Anda di halaman 1dari 8

Contoh Soal KAPASITAS PANAS:

1. Banyaknya kalor yang harus diserap untuk mengubah wujud 1 gram emas dari padat menjadi cair
adalah….. (Kalor lebur emas = 64,5 x 103 J/kg)

Pembahasan
Diketahui :
Massa emas (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg
Kalor lebur emas (LF) = 64,5 x 103 J/kg
Ditanya : Kalor (Q) yang diserap emas
Jawab :
Q = m LF
Q = (1 x 10-3 kg)(64,5 x 103 J/kg)
Q = 64,5 Joule

2. Banyaknya kalor yang harus dilepaskan 1 gram raksa untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat
adalah….. Kalor lebur raksa = 11,8 x 103 J/kg

Pembahasan
Diketahui :
Massa raksa (m) = 1 gram = 1 x 10-3 kg
Kalor lebur raksa (LF) = 11,8 x 103 J/kg
Ditanya : Kalor (Q) yang dilepaskan raksa
Jawab
Q = m LF
Q = (1 x 10-3 kg)(11,8 x 103 J/kg)
Q = 11,8 Joule

3. Timah bermassa 2 kilogram mempunyai kalor jenis 1400 J.kg-1C-1. Banyaknya kalor yang diserap timah
untuk menaikkan suhunya dari 50oC sampai 100oC adalah….

Pembahasan
Diketahui :
Massa (m) = 2 kg
Kalor jenis timah (c) = 1400 J.kg-1C-1
Perubahan suhu (ΔT) = 100oC – 50oC = 50oC
Ditanya : Kalor (Q) yang diserap timah
Jawab :
Rumus kalor :
Q = m c ΔT
Keterangan : Q = kalor, m = massa, c = kalor jenis, ΔT = perubahan suhu
Kalor yang diserap timah :
Q = (2 kg)(1400 J.kg-1C-1)(50oC)
Q = (100)(1400)
Q = 140.000 Joule
Q = 1,4 x 105 Joule
Contoh Soal HUKUM HESS

1. Tentukan nilai ∆Hreaksi untuk reaksi penguraian SO3 sesuai persamaan reaksi berikut.

SO3(g) → SO2(g) + ½ O2(g)

Penyelesaian :

Dari tabel diketahui:


∆H°f SO3 = –395,2 kJ mol-1,
∆H°f SO2 = –296,9 kJ mol-1
∆Hreaksi = ∆H°f produk – ∆H°f reaktan
= {1× (–296,9 kJ mol-1) + ½ × 0} – {1 × (–395,2 kJ mol-1)}
= –296,6 kJ mol-1 + 395,2 kJ mol-1
= +98,6 kJ mol-1

Jadi, penguraian SO3 sebesar +98,6 kJ mol-1.

2. Karbon membentuk dua jenis : grafit dan intan. Entalpi pembakaran grafit adalah –3939,5 kJ
sedangkan intan –395,4 kJ.

C(grafit) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393.5 kJ


C(intan) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -395.4 kJ

Hitunglah ∆H untuk merubah grafit menjadi intan.

Penyelesaian :

Yang kita inginkan adalah ∆H untuk reaksi :

C(grafit) → C(intan)
C(grafit) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393.5 kJ
CO2(g) → C(intan) + O2(g) ∆H = +395.4 kJ
C(grafit) → C(intan) ∆H = +1.9 kJ

3. Diketahui diagram siklus Hess

Tentukan entalpi standar pembentukan gas CO2!


Penyelesaian :

Menurut Hukum Hess:

∆H1 = ∆H2 + ∆H3 = –222 + (–566) kJ = –788 kJ

maka ∆Hf° gas CO2 = - (788/2) = –394 kJmol–1

4. Perhatikan diagram siklus energi berikut ini :

Harga perubahan entalpi 2SO(s) + O2(g)pembentukan gas SO3 berdasarkan siklus diatas adalah . . . . .

Pembahasan :
Ingat!!
∆H searah jarum jam = ∆H berlawanan jarum jam

∆H1 = ∆H2 + ∆H3


x = (- 593 kJ) + (- 197 kJ)
x = - 790 kJ

Soal KAPASITAS PANAS

1. Berapa kapasitas panas yang dinyatakan dalam KJ/oC dari 2,00 Kg batang tembaga bila diketahui
panas spesifik (kalor jenis) dari tembaga 0,387 j/groC

Pembahasan : satuan di atas memberikan cara memecahkan soal tersebut. Kapasitas panas mempunyai
satuan Energi/Suhu sedangkan panas spesifik (kalor jenis) mempunyai satuan (energi) / (masa x suhu).
Dengan mengalikan kalor jenis dengan masa dari batang-batang tembaga kita akan mendapatkan
kapasitas panas dengan satuan joule/oC, lalu diubah menjadi Kj/oC.
Kapasitas panas = Kalor Jenis x Massa
= 0,387 J/groC x 2000 gr
= 774 J/oC
2. Sebuah benda dengan massa m = 2 kg dan kapasitas panas spesifik c = 2 J / (kg.K)berubah dari suhu
300 K sampai 280 K. Apakah Q, energi yang disediakan untuk membuat perubahan suhu?
Jawab :
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengambil persamaan panas spesifik,
Q = (m) x (c) x (dT),
dan masukkan angka yang diberikan kepada kita. Kami diberitahu bahwa
m = 2 kg, c = 2 J / (kg.K), dan perubahan suhu
dT = T2-T1 = 280 K – 300 K = -20 K.
Adalah penting melihat suhu awal T1 dan suhu akhir T2, dan persamaan ditulis sebagai
dT = T2-T1.
Jika kamu memperoleh angka negatif, hal tersebut tidak apa-apa, karena artinya suhu awal lebih tinggi
daripada suhu akhir dan suhu telah menurun. Ketika kita masukkan semua angka maka didapatkan
Q = (2 kg) (2 J / (kg.K)) (-20 K)
= -80 J.
Karena jawaban akhir kami adalah negatif, yang berarti bahwa energi yang diambil dari benda , yang
masuk akal, karena suhu menurun.

3. 16.720 Joule energi panas diperlukan untuk memanaskan 100 g air dari 20 oC sampai 60 oC. Berapa
kapasitas panas spesifik air?

Jawab :

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi variabel yang diberikan, dan
mengidentifikasi apa yang kamu coba untuk temukan. Kami diberitahu bahwa 16.720 joule panas
diaplikasikan, yang berarti bahwa persamaan

Q = (m) x (c) x (dT),

Q adalah 16.720 J.

Kita juga tahu bahwa massa air 100 g, jadi m = 100 g. Untuk perubahan suhu dT, kita diberitahu
bahwa suhu awal adalah 20 oC dan suhu akhir adalah 60 oC sehingga dT = T2-T1 = 60-20 oC = 40 oC
atau 40 K. Variabel yang tidak diberikan kepada kita dalam adalah “c”, dan kita diberitahu untuk
mencari kapasitas panas khusus dari obyek, “c”.

Untuk menemukan “c” kita harus mengatur ulang persamaan sehingga “c” terisolasi pada satu sisi
tanda yang sama. Untuk melakukan itu, membagi setiap sisi massa m dan oleh dT perubahan suhu
untuk mendapatkan

c = Q / [(m) x (dT)].

Kemudian memasukkan angka-angka dan mengevaluasi:

c = (16.720 J) / [(100 g) x (40 K)]

= 4.18 J / (K) adalah kapasitas panas spesifik air.

Contoh Soal dan Pembahasan PANAS SPESIFIK

1. Sebuah benda dengan massa m = 2 kg dan kapasitas panas spesifik c = 2 J / (kg.K)berubah dari suhu
300 K sampai 280 K. berapakah Q, energi yang disediakan untuk membuat perubahan suhu?
Jawab :
Diketahui :m = 2 Kg
C = 2 J/Kg.K
T1 = 300 K
T2 = 280 K
Ditanya :Q?
Dijawab :
∆T = T2-T1 = 280 K – 300 K = -20 K
Q = m.c. ∆T = 2 Kg. 2 J/Kg.K. -20 K = -80 J
Karena jawaban akhir kami adalah negatif, yang berarti bahwa energi yang diambil dari benda , yang
masuk akal, karena suhu menurun.

2. 16.720 Joule energi panas diperlukan untuk memanaskan 100 g air dari 20 oC sampai 60 oC. Berapa
kapasitas panas spesifik air?
Jawab :
Diketahui :m = 100 g = 0,1 Kg
Q = 16.720 J
T1 = 20 oC
T2 = 60 oC
Ditanya :C?
Dijawab :
∆T = T2-T1 = = 60 oC – 20 oC = 40 oC = 40 K
𝑄 16.720 𝐽
C= = = 4,18 J/Kg.K
𝑚 .∆T 0,1 𝐾𝑔 .40 K
3. Sebanyak 50 mL ( = 50 gram ) larutan HCl 1 M bersuhu 27 oC dicampur dengan 50 mL ( = 50 gram )
larutan NaOH 1 M bersuhu 27 oC dalam suatu kalorimeter gelas stirofoam. Suhu campuran naik
sampai 33,5 oC. Jika kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,18 J / g.K. Tentukan perubahan entalpinya!
Jawab :

qlarutan = m x c x ∆T

= ( 100 ) x ( 4,18 ) x ( 33,5 – 27 )

= 2.717 J

Karena kalor kalorimeter diabaikan maka :

qreaksi = – qlarutan

= – 2.717 J

Jumlah mol ( n ) HCl = 0,05 L x 1 mol / L = 0,05 mol

Jumlah mol ( n ) NaOH = 0,05 L x 1 mol / L = 0,05 mol

Oleh karena perbandingan jumlah mol pereaksi = perbandingan koefisien reaksinya maka
campuran tersebut adalah ekivalen.

