Anda di halaman 1dari 31

KOLOID

MATA KULIAH: KIMIA DASAR/KK13F335

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas


Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta
Pengertian Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat
berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1 - 100 nm (10-7 –
10-5 cm). Atau koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan
suspense (campuran kasar). Koloid ini merupakan sistem disperse ukuran partikel lebih besar dari
larutan, akan tetapi lebih kecil dari suspense (campuran kasar).

Contoh:
Mayones dan cat, mayones adalah
campuran homogen di air dan minyak dan
cat campuran homogen zat padat dan zat
cair.
Suatu bentuk campuran yang
KOLOI keadaannya berada antara larutan dan
suspensi

D
Tergolong campuran heterogen
walau tampak homogen secara
mikroskopis, karena perbedaan
partikel kedua fase masih dapat Tergolong sistem 2 fase
diamati secara mikroskopis
Fase Terdispersi (terlarut) medium dispersi (pelarut)
> Zat yang didispersikan  Zat yang menjadi medium
> Bersifat diskontin (terputus- untuk dispersi
putus)  Bersifat kontinu
(berkelanjutan)
Ada 3 Jenis Campuran

CAMPURAN

Digolongkan berdasarkan besarnya


partikel

Larutan Koloid Suspensi


Tabel Perbandingan Larutan, Koloid dan Suspensi
Larutan (Dispersi Molekuler) Koloid (Dispersi Koloid) Suspensi (Dispersi Kasar)

1. Homogen, tak dapat 1. Secara maskroskopis 1. Heterogen


dibedakan walaupun bersifat homogen, tetapi 2. Salah satu atau semua
menggunakan miskroskop heterogen jika diamati dimensi partikelnya > 100
ultra dengan miskroskop ultra nm
2. Semua partikel berdimensi 2. Partikel berdimensi 1 – 100 nm 3. Dua fase
(panjang, lebar, atau tebal) 3. Dua fase 4. Tidak stabil
< 1 nm 4. Pada umumnya stabil 5. Dapat disaring
3. Satu fase 5. Tidak dapat 6. Mudah mengendap
4. Stabil disaring, kecuali 7. Keruh
5. Tidak dapat disaring dengan
6. Tidak mengendap penyaringan ultra. Contoh:
7. Jernih 6. Sukar mengendap Campuran pasir dan air
Contoh:Larutan Garam 7. Agak keruh
Contoh: Susu
Perbandingan Larutan, Koloid dan Suspensi

Campuran Air dan Garam Campuran Pasir dan Air


 Ketika dan garam dicampurkan,
air  Ketika pasir dan air dicampurkan, maka pasir
Maka garam akan larut dan membentuk tidak larut. Pasir dan air akan memisah dan
larutan garam. campuran ini disebut suspense.

 Di dalam larutan garam, zat terlarut (garam)  Suspensi bersifat heterogen


tersebar dalam bentuk partikel yang sangat  Dapat dipisahkan dengan penyingan.
kecil, sehingga tidak dapat dibedakan lagi
dari mediumnya (homogen).
 Tidak dapat disaring.
Perbandingan Larutan, Koloid dan Suspensi

Campuran Susu dan Air

 Ketika susu instan dicampur dengan air, ternyata susu akan larut, tetapi larutannya keruh.
 Jika didiamkan, campuran ini tidak memisah
 Tidak dapat disaring
 Secara makroskopis ini tampak homogen tetapi jika diamati dengan miskroskop ultra bersifat
heterogen.
 Campuran ini disebut koloid.
Fase Terdispersi Fase Pendispersi

Bersifat kontinu
Bersifat diskontinu
(terputus-putus)
Contoh:
Pada campuran susu
dengan air, yang
Contoh: merupakan fasa
Pada campuran susu pendispersi adalah air
dengan air, yang
merupakan fasa terdispersi
adalah susu.
“This is a quote. Words full of wisdom that someone
important said and can make the reader get inspired.”
—SOMEONE FAMOUS
Jenis-jenis Sistem Koloid

Mercury is the closest planet to the Sun and the Venus has a beautiful name and is the second Despite being red, Mars is a cold place, not
smallest one in the Solar System—it’s only a bit planet from the Sun. Its atmosphere is extremely hot. It’s full of iron oxide dust, which gives
larger than our Moon poisonous the planet its reddish cast
Jenis-jenis Sistem Koloid

Venus has a beautiful name and is the second


planet from the Sun. Its atmosphere is extremely
poisonous
Mercury is the closest planet to the Sun and the Despite being red, Mars is a cold place, not
smallest one in the Solar System—it’s only a bit hot. It’s full of iron oxide dust, which gives
larger than our Moon the planet its reddish cast
Fungsi Sistem Koloid

Berikut adalah fungsi koloid diantaranya :

 Membantu untuk menjernihkan air.


 Membantu dalam pembuatan obat noted.
 Meyerap suatu racun.
 Pelarut dalam produk suatu kosmetik.
 Penyerap suatu zat warna pada kain.
 Membentuk suatu emulsi antara kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan
detergen dapat membersihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak.
 Membantu untuk memutihkan gula tebu.
 Untuk bisa menggumpalkan darah.
Sistem koloid dapat dikelompokkan, seperti tabel berikut :
Venus has a beautiful name and is the second Jupiter is a gas giant and the biggest planet in
planet from the Sun. It’s terribly hot—even our Solar System. It’s also the fourth-brightest
hotter than Mercury—and its atmosphere is object in the sky, and its name comes from the
extremely poisonous. It’s the second-brightest Roman god of the sky and lightning
natural object in the night sky after the Moon
CONCLUSIO
NS
Sifat – Sifat Koloid

Adapun beberapa hal yang terkait dengan sifat-sifat koloid adalah


sebagai berikut :

 Muatan koloid, dapat terjadi sebagai akibat dari suatu penyerapan


partikel-
partikel bermuatan padapermukaan partikel koloid.
 Koagulasi (penggumpalan) adalah suatu proses pengendapan koloid.
 Koloid pelindung yaitu suatu koloid yang dicampurkan kedalam koloid lain,
sehingga sistem koloid yang ditambahkan tersebut menjadi stabil.
 Dialisis adalah pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu
dengan menggunakan suatu selaput semi parmeabel.
Pembuatan Koloid
Ukuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan suspensi, karena itu cara
pembuatannya dapat dilakukan dengan memperbesar partikel larutan atau memperkecil
partikel suspensi. Maka dari itu, ada dua metode dasar dalam pembuatan sistem koloid
sol, yaitu :
1. METODE KONDENSASI
Metode di mana partikel-partikel kecil larutan sejati bergabung membentuk partikel-partikel
berukuran koloid. Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan dengan cara
kimia

a. Dekomposisi Rangkap
Misalnya:
Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui larutan
As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang;

As2O3 (aq) + 3H2S(g) ? As2O3 (koloid) + 3H2O(l)

(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-)


Pembuatan Koloid

b. Reaksi Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.

Misalnya:
Sol Fe(OH3) dapat dibuat dengan hidrolisis larutan FeCl3 dengan memanaskan larutan
FeCl3 atau reaksi hidrolisis garam Fe dalam air mendidih;

FeCl3 (aq) + 3H2O(l) ? Fe(OH) 3 (koloid) + 3HCl(aq)

(Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+)


Pembuatan Koloid

c. Reaksi Reduksi – Oksidasi (redoks)

Misalnya:
Sol emas atau sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya dengan
melarutkan AuCl3 dalam pereduksi organic formaldehida HCOH;

2AuCl3 (aq) + HCOH(aq) + 3H2O(l) ?2Au(s) + HCOOH(aq) + 6HCl(aq)

d. Penggatian Pelarut
Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga fasa terdispersi
yang semulal arut setelah diganti pelarutanya menjadi berukuran koloid.
Pembuatan Koloid

Misalnya:
 Untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam
alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belarang harus terlenih dahulu
dilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian larutan belerang dalam etanol
tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Sehingga
belerang akan menggumpal menjadi pertikel koloid dikarenakan penurunan kelarutan
belerang dalam air.
 Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula dilarutkan terlebih
dahulu dalam air, kemudianbaru dalam larutan tersebut ditambahkan etanol maka
terjadi kondensasi dan terbentuklah koloid kalsium asetat.
Pembuatan Koloid

2. METODE DISPERSII
Metode ini melibatkan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi berukuran koloid yang
kemudian akan didispersikan dalam medium pendispersinya. Ada 3 cara dalam metode ini,
yaitu:
a. Cara Mekanik
Cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan proses
penggilingan untuk dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yang
digunakan untuk cara ini biasa disebut penggilingan koloid, yang biasa digunakan dalam :

• Industri makanan untuk membuat jus buah, selai, krim, es krim,dsbIndustri kimia
rumah tangga untuk membuat pasta gigi, semir sepatu, deterjen, dsb
• Industri kimia untuk membuat pelumas padat, cat dan zat pewarna
• Industri-industri lainnya seperti industri plastik, farmasi, tekstil, dan kertas
Pembuatan Koloid

Sistem kerja alat penggilingan koloid :

Alat ini memiliki 2 pelat baja dengan arah rotasi yang berlawanan. Partikel-
partikel yang kasar akan digiling melalui ruang antara kedua pelat baja tersebut.
Kemudian, terbentuklah partikel-partikel berukuran koloid yang kemudian
didispersikan dalam medium pendispersinya untuk membentuk sistem koloid.
Contoh kolid yang dibuat adalah; pelumas, tinta cetak, sol belerang dsb.
Pembuatan Koloid

b. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid atau sistem koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan / proses pendispersi endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi
(pemecah). Zat pemecah tersebut dapat berupa elektrolit khususnya yang mengandung ion
sejenis ataupun pelarut tertentu.
Contoh:
 Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin
 Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH) 3 oleh AlCl3
 Sol Fe(OH) 3 diperoleh dengan mengaduk endapan Fe(OH) 33 yang baru terbentuk
dengan sedikit FeCl3. Sol Fe(OH) 3 kemudian dikelilingi Fe+3 sehingga bermuatan positif
 Beberapa zat mudah terdispersi dalam pelarut tertentu dan membnetuk sistem kolid.

Contohnya; gelatin dalam air.


Aplikasi Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

Koloid banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari kita seperti pada
bidang kosmetik, industri, farmasi dan lain sebagainya. Untuk lebih memahami
arti koloid maka lihatlah contoh-contoh dibawah ini yaitu :

Kosmetik : Shampoo, pembersih wajah, deodorant, foundation dan


sebagainya. Tekstil : Pewarna yang dalam bentuk sol.
Farmasi : Obat yang dalam bentuk sol.
Indsutri : Sabun serta detergen.
Makanan dan Minuman : Saus, Kecap, susu, mentega, mayonais dan
sebagainya.
THANK
S

Anda mungkin juga menyukai