak (BBM)
 Premium RON 88
 Pertalite RON 90
 Pertamax RON 92
Adapun hasil pengujian yang telah dilakukan pada penelitian tugas akhir/skripsi ini yaitu
seperti dibawah ini.

Table 4.12. Hasil Pengujian Dengan Cara Berjalan.


Waktu Jarak
Kecepatan Volume
N0 Jenis BBM rata-rata tempuh
(Km/Jam) (ml)
(detik) (Km)
1 Premium 60 100 176,50 2,9

2 Pertalite 60 100 196,75 3,2

3 Pertamax 60 100 225,25 3,7

4
Jarak Tempuh (Km/100 ml)

3,5
3
2,5 Premium
2 Pertalite
1,5 Pertamax
1
0,5
0

Gambar 4.4. Grafik Jarak Tempuh Terhadap Volume Bbm 100 Ml Dengan Pengujian Berjalan

Pada Gambar 4.4. menunjukan bahwa bahan bakar Premium RON 88 berada posisi ketiga dalam
jarak tempuh yaitu 2,9 Km untuk menghabiskan bahan bakar 100 ml, sedangkan urutan kedua
terjauh berada pada bahan bakar Petalite RON 90 dengn jarak tempuh 3,2 Km dan urutan pertama
adalah bahan bakar Pertamax RON 92 dengan jarak tempuh 3,7 Km. Pada pengujian berjalan
dengan menggunakan bahan bakar Premium RON 88, Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92
sangat dipengaruhi kandungan kadar RON yang terdapat pada bahan bakar tersebut, semakin
tinggi kandungan yang terkandung pada bahan bakar maka pembakaran di dalam mesin semakin
cepat dan konsumsi bahan bakar semakin sedikit untuk melakukan pembakaran di dalam mesin.
Analisa Hasil Pengujian Dengan Menggunakan Alat Dynotest Dan Pengujian Secara
Berjalan
Dari hasil pengujian diatas menunjukan bahwa bahan bakar minyak Premium RON 88 untuk
mencapai performa maksimalnya membutuhkan waktu 8,11 detik lebih lama dibandingkan dengan
bahan bakar minyak Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92 serta efisiensi penggunaan bahan
bakarnya hanya menempuh jarak 2,9 Km/100 ml, bahan bakar minyak Pertalite RON 92
mencapai tenaga performa maksimalnya lebih cepat dibandingkan dengan bahan bakar Premium
RON 88, bahan bakar Pertalite hanya membutuhkan waktu 6,97 detik dan efisiensi penggunaan
bahan bakar minyaknya hanya menempuh jarak 3,2 Km/100 ml dan bahan bakar Pertamax RON
92 untuk mencapai performa maksimalnya membutuhkan waktu paling cepat dari kedua bahan
bakar minyak Premium RON 88 dan Pertalite RON 92 yaitu 6,545 detik serta efisiensi penggunaan
bahan bakarnya menempuh jarak 3,7 Km/100 ml. dari analisa kedua pengujian tersebut bahwa
kandungan kadar RON pada bahan bakar yang digunakan pada kendaraan sangat mempengaruhi
kinerja kendaraan dari tenaga yang dihasilkan mesin kendaraan yaitu semakin tinggi kandungan
kadar RON maka semakin tinggi performa yang dihasilkan mesin kendaraan dan semakin tinggi
kandungan kadar RON maka semakin irit bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran
di dalam mesin dan jarak tempuh yang dicapai kendaraan semakin jauh.

Analisa Efisiensi Biaya Bahan Bakar Premium, Pertalite Dan Pertamax


Analisa efisiensi biaya bahan bakar adalah analisa untuk menentukan penggunaan bahan bakar
mana yang lebih efisien terhadap biaya yang dikeluarkan dari ketiga jenis bahan bakar Premium
RON 88, Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92 yang diuji yaitu bahan bakar Premium, Pertalite
dan Pertamax pada sepeda motor yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburator.

