A. Resume Jurnal
Nama Peneliti : Ramadini Marniaty de Breving, Amatus Yudi
Ismanto, Franly Onilaba
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk mengetahui adakah pengaruh penerapan
atraumatic care terhadap respon kecemasan anak yang mengalami
hospitalisasi.
D. Design Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Jenis penelitian quasy-
experimental design dengan rancangan penelitian pretest-posttest with
control group. Sebanyak 34 anak berusia 1-14 tahun menjadi sampel
penelitian menggunakan pendekatan sampling non probabilitas dengan
metode consecutive sampling yang dilakukan pemasangan infus yang
terdiri dari 17 anak kelompok intervensi kompres es batu dan pemberian
mainan dan 17 anak kelompok kontrol atau tanpa intervensi.
1
E. Psikomotor PICO
Person :
a. Responden dalam penelitian ini berdasarkan usia responden
didapatkan bahwa yang berusia 1-3 tahun sebanyak 10 responden
(29,4%), 4-6 tahun sebanyak 8 responden (38,2%), 7-10 tahun
sebanyak 13 responden (38,2%) dan 11-13 tahun sebanyak 3
responden (8,8%).
b. Berdasarkan frekuensi jenis kelamin didapatkan bahwa responden
terbanyak pada jenis kelamin perempuan sebanyak 19 responden
(55,9%).
c. Berdasarkan lama hari rawat responden terbanyak adalah 1 hari pada
saat pemasangan infus yaitu sebanyak 15 responden (44,1%), 2 hari
sebanyak 6 responden (17,6%), 3 hari sebanyak 4 responden (11,8%),
4 hari sebanyak 2 responden (5,9%), 5 hari sebanyak 2 responden
(5,9%),8 hari sebanyak 3 responden (8,8%), 9 hari sebanyak 1
responden (2,9%) dan 18 hari sebanyak 1 responden (2,9%).
d. Berdasarkan frekuensi pengalaman dirawat yaitu sebanyak 17
responden (50%), 1 kali sebanyak 6 responden (17,6%), 2 kali
sebanyak 6 responden (17,6%), 3 kali sebanyak 3 responden (8,8%), 5
kali sebanyak 1 responden (2,9%) dan 6 kali sebanyak 2 responden
(2,9%).
e. Problem : Hospitalisasi menyebabkan anak mengalami trauma dan
menimbulkan gejala berupa respon regresi, cemas terhadap
perpisahan, apatis, ketakutan, dan gangguan tidur.
Intervention :
Intervensi dalam penelitian ini adalah tindakan atraumatic care yaitu
kompres dingin sebelum pemasangan infus dan terapi bermain.
Faktor perancu : Atraumatic care, anak, kecemasan, hospitalisasi
Comparison :
Diketahui skor rata-rata kecemasan sebelum penerapan atraumatic
care pada kelompok intervensi lebih tinggi 39,82 dari kelompok
2
kontrol 37,24, sedangkan skor rata-rata kecemasan sesudah
penerapan atraumatic care pada kelompok intervensi lebih rendah
29,59 dari kelompok kontrol 39,71. Hal ini menunjukkan adanya
pengaruh penerapan atraumatic care terhadap respon kecemasan
anak, dan menunjukkan ada perbedaan penerapan atraumatic care
terhadap respon kecemasan anak pada kelompok anak yang dilakukan
pemasangan infus diberi kompres es batu dan pemberian mainan
dengan kelompok yang tidak diberi kompres es batu dan
pemberian mainan atau kelompok kontrol.
Outcome :
Hasil uji t (dependen) menunjukkan nilai p adalah 0,000 pada
kompres es batu dan pemberian mainan, dengan demikian pada alpha
5%, p Value < α (0,000 < 0,05) terlihat pengaruh penerapan
atraumatic care dalam pemasangan infus terhadap respon
kecemasan anak yang mengalami hospitalisasi menunjukkan
adanya penurunan skor kecemasan responden yang mengalami
hospitalisasi di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado dan RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil uji t independen didapatkan
nilai p Value adalah 0,000 dengan α ≤ 0,05, yang berarti p Value < α
(0,000 < 0,05) terlihat adanya perbedaan yang signifikan
menunjukkan skor kecemasan sesudah antara rata-rata respon
kecemasan anak pada kelompok intervensi kompres es batu dan
pemberian mainan yaitu 29,35 kelompok kontrol atau tanpa intervensi
yaitu 39,71.
F. Implikasi Keperawatan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan penerapan prinsip
atraumatic care dalam meminimalisir kecemasan pada saat tindakan
teraupetik padaanak dapat dijadikan acuan bagi para perawat atau praktisi
kesehatan dalam melakukan perawatan pada anak. perawatan tersebut
difokuskan dalam penceghan terhadap trauma yang merupakan bagian
dalam keperawatan anak. perhatian khusus kepada anak sebagai individu
3
yang masih dalam usia tumbuh kembang sangat penting karena masa anak
merupakan proses menuju kematangan.
G. Kesimpulan dan Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam jurnal tersebut didapatkan
hasil bahwa adanya pengaruh penerapan prinsip atraumatic care melalui
proses terapi kompres es batu dan pemberian mainan pada anak diketahui
skor rata-rata kecemasan sebelum penerapan atraumatic care pada
kelompok intervensi lebih tinggi 39,82 dari kelompok kontrol 37,24
sedangkan skor rata-rata kecemasan sesudah penerapan prinsip atraumatic
care pada kelompok intervensi lebih rendah 29,59 dari kelompok kontrol
39,71.
Untuk petugas kesehatan diharapkan mampu menerapkan prinsip
atraumatic care dengan baik sehingga mampu meningkatkan kualitas
pelayanan pada anak.
Untuk orang tua diharapkan mampu mendampingi anak saat dalam
masa perawatan dan diharapkan mampu bersikap tenang sehingga anak
tidak cemas dan takut saat menjalani perawatan.
H. Analisa Jurnal (critical appraisal)
4
tindakan atraumatic
care dan bersifat
tertutup
5
digunakan? Quasy-Experiment
pre-test dengan pendekatan
dan post-test only within pre-test–post-test
control Group only within control
group