Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

KETRAMPILAN KIMIA

UANG KERTAS AMAN DARI AMUKAN API DAN LAVA LAMP

Disusun oleh:

Kelompok 5

1. Tia Herdiana Wardhani (18312241013)


2. Tri Nur Anifah (18312241026)
3. Christantika (18312241031)
4. Ema ‘Azmi Lathifah (18312241032)
5. Melisa Dwi Puspitaningsih (18312241033)
6. Vica Risnadalia (18312241034)
7. Desy Anggraeni (18312241038)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
A. Judul
Uang Kertas Aman Dari Amukan Api dan Lava Lamp

B. Tujuan
1. Mengetahui prinsip kerja pembakaran uang kertas yang di
celupkan pada alcohol
2. Mengetahui prinsip kerja dari lava lamp

C. Dasar Teori
Dalam ilmu ekonomi tradisional uang adalah sesuatu yang
biasa diterima oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran dan
sebagai alat tukar menukar. Alat tukar yang bisa berupa berupa
benda apa saja yang dapat diterma oleh setap orang dimasyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sebelum uang diciptakan,
masyarakat pada zaman dahulu melakukan perdagangan barter.
Barter merupakan pertukaran barang dengan barang (Hasan, Ahmad,
2005).
Berdasarkan bahan dari uang dibedakan :
1. Uang logam, terdiri dari emas, perak dan logam ataupun
perunggu.
2. Uang kertas, yaitu uang yang terbuat dari lembaaran yang
terbuat dari kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

(Hasan, Ahmad, 2005)

Uang kertas jika dibakar akan terbakar, tetapi dalam percobaan


uang ajaib ini tidak terjadi apa-apa pada uang tersebut. Percobaan
uang ajaib ini adalah suatu percobaan dimana uang yang dibakar
akan tetap utuh dan tidak terbakar sama sekali. Pada percobaan ini,
uang kertas terlihat terbakar namun sebenarnya hanya permukaan
uang kertas saja yang terbakar. Hal ini dikarenakan uang kertas
terlapisi oleh dua lapisan cairan yang kurang tercampur secara baik.
Lapisan pertama, uang kertas terlapisi oleh air dan lapisan ke dua
atau lapisan terluar yaitu alkohol 70%. Sehingga reaksi pembakaran
dapat berlangsung. Air melindungi setiap sisi kertas dengan cara
meresap ke dalam pori-pori kertas dan alkohol 70%  melapisi air
sehingga saat uang dibakar adalah alkohol 70%  dan air yang
melindungi kertas. Hal ini terjadi karena air dan alkohol
70%  merupakan larutan dengan polaritas yang berbeda(Spencer,
1988).

Alkohol merupakan cairan jernih tidak berwarna dan berbau


khas. Alkohol suku tinggi (jumlah atom C banyak) dan alkohol
polivalen (alkohol yang memiliki banyak gugus hidroksil (-OH) dalam
senyawanya) merupakan cairan kental dengan titik didih relatif tinggi.
Kebanyakan alkohol dengan jumlah atom karbon sampai dengan 11
atau 12 berwujud cair pada suhu kamar. Jenis – jenis alkohol yang
lebih tinggi (butanol – dekanol) berwujud cairan kental dan beberapa
isomer yang bercabang berwujud padat pada suhu kamar (Spencer,
1988).
Salah satu jenis alkohol adalah metanol. Metanol juga dikenal
sebagai metil alkohol,  atauspiritus adalah senyawa Alkohol dengan 1
rantai karbon dan mempunyai rumus Kimia CH 3OH. Metanol
mempunyai berat molekul 32. Titik didih 640-650 oC (tergantung
kemurnian), dan berat jenis 0,7920-0,7930 (juga tergantung
kemurnian). Secara fisik metanol merupakan cairan bening, berbau
seperti alkohol, dapat bercampur dengan air, etanol, chloroform
dalam perbandingan berapapun, hygroskopis, mudah menguap dan
mudah terbakar dengan api yang berwarna biru (Spencer, 1988).
Methanol merupakan bentuk alkohol paling sederhana yang
digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar
dan sebagai bahan additif bagi etanol industry (KMI,1997).
Menurut (KMI,1997), struktur methanol dan sifat –sifat dari
methanol yaitu :
Gambar : Struktur Methanol

a. Sifat Fisika Dari Metanol


Cairan tak berwarna dengan titik didih 64,5oC, dapat dicampur
dengan air dalam segala perbandingan, tak membentuk
campuranazeotropik dengan air. Lebih beracun daripada etilalkohol.
Larut dengan air, dengan alkohol, dengan eter, benzena, dan dengan
sebagian besar pelarut organik lainnya.

b. Sifat Kimia Dari Metanol


Metanol menunjukkan reaksi-reaksi umum dari alkohol (tetapi
metanol hanya memiliki satu atom C).Metanol digunakan secara
terbatas dalam mesin pembakaran dalam dikarenakan metanol tidak
mudah terbakar dibandingkan dengan bensin (Hasan, Ahmad, 2005).
Konsep ilmiah dari uang terbakar ialah reaksi pembakaran yang
terjadi antara alkohol dan oksigen, menghasilkan panas dan cahaya
(energi) dan karbon dioksida dan air. Berikut ini adalah reaksi kimia
yang terjadi antara alcohol (methanol) dan oksigen:
 
C2H5OH + 4 O2 -> 2 CO2 + 3 H2O + energy

Saat uang kertas tersebut direndam dalam larutan alkohol, alkohol


memiliki tekanan uap yang tinggi dan terutama pada bagian luar
uang kertas. Ketika uang kertas menyala, sebenarnya alkohollah
yang terbakar. Suhu di mana alkohol terbakar tidak cukup tinggi
untuk menguapkan air, yang memiliki panas spesifik tinggi,
sehingga uang kertas tetap basah dan tidak dapat terbakar sendiri.
Setelah alkohol telah dibakar, api padam, meninggalkan uang kertas
agak lembab (Hasan, Ahmad, 2005).

Lampu lava merupakan pencampuran alkohol, air, minyak dan


pewarna yang digabung masing-masing secara terpisah.
Pencampuran air dan alkohol ini dapat menyebabkan minyak
mengambang dan dapat membentuk gelembung-gelembung kecil
yang bewarna, minyak inilah yang disebut lampu lava. Dalam
pembuatan lampu lava sederhana ini erat kaitannya dengan massa
jenis. Sehingga terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian
massa jenis sendiri. Massa jenis merupakan nilai yang menujukkan
besarnya perbandingan antara massa benda dengan volume benda
tersebut (Kanginan, 2002).

Massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan
bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah, misalnya
ukurannya diperbesar sehingga bai massa maupun volume benda
semakin besar. Walaupun kedua besaran benda menunjukkan ukuran
benda tersebut semakin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini
karena kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume
benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda ataupun
massa benda (Kanginan, 2002).

Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]'


adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3. Massa jenis air murni
adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Rumus untuk menentukan massa jenis
yaitu :

p=m.v

Keterangan :

p adalah massa jenis,

m adalah massa,
V adalah volume.

(Mariana, 2012)

Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik mendasar


yang dimiliki zat. Rapatan (densitas) adaah sifat fisik dari materi.
Rapatan digunakan untuk memebadingkan dua zat yang memiliki
volume yang sama tetapi memiliki massa yang berbeda. Sebuah
objek dengan massa pervolume yang lebih besar lebih rapat daripada
objek dengan massa pervolume yang lebih kecil. Zat yang kurang
rapat mengapung di atas zat yang lebih rapat (Mariana, 2012).

Zat atau materi memiliki massa dan menempati ruang. Ada


beragam jenis zat, salah satu yang membedakan adalah massa jenis
zat. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar
pula massa setiap volumenya (Mariana. 2012).
D. Metodologi Percobaan
1. Tempat dan Waktu
a. Tempat : Laboratorium IPA 2 FMIPA UNY
b. Waktu : Jum’at, 29 November 2019 Pukul 09.20-11.00 WIB

2. Alat dan Bahan


a. Uang Kertas Aman dari Amukan Api

Alat Bahan
1) Gelas kimia 500 ml
1) Larutan methanol
2) Korek api
2) Air
3) Pembakar spiritus
3) Uang kertas
4) Penjepit

b. Lava Lamp

Alat Bahan
1) Gelas ukur
1) Minyak goreng
2) Pipet tetes
2) Air
3) Sendok
3) Enervon-C
4) Garam
5) Pewarna makanan

3. Langkah Kerja
a. Uang kertas aman dari amukan api

Mencelupkan uang kertas kedalam larutan metanol dan air selama 5 menit
dengan perbandingan metanol dan air sebesar 3:2

Menjepit uang kertas yang sudah direndam kedalam larutan metanol dan air

Membakar uang tersebut diatas pembakar spiritus

Uang akan selamat dari amukan api tersebut


a. Lava lamp

Memasukkan air 2 ml ke dalam gelas ukur 10 ml

Menambahkan minyak 8 ml ke dalamnya

Meneteskan pewarna makanan 1-2 tetes

Memasukkan tablet Enervon-C ke dalamnya

Memperhatikan apa yang terjadi

Jika reaksi sudah berhenti,menambahkan garam ke dalamnya dan memperhatikan


apa yang terjadi

E. Data Hasil

Percobaan Hasil pengamatan


Uang kertas aman dari amukan api Uang kertas yang dicelupkan ke larutan
methanol selama 5 menit kemudian di
bakar di atas pembakar spiritus tidak
terbakar.
Lava lamp sederahana Pada campuran air dan minyak tidak
menyatu setelah di masukkan Enervon-C
terjadi reaksi kimia berupa gelembung gas
berwarna keatas. Dan ketika ditambahkan
garam terjadi sedikit reaksi berupa
gelembung kecil yang turun ke bawah.
Dan ketika campuran tersebut di letakkan
di atas sumber cahaya maka akan terlihat
terang menyala.

F. Pembahasan

Praktikum yang berjudul “Uang Kertas Aman Dari Amukan Api dan
Lava Lamp” bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip
kerja pembakaran uang kertas yang di celupkan pada alcohol dan
mengetahui prinsip kerja dari lava lamp. Praktikum ini dilaksanakan
pada hari Jum’at, 29 November 2019 pukul 09.20-11.00 di
Laboratorium IPA II Lantai 3 FMIPA UNY.
Pada praktikum ini, praktikan melakukan 2 kegiatan, yakni
percobaan uang kertas aman dari amukan api dan percobaan lava
lamp. Pada percobaan yang pertama, yaitu uang kertas aman dari
amukan api adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat
percobaan ialah gelas kimia 500 ml sebagai tempat mencampurkan air dan
methanol, korek api dan pembakar spiritus sebagai sumbu api, penjepit untuk menjepit
uang kertas pada saat proses pembakaran, serta larutan methanol, air, dan uang kertas
sebagai bahan praktikum.
Langkah kerja yang dilakukan praktikan ialah mula-mula menyiapkan alat dan
bahan. Setelah itu, mencelupkan uang kertas kedalam larutan metanol dan air selama 5
menitdengan perbandingan metanol dan air sebesar 3:2. Lalu menjepit uang kertas yang
sudah direndam kedalam larutan metanol dan air kemudian membakarnya di atas
pembakar spiritus, serta mengamati apa yang terjadi.
Dalam ilmu ekonomi tradisional uang adalah sesuatu yang biasa
diterima oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran dan
sebagai alat tukar menukar. Alat tukar yang bisa berupa berupa
benda apa saja yang dapat diterma oleh setap orang dimasyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sebelum uang diciptakan,
masyarakat pada zaman dahulu melakukan perdagangan barter.
Barter merupakan pertukaran barang dengan barang (Hasan, Ahmad,
2005).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, uang yang telah di
celupkan ke dalam larutan methanol dan air selama 5 menit, terlihat
bahwa keadaan uang masih utuh atau tidak terbakar sama sekali. Hal
ini disebabkan karena adanya methanol dan air sebagai lapisan yang
melapisi uang kertas, sehingga uang tidak terbakar dan masih dalam
keadaan semula. Menurut Spencer(1988)uang kertas yang terlapisi
oleh dua lapisan cairan yang kurang tercampur secara baik, yaitu
lapisan pertama terlapisi oleh air dan lapisan ke dua atau lapisan
terluar yaitu alkohol 70%, reaksi pembakaran dapat berlangsung. Air
melindungi setiap sisi kertas dengan cara meresap ke dalam pori-pori
kertas dan alkohol 70%  melapisi air sehingga saat uang dibakar
adalah alkohol 70%  dan air yang melindungi kertas. Hal ini terjadi
karena air dan alkohol 70%  merupakan larutan dengan polaritas
yang berbeda.
Berikut ini hasil percobaan yang telah dilakukan oleh praktikan:

Gambar 1. Hasil percobaan uang kertas aman dari amukan api

Sumber : (dokumentasi pribadi)

Untuk reaksi kimia yang terjadi dalam pembakaran ini yaitu


alkohol dan oksigen, menghasilkan panas dan cahaya (energi) dan
karbon dioksida serta air. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi:
C2H5OH + 4 O2 -> 2 CO2 + 3 H2O + energy

Saat uang kertas tersebut direndam dalam larutan alkohol,


alkohol memiliki tekanan uap yang tinggi dan terutama pada bagian
luar uang kertas. Ketika uang kertas menyala, sebenarnya alkohollah
yang terbakar. Suhu di mana alkohol terbakar tidak cukup tinggi
untuk menguapkan air, yang memiliki panas spesifik tinggi, sehingga
uang kertas tetap basah dan tidak dapat terbakar sendiri. Setelah
alkohol telah dibakar, api padam, meninggalkan uang kertas agak
lembab (Hasan, Ahmad, 2005).