DH harus disesuaikan dengan stoikiometri reaksinya, sehingga :

q (1 mol HCl + 1 mol NaOH ) = ( 1 / 0,05 ) x ( – 2.717 J )

= – 54.340 J = – 54,34 kJ

Jadi DH reaksi = qreaksi = – 54,34 kJ


Contoh soal PENGUKURAN PERUBAHAN ENERGI TERMAL

1. Sebuah mesin bekerja dalam siklus termodinamik tertutup dan menghasilkan kerja 200 kj/kg dari zat kerja
yang melewati mesin. Pompa dalam siklus membutuhkan 6 kj/kg dari zat kerja untuk dapat bekerja. Berapa
kerja neto dalam siklus.
Diketahui :
𝑄𝑝 = 200 𝑘𝑗/𝑘𝑔
𝑄𝐷 = 6 𝑘𝑗/𝑘𝑔
𝑊 =. . ?
𝑊 = 𝑄𝑝 − 𝑄𝐷
𝑊 = 200 𝑘𝑗/𝑘𝑔 − 6 𝑘𝑗/𝑘𝑔 = 194 kj/kg

2. Silinder yang dilengkapi dengan piston berisi uap basah 0,3 kg pada suhu 100⁰C dengan kualitas 70%.
Tentukan entropi sistem.
Diketahui :
Sistem : uap basah
Keadaan : T =100⁰C, x = 70%

Penyelesaian :
Untuk T =100⁰C
𝑆𝑓 = 1,3069 𝑘𝑗/𝑘𝑔𝐾,
𝑆𝑓𝑔 = 6,0480 𝑘𝑗/𝑘𝑔

Entropi jenis dihitung dari


𝑆 = 𝑆𝑓 + 𝑥𝑠𝑓𝑔 = 1,3069 + 0,7(6,0408)𝑘𝐽/𝐾𝑔𝐾
= 5,5355 𝑘𝐽/𝑘𝑔𝐾
Entropi sistem adalah
𝑘𝐽⁄ 𝑘𝐽
𝑆 = 𝑚𝑠 = 0,3(5,5355) 𝐾 = 1,66065 ⁄𝐾
Contoh soal ENTALPI
1) Pada pembentukan 117 gr garam dapur (NaCl) dibebaskan kalor 822 kJ. Tulislah persamaan
termokimia pada keadaan standar. Ar Na = 23, Cl = 35,5
Jawab :
Jumlah mol NaCl =
∆H pembentukan 2 mol NaCl = - 822 kJ,
Maka ∆Hf0 NaCl = kJ mol-1
Jadi persamaan termokimianya : Na(s) + Cl2(g) → NaCl(s) ∆H = - 411Kj
2) Pada penguraian 11,2 L gas HCl (pada STP) diperlukan kalor 18,2 kJ. Tulislah persamaan termokimia.
Jawab :
Jumlah mol HCl =
∆H penguraian 0,5 mol HCl = 18,2 kJ
∆Hd0 HCl =
Persamaan termokimia : HCl(g) → H2 (g) + Cl2 (g) ∆H = 36,4 kJ
3) Pada pembakaran 4,4 gr propana dibebaskan kalor 223 kJ/mol. Ar C = 12, H = 1
Jawab :
Jumlah mol C3H8 =
∆Hc0 C3H8 = -
Jadi, persamaan termokimianya :
C3H8(g) + 5 O2 (g) → 3 CO2 (g) + 4 H2O ∆H = -2330 kJ/mol.

4) Diketahui persamaan reaksi berikut, tentukan perubahan entalpi reaksi!


BaCl2(aq) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2HCl (aq) ΔH = ?
Jawab :
Reaksi dapat diubah menjadi:
Ba(s) + Cl2(g) + H 2(g) + S(s) + 2O2(g) → BaSO4(s) + 2HCl(aq)
Diketahui entalpi pembentukannya adalah :
ΔH°f BaCl2 = 858,6 kJ/mol
ΔH°f BaSO4 = 1473,3 kJ/mol
ΔH°f H2SO4 =909,27 kJ/mol
ΔH°f HCl =167,1 kJ/mol
Masukkan ke dalam rumus:
ΔHR = (ΔH°f produk) - (ΔH°f reaktan)
= (ΔH°f BaSO4+ 2 x ΔH°f HCl) - (ΔH°f BaCl2 + ΔH° H2SO4)
= (-1473,3 -2 x 167,1) - (-858,6 - 909,27)
= -1807,5 +1767,87
ΔHR = -39,63 kJ

Anda mungkin juga menyukai