BAB IV
ALKENA DAN ALKADIENA
4.1 PENGANTAR
Alkena termasuk golongan hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang
cukup reaktif. Istilah tidak jenuh dalam hal ini menunjukkan bahwa kan-
dungan atom hidrogen di dalamnya kurang dari jumlah yang seharusnya,
bila dikaitkan dengan jumlah atom karbonnya.
Alkena mempunyai gugus fungsi yang berupa ikatan rangkap
karbon-karbon ( C C ). Gugus fungsi inilah yang memberikan ciri khas
pada reaksi-reaksi golongan alkena. Pada dasarnya reaksi-reaksi yang ter-
jadi pada golongan alkena dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: (1) reaksi
yang terjadi pada ikatan rangkap dan (2) reaksi-reaksi yang terjadi pada
posisi di luar ikatan rangkap. Dalam bab ini pembahasan reaksi alkena
yang termasuk dalam jenis (1) (lebih dikenal dengan nama reaksi adisi)
hanya dibatasi pada beberapa reaksi, sedangkan untuk jenis (2) berupa
reaksi substitusi pada atom karbon di luar ikatan rangkap.
Hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mempunyai dua buah ikatan
rangkap karbon-karbon dinamakan alkadiena. Uraian untuk alkadiena
dalam bab ini disajikan secara ringkas sekadar untuk mengetahui tipe-tipe
alkadiena beserta reaksi-reaksinya yang khas.
Dengan memahami uraian dalam bab ini diharapkan dapat diper-
oleh pengetahuan tentang sifat hakiki senyawa hidrokarbon yang mengan-
dung ikatan rangkap karbon-karbon. Pengetahuan mengenai sifat-sifat
hakiki tersebut akan menunjang pemahaman tentang reaksi pada senyawa
organik yang mengandung gugus fungsi ikatan rangkap karbon-karbon.
etana propena
41
42 KIMIA ORGANIK I
ikatan
H
C
H C H
ikatan
Untuk memutus ikatan pi dalam etena diperlukan energi sekitar 63
kkal/mol. Energi ini lebih besar daripada energi termal pada temperatur
kamar, akibatnya rotasi mengelilingi ikatan rangkap karbon-karbon
terhalangi. Hal tersebut tidak terdapat pada etana, yang dapat berotasi
secara bebas mengelilingi ikatan sigma karbon-karbon.
trans. Pada cis-2-butena, kedudukan kedua gugus metil terletak pada satu
sisi terhadap ikatan rangkap, dan dua atom hidrogen pada sisi yang lain.
Pada trans-2-butena kedua gugus metil terletak pada sisi yang bersebe-
rangan. Kedua senyawa tersebut tidak dapat diubah dari satu menjadi
yang lain pada temperatur kamar, karena rotasi mengelilingi ikatan
rangkap terhalangi. Kedua senyawa tersebut mempunyai sifat-sifat fisika
dan kimia yang berbeda.
H H CH3 H
C C C C
H3C CH3 H CH3
cis-2-butena trans-2-butena
titik leleh -139oC titik leleh -106oC
titik didih 4oC titik didih 1oC
Isomer-isomer trans pada senyawa alkena lebih stabil daripada
isomer cis. Pada isomer trans kedua gugus alkil yang terikat pada atom-
atom karbon yang berikatan rangkap letaknya berseberangan, akibatnya
pada isomer trans tolakan antara gugus-gugus yang meruah (bulky) lebih
kecil karena letaknya berjauhan. Hal yang sebaliknya terjadi pada isomer
cis.
43
44 KIMIA ORGANIK I
44
Alkena dan Alkadiena 45
H H CH3 H
C C C C
H3C CH3 H CH3
cis-2-butena trans-2-butena
titik leleh -139oC titik leleh -106oC
titik didih 4oC titik didih 1oC
H CH 3
2 3
C C
1 4
H 3C CH(CH3 ) 2
C=C
prioritas rendah prioritas rendah
Z (Zusammen)
45
46 KIMIA ORGANIK I
E (Entgegen)
O O C
d iang g ap s e b ag ai
- CH - C- O
H
46
Alkena dan Alkadiena 47
Contoh:
Gugus karboksil mempunyai prioritas yang lebih tinggi daripada gugus
aldehida.
letak perbedaan
O O
C O H C H
gugus karboksil gugus aldehida
Cl CH3 CH3 Cl
C=C C=C
CH3CH2 H CH3CH2 CH3
(Z)-3-kloro-2-pentena (E)-2-kloro-3-metil-2-pentena
47
48 KIMIA ORGANIK I
jenis lebih kecil daripada air. Alkena tidak larut dalam air tetapi larut
dalam alkena lain, pelarut-pelarut organik nonpolar, dan etanol.