Tabel 4.13. Biaya Bahan Bakar Dan Jarak Tempuh


Jenis Volume Harga per-100 Jarak
No Biaya/Km
BBM BBM ml Tempuh
(Rp)
1 Premium 100 ml Rp. 645,- 2,9 Km Rp. 222,-

2 Pertalite 100 ml Rp. 785,- 3,2 Km Rp. 245,-

3 pertamax 100 ml Rp. 1.040,- 3,7 Km Rp. 281,-

Dari Tabel 4.13. menunjukan bahwa efisiensi biaya penggunaan bahan bakar Premium RON 88
lebih ekonomis hanya membutuhkan Rp. 222,- dapat menempuh jarak 1 Km sedangkan bahan
bakar Pertalite RON 90 dengan biaya Rp. 245,- dapat menempuh jarak 1 Km dan bahan bakar
pertamax RON 92 dengan biaya Rp. 281,- dapat menempuh jarak 1 Km.. dari tabel 4.13.
menunjukkan bahwa bahan bakar Premium RON 88 lebih ekonomis dalam pengeluaran biaya
untuk membeli dan menggunakan bahan bakar yang digunkan pada kendaraan sepeda motor
yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburator.

Analisa Pengaruh Kandungan Kadar RON (Research Octane Number) Bahan Bakar Minyak
Premium, Pertalite Dan Pertamax.
Kandungan kadar RON pada bahan bakar minyak untuk transportasi umum berbeda-beda seperti
pada bahan bakar yang menjadi sampel uji pada penelitian tugas akhir/skripsi ini yaitu kandungan
bahan bakar minyak berdasarkan Kementerian ESDM RI Direktorat Jendral Minyak Dan Gas
Bumi standar dan mutu (spesifikasi) bahan bakar minyak jenis bensin 88 yang dipasarkan didalam
negeri dengan No. Keputusan 933.K/10/DJM.S/2013 (bahan bakar Premium RON 88) dan
berdasarkan Kementerian ESDM RI Direktorat Jendral Minyak Dan Gas Bumi standar dan mutu
(spesifikasi) bahan bakar minyak
jenis Pertalite RON 90 yang dipasarkan didalam negeri dengan No. Keputusan
313.K/10/DJM.T/2013 (bahan bakar Pertalite RON 90) serta bahan bakar minyak Pertamax RON
92 (sumber dari pertamina)
Kandungan kadar RON di atas mempengaruhi konsumsi dan performa pada kinerja mesin
kendaraan yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburator, seperti yang telah dilakukan pada
pengujian performa dan efisiensi penggunaan bahan bakar minyak berjenis Premium RON 88,
Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92. Bahwa hasil dari pengujian menunjukan performa dan
efisiensi penggunaan bahan bakar minyak lebih bagus menggunakan bahan bakar Pertamax RON
92 dan urutan kedua bahan bakar minyak Pertalite RON 90 serta urutan ketiga berada pada bahan
bakar berjenis Premium RON 88.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Adapun dari hasil pembahasan pada penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada pengujian dengan kendaraan berjalan bahan bakar Pertamax lebih irit untuk konsumsi
100 ml dapat menempuh jarak 3,7 km, sedangkan bahan bakar Pertalite hanya dapat
menempuh jarak 3,2 km dengan konsumsi bahan bakar 100 ml serta bahan bakar Premium
dapat menempuh jarak 2,9 km dengan konsumsi bahan bakar 100 ml. Tabel 4.12.

2. Pada pengujian dengan menggunakan alat uji dynotest untuk mencapai rpm max yang
dihasilkan bahan bakar Pertamax lebih cepat dengan waktu 6,545 detik dan bahan bakar
Pertalite membutuhkan waktu 6,970 detik dan bahan bakar Premium waktu lebih lambat dari
kedua bahan bakar lainnya yaitu 8,110 detik. Tabel 4.11.

