Anda di halaman 1dari 16

SENYAWA HIDROKARBON

MATA KULIAH: KIMIA DASAR/KK13F335

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan rangkap dua (–C=C–). Alkena
paling sederhana yaitu etena, C2H4. Rumus umum alkena C2H2n. Tabel berikut menyajikan deret
homolog alkena.
Deret Homolog Alkena
1. Alkena rantai lurus
Atom karbon yang berikatan rangkap ( C = C ) diberi nomor yang menunjukkan ikatan
rangkap tersebut. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan
rangkap.
2. Alkena dengan rantai bercabang
Rantai utama yaitu rantai yang terpanjang dan mengandung ikatan rangkap.
Penomoran rantai utama diawali dari yang paling dekat dengan ikatan rangkap, bukan
cabang yang terdekat.
Urutan penulisan nama: nomor cabang, nama cabang, nomor ikatan rangkap, nama alkena.
3. Alkena dengan lebih dari satu ikatan rangkap
Jika alkena memiliki lebih dari satu ikatan rangkap, namanya diberi tambahan diena (untuk
dua ikatan rangkap) atau triena (untuk tiga ikatan rangkap).
1 2 3 4
CH3 CH2 CH CH2 CH3 CH CH CH3
1-butena 2-butena
CH3

CH2 CH CH CH CH2
3-metil-1,4-pentadiena
5-metil-2-heksena

2-metil-2-butena
Isomer
alkena
Alkena paling rendah yang memiliki isomer yaitu butena (C H ). Alkena memiliki dua jenis isomer sebagai
4 8
berikut.
1) Isomer posisi
Isomer posisi adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun memiliki penataan
atom yang berbeda. Alkana hanya memiliki satu jenis isomer posisi, namun alkena memiliki dua
jenis perubahan penataan atom, yaitu:
a. isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
b. isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
2) Isomer geometri
Isomer geometri menjadikan ikatan rangkap sebagai sumbu. Syarat isomer geometri yaitu atom C
yang berikatan rangkap harus mengikat dua gugus atom yang berlainan.
Sifat
Alkena
1) Sifat fisika
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit
larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan S.
Ikatan S tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.
2) Sifat Kimia
a) Oksidasi
Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya, pembakaran/ oksidasi alkena juga akan
menghasilkan CO2dan H2O.
b) Adisi H2
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap. Pada adisi alkena, ikatan
rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
c) Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana.
Selanjutnya
halogen tersebut akan menjadi cabang/substituen dari alkana yang terbentuk
d) Adisi asam halida
Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana dengan
mengikuti aturan Markovnikof. Atom H dari asam halida akan terikat pada atom karbon dari
alkena tidak simetris yang memiliki atom H paling banyak. Jika atom C yang berikatan rangkap
memiliki jumlah H yang sama, halida akan terikat pada atom C yang paling panjang. CH3CH =
CHCH3→ ikatan rangkap membagi sama banyak atom C dan atom H → simetris CH3CH 2CH =
CH2→ ikatan rangkap tidak membagi sama banyak atom C dan H → tidak simetris
ALKUNA

Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan


rangkap 3 (–C≡C–) antara atom C.

Rumus molekul alkuna:

CnH2n-2
a. Tata nama alkuna
Aturan pemberian nama alkuna sama dengan alkena, hanya diakhiri -una.
b. Isomer alkuna
Sebagaimana alkana, alkuna juga hanya memiliki isomer posisi. Alkuna tidak memiliki
isomer geometri. Alkuna paling rendah yang memiliki isomer yaitu butuna, C4H6. Akibat
pengaruh ikatan rangkap, isomer posisi alkuna mengalami dua jenis pergeseran penataan
atom, yaitu:
1. Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh ikatan rangkap,
2. Isomer posisi di mana perubahan posisi dialami oleh rantai cabang.
TATA NAMA SENYAWA ALKUNA

1. Sama seperti pada alkana dan alkena, 3. Untuk alkuna bercabang, pemberian
selalu dipilih rantai panjang yang namanya seperti pada alkena
mempunyai ikatan rangkap untuk rantai bercabang
utamanya. CH3
|
2. Pemberian nama suku-suku alkuna yang CH ≡C—C—CH3
berisomer, di depan nama diberi nomor |
yang menyatakan letak ikatan rangkap, CH3
angka ini dibuat sekecil mungkin.
3,3-dimetil-1-butuna
Contoh :
CH ≡C—CH2—CH2—CH3 1-pentuna
4. Untuk suku alkuna yang mempunyai ikatan rangkap lebih dari satu,
penamaannya dengan diikuti kata di=2, tri=3, dan seterusnya sebelum
kata –una. Alkuna yang mempunyai satu ikatan rangkap dua dan satu
ikatan rangkap tiga diakhiri dengan kata –enuna

Contoh: CH≡C−CH−C≡CH : 3−metil−1,4−pentadiuna


|
CH3
 
CH2═CH−C≡CH : 1,3−butenuna
ISOMER
ALKUNA
Isomer pada suku alkuna terjadi karena perbedaan letak ikatan rangkap 3 adanya
cabang pada rantai utama.
Contoh: Isomer pada pentuna (C5H8)
Isomer Posisi CH≡C−CH2−CH2−CH3 : 1−pentuna
CH3−C≡C−CH2−CH3 : 2−pentuna

Isomer Kerangka CH≡C−CH−CH3 : 3−metil−1−butuna


|
CH3
SIFAT-SIFAT ALKUNA

1. Sifat Fisis Alkuna 2. Sifat Kimia Alkuna


a. Tidak larut dalam air. a. halida
b. Pada suhu kamar, alkuna dengan b. Alkuna kurang reaktif dibanding
atom C2-C4 berfase gas, C5-C10 dengan alkana pada suhu yang
berfase cair, >C10 berfase padat. sama.
c. Reaksi pembakaran alkuna.
d. Reaksi adisi (reaksi yang mengubah
ikatan ganda menjadi ikatan
tunggal) pada senyawa alkuna.
• Hidrogenasi
• Halogenasi
• Adisi Hidrogen
Kegunaan Alkuna
Alkuna merupakan bahan baku pembuatan bahan-bahan
tiruan atau sintesis. Etuna, biasa kita kenal sebagai
asetilena. Senyawa ini berwujud gas, dan dihasilkan dari
reaksi antara karbit (CaC2) dengan air. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut. CaC2(s)+2H2O()→Ca(OH)2(aq)
+C2H2(g)
Gas asetilena ini biasa digunakan sebagai bahan bakar
pada proses pengelasan.

Anda mungkin juga menyukai