C C + H2O H+
C C hidrasi
H OH
C=C + Br 2 - C- C- brominasi
Br Br
C=C + H2
Ni
- C- C- hidrogenasi
H H
Contoh:
Adisi HCl pada etena menghasilkan kloroetana (etil klorida)
49
50 KIMIA ORGANIK I
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Kharasch & Mayo (1933) ditemu-
kan fakta bahwa arah adisi HBr pada alkena ditentukan oleh ada atau
tidak adanya senyawa peroksida dalam reaksinya. Keberadaan senyawa
peroksida dalam reaksi tersebut menyebabkan terjadinya adisi anti
Markovnikov.
Contoh:
peroksida
CH3CH2CH2Br
adisi anti Markovnikov
H3C HC CH2
CH3CHBrCH3
tanpa peroksida
adisi Markovnikov
50
Alkena dan Alkadiena 51
CCl4
CH3CH = CHCH3 + Br2 CH3CH - CHCH3
2-butena Br Br
2,3-dibromobutana
Reaksi tersebut berlangsung dengan mekanisme adisi anti melalui
pembentukan zat antara ion bromonium siklik (halonium siklik), dengan
tahap-tahap sebagai berikut.
Br+
CH3CH2 CH2CH3 CH3CH2 CH2CH3
C=C Br - Br C-C
H H H H
-
Br
ion bromonium siklik
CH3CH2 Br CH2CH3
C-C
H H
Br
Br2
Contoh lain:
Br
sikloheksena Br
trans-1,2-dibromosikloheksana
51
52 KIMIA ORGANIK I
katalis Ni
CH3CH = CH2 + H2 CH3CH2CH3
propena propana
Contoh:
Pada reaksi propena dengan diborana terjadi tri-n-propilborana, dengan
reaksi sebagai berikut:
6CH3 - CH = CH2 + 2BH3 2(CH3CH2CH2)3B
tri-n-propilborana
Terbentuknya produk tri-n-propilborana tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
H3C H H3C H
H
C + C H
B H
C C B H
H H
H H H H
n-propilborana
+ C H3 - C H=C H2
52
Alkena dan Alkadiena 53
Contoh:
(CH3CH2CH2)3B + 3H2O2 + 3NaOH 3CH3CH2CH2OH + Na3BO3 + 3H2O
tri-n-propilborana 1-propanol
Catatan:
Perhatikan dengan cermat langkah-langkah dalam pembentukan tri-n-pro-
pilborana di atas, dan cobalah berlatih menulis reaksi adisi diborana pada
2-metilpropena yang selanjutnya direaksikan dengan hidrogen peroksida
dalam suasana alkalis.
53
54 KIMIA ORGANIK I
O3 O H2O, Zn
C C C C C C C O+O C
O O O O
O
alkena molozonida ozonida (aldehida atau keton)
4.7.1.9 Polimerisasi
Polimerisasi adalah reaksi penggabungan sejumlah molekul mono-
mer yang menghasilkan polimer dengan berat molekul besar. Polimerisasi
pada alkena disebut polimerisasi adisi, karena tidak terbentuk hasil lain
kecuali polimer itu sendiri. Salah satu contoh polimerisasi adisi adalah
pembentukan polietilena dari etilena (etena).
satuan-satuan monomer
katalis
3CH2 CH2 CH2 CH2 CH2CH2 CH2CH2
etilena polietilena
(monomer) (polimer)
54
Alkena dan Alkadiena 55
55
56 KIMIA ORGANIK I
500-600C
CH3 - CH = CH2 + Cl2 Cl - CH2 - CH = CH2 + HCl
propena alil klorida
56
Alkena dan Alkadiena 57
4.9 ALKADIENA
Alkadiena adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang memiliki
dua buah ikatan rangkap karbon-karbon.
Contoh:
1 2 3 4 5
CH2 = CHCH2CH = CH2
1,4-pentadiena
Berdasarkan posisi kedua ikatan rangkapnya, alkadiena dibedakan menja-
di tiga, masing-masing adalah: (1) alkadiena terkonjugasi yaitu alkadiena
yang kedua ikatan rangkapnya dipisahkan oleh sebuah ikatan tunggal, (2)
alkadiena terisolasi yaitu alkadiena yang kedua ikatan rangkapnya dipi-
sahkan oleh dua atau lebih ikatan tunggal, dan (3) alkadiena terkumulasi
yaitu alkadiena yang kedua ikatan rangkapnya berdampingan.
Contoh:
CH2 = CH - CH = CH2 CH2 = CH - CH2 - CH = CH2 CH3CH = C = CH2
1,3-butadiena 1,4-pentadiena 1,2-butadiena
(diena terkonjugasi) (diena terisolasi) (diena terkumulasi)
57
58 KIMIA ORGANIK I
Br2
5 4 3 2 1 Br2 5 4 3 2 1
CH2 CHCH2CH=CH2 CH2 CHCH2CH=CH2 CH2 CHCH2CH CH2
Br Br Br Br Br Br
4,5-dibromo-1-pentena 1,2,4,5-tetrabromopentana
Hasil reaksi yang mengandung dua atom brom yang terikat pada atom
karbon berdampingan disebut adisi-1,2 dan yang terikat pada dua atom
karbon pada ujung sistem terkonjugasi disebut adisi-1,4.
RINGKASAN
1. Alkena adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mengandung
sebuah ikatan rangkap karbon-karbon, dan rumus umumnya CnH2n.
Menurut model ikatan valensi, ikatan rangkap karbon-karbon terdiri
dari sebuah ikatan sigma yang dibentuk oleh orbital hibrida sp2 yang
tumpang tindih, dan sebuah ikatan pi yang dibentuk oleh orbital atom
2p yang tumpang tindih.
2. Menurut tata nama IUPAC, alkena diberi nama dengan mengganti
akhiran -ana pada nama alkana yang terkait dengan akhiran -ena.
Perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-karbon pada isomer-isomer
alkena ditunjukkan dengan nomor dari atom karbon yang berikatan
rangkap yang lebih rendah. Untuk alkena yang rantainya bercabang
diberi nama dengan aturan seperti pada pemberian nama alkana,
dengan ketentuan bahwa rantai utamanya adalah rantai karbon ter-
panjang yang memiliki ikatan rangkap.
58
Alkena dan Alkadiena 59
3. Konfigurasi cis atau trans suatu alkena ditentukan oleh orientasi rantai
utama di sekeliling ikatan rangkap. Bila atom-atom karbon pada rantai
utama berada pada sisi yang sama terhadap ikatan rangkap, alkena
tersebut berkonfigurasi cis, dan bila berada pada sisi yang berlawanan
terhadap ikatan rangkap berkonfigurasi trans. Konfigurasi ikatan
rangkap karbon-karbon dapat juga ditunjukkan dengan sistem E-Z,
dengan menggunakan seperangkat aturan penentuan prioritas. Jika
kedua gugus yang berprioritas tinggi berada pada sisi yang sama
terhadap ikatan rangkap, alkena tersebut berkonfigurasi Z, dan jika
berada pada sisi yang berseberangan, dinamakan berkonfigurasi E.
4. Alkena adalah senyawa nonpolar, dan sifat-sifat fisikanya mirip
dengan alkana. Pada temperatur kamar, alkena dengan 2-4 atom C
berwujud gas, yang mengandung lebih dari 5 atom C berwujud cairan
dengan berat jenis kurang dari 1. Alkena tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam sesama alkena, dalam pelarut-pelarut nonpolar, dan dalam
etanol.
5. Reaksi yang paling umum terjadi pada alkena adalah reaksi adisi.
Pereaksi-pereaksi yang dapat mengadisi pada alkena misalnya HBr,
H2O (katalis asam), Br2 (dalam pelarut inert), dan H2 (katalis logam Pt/
Pd/Ni). Dalam kondisi tertentu alkena dapat pula mengalami reaksi
substitusi, misalnya dengan klor pada temperatur tinggi. Di samping
itu dapat pula terjadi reaksi polimerisasi, oksidasi, isomerisasi, dan
alkilasi.