3. Data yang diperoleh dari pengujian menggunakan alat uji dynotest menunjukan bahwa power
dan torsi yang dihasilkan bahan bakar Pertamax lebih bagus dari kedua bahan bakar lainnya
yaitu power 6,1675 PS dan torsi 8,2975 Nm sedangkan bahan bakar Pertalite menghasilkan
power 6,145 PS dan torsi 7,55 Nm serta bahan bakar Premium menghasilkan power 6,0125
PS dan torsi 7,54 Nm.

4. Bahan bakar Premium RON 88 lebih ekonomis dalam penggunaan pembelian bahan bakar
yaitu Rp. 222,- dapat menempuh jarak 1 km dari pada bahan bakar Pertalite RON 90 dengan
harga Rp. 245,- dan Pertamax RON 92 dengan harga Rp. 281,- dapat menempuh jarak 1 km.

5. Semakin tinggi kadar RON yang terkandung di dalam bahan bakar maka semakin bagus
performa yang dihasilkan oleh kendaraan yamaha mio sporty tahun 2008 sistem karburator
dengan kondisi kendaraan yang sudah distandarkan.

5.2. Saran
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya tentang efisiensi perbandingan bahan bakar
diharapkan lebih baik dari penelitian ini, adapun saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Lebih teliti dan cermat terhadap waktu dan penarikan gas kendaraan sepeda motor.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya lebih inovatif dengan menggunakan berbagai macam jenis
bahan bakar dan jenis kendaraan yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus,2017.http://irvanekoaprianto.blogspot.co.id/2010/10/siklus-otto-dan-diesel.html
(Di akses pada tanggal 25 Maret 2017 pada pukul 06.30 WIB)
Anonimus,2017.http://macam-macamrumusfisika.blogspot.com/p/ausaha-dan-energi.html
(Di akses pada tanggal 25 Maret 2017 pada pukul 06.41 WIB)
Anonimus,2017.https://www.google.com/search?=yamaha+mio+sporty+warna+merah
(Di akses pada tanggal 29 Maret 2017 pada pukul 05.46 WIB)
Anonimus,2017.http://mansarpost.com /2015 /08/ 03./uji-pertqlite-vs-premium-vs-pertamax-oleh-
otomotifnet-terkatenaga. konsumsi-bbm-dll-lengkap/
(Di akses pada tanggal 29 Maret 2017 pada pukul 05.46 WIB)
Anonimus,2017.http://www.google.com
(Di akses pada tanggal 28 Maret 2017 pada pukul 07.00 WIB)
Basri, Hasan. 2013. Aplikasi Gas Oksigen Melalui Elektrolisa Air Untuk Penghematan Bahan
Bakar Pada Sepeda Motor Empat Langkah. Skripsi Universitas Malahayati Bandar
lampung. Lampung.
Fakultas Teknik. 2012. Pedoman Penulisan Proposal, Tugas Akhir (Skripsi) Dan Laporan Kerja
Praktek. Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Hairuddin, Kiki. 2017. Perbandingan Bahan Bakar Dari Minyak Limbah Plastik (Kemasan Air
Mineral) Miplas-5 Dengan Premium Terhadap Efisiensi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor
Suzuki Satria Fu (Tahun 2012). Skripsi Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Lampung.
Hidayat, Wahyu. 2012. Motor Bensin Modern. Rineka Cipta. Jakarta.
Raharjo, Winarno Dwi.2008. Mesin Konversi Energy. Semarang. UNNES PRESS
Sihaloho, Ridho Daniel. 2009. Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar
Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium- Bioetanol (Gasohol Be-5 Dan
Be-10) Skripsi. Universitas SumateraUtara. Medan.
Wibowo, Hadi Hartono. Jurnal. Analisis Efisiensi Bahan Bakar Engine Yamaha Mio Sporty Pada
Gokart. Universitas Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai