V = n A VA + n B VB
Contoh
• Berapa volume yang harus dicampur agar mendapat
campuran dengan volume 100 ml
• 100 ml campuran etanol - air → 30 ml etanol dan 70 ml air
xA = nA
ntot
V = nA VA + nB VB
nA nB
P T P T
Gi = nA.µA + nB.µB
= nA ( µAo + RT.lnP ) + nB ( µBo + RT ln P )
Po Po
Po = 1 bar → pada keadaan standard
Setelah dicampur
PA + PB = Ptot = P
Gf = nA ( µAo + RT ln PA ) + nB ( µBo + RT ln PB )
Po Po
ΔGmix = Gf - Gi
= nA.RT.ln PA + nB RT ln PB
P P
= nA.RT ln xA + nB RT ln xB
= xA.ntot RT ln xA + xB.ntot ln xB
ΔGmix = nRT ( xA ln xA + xB ln xB ) (2) x < 1 maka ln < 0
ΔGmix < 0
Volume awal
= 81,45 L
Pakhir ( n = 4 mol )
P = nRT = 4 molx 0,082 L atm mol-1K-1x 298 K
V 81,45 L
= 1,2 atm
dG = dH – T dS – S dT
H = U + pV → dH = dU + p dV = v dp
dU = T dS – p dV
dG = (T dS – p dV) + p dV + V dp – T dS – S dT
dG = V dp – S dT → merupakan fungsi P & T → G (T,P)
(∂G )p = -S (∂G)T = V
∂T ∂p
Fungsi pencampuran termodinamika yg lain
ΔGmix didapat maka dpt dihitung besaran yg lain.
ΔSmix = - (∂ΔGmix)p
∂T
ΔSmix = - nR ( xA ln xA + xB ln xB)
(3)
Jawab
Larutan ideal
Adalah campuran yg mengikuti hukum Rault
pd berbagai komposisi → dari A murni
sampai B murni
Hubungan antara tekanan uap dan komposisi cairan
P*B P = PA + PB
P*A
PB
PA
0 xA 1
• Jwb
Perhatikan bahwa ada lebih banyak uap larutan B daripada uap larutan A yang
ada di atas campuran larutan yang mendidih ini karena larutan B lebih mudah
menguap.
• Apabila anda mengulangi proses ini dengan campuran
larutan dengan berbagai komposisi, anda akan dapat
menggambar kurva kedua, yaitu garis komposisi uap.
Yang harus anda lakukan hanyalah menggunakan kurva komposisi larutan untuk mencari titik
didih larutan dan melihat pada grafik ini, bagaimana komposisi uap pada suhu tersebut (titik
didih).
Perhatikan sekali lagi bahwa ada lebih banyak uap larutan B daripada uap larutan A yang ada di
atas campuran larutan yang mendidih ini karena larutan B lebih mudah menguap.
Permulaan dari distilasi fraksional
• Umpamanya anda mengumpulkan semua uap yang ada di atas larutan yang
mendidih dan anda didihkan untuk kedua kalinya.
• Ini berarti, sekarang anda mendidihkan larutan baru yang komposisinya adalah C2.
• Larutan ini akan mendidih pada temperatur baru yaitu T2, dan uap yang berada di
atas larutan baru ini akan mempunyai komposisi C3.
Anda dapat melihat sekarang bahwa kita mempunyai uap yang hampir
merupakan komponen B murni.
• Apabila anda terus melakukan hal ini
(mengkondensasi uap dan mendidihkan
cairan yang terbentuk) , pada akhirnya
anda akan mendapatkan larutan B
murni.Ini adalah dasar dari distilasi
fraksional
• Kolom fraksional sesungguhnya (baik di
laboratorium ataupun di industri)
melakukan proses kondensasi dan
pendidihan ulang ini secara otomatis.
Sifat Koligatif
• Efek zat terlarut → Tb
Td
Tekanan asmosis
Asumsi :
• Zat terlarut tidak mudah menguap → sehingga
tidak memberi kontribusi pada uap.
• Zat terlarut tidak larut dalam pelarut padat
Kenaikan titik didih
• Kesetimbangan heterogen antara uap larut dan pelarut
di dlm larutan
• Pelarut → A Zat terlarut → B
Ag
Al + B
µA*(g) = µA(l)* + RT ln xA
ln (1 – xB) = µA(g)* - µA(l)* = ΔGvap
RT RT
• ΔGvap → fungsi Gibbs penguapan pelarut murni
xB → fraksi mol zat terlarut.
XA + xB = 1
• ΔGvap = ΔHvap – T.ΔSvap kebergantungan ΔH dan ΔS
• ln (1-xB) = ΔGvap
RT
= ΔHvap - ΔSvap
RT R
• Jika xB = 0 → titik didihnya adalah titik didih cairan T*
• ln (1-xB) = ΔGvap = ΔHvap - ΔSvap
RT* RT* R
Untuk larutan encer (jumlah zat terlarut sangat kecil) sehingga xB << 1 , maka ln
(1-xB) ≈ -xB
xB = ΔHvap (1 – 1 )
R T* T
Karena T ≈ T* , maka 1 – 1 = T – T* ≈ ΔT
T* T T.T* T*2
XB = ΔHvap ΔT
R T*2
ΔT = ( RT*2 ) xB ΔT tidak tergantung pd jenis zat Terlarut, tetapi
ΔHvap tergantung pd jumlah zat (xB)
Untuk larutan encer.
• ΔT = Kb.m
• Kb : konstanta kenaikan titik didih
• m : molalitas larutan (mol terlarut/kg pelarut)
Contoh
Jika larutan encer, buktikan bahwa kenaikan titik didih dinyatakan oleh persamaan
ΔT = Kb.m.
Evaluasi Kb untuk benzena sebagai pelarut.
• Jawab
Fraksi mol B kecil, nA >> nB
XB = nB ≈ nB
nA + nB nA
Jumlah mol pelarut dlm 1 kg pelarut dengan massa molar M adalah : nA
= 1 kg
M
• XB = nB = nB.M = mB.M
nA 1 kg
• dari persamaan ΔT = ( RT*2 ) xB
ΔHvap
• Kb = RT*2. M
ΔHvap
• Untuk benzen T* = 353,2 K M = 78,11 g/mol
ΔHvap = 30,8 kJ/mol
• Kb = 2,63 K/(mol.kg-1)
• Dari ekperimen untuk benzen = 2,53 K/(mol.kg-1)
Penurunan Titk Beku
Dari persamaan
• Solution