Anda di halaman 1dari 13

Evaluasi Belajar

Dan Pembelajaran
KELOMPOK 8
 RANI HALLYDAZIA (202013500363)
 AYU NINGTYAS (202013500408)
 NABILLA FARAHDIBA (202013500379)
A. Pengertian Evaluasi
Pembelajaran
EVALUASI PEMBELAJARAN ADALAH
PROSES UNTUK MENDAPATKAN DATA DAN
INFORMASI YANG DIPERLUKAN DALAM
MENENTUKAN SEJAUH MANA DAN
BAGAIMANA PEMBELAJARAN YANG TELAH
BERJALAN AGAR DAPAT MEMBUAT
PENILAIAN (JUDGEMENT) DAN PERBAIKAN
YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEMAKSIMALKAN HASILNYA.
1) Konsep Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih
besifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif

2) Konsep Penilaian
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan
penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi
beberapa tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian

konsep dalam
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik

pembelajara 3) Konsep Pengukuran


Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
n biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran.

4) Perbedaan Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran


Evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai,
kriteria-judgment atau tindakan dalam pembelajara, penilaian adalah
suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik
yang menggunakan tes maupun nontes. Pengukuran adalah
membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan
B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Tujuan evaluasi pembelajaran menurut Sudijono terdiri atas tujuan
umum dan tujuan khusus, yaitu :

1) Tujuan umum evaluasi pendidikan adalah untuk menghimpun bahan-


bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf
perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu
2) Tujuan khusus evaluasi pendidikan adalah untuk merangsang kegiatan
peserta didik dalam menempuh program pendidikan, untuk mencari dan
menemukan faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta
didik dalam mengikuti program pendidikan sehingga dapat dicari dan
ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
C. Peran Guru Dalam Evaluasi Belajar
Dan Pembelajaran
1) PERAN GURU 2) PERAN GURU 3) PERAN GURU
SEBAGAI JAKSA SEBAGAI PEMBELA SEBAGAI HAKIM
Dalam hal ini peran guru sebagai guru berusaha membelajarakan Guru dalam hal ini mendasarkan
jaksa adalah menyiapkan tes siswa dengan sebaik- bainya sebuah tuntutan agar siswa rajin
untuk mengumpulkan data hasil agar pada akhrinya dapat belajar dan pembelaan melalui
belajar. Berdasarkan data yang menyelesaikan tugas ujian dan pembelajaran, guru membuat
diperoleh, siswa dituntut agar sejenisnya dengan baik. keputusan apakah siswa
selalu belajar hingga berhasil dianikkan, diluluskan, atau
mencapai tujuan atau menguasai keputusan yang lain. Dengan
kompetensi tertentu. demikian, agar keputusan guru
tidak salah dan merugikan siswa,
maka kedua peranan tersebut
harus dilakukan secara seimbang.
D.Prinsip-Prinsip Evaluasi Hasil
Belajar
Menurut Purwanto (2005), dalam evaluasi hasil belajar
ada 5 prinsip diantaranya sebagai berikut :
1. Prinsip
Keobjektifan 2. Prinsip
Evaluasi hasil belajar harus dilakukan secara
Keadilan
Keputusan yang dibuat sebagai tindak lanjut kegiatan
evaluasi hendaknya adil bagi semua siswa tanpa
objektif(apa adanya) dan benar-benar sesuai dengan memandang siapa mereka. Semua siswa dipelakukan
kenyataan yang ada. Guru harus dituntut untuk jujur sama, rasa tidak suka atau bahkan benci tidak boleh
dan tidak melakukan manipulasi terhadap hasil mempengaruhi pembuatan keputusan.
pengukuran. Contoh: guru laki-laki seharusnya tidak memandang
Contoh: apabila hasil evaluasi belajar yang fisik dan rupa dari murid perempuan, yang cantik akan
diperoleh siswa adalah A, maka evaluasi yang memperoleh perlakuan khusus dan nilai yang baik.
dilakukan oleh pendidik lain juga memperoleh nilai Semua siswa berhak diperlakukan sama
A.
3. Prinsip Keberlanjutan 4. Prinsip Keseluruhan 5. Prinsip Kependidikan
Evaluasi hasil belajar tidak Evaluasi hasil belajar tidak berfokus Evaluasi seharusnya tidak sekedar
hanya dilakukan sekali, akan pada satu materi saja akan tetapi harus digunakan sebagai dasar untuk
tetapi harus dilakukan secara menyeluruh. Pada saat membuat soal menghakimi siswa, melainkan
terus menerus dan jangan yang hanya disenangi siswa saja, harus bermanfaat untuk mendidik
berkelanjutan selama kegiatan tetapi harus dari awal hingga akhir. mereka, terutama untuk
pembelajaran berlangsung. Contoh: guru Seni Budaya membangkitkan motivasi dan
Contoh: guru melakukan mengumpulkan berbagai bukti aktivitas berdisiplin dalam belajar.
KBM secara terencana, mulai siswa dalam catatan sebelumnya, Contoh: sinta mendapat nilai
dari menjelaskan materi, penilaian yang dikumpulkan mulai dari matematikan 60 dan budi
memberi tugas, mengadakan pengetahuan tentang seni budaya, mendapat nilai 90, guru bertugas
ulangan harian, ujian tengah keterampilan menari, menggambar, memberi motivasi terhadap sinta
semester, dan ujian akhir bermusik, dan kehadiran. untuk lebih meningkatknya
semester. belajarnya
Bedasarkan obyek evaluasi, dengan mengacu pada
E. Jenis pendekatan sistem, evaluasi pembelajaran dapat dibedakan
atas evaluasi input, evaluasi transformasi dan evaluasi
output. Ditinjau dari subyek evaluasi, evaluasi pembelajran
Evaluasi dapat dibedakan atas evaluasi internal dan eksternal.
Evaluasi internal adalah evaluasi yang dilakuakan oleh
Berdasarkan orang dari dalam sekolah sebagai evaluator. Evaluasi
eksternal adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dari
Obyek dan luar sebagai evaluator. Inti dari evaluasi bedarkan subjek
ini, mengacu pada orang yang melakukan evaluasi
Subyek (evaluator) dalam kegiatan pembelajaran.

