Anda di halaman 1dari 54

MENENTUKAN

SIFAT-SIFAT
(PROPERTIS)
SISTEM
BAB 3

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


FAKULTAS TEKNIK
@mardikara
PRODI TEKNIK MESIN
Daftar Materi Bab III
• Fasa dan Zat murni
• Menentukan sifat-sifat : pertimbangan umum
• Relasi p-v-T
• Perubahan fasa
• Menentukan sifat-sifat termodinamika
• Memperkirakan tekanan, volume spesifik, dan temperatur
• Memperkirakan energi dalam spesifik dan entalpi spesifik
• Pengenal panas spesifik , cv, dan cp
• Memperkirakan sifat-sifat zat cairan dan zat padat
• Diagram kompresibilitas yang digeneralisasi
• Menentukan sifat-sifat menggunakan model gas ideal
• Model gas ideal
• Energi dalam, entalpi dan panas spasifik dari gas ideal
• Kelestarian energi dengan tabel gas ideal dan panas spesifik
konstan
• Persamaan-persamaan untuk proses politropik
Pemakaian Data sifat dalam Kelestarian 3

Energi Sistem Massa Atur


• Contoh : ruang silinder piston berisi 2 kg air pada 100 C
dan 1 bar. Air dimampatkan (compressed) ke tingkat
keadaan uap jenuh pada tekanan 2.5 bar. Selama
kompresi/pemampatan, terjadi perpindahan panas ke
lingkunganya sebesar 250 kJ. Dengan mengabaikan
perubahan energi kinetik dan energi potensial, tentukan
jumlah kerja (work) yang terjadi selama proses, dalam kJ
4
Solusi : Tingkat keadaan 1 “Uap super panas”
P1= 1 Bar
T1=100°C “jika temperatur lebih tinggi dari
temperatur jenuhnya”
U  mu2  u1 
5
Solusi :
Persamaan kelestarian energi untuk sistem massa atur :

KE  PE  U  Q  W
Dimana : perubahan energi kinetik dan potensialnya diabaikan

W  Q  mu2  u1 
Tingkat keadaan 1 : Uap super panas, sifat ditentukan oleh p1= 1 bar
dan T1= 100  C , dari tabel A-4, u1= 2506.7 kJ/kg
W  Q  mu2  u1 
6
Solusi :
Tingkat keadaan 2 : uap jenuh, pada p2= 2.5 bar
dari tabel A-3, u 2 = u g =2537.2 kJ/kg

W  250kJ  (2kg)(2537.2  2506.7) kJ kg  311kJ


Tanda negatif menunjukan kerja dilakukan pada sistem, seperti yang
diperkirakan pada proses kompresi
7

Contoh
• Air berada di dalam ruang silinder piston mengalami dua proses
secara berurutan dari tingkay t keadaan awal dimana tekanan dan
temperaturnya 10 bar dan 400 C.

Proses 1-2 : air didinginkan ketika dimampatkan pada tekanan


konstan ketingkat keadaan uap jenuh

Proses 2-3: air didinginkan pada volume konstan ke temperatur 150C

a. Sketsa diagram T-v dan p-v


b. Untuk keseluruhan proses, tentukan kerjanya, dalam kJ/kg
c. Untuk keseluruhan proses, tentukan perpindahan panas
yang terjadi, dalam kJ/kg
8

Solusi

Asumsi :
1. Sistem massa atur
2. Kerja hanya oleh gerakan piston
3. KE=0, PE = 0
9

Solusi :

3
W   pdV
1
2 3
W   pdV   pdV Tingkat keadaan 1 : Uap
1 2 super panas, sifat ditentukan
oleh p1= 1 bar & T1= 400  C
W  p  dV  pV2  V1 
2
, dari tabel A-4,
1
v1= 0.3066 m 3 /kg
W  pmv2  mv1  Tingkat keadaan 2 : uap
jenuh, pada p2= 10 bar
dari tabel A-3,
 p v2  v1 
W
m v2 =vg = 0.1944 m 3 /kg
105 N m 2
 100.1944  0.3066 
1kJ
1 bar 103 Nm
 -112.2 KJ kg
10

Solusi :
Q  W  U
Q W mu3  u1 
 
m m m dari tabel A-4,

 mu3  u1 
Q W u1= 2957.3 kJ /kg

m m

u3  u f 3  x3 u g 3  u f 3 
Tingkat keadaan 3 :
v3 =v 2= 0.1944 m 3 /kg

v3  v f 3
kwalitas, x3 
vg 3  v f 3
11

Solusi :
v3  v f 3
kwalitas, x3 
vg 3  v f 3
Tingkat keadaan 3 :
dua fase, pada T3= 150C
dari tabelA-2, v3  v f 3
x3   0.494
vf3= 1.0905.10-3 m3/kg vg 3  v f 3
vg3= 0.3928 m3/kg
uf3= 631.68 kJ/kg 
u3  u f 3  x3 u g 3  u f 3 
ug3= 2559.5 kJ/kg
1583.9 kJ kg
Q
 1485.6 kJ kg
m
12

Model Zat Inkompresibel


• Untuk zat yang dimodelkan sebagai inkomprosible
v =constant u=u(T)
• Untuk zat yang dimodelkan sebagai inkomprosibel,
c p= cv; panas spesifik dapat dilambangkan sebagai
c saja
• Untuk zat yang dimodelkan inkompresibel dengan c
konstan
u2  u1  c(T2  T2 )
h2  h1  c(T2  T2 )  v( p2  p1 )
Kontribusi dari suku yang ditandai
cukup kecil dan dapat diabaikan
13

Konstanta Gas Universal, Ṝ


• Misalkan, ada suatu gas
berada dalam ruang piston
menjalani proses-proses pada
temperatur kostan
pv
lim R
p 0 T

 8.314 kJ kmol. K

R  1.986 Btu lbmol.  R
 1545 ft. lbf lbmol.  R

Konstanta gas (disebut juga konstanta gas ideal, molar, semesta, atau universal,
biasanya dilambangkan dengan huruf R) adalah sebuah konstanta fisika yang sering muncul
dalam banyak persamaan fundamental fisika, seperti hukum gas ideal dan persamaan Nernst. Konstanta
ini ekuivalen dengan konstanta Boltzmann, tetapi dinyatakan dalam satuan energi per kelvin per mol
(daripada energi per kelvin per partikel).
14

Faktor Kompresebilitas, Z
• Faktor kompresebilitas, Z,
adalah rasio tak bedimensi,
didefinisikan sebagai
pv
z
RT
pv
Dengan v  Mv maka Z 
RT
R
R
M

pv
Karena lim R maka
p 0 T

lim Z  1
p 0
15

Tabel 3.1 : Konstanta Gas, R


16

Grafik Kompresibilitas yang digeneralisir


• Jika koordinat tekanan dimodifikasi, maka kurva beberapa gas saling
berhimpitan ketika diplot pada koordinat yang sama

pR  p pc
TR  T Tc
17

Grafik Kompresibilitas yang digeneralisir


• Jika p, p C, T, T C, v, dan R digunakan dengan satuan yang konsisten,
Z, p R, dan T R tidak akan berdimensi
• Contoh : Udara pada 200 K, 132 bar, T R = 200 K/133K = 1.5, p R
=132 bar/37.7 bar =3.5 (T C dan p C untuk udara ada dari tabel A-1
Dengan T R, p R ini, dari grafik kompresibilitas yang digeneralisir
diperoleh Z = 0.8
• Dengan v = Mv, bentuk
alternatif dari faktor
kompresibilitas adalah

pv
Z 
RT
Dimana :

R
R
M
18

Grafik Kompresibilitas yang digeneralisir


• Garis-garis dengan label T R merupakan hasil curve fitting dari data
eksperimen. Terdapat sedikit penyebaran data dari 10 gas yang
ditampilkan

 Pada T R paling rendah


(T R =1.0), faktor
kompresibilitas
bervariasi antara 0.2
dan 1.0
 Lebih sedikit variasi
untuk T R yang besar
19

Grafik Kompresibilitas yang digeneralisir


faktor kompresibilitas mendekati nilai 1.0
• Untuk tiap nilai T R ,
ketika p R mendekati nol
20

Grafik Kompresibilitas yang digeneralisir


• Nilai-nilai pR yang rendah, dimana Z = 1, tidak harus sama dengan
tekanan absolut rendah.
• Contoh :
jika pR = 0.05, maka p= 0.05pc . Dengan pc dari tabel-A-1

Uap air pc = 220.9 bar → p=11 bar


Karbondioksida pc = 73.9 bar → p=3.7 bar
Udara pc = 37.7 bar → p=1.9 bar

• Tekanan di atas dalam praktek dunia teknis biasanya tidak


dikategorikan sebagai tekanan rendah
21

Gambar A-1
22

Contoh :
Suatu tangki tertutup dan kaku (rigid) berisi uap air,
awalnya pada tingkat keadaan 20 Mpa, 520 C, didinginkan
sampai temperaturnya menjadi 400 C. dengan
menggunakan grafik kompresibilitas, tentukan :
a. Volume spesifik uap air pada tingkat keadaan awal,
dalam m 3/kg
b. Tekanan pada tingkat keadaan akhir, dalam Mpa
23

Solusi :
pv ZR1T1 ZR24
T1
Solusi : a. v1, Z  v1  
RT p1 M.P1
dari tabel A-1, Tc= 647.3 K Pc=22.09 MPa
 520  273   20 
TR     1.23 PR     0.91
 647.3   22.09 

1.23

0.9
z  0.83
pv ZR1T1 ZR25
T1
Solusi : a. v1, Z  v1  
RT p1 M.P1
M dari air tabel A-1, 18.02
R T1 8314  793
v1  Z  0.83  3

M.P1 
18.02 20.10 6
0.0153 m kg
26

Solusi :
b. P2 , pada tingkat keadaan 2, T2  400C

673
TR 2   1.04 v2  v1
647.3
v v pc
vR 2    1.12
vc R Tc

pR 2  0.69

p2  pc  p R,2 
 22.09  0.69
 15.24 MPa
27

Contoh :
Tentukan volume, dalam m 3, dari 2 kg H2O pada 100 bar, 400 C
dengan metode :
a. Data dari grafik kompresibilitas

b. Data dari tabel uap air


28

Persamaan Tingkat Keadaan (EoS)


• Variasi faktor kompresibilitas terhadap tekanan dan temperatur dapat
diformulasikan dengan persamaan-persamaan di bawah ini

Z  1  Bˆ T  p  Cˆ T  p 2  D
ˆ T  p 3  ...
Bˆ ,Cˆ ,D
ˆ ,...and
B,C,D,... are called
B T  C T  D T  virial coe fficient
Z  1 p 2
 3
 ...
v v v

• Relasi/hubungan p-v-T dari berbagai gas disebut Persamaan


tingkat kaeadaan (Equations of State)
Menentukan Sifat Termodinamika dengan
Model Gas Ideal
30

Model Gas Ideal


• Sebagai kesimpulan, grafik
kompresibilitas yang
digeneralisir menunjukan
bahwa pada tekanan p
rendah relative terhadap
tekanan kritis pc ( atau pR
kecil), faktor
kompresibilitasnya
mendekati 1.
• Pada tingkat keadaan tersebut, dapat diasumsikan dengan
akurasi yang dapat ditoleransi bahwa Z = 1. maka :

ideal Gas equation of state   pv  RT 


31

Model Gas Ideal


ideal Gas equation of state  pv  RT
dengan v  V m  pV  mRT

Dengan v  v M dan R  R M  pv  R T
dengan v  V n  pV  nR T

u  u (T )  energi dal am

h  u  pv  u (T )  RT  entalpi spesifik
32

Pengantar Model Gas Ideal


• Meskipun model gas ideal umumnya tidak
memberikan hasil perkiraan yang layak, dalam
kasus-kasus seperti yang ditunjukan dari diskusi grafik
kompresibilitas, penggunaanya dapat
dibenarkan, dan umumnya juga dipakai dalam
termodinamika rekayasa
• Keabsahan model gas ideal dapat diperiksa
dengan memetakan tingkat keadaan tersebut pada
salah satu dari grafik kompresibilitas figs A-1
sampai A-3 (lihat Apendik pada buku refrensi)
33

Gambar A-1
34

Bagan

IDEAL Real
GAS GASES
Z>1
Z=1
Z=1 Z<1
35

Energi Dalam dan entalpi Gas Ideal


energi
• Suatu gas yang mengikuti model gas ideal,
dalamnya hanya tergantung temperatur
• Dengan demikian panas spesifik cv, juga hanya fungsi
dari temperatur :

c p T  
du
(gas ideal)
dT
• Jika diintegrasikan :

u T2   u T1    cv T  dT
T2
(energi dalam gas ideal )
T1

hT2   hT1    cv T  dT
T2
(entalpi gas ideal )
T1
36

Cp Untuk Beberapa Gas Ideal


37
38
39

Persamaan Gas Ideal


40

Energi Dalam dan Entalpi Gas Ideal


• Dalam kasus dimana panas spesifik
dimodelkan konstan :

uT2   uT1   cv T2  T1 

hT2   hT1   c p T2  T1 

• Untuk gas-gas yang lazim dijumpai,


penghitungan perubahan energi dalam dan
entalpi dapat menggunakan tabel-tabel gas
ideal : Table A-22 dan A-23
• Table A-22 khusus untuk udara yang
dimodelkan sebagai gas ideal
43

Contoh :
• Hitunglah perubahan entalpi spesifik,
dalam kJ/kg, dari udara yang
dimodelkan sebagai gas ideal dari
tingkat keadaan pada temperatur 400 K
ke tingkat keadaan pada temperatur 900
K dengan menggunakan Tabel A-21
untuk Cp (T) udara.
44
Solusi :
45

Tabel A  21
C p T  
dh
dT
 hT2   hT1    C p T dT
T2

T1

 h     T  T M
T2 R
2
 T  T
3 4
dT
T1

  T2 2  T1   T2 3  T1   T2 4  T1   T2 5  T1  
 h 
R   T2  T1           
        
M   2   3   4   5 

 531.69 kJ / kg
46

Rangkuman : Penentuan Sifat-sifat


Termodinamika
• Gunakan tabel sifat-sifat termodinamika, jika tersedia (air, amonia, R-
22, R-134a, Propana)

1. Dua sifat intensif independen diperlukan untuk menetapkan tingkat


keadaan (atau menentukan sifat-sifat lainya)
 Dalam daerah dua fasa, P dan T saling bergantung dan hanya
salah satu saja yang bisa menetapkan tingkat keadaan
2. Tabel ditampilkan berdasarkan P dan T
3. Identifikasikan fasanya
I. Gambar diagram fasa, berdasarkan sifat-sifat yang diketahui P-
T, T-v, P-v, T-u, T-h, P-h, T-s, P-s
II. Gunakan sifat-sifat sesuai yang diberikan oleh tabel-tabel sifat
jenuh (saturation tables)
III. Untuk setiap zat ada dua tabel sifat jenuh : ditampilkan
berdasarkan temperatur dan tekanan
47

Rangkuman : Penentuan Sifat-sifat


Termodinamika
4. Jika tabel tidak tersedia :
I.Gunakan grafik-grafik kompresibilitas yang digeneralisir
untuk menentukan P,v, dan T
Diperlukan dua sifat dari 3 sifat ini : TR, PR, atau vR
5. Jika suatu gas dimodelkan sebagai gas ideal (PR
mendekati 0)
a. Gunakan persamaan-persamaan gas ideal untuk
menentukan P, v atau T
b. Tentukan u dan h dari tabel-tabel gas ideal yang
sesuai (panas spesifik tidak konstan)
c. Tentukan perubahan u dan h dari persamaan-
persamaan yang sesuai, jika cp dan cv konstan
48

Proses Politropik (Polytropic Process)


• Proses politropik adalah proses kesetimbangan semu
yang didiskripsikan dengan :

pV n  constant
• Nilai eksponen, n, dapat -∞ to +∞ tergantung proses yang
terjadi
• Untuk gas ( atau cair), jika n=0, maka proses terjadi
pada tekanan konstan (isobaric process).
• Untuk gas ( atau cair), jika n=± ∞, maka proses terjadi
pada volume konstan (isometric process).
• Untuk gas yang dimodelkan sebagai gas ideal, , jika
n=0, maka proses terjadi pada temperatur konstan
(isothermal process).
49

Contoh :
• Udara menjalani proses kompresi politropik dalam ruang
silinder piston dari tekanan p1 = 1 atm, T1 = 70 F ke
p2=5 atm. Dengan menggunakan model gas ideal dengan
rasio panas spesifik, k, konstan, tentukan kerja dan panas
per satuan massa, dalam Btu/lb, jika :
1. n= 1.3
2. n = k (tentukan k pada T1)
50

Solusi :
• Diketahui :
Udara menjalani proses kompresi politropik dan tingkat keadaan
diketahui
• Ditanya :
a. W/m
udara
b. Q/m

• Asumsi :
a. Sistem massa atur
b. gas ideal p1 = 1 atm
c. kompresi politropik T1 = 70 F
d. ΔKE= ΔPE= 0
p2 = 5 atm
51

Solusi : PV  mRT
1 P2 V2  P1V1
W 
1
PdV 
1 n
n 1

R T2 - T1  W T  T1
Wm  R 2
1 n m 1 n

PV n  K n 1
T2  P2  n
P1V1  P2 V2  ....   
n n

n
T1  P1 
P2  V1  T2  768 R
  
P1  V2 

W T  T1 1.986  768  530 


R 2   
m 1 n 28.97  1  1.3 
 -54.39 Btu Lb
52

Solusi :

 u 2  u1 
Q W Tabel A-22E
 • T1 = 530,
m m u1 = 90.33
Btu/lb
Q • T2 = 768,
 13.34 Btu lb u2 = 131.88
m Btu/lb
53

SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH
54

Refrensi

Termodinamika teknik jilid 1


edisi 4 by Michael J Moran
Youtube

Dr Zainal Abidin
“Zainal Saelan”

Anda mungkin juga menyukai