Selanjutnya, untuk percobaan yang kedua ialah lava lamp.


Adapun alat yang digunakan praktikan pada saat praktikum ialah
gelas ukur untuk mereaksikan bahan, pipet tetes untuk mengambil
bahan dalam jumlah yang sedikit, dan sendok sebagai alat untuk
mengambil garam. Sedangkan untuk bahan yang digunakan ialah
minyak goreng, air, enervon-c, garam, dan pewarna makanan.

Untuk langkah kerja yang dilakukan, mula-mula praktikan


menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu, memasukkan air 2 ml ke
dalam gelas ukur 10ml. Selanjutnya, menambahkan minyak sebanyak
8 ml ke dalamnya, sehingga volume gelass ukur tersebut penuh.
Setelah itu meneteskan pewarna makanan 1-2 tetes, lalu
memasukkan tablet enervon-c ke dalam gelas ukur dan mengamati
apa yang terjadi. Apabila reaksi sudah berhenti, praktikan kemudian
menambahkan garam ke dalmnya lalu memperhatikan apa yang
terjadi.

Lampu lava merupakan pencampuran alkohol, air, minyak, dan pewarna yang
digabung masing-masing secara terpisah. Pencampuran air dan alkohol ini dapat
menyebabkan minyak mengambang dan dapat membentuk gelembung-gelembung kecil
yang berwarna berminyak yang mengalir ke atas dan ke bawah. Gelembung-gelembung
yang berwarna minyak inilah yang disebut lampu lava (Kanginan, 2002).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pada
campuran air dan minyak tidak menyatu, hal ini dikarenakan kerapatan (densitas) air
dan minyak berbeda sehingga mereka tidak dapat bersatu (ρ air > ρ minyak), sehingga
minyak tetap berada di atas air karena minyak lebih ringan dari air atau kurang padat
dibandingkan dengan air. Struktur dari dua molekul ini tidak memungkinkan untuk
bersatu, namun dengan penambahan pewarna makanan yang dilakukan membuat berat
jenis air dan minyak sama berat sehingga dapat menyatu. Hal ini dapat terjadi karena
pewarna makanan memiliki emulsi (zat yang bersifat cair dan padat) yang dapat
berubah sebagai penyeimbang/penyerap molekul satu zat yang dominan.

Setelah di masukkan Enervon-C terjadi reaksi kimia berupa gelembung gas


berwarna yang bergerak ke dari bawah ke atas dengan cepat. Selain itu terdapat pula
endapan warna hitam yang berada di dasar gelas ukur. Gelembung karbon dioksida
membuat air yang berada di dasar botol akan naik ke atas. Ketika sampai di permukaan
air, gas karbon dioksida akan terlepas dan membuat air kembali ke dasar botol. Dalam
hal ini, air selalu berada di bawah daripada minyak karena perbedaan kerapatan dimana
massa jenis air lebih besar dibandingkan dengan massa jenis minyak. Hal ini sesuai
dengan teori Mariana (2012) yang menyatakan bahwa massa jenis atau
kerapatan merupakan karakteristik mendasar yang dimiliki zat.
Rapatan (densitas) adaah sifat fisik dari materi. Rapatan digunakan
untuk memebadingkan dua zat yang memiliki volume yang sama
tetapi memiliki massa yang berbeda. Sebuah objek dengan massa
pervolume yang lebih besar lebih rapat daripada objek dengan massa
pervolume yang lebih kecil. Zat yang kurang rapat mengapung di
atas zat yang lebih rapat.

Berikut ini adalah gambar hasil percobaan lava lamp dengan


penambahan Enervon-C:
Gambar 2. Percobaan lava lamp
dengan penambahan enervon-c

Sumber : (dokumentasi pribadi)

Percobaan selanjutnya ialah lava lamp dengan penambahan


garam. Pada percobaan ini fungsi garam adalah sebagai pengganti  dari enervon-c.
Dimana saat bereaksi dengan air, garam akan menghasilkan gelembung karbon dioksida
dalam jumlah yang sedikit apabila dibandingkan dengan penambahan enervon-c yang
turun ke bawah, terdapan endapan warna hitam pada adasar gelas ukur dan ketika
campuran tersebut di letakkan di atas sumber cahaya maka akan terlihat terang menyala.
Gas gelembung karbon dioksida ini menyebabkan air yang didasar botol menjadi
terangkat keatas. Ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan
menyebabkan air yang tadinya berada diatas menjadi turun lagi ke dasar botol. Jadi
fungsi garam adalah sebagai penghasil gas gelembung karbon dioksida yang berperan
dalam pengangkatan air dari dasar botol ke permukaan.

Prinsipnya sama dengan percobaan lava lamp dengan penambahan enervon-c.


Pada percobaaan ini air juga berada di bawah minyak karena perbedaan kerapatan
dimana massa jenis air lebih besar dibandingkan dengan massa jenis minyak. Hal ini
sesuai dengan teori (Mariana, 2012) yang menyatakan bahwa sebuah
objek dengan massa pervolume yang lebih besar lebih rapat daripada
objek dengan massa pervolume yang lebih kecil. Zat yang kurang
rapat mengapung di atas zat yang lebih rapat.
Gambar 3. Percobaan lava lamp
dengan penambahan garam

Sumber (dokumentasi pribadi)

Percobaan ini berkaitan dengan hukum Archimedes (gayatekan atas), salah satu
prinsip lava lamp sangat berhubungan yang mana sebelum tablet effervescent
dimasukkan, tablet effervescent yang terkena air akan bereaksi dan menghsilkan
gelembung karbondioksida. Gelembung karbondioksida tersebut membuat air pada
dasar botol terangkat keatas (Kanginan,2002).
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Uang Kertas Aman dari Amukan Api
Prinsip dari percobaan uang kertas aman dari amukan api ialah terjadi
pembakaran alkohol oleh api. Sedangkan kertas terlindungi oleh air. Karena api akan
cenderung membakar terlebih dahulu bahan yang mudah terbakar seperti alkohol.
2. Lava lamp
Prinsip kerja dari lava lamp adalah ketika enervon-c dan garam dimasukkan ke
dalam campuran air dan minyak akan terbentuk gelembung karbondioksida. Gas
gelembung karbon dioksida ini menyebabkan air yang didasar botol menjadi terangkat
keatas. Ketika sampai ke permukaan, gas karbon dioksida terlepas dan menyebabkan
air yang tadinya berada diatas menjadi turun lagi ke dasar botol. Hal ini dikarenakan
kerapatan (densitas) air dan minyak berbeda sehingga mereka tidak dapat bersatu
(ρ air > ρ minyak), sehingga minyak tetap berada di atas air karena minyak lebih
ringan dari air atau kurang padat dibandingkan dengan air.

H. Jawaban Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada uang kertas ?
Jawaban:
Setelah dibakar uang baik-baik saja seperti kondisi awal.
2. Mengapa bisa terjadi hal tersebut ?
Jawaban:
Hal ini dikarenakan uang kertas terlapisi oleh dua lapisan cairan yang kurang
tercampur secara baik. Lapisan pertama, uang kertas terlapisi oleh air dan
lapisan ke dua atau lapisan terluar yaitu alkohol 70%. Sehingga reaksi
pembakaran dapat berlangsung.
3. Jelaskan fungsi penambahan masing masing bahan ?
Jawaban:
Air melindungi setiap sisi kertas dengan cara meresap ke dalam pori-pori
kertas dan alkohol 70% melapisi air sehingga saat uang dibakar adalah alkohol
70% dan air yang melindungi kertas. Hal ini terjadi karena air dan alkohol
70% merupakan larutan dengan polaritas yang berbeda.

Daftar Pustaka
Hasan, Ahmad. 2005. Mata Uang Islami. Jakata: Raja Gafindo Persada.

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika. Jakarta : Penerbit Erlangga.

KMI. 1997. Methanol and Impurity Section. Bontang :Kaltim Methanol Industri.

Mariana. 2012. Fisika 1. Jakarta: Erlangga.

Spencer, N. D. 1988. Direct Oxidation of Metane. USA: Thomson Brooks Cole.

LAMPIRAN
Gambar : Hasil percobaan uang kertas aman dari amukan api

Sumber : (dokumentasi pribadi)

Gambar Percobaan lava lamp dengan penambahan enervon-c

Sumber : (dokumentasi pribadi)

Gambar 3. Percobaan lava lamp dengan penambahan garam

Sumber (dokumentasi pribadi)

Anda mungkin juga menyukai