Evaluasi
1) SUBJEK EVALUASI 2) OBJEK EVALUASI

objek evaluasi adalah semua aspek


Subjek evaluasi adalah orang terkait dalam kinerja transformasi
yang melakukan penilaian. seperti :
Siapa yang dapat disebut sebagai  Masukan Mentah
subjek evaluasi untuk setiap tes,  Masukan instrumental
ditentukan oleh suatu aturan  Masukan lingkungan
pembagian tugas  Proses transformasi
 Keluaran, hasil transformasi itu
sendiri
F. Teknik-Teknik Evaluasi Belajar
TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN INIPUN DI BAGI MENJADI 2 BAGIAN, YAITU :
1. TEKNIK TES
sebagai alat evaluasi hasil belajar, tes minimal mempunyai dua fungsi, yaitu:

• Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik


• Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran

Bentuk Tes hasil belajar dapat dibagi menjadi 3 jenis :

I. TES LISAN (ORAL II. TES TERTULIS III. TES TINDAKAN


TEST) (WRITTEN TEST) ATAU PERBUATAN
Tes lisan adalah suatu bentuk (PERFORMANCE TEST)
Tes tertulis adalah suatu tes Tes perbuatan adalah bentuk tes
tes yang menuntut jawaban dari
yang menuntut siswa yang menuntut jawaban siswa
peserta didik dalam bentuk
memberikan jawaban secara dalam bentuk perilaku,
bahasa lisan.
tertulis tindakan, atau perbuatan.
2. Teknik Non-Tes
Teknik non-tes ini pada umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi
hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup (Affective Domain) dan ranah
keterampilan (Psychomotoric Domain), sedangkan teknik tes digunakan untuk mengevaluasi
hasil belajar peserta didik dari segi ranah proses berfikir (Cognitive Domain).
Bentuk Non-Tes dapat dibagi menjadi 4 jenis :

II. Wawancara III. Pengamatan atau IV. Riwayat hidup


I. Kuesioner (angket) Wawancara suatu cara observasi)
yang dilakukan secara Evaluasi ini dilakukan
Kuesioner adalah Observasi adalah suatu dengan mengumpulkan
lisan yang berisikan teknik yang dilakukan
daftar pertanyaan pertanyaan-pertanyaan data dan informasi
yang terbagi dalam dengan mengamati dan mengenai objek evaluasi
yang sesuai dengan mencatat secara sistematik
beberapa kategori tujuan informasi yang sepanjang riwayat hidup
apa yang tampak dan terlihat objek evaluasi tersebut
hendak digali sebenarnya
TERIMA
KASIH!
Ada Pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai