A 8 … 0 … … … …
B … 200 … … 1500 … …
C 10 120 … … … … …
Penyelesaian:
Materi sistem berupa H2O, dan sifat-sifat termodinamikanya dientukan dengan bantuan Tabel Uap
Air (saturated steam table, compressed liquid table, atau superheated steam table).
Uap air A:
Diketahuai xA = 0%, sehingga uap air A berupa saturated liquid (fase uap air A)
Dengan saturated steam table jenis pressure table pada 8 bar (0,8 MPa) dapat ditentukan nilai-
nilai sifat termodinamika sbb.:
TA = 170,43 oC, A = 1,115 x 10-3 m3/kg, hA = 721,11 kJ/kg, sA = 2,0462 kJ/(kg⸱K)
Uap air B:
Pada TB = 200 oC, dengan saturated table jenis temperature table diperoleh:
hB,l = 852,45 kJ/kg (saturated liquid) dan hB,g = 2793,2 kJ/kg (saturated vapor)
hB = 1500 kJ/kg hB,l < hB < hB,g fase uap air B: wet vapor (campuran)
Pada kondisi wet vapor, uap air sedang berubah fase (kondisi saturated), sehingga digunakan
temperature table untuk penentuan data-data sifat termodinamika yang dibutuhkan. Diperoleh:
PB = 1,5538 MPa (15,538 bar)
Sedangkan nilai B dan sB baru bisa ditentukan jika nilai xB diketahui.
xB ditentukan dengan rumus campuran untuk menghitung hB sbb.:
hB = (1 – xB) hB,l + xB hB,g 1500 kJ/kg = (1 – xB) (852,45 kJ/kg) + xB (2793,2 kJ/kg)
Diperoleh: xB = 0,3337 (33,37%)
Sehingga:
B = (1 – xB) B,l + xB B,g B = (1 – 0,3337) (1,15710-3 m3/kg) + (0,3337) (0,1274 m3/kg)
B = 4,3310-2 m3/kg
sB = (1 – xB) sB,l + xB sB,g sB = (1 – 0,3337) (2,3309 kJ/kg⸱K) + (0,3337) (6,4323 kJ/kg⸱K)
sB = 3,6995 kJ/(kg⸱K)
Uap air C:
PC = 10 bar (1 MPa) pada kondisi berubah fase (saturated) dengan pressure table diperoleh
bahwa Tc, sat. = 179,91 oC
Karena TC = 120 oC < TC, sat. uap air C berupa compressed liquid atau sub-cooled water.
Kesimpulan ini diperjelas dengan bantuan Diagram P-T berikut:
P kurva saturated
S L
PC = 1 MPa L = compressed liquid
G
(superheated)
T
TC = 120 oC TC, sat. = 179,91 oC
Sehingga diperlukan compressed liquid atau sub-cooled water table untuk menentukan nilai
C, hC, dan sC (sedangkan xC tak memiliki nilai atau tak terdefinisi).
Dari compressed liquid table pada 1 MPa dan 120 oC diperoleh:
C = 1,0599 10-3 m3/kg, hC = 504,38 kJ/kg, sC = 1,5272 kJ/(kg⸱K)
3. Plotting setiap jenis uap air pada soal no. 2 sesuai dengan thermodynamic properties-nya masing-
masing pada satu diagram P-V dengan parameter T.
Penyelesaian:
Uap air A, B, dan C masing-masing berupa saturated vapor, wet vapor, dan compressed liquid.
Sehingga pada diagram P-V perlu ditampilkan kurva evaporasi (kurva perubahan fase liquid-vapor)
Berdasarkan konsep sifat-sifat alami dari materi sebagai fungsi atau hubungan antara P, V, dan T,
karena P berbanding terbalik terhadap V, maka tampilan kurva isotermal berupa:
Kurva non linier, dan memiliki kemiringan atau gradien negatif
Sehingga skets diagram P-V dengan kurva-kurva isotermal, dengan uap air A, B, dan C ditampilkan
sebagai titik koordinat A, B, dan C, adalah sbb.:
PB =
15,538 bar
PC = 10 bar B TB = 200 oC
C A
PA = 8 bar
TA = 170,43 oC
TC = 120 oC
4. Materi sistem: uap air, sehingga dibutuhkan Tabel Uap Air untuk penentuan nilai dari sifat-sifat
termodinamikanya.
Materi sistem tidak dikenai proses termodinamika. Hanya ditinjau pada kondisi tertentu
Ilustrasi:
P = 200 kPa
(sebagai tekanan absolut)
H2O (g),
Vg = 99 L
H2O (l), VL = 1 L
Ditanyakan: (a) massa, (b) kualitas, (c) entalpi, (d) energi dalam, dan (e) entropi spesifik dari
uap air tersebut
Penyelesaian:
Air ditinjau pada kondisi jenuh/saturated (berubah base cair uap) di P = 200 kPa
Berdasarkan saturated table jenis pressure table, pada P = 200 kPa, diperoleh data:
T = 120,23 oC, L = 1,06110-3 m3/kg, g = 0,8857 m3/kg, uL = 504,49 kJ/kg, ug = 2529,5 kJ/kg,
hL = 504,7 kJ/kg, hg = 2706,7 kJ/kg, sL = 1,5301 kJ/(kg⸱K), sg = 7,1271 kJ/(kg⸱K)
10 -3 m 3
1L
VL VL 1L
vL mL -3 3
0,9425 kg
mL vL 1,061 10 m /kg
10 -3 m 3
99 L
Vg Vg 1L
vg mg 3
0,1118 kg
mg vg 0,8857 m /kg
Q
T1 = 250 oC (Pemanasan isobar) P2 = P 1
m1 = 2 kg x2 = 1,0
x1 = 0,68 m2 = m1 = 2 kg
Ditanyakan: (a) tekanan operasi pemanasan, (b) kerja spesifik yang mengiringi proses.
Penyelesaian:
Pemanasan diasumsikan hanya dilakukan untuk mengubah fase dari air cair yang tersisa menjadi
uap seluruhnya (tidak diikuti dengan peningkatan suhu uap di atas suhu jenuhnya)
Oleh karena itu, dengan bantuan saturated table jenis temperature table, pada T = 250 oC
diperoleh data:
P = 3,973 MPa (39,73 bar) (jawaban soal a)
L = 1,25110-3 m3/kg, g = 0,05013 m3/kg = 50,1310-3 m3/kg
Karena kondisi (2) berupa saturated vapor, maka 2 = g = 50,1310-3 m3/kg
Sedangkan 1 =(1 – 0,68) (1,25110-3 m3/kg) + (0,68) (50,1310-3 m3/kg) = 34,4910-3 m3/kg
Dengan mengasumsikan proses berlangsung secara reversibel, pada sistem tertutup berlaku
rumusan kerja spesifik reversibel berikut:
2
w - P d ...(1), dan untuk proses isobar, Pers. (1) menjadi : w - P ( 2 - 1 ) ...(2)
1
P pada Pers. (2) P = P1 = P2 = 3,973 MPa = 3,973103 kPa
Berdasarkan data yang tersedia, diperoleh:
1 kN/m 2 -3 m
3
1 kJ
50,13 - 34,49 10
3
w - 3,973 10 kPa 62,14 kJ/kg
1 kPa kg 1 kN m
Tanda (-) berarti pada proses tersebut diiringi dengan dihasilkannya kerja oleh sistem.