CH2 CH CH CH CH2
3-metil-1,4-pentadiena
5-metil-2-heksena
2-metil-2-butena
Isomer
alkena
Alkena paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena (C H ). Alkena memiliki dua jenis isomer sebagai
4 8
berikut.
1) Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun memiliki penataan
atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer posisi, namun alkena memiliki dua
jenis perubahan penataan atom, yaitu:
a. isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
b. isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
2) Isomer geometri
Isomer geometri menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu. Syarat isomer geometri yaitu atom C
yang berikatan rangkap harus mengikat dua gugus atom yang berlainan.
Sifat
Alkena
1) Sifat fisika
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit
larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan S.
Ikatan S tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.
2) Sifat Kimia
a) Oksidasi
Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, pembakaran/ oksidasi alkena juga akan
menghasilkan CO2dan H2O.
b) Adisi H2
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Pada adisi alkena, ikatan
rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
c) Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana.
Selanjutnya
halogen tersebut akan menjadi cabang/substituen dari alkana yang terbentuk
d) Adisi asam halida
Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana dengan
mengikuti aturan Markovnikof. Atom H dari asam halida akan terikat pada atom karbon dari
alkena tidak simetris yang memiliki atom H paling banyak. Jika atom C yang berikatan rangkap
memiliki jumlah H yang sama, halida akan terikat pada atom C yang paling panjang. CH3CH =
CHCH3→ ikatan rangkap membagi sama banyak atom C dan atom H → simetris CH3CH 2CH =
CH2→ ikatan rangkap tidak membagi sama banyak atom C dan H → tidak simetris
ALKUNA
CnH2n-2
a. Tata nama alkuna
Aturan pemberian nama alkuna sama dengan alkena, hanya diakhiri -una.
b. Isomer alkuna
Sebagaimana alkana, alkuna juga hanya memiliki isomer posisi. Alkuna tidak memiliki
isomer geometri. Alkuna paling rendah yang memiliki isomer yaitu butuna, C4H6. Akibat
pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi alkuna mengalami dua jenis pergeseran penataan
atom, yaitu:
1. Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
2. Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
TATA NAMA SENYAWA ALKUNA
1. Sama seperti pada alkana dan alkena, 3. Untuk alkuna bercabang, pemberian
selalu dipilih rantai panjang yang namanya seperti pada alkena
mempunyai ikatan rangkap untuk rantai bercabang
utamanya. CH3
|
2. Pemberian nama suku-suku alkuna yang CH ≡C—C—CH3
berisomer, di depan nama diberi nomor |
yang menyatakan letak ikatan rangkap, CH3
angka ini dibuat sekecil mungkin.
3,3-dimetil-1-butuna
Contoh :
CH ≡C—CH2—CH2—CH3 1-pentuna
4. Untuk suku alkuna yang mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu,
penamaannya dengan diikuti kata di=2, tri=3, dan seterusnya sebelum
kata –una. Alkuna yang mempunyai satu ikatan rangkap dua dan satu
ikatan rangkap tiga diakhiri dengan kata –enuna