6. Untuk membuat alkena dapat ditempuh cara-cara: (a) dehidrasi alko-
hol, (b) dehidrohalogenasi alkil halida, (c) dehalogenasi dihalida visi-
nal, dan (d) “cracking” alkana. Masing-masing cara pembuatan tersebut
mempunyai kondisi reaksi yang khusus.
7. Hidrokarbon alifatik tidak jenuh ada yang mengandung dua buah
ikatan rangkap dan dinamakan alkadiena, misalnya CH2=CH-CH2-
CH=CH2 (1,4-pentadiena). Berdasarkan letak kedua ikatan rangkapnya,
dikenal adanya alkadiena terkonjugasi (kedua ikatan rangkapnya
dipisahkan oleh sebuah ikatan tunggal), alkadiena terisolasi (kedua
ikatan rangkapnya dipisahkan oleh dua atau lebih ikatan tunggal), dan
alkadiena terkumulasi (kedua ikatan rangkapnya berdampingan). Sifat
alkadiena terisolasi hampir sama dengan alkena, sedangkan alkadiena
terkonjugasi berbeda dengan alkena karena memang berbeda kesta-
bilannya. Adisi pada alkadiena yang terkonjugasi, misalnya pada 1,3-
butadiena, dapat terjadi dua kemungkinan, yaitu “adisi-1,2” dan “adisi-
1,4”.
59
60 KIMIA ORGANIK I
SOAL-SOAL
1. Apakah nama menurut sistem IUPAC untuk:
a. CH2 = CH(CH2)5CH3 d. CH3CH = CHBr
b. (CH3)2C = CHCH3 e. BrCH = CHBr
c. CH3CH2C(CH3)2CH = CH2
2. Tulislah rumus struktur untuk:
a. 2,4-dimetil-3-heksena d. 3-etil-1-heksena
b. 2,4,4-trimetil-2-pentena e. 4-etil-4-dekena
c. 3-bromo-2-pentena
3. Bagaimanakah rumus struktur untuk:
a. trans-2-metil-3-heksena c. (Z)-3,4-dimetil-2-pentena
b. cis-2-pentena d. (E)-2-kloro-2-pentena
4. Tulislah persamaan reaksi dehidrobrominasi pada senyawa-senyawa
berikut ini:
a. 1-bromobutana c. 2-bromo-2-metilpentana
b. 3-bromopentana d. 3-bromo-2-etilpentana
5. Hasil reaksi apakah yang diperoleh jika 2-butena direaksikan dengan:
a. asam sulfat pekat d. asam hipobromit
b. asam sulfat dan kemudian dihidrolisis e. nitrosil bromida
c. larutan KMnO4 alkalis dingin
6. a. Apakah sebabnya polimerisasi alkena disebut juga polimerisasi
adisi?
b. Bagaimanakah cara membuat senyawa epoksida dari suatu alkena?
c. Berilah 2 buah contoh reaksi isomerisasi alkena.
d. Tulislah persamaan reaksi untuk reaksi isobutena dan isobutana
dengan katalis H2SO4.
7. Bagaimanakah cara membuat:
a. 1-kloropentana menjadi 1,2-dikloropentana
b. 1-kloropentana menjadi 2-kloropentana
c. 1-bromobutana menjadi 1,2-dihidroksibutana
d. propena menjadi 1-bromopropena
e. vinil bromida menjadi 1,1-dibromoetana
8. Sebutlah 2 macam uji kimia sederhana untuk membedakan alkena dari
alkana.
9. Berilah nama menurut sistem IUPAC untuk alkadiena-alkadiena beri-
kut ini, dan sebutlah pula tipe alkadiena tersebut (terkonjugasi/terku-
mulasi/terisolasi)
a. CH2 = CH - CH = CH - CH3
b. CH2 = C = CH2
c. CH2 = CH - CH2 - CH2 - CH = CH2
d. CH2 = CH - CH2 - C = CH - CH2 - CH3
CH2CH3
60
Alkena dan Alkadiena 61
10. a. Bilakah hasil adisi pada suatu diena terkonjugasi disebut hasil “adisi
1,2” dan bilakah disebut hasil “adisi-1,4”?
b. Tulislah rumus struktur suatu alkadiena terisolasi, dan selanjutnya
tulislah persamaan reaksi senyawa tersebut dengan:
(1) satu mol brom
(2) dua mol brom
---